Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan

yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Efek samping dari masalah kesehatan yang terjadi

pada anak bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang, gangguan system kekebalan tubuh

sang anak hingga terjadinya kematian. Masalah kesehatan pada ada bisa disebabkan oleh

penyakit infeksius dan penyakit non infeksius.

Umumnya penyakit infeksius yang diderita anak yaitu dimana anak mengalami sesak

nafas, batuk, demam, menggigil serta penyakit non infeksius dimana anak akan mengalami

pucat, perut cembung dan kehilangan pada massa otot pada keempat anggota geraknya Salah

satu penyakit yang bisa menyebabkan sesak nafas, batuk serta menggigil pada anak bisa

disebabkan oleh bronkopnue sedangkan pucat serta perut cembung pada anak bisa

disebabkan oleh gizi buruk.

Insiden gizi buruk di dunia menurut WHO 2018 diperkirakan terdapat 101 juta anak

dibawah usia lima tahun yang mengalami masalah gizi buruk. Di Indonesia sendiri menurut

Riskesdas tahun 2018 didapatkan data 3.9% balita yang mengalami gizi buruk. Sedangkan

insiden bronkponue pada anak didunia menurut UNICEF 2017 didapatkan lebih dari 1.400

kasus per 100.000 anak atau 1 kasus per 7 anak setiap tahunnya Di Indonesia sendiri menurut

Riskesdas pada tahun 2018 didapatkan insiden bronkopnue yaitu 2.0%.

Dari data yang didapatkan angka kejadian tinggi pada gizi buruk dan bronkopnue terus

bertambah setiap tahunnya. Untuk itu perlu adanya peran perawat secara global dimana

peran perawat sebagai promosi kesehatan, kuratif, preventif dan rehabilitative. Peran perawat
sebagai promosi kesehatan pada pasien bronkopnue berupa edukasi tentang penyakit

bronkopnue.Upaya preventif dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar

rumah dan menerapkan prinsip rumah tangga sehat yang memperhatikan syarat rumah sehat

yang merupakan factor resiko bronkopnuemonia serta menjaga konsidi fisik pribadi dan self

hygien. upaya kuratif dilakukan dengan cara memberikan asuhan keperawatan mulai dari

pengkajian, diagnose, intervensi serta implementasi. Upaya rehabilitasi yaitu dengan

mengontrol perkembangan penyakit dan kesehatan terkait factor resiko kebiasaan dan

perilaku yang dapat memperburuk maupun memperingn penyakitnya.

Sedangkan peran perawat sebagai promosi kesehatan pada pasien gizi buruk yaitu

memberikan edukasi tentang gizi buruk, peningkatan pengetahuan masyarakat dan pemahaan

keluarga tentang makanan bergizi dengan melakukan pembinaan keluarga mandiri sadar gizi.

Upaya preventif yang dilakukan yaitu dengan kegiatan penimbangan yang dilakukan 2 kali

setahun, distribusi kapsul vitamin A, pemantuan garam beriodium pada masyarakat di tingkat

rumah tangga. upaya kuratif dilakukan dengan cara memberikan asuhan keperawatan mulai

dari pengkajian, diagnose, intervensi serta implementasi. Upaya rehabilitasi dengan

memberikan makanan untuk mengejar pertumbuhan. Bentuk makanan padat gizi, diberikan

menurut bb.

Jika pasien brokopnue tidak diberikan penatalaksaan mulai dari pemberian promkes,

preventif, kuratif maka akan berakibat komplikasi yang akan membahayakan yaitu akan

terjadinya infeksi aliran darah atua sepsis, adanya abses paru, efusi plura serta terjadinya

kematian. Hal ini sejalan dengan tidak diberikannya penatalaksaan pada pasien gizi buruk

yang akan berakibat gagal jantung, rentan terkena infeksi, gangguan pertumbuhan serta

terjadinya kematian.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa memahami konsep dari asuhan keperawatan dan mampu melakukan

penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Bronkopnue dan gizi buruk di RSUD

Dr.Achmad Mochtar di Ruangan Anak Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa memahami konsep dari bronkopnue, gizi dan tumbuh kembang

b. Mahasiswa memahami dan mampu melakukan asuhan keperawatan (Pengkajian,

penegakan diagnose, intervensi, implementasi dan soap)

c. Mahasiswa memahami tumbuh kembang anak

d. Mahasiswa mampu melakukan pembahasan tentang teori, kasus dan jurnal

e. Mahasiswa mampu menerapkan 1 atau 2 jurnal

f. Mahasiswa mampu membuat pendokumentasian dengan anak

Anda mungkin juga menyukai