Anggita Tirta A.
X MIPA 1/8
Ungkapan ini merupakan peringatan agar orang tidak berbuat yang berlebihan sehingga
menimbulkan permasalahan baru atau mengganggu orang lain.
Gambaran situasi dan kondisi zaman ketika adat kebiasaan dan tradisionalisme mulai terkikis,
dan berganti dengan nilai-nilai baru yang belum sepenuhnya dimengerti oleh masyarakat.
Menurut pandangan Jawa, ngelmu (menjadikan ilmu itu perilaku) penyerapannya memerlukan
kekuatan indera batin serta penghayatan pribadi, bukan dengan aktivitas otak atau pikiran saja.