NIM : A1C320014
KELAS : REG A 2020
Difraksi Partikel
n 2d sin
Hipotesis dari deBroglie menyatakan sebuah elektron yang dipercepat melalui suatu beda
potensial 54 V memiliki energi kinetik 54 eV dan karena itu momentumnya adalah :
1
p= √ 2 mK =
2
√ 2 mc 2 K = 1c (7430 eV )
Panjang gelombang deBroglie adalah λ = h/p = hc/pc .
Dengan menggunakan hc = 1240 eV .nm maka :
1240 eV . nm
λ= =0.167 nm
7430
Partikel Dalam Kotak
Pada partikel ini tidak memiliki energi potensial maka energi yang dimilikinya
n2 h 2
En =
8 m L2
N= 1,2,3.... partikel dalam kotak
Setiap energi yang diijinkan disebut tingkat energi. Bilangan bulay n yang memberikan
spesifikasi tingkat energi En disebut bilangan kuantum.
Prinsip Ketidaktentuan I
Warner Heisenberg (1901-1976) . dengan bantuan Born dan Pascual Jordan ia
mengembangkan cara pendekatannya menjadi teori kuantum yang konsisten. Dan akhirnya ia
menemukan prinsip ketidak tentuan dan pada saat itu juga ia menjelaskan keferomagnetan
dari struktur atom. menyatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengukur dua besaran
secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel di tahun 1927.dan pada
tahun 1932 ia menerima hadiah Nobel.
Gambar 6. diatas suatu group gelombang terisolasi ialah hasil dari sejumlah tak terhingga
gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Lebih sempit group gelombang itu,
lebih besar selang panjang gelombang yang tersangkut. Jadi suatu group gelombang de broglie
yang sempit berarti kedudukannya terbefinisikan dengan baik tetapi panjang gelombang
masing-masing tidak terdefinisi dengan baik, sehingga ketakpastian yang besar dalam
momentum partikel yang dinyatakan oleh group gelombang itu. Suatu group gelombang yang
lebar berarti momentumnya lebih tertentu tetapi kedudukannya lebih tak tertentu.
Sehingga pada suatu waktu tertentu t group gelombang dapat dinyatakan dengan integral
Fourier:
∞
Ψ ( x )=∫ g ( k ) cos kx dx
0
1
Gambar 8. Elektron diamati tanpa mengubah momentumnya ∆ p= .
λ
Penerapan Prinsip Ketaktentuan
-34
Tetapan Planck h berharga sangat kecil hanya 6,63x10 J.s sehingga pembatasan yang
ditimbulkan prinsip ketaktentuan hanya penting dalam dunia atom. Dalam skala itu prinsip
ini sangat menolong untuk mengetikan banyak gejala. Perlu diingat bahwa batas bawah
h/2 untuk Δx Δp sangat jarang dicapai: lebih biasa Δx Δp ≈ h ,atau (seperti baru kita
lihat).Δx Δp ≈ h
Misal:
Suatu inti atomik berjari-jari sekitar 5 x 10-15 m . Gunakan prinsip ketaktentuan untuk
mendapatkan batas bawah energi elektron yang harus dimiliki supaya bisa menjadi partikel
penyusunan inti atomik.
Δ x=5× 10−15 m
6,63 ×10−34 J . s
p ≥2 ∆ x ≥ ≥1,1 ×10 kg × . m/ s
5 ×10−15 m
Jika besaran itu merupakan ketaktentuand dari momentum elektron dalam inti, momentumnya p
harus berorde besara paling sedikit sama deangan itu. Elektron dengan momentum besar itu
2
memiliki energi kinetik banyak kali lebih besar dari energi diam moc , sehingga kita lihat
bahwa kita dapat mengambil K=pc Untuk maksud terrsebut dengan ketelitian yang cukup
jadi
−20 m 10 8 m −12
K= pc ≥(1,1× 10 kg . )×(3× ) ≥3,3 × 10 J
s s
Karena 1eV= 1,6 10 19 J, energi kinetik elektron harus melebihi 20MeV supaya
elektron
menjadi partikel dalam inti. Eksperimen menunjukkan bahwa biar pun untuk elektron yang
berkaitan dengan atom tak mantap tidak pernah memiliki energi sebagian dari energi tersebut,
sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa tidak terdapat elektron dalam inti.
Bentuk lain dari prinsip ketaktentuan kadang-kadang berguna. Mungkin kita ingin mengukur
energi E yang dipancarkan pada suatu waktu selama selang waktu dalam suatu proses atomik.
Jika energi ini berbentuk gelombang elektromagnetik, batas waktu yang tersedia membatasi
ketepatan kita untuk menentukan frekuensi v dari gelombang itu. Marilah kita anggap dari
group gelombang itu sebagai sati gelombang. Karena frekuensi gelombang yang sedang
dipelajari sama dengan bilangan yang kita hitung dibagi dengan selang waktu, ketaktentuan
frekuensi dalam pengukuran kita ialah:
1 h
∆ v≥ ketentuan yang tak sesuai ∆ E=h ∆ v sehingga ∆ E= atau ∆ E ∆ t ≥ h
∆t ∆t
Dan untuk ketaktentuan Energi dan Waktu
6,63 ×10−34 J . s
p ≥2 ∆ x ≥ ≥1,1 ×10 kg × . m/ s
5 ×10−15 m
8
10
Dalam praktek ada gejala lain seperti efek doppler memberi kontribusi lebih besar dari itu
pada pelebaran garis spektral.