Dosen Pembimbing :
Aprin Rusmawati, S.Kep., Ners., M.Kep
Disusun Oleh :
Dea Kenyo Nugrahani
1821A0009
Usaha sektor informal merupakan salah satu usaha yang memiliki risiko kesehatan yang
sangat tinggi, akan tetapi usaha di sektor ini pada umumnya masih belum tersentuh oleh
kepedulian pemilik usaha terhadap kesehatan para pekerjanya. Banyak penyakit akibat kerja
maupun yang berhubungan denganpekerjaan yang timbul di sektor usaha informal ini yang
diabaikan saja baik oleh pemilik usaha maupun pekerja itu sendiri. Salah satu industri informal
yang banyak terdapat di Indonesia dan yang memiliki risiko kesehatan yang cukup tinggi
adalah industri tekstil/ usaha jahitan. Usaha ini dapat kita temui hamper diseluruh pelosok tanah
air, baik yang bersifat perorangan maupun yang berada dalam satu naungan usaha.
Penyakit atau injuri yang paling banyak terjadi pada sektor usaha jahitan ini
adalah penyakit yang berhubungan dengan otot dan rangka atau yang dikenal
dengan sebutan musculoskeletal disorders (MSDs). Selain itu MSDs juga dikenal dengan
istilah cummulative trauma disorders (CTS) atau repetitive strain injury (RSI). MSDs dapat
terjadi karena kurang/ tidak diterapkannya prinsip-prinsip ergonomi dalam usaha/ kegiatan
yang dilakukan.
Home industry yang bergerak dibidang informal atau usaha penjahitan ini berdiri
sekitar tahun 2000-an, usaha penjahitan ini berdiri karena adanya kemampuan dari pemilik
dalam kegiatan menjahit, kemudian membeli 1 buah mesin jahit sebagai awal mendirikan usaha
ini. Karena merupakan industry rumahan (home industry) yang bergerak di sektor informal
maka jumlah tenaga kerja yang bekerja pada home industry ini hanya dua orang yaitu pemilik
dari usaha ini dan satu penjahit. Dan pemilik tidak pernah menerima pesanan jika menurutnya
pesanan sudah terlalu banyak. Proses produksi dari usaha penjahitan ini dimulai dari pembelian
bahan kain sesuai dengan pesanan pelanggan,namun sebagian pelanggan juga telah
menyediakan atau membawa sendiri bahan kain yang akan dibuat pakaian. Pemilik usaha tidak
menagatur waktu kapan dan jam berapa harus mengerjakan pesanan tergantung dari ada atau
tidaknya waktu yang lowong.
Pemilik dari usaha ini cukup banyak tahu tentang Alat Pelindung Diri yang perlu digunakan
ketika sedang bekerja, namun pada pengaplikasiannya pemilik kurang sadar untuk
menggunakannya.
Lingkungan Kimia
· Memakai masker.
· Membuka jendela agar terjadi pertukaran udara.
· Meningkatkan konsentrasi dan menerapkan sikap hati-hati dalam bekerja.
· Jangan terlalu standby memegang barang-barang yang tajam dan berbahaya saat bekerja.
Lingkungan Biologis
· Saat menggunting atau memilah- milah kain sebaiknya menggunakan masker.
· Tidak bekerja terus menerus, memberikan istirahat/relaksasi untuk kaki.
Lingkungan Fisiologis
· Tidak bekerja terus menerus, memberikan istirahat/relaksasi untuk kaki.
Lingkungan Psikologis
· Menjaga sikap dan sopan santun.
· Senantiasa menjaga hubungan baik.
7. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang tersedia di usaha penjahitan ini cukup sedehana yaitu hanya
berupa alat pembalut luka dan obat betadine. Namun untuk luka berat pengusaha tidak
menyediakannya.