Anda di halaman 1dari 8

Hasil Kerja Ujian Akhir

Semester Antara
Semester Genap 2020/2021 ATA

Nama : Havviz Rizky


NIM : 11119156
No. HP : 089604200784
Waktu Ujian : Senin, 30 Agustus 2021
Mata Kuliah : Manajemen Perubahan
Nama Dosen : Agus Arijanto,SE,MM

TATAP MUKA

16
Fakultas: Bisnis dan Ilmu sosial Kode Mata Kuliah: W1119010
Program Studi: Manajemen Kode Kelas: 31311T4FA
BAGIAN I

Soal dan Jawaban Genap

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tahap Unfreezing dalam suatu perubahan ?

Jawab :

Tahap Unfreezing dalam suatu perubahan ini dibentuk dengan teori perilaku manusia dan perilaku
perusahaan, yang terbagi dalam tiga subproses yang mempunyai relevansi terhadap kesiapan
perubahan yaitu perlunya kondisi perubahan karena adanya kesenjangan yang besar antara tujuan dan
kenyataan. Umumnya, fase ini melibatkan tiga aktivitas berikut:

 Menelaah dan memahami status quo atau keadaan perusahaan saat ini untuk melihat jarak
yang ada antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan saat ini.
 Meningkatkan dan menekankan faktor-faktor yang menguatkan untuk melakukan perubahan.
 Mengurangi faktor-faktor yang bersifat resisten terhadap perubahan tersebut.

Proses perubahan ini dipimpin oleh orang yang memiliki jabatan yang tinggi, misalnya adalah manajer.
Manajer perlu memahami pentingnya perubahan tersebut terlebih dahulu, kemudian barulah
melakukan edukasi ke para anggota lainnya mengenai perubahan tersebut.Proses edukasi tersebut
memerlukan desakan dan motivasi bahwa perubahan yang dilakukan tersebut merupakan hal yang
positif, mendatangkan keuntungan, serta membantu kegiatan dalam perusahaan kedepannya.Selain
itu, manajer juga perlu memperhatikan dan mengatasi faktor-faktor lainnya yang dapat menghambat
perubahan tersebut, sehingga akhirnya perubahan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari
berbagai pihak. Kemudian, manajer perlu membuat rencana-rencana jangka pendek dan panjang yang
berkaitan dengan perubahan tersebut.

4. Sebukan dan jelaskan dampak yang akan terjadi jika gagal dalam melakukan perubahan (minimal
3 macam )

Jawab:

1. Terlalu memfokuskan upaya perubahan secara sempit pada satu aspek Organisasi dan
mengabaikan keterkaitannya pada kehidupan organisasi.
2. Visi tentang tujuan jangka pendek maupun jangka panjang tidak jelas
3. Gagal memberikan dukungan pelatihan dan ketrampilan yang diperlukan dan memungkinkan
karyawan mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri atas perubahan organisasi.
4. Kurangnya ketahanan psikologis. Peneliti lain menunjukkan bahwa perubahan mendatang
tingkat stress yang lebih tinggi. Karena itu faktor ketahanan psikologi bisa dijadikan sebagai
indikator untuk memprediksi kemampuan individu dalam mengatasi perubahan

2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan


2 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
6. Apakah yang terjadi apabila sebuah organisasi/perusahaan tidak melakukan perubahan pada
zaman millennial ini ? Jelaskan dengan landasan teori dan berikan sebuah perusahaan yang Saudara
ketahui ?

Jawab:

Sebuah organisasi yang tidak melakukan perubahan pada zaman milenial ini akan berdampak pada
gelombang PHK secara besar-besaran .

Kepemimpinan di Era Millennial adalah merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapi para
pimpinan saat ini. Tantangan tersebut pada hakikatnya sudah sangat sering menjadi bahan
perbincangan bahkan telah menjadi isu penting bagi kelangsungan hidup sebuah korporasi.

Pola pikir manusia saat ini, generasi millenial, juga berbeda dengan pola pikir generasi sebelumnya.
Kini generasi millenial memasuki perusahaan dengan pola pikir dan pandangan yang berbeda
mengenai pekerjaan mereka.

Dengan demikian, organisasi harus selalu mengevaluasi dan mengatur ulang struktur Operasional
mereka untuk terus beradaptasi dan bertahan dalam segala perubahan yang terjadi di dunia.

Contoh di perusahaan :

Generasi milenial punya standar yang tinggi untuk tempat mereka bekerja. Terkadang standar ini
membuat orang salah paham.

 Apple (California, Amerika Serikat)


 Pfizer (New York, Amerika Serikat)

8. Dalam melakukan perubahan biasanya akan terjadi Konflik, apakah yang dimaksud konflik
tersebut dan sebutkan serta jelaskan penyebab terjadinya konflik di perusahaan ?

Jawab:

Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah
dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja

Penyebab terjadinya konflik, yaitu :

 Pemecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah dan
orang-orangnya tidak mendapatkan perhatian utama.
2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan
3 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
 Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima, namun tidak
selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya. Waspadailah masalah emosi yang tidak
pernah disampaikan kepada manajer. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas.
 Tidak sepakat. Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil
sikap menjaga jarak. Sebagai manajer, manajer perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-
aspek yang sehat dari ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya perpecahan dalam
kelompok.
 Kalah/menang. Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap bersaing yang amat kuat. Pada
tingkat ini, sering kali pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebagian di antaranya
akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan.
 Pertarungan/penerbangan. Ini adalah konflik “penembak misterius”. Orang-orang yang terlibat
di dalamnya saling menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk menyelamatkan diri.
Bila amarah meledak, emosi pun menguasai akal sehat. Orang-orang saling berselisih.
 Keras kepala. Ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak sama sekali”. Satu-satunya kasih
karunia yang menyelamatkan dalam konflik ini adalah karena biasanya hal ini tetap mengacu
pada pemikiran yang logis. Meskipun demikian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada
penyelesaian.
 Penyangkalan. Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit diatasi karena tidak ada
komunikasi secara terbuka dan terus-terang. Konflik hanya dipendam. Konflik yang tidak bisa
diungkapkan adalah konflik yang tidak bisa diselesaikan.

10. Mengapa sebuah organisasi/perusahaan gagal dalam melakukan perubahan , berikan alasan dan
penjelasannya minimal 3 (tiga) macam

Jawab:

Terdapat beberapa penyebab sebuah organisasi/perusahaan gagal dalam melakukan perubahan,yaitu:

 Tidak menciptakan kelompok inti pendukung perubahan yang kuat. Ide ataupun Gagasan
perubahan biasanya muncul dan tumbuh dari hanya beberapa orang saja. Gagasan ini
kemudian “menular” dan tumbuhlah suatu kelompok yang benar-benar meyakini perlunya
perubahan dan berani mengambil inisiatif dan resiko untuk memimpin perubahan.
 Tidak Memiliki visi atau visi yang jelas. Visi merupakan unsur utama yang membuat
pendukung perubahan menjadi kelompok yang bersatu dengan rasa kebersamaan yang sangat
kuat, dan memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan perubahan. Tidak jelasnya visi
menyebabkan keragu-raguan untuk berubah.
 Tidak mengomunikasikan sepuluh kali lebih banyak atau lebih jelas. Perubahan selalu
mengandung ketidakpastian. Menga jak warga intitusi yang jumlahnya sering sangat banyak
untuk secara sukarela menghadapi ketidakpastian tidaklah mudah. Mereka hanya mau
berubah kalau mengerti dengan baik dan dapat “merasakan” bahwa perubahan dalam jangka
panjang memberikan prospek yang lebih baik dari pada tidak berubah.

2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan


4 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
BAGIAN II STUDI KASUS

1. Mengapa Garuda Indonesia merasa perlu dilakukan perubahan ? Sebutkan dan berikan pendapat
Saudara ?
Jawab:

2. Dalam melakukan perubahan ini, apakah PT. Garuda Indonesia mengalami resistensi ? Jika ada
sebutkan dan jelaskan, jika tidak ada resistensi berikan alasan dan pendapat Saduara

Jawab:

Dalam melakukan perubahan PT Garuda Indonesia mengalami resistensi pernah nyaris bangkrut
karena memiliki utang yang menumpuk. Pada tahun 2004, tercatat bahwa maskapai penerbangan ini
mengalami kerugian hingga 800 miliar rupiah. Sungguh jumlah yang sangat fantastis, bukan? Belum
lagi hutang yang berjumlah 868 juta dolar Amerika. Ditambah lagi performa kerja yang kurang baik
dengan banyaknya keterlambatan yang dilakukannya sehingga membuat maskapai ini mendapat
reputasi yang buruk tak hanya di mata pelanggan, tapi juga dunia internasional.

Namun, itu bukanlah akhir dari Garuda Indonesia. Pada tahun 2005, Garuda merekrut Direktur Utama
yang baru, Emirsyah Satar. Di tahun inilah gebrakan-gebrakan mulai dilakukan oleh Garuda. Langkah
pertama yang dilakukannya adalah restrukturisasi. Restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh pada
seluruh sektor perusahaan, salah satunya dalam bidang manajemen. Sebelumnya, sistem
manajemennya adalah 1:3,4, yang artinya satu manajemen membawahi 3,4 orang staf. Setelah
restrukturisasi, sistem ini berubah menjadi 1:7, yang mana satu manajemen memimpin tujuh orang
staf. Hal ini bertujuan agar info yang ada di lapangan bisa tersalurkan secara langsung.

Selain mengubah sistem manajemen, pemangkasan lapisan organisasi juga dilakukan. Hal ini dilakukan
karena lapisan struktur perusahaan dinilai terlalu banyak sehingga menyebabkan proses komunikasi
lambat dan birokrasi yang berbelit-belit. Dengan memangkas beberapa lapisan organisasi, komunikasi
bisa menjadi lebih cepat dan proses birokrasi dapat dilakukan dengan efisien.

3. Sebutkan perubahan-perubahan apa yang telah dilakukan oleh Garuda Indonesia pada saat ini
dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya ?

Jawab:
2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan
5 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
Berbagai perubahan Garuda Indonesia dalam 5 tahun terakhir tersebut menjadi modal utama
perusahaan untuk dapat bersaing di level international khususnya di tengah kondisi ekonomi global
yang semakin cepat berubah, iklim industri yang semakin kompetitif, dan siklus bisnis yang semakin
pendek.

Perubahan tersebut tentunya juga akan menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan Garuda
Indonesia ke depannya, terutama dalam pelaksanaan strategi jangka pendek “Quick Wins” di tengah
tantangan yang dihadapi industri penerbangan saat ini.

Program “Quick Wins” dilaksanakan melalui tiga strategi utama, sebagai berikut :

 Peningkatan “Revenue Generator”, di mana seluruh potensi yang dapat meningkatkan revenue
perusahaan dimaksimalkan, antara lain melalui:
 Restrukturisasi jaringan penerbangan Garuda Indonesia dengan mengurangi rute-rute yang
kurang menguntungkan, menunda pembukaan rute-rute baru, dan melakukan penyesuaian ke
beberapa rute di Australia dan Jepang.
 Pengembangan rute-rute di Tiongkok di luar tiga kota besar yang telah diterbangi Garuda saat
ini (Beijing, Shanghai, Guangzhou), dengan melaksanakan penerbangan-penerbangan charter
ke kota-kota seperti Chengdu, Chong Qin, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xian, Shenyang dan
Chengzhou dari dan menuju Denpasar serta Manado. Pengembangan pasar ke Timur Tengah,
khususnya peningkatan pasar umroh.
 Restrukturisasi “Cost Driver”, di mana Garuda Indonesia melakukan penataan dan
restrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi, tanpa mengurangi kualitas
pelayanan yang diberikan. Melalui program / langkah-langkah efisiensi tersebut, Perseroan
dapat mencapai penghematan sekitar USD 146,94 juta dan efisiensi dari penurunan harga
minyak dunia sebesar USD 172,25 juta.
 Kegiatan “Reprofiling" khususnya terhadap semua fasilitas pembiayaan komersial, melalui
langkah dan strategi memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit, relaksasi beberapa terms
serta meningkatkan positive cash flow perusahaan. Sebagai bagian dari strategi tersebut
perusahaan telah melakukan kerjasama dengan National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic
Bank, senilai USD 400 juta, serta proses akhir dengan salah satu bank regional sebesar USD 100
juta, berupa pembiayaan talangan ("bridge financing") yang merupakan bagian dari rencana
pembiayaan dan pengembangan perusahaan ke depan melalui penerbitan Obligasi Sukuk
International ("Global Sukuk Bond") sebesar USD 500 juta.

4. Bagaimana pendapat Saudara mengenai pelayanan PT. Garuda Indonesia dalam hal reservasi tiket
, apakah sudah mengalami perubahan ? Berikan ulasan, pendapat dan contohnya.

Jawab:

2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan


6 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
Sejalan dengan pelaksanaan program transformasi perusahaan yang terus dilaksanakan, khususnya
pengembangan dibidang Informasi dan Teknologi (IT), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., saat ini
telah mengaplikasikan IT berbasis “cloud computing” dalam kegiatan pengelolaan perusahaan.

Sebagai perusahaan global, penggunaan “cloud computing” merupakan keharusan bagi Garuda
Indonesia saat ini, bila ditinjau dari volume bisnis, upaya pengembangan perusahaan, serta untuk
menjadikan kegiatan perusahaan lebih efisien namun berstandar global. Implementasi IT berbasis
“cloud computing” ini juga bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan layanannya khususnya
percepatan dan kemudahan layanan kepada para pengguna jasa.

"Cloud computing" atau komputasi awan merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer
dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet yang mempunyai fungsi untuk
menjalankan program atau aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada waktu yang
sama. Melalui pemanfaatan IT berbasis “cloud computing”, menjadikan Garuda Indonesia menjadi
salah satu BUMN pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi terbaru ini.

Penggunaan internet berbasis “cloud computing” akan memberikan benefit bagi Garuda Indonesia
khususnya meningkatkan kapasitas penyimpanan data perusahaan tanpa harus mengeluarkan
tambahan biaya untuk investasi pembelian peralatan tambahan. Data juga dapat diakses secara “real-
time” kapanpun dan di manapun oleh karyawan karena terkoneksi dengan internet. Selain itu, data
juga lebih terjamin keamanannya apabila disimpan secara “on cloud”. Keamanan data perusahaan
terlindungi khususnya ketika terjadi bencana alam.

Salah satu contoh penggunaan IT berbasis “cloud computing” di Garuda Indonesia dilaksanakan dalam
pemenuhan kebutuhan operasional di lingkungan kerja Perusahaan, baik di kantor pusat maupun di
lebih dari 76 kantor cabang di dalam dan luar negeri.

Implementasi teknologi "cloud computing" oleh karyawan saat ini telah memberikan manfaat berupa
penghematan waktu dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas karyawan, dan akan
meningkatkan fleksibilitas dalam mengakses data khususnya bagi lebih dari 3500 awak pesawat Garuda
Indonesia yang sangat “mobile” dan tersebar di seluruh dunia. Tentunya ini akan meningkatkan
efisiensi pola kerja ke tingkat yang yang lebih baik. Selain itu, hal ini juga akan mendukung upaya
Garuda Indonesia untuk menjalankan program efisiensi untuk meningkatkan layanan.

Bekerjasama dengan beberapa perusahaan penyedia IT dunia lainnya, Garuda Indonesia saat ini telah
memanfaatkan layanan data “on cloud” dalam berbagai aspek operasional perusahaan antara lain
layanan Passenger Service System (PSS) khususnya reservasi, check-in, Garuda Miles (frequent flyer),
keuangan, dan layanan penjadwalan dan rotasi seluruh pesawat dan awak pesawat Garuda Indonesia.

Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan, penggunaan
teknologi berbasis “cloud computing” merupakan keharusan bagi Garuda Indonesia saat ini di tengah
perkembangan IT yang sangat pesat. “Sebagai maskapai global player yang tergabung dalam aliansi
“SkyTeam”, menjadi keharusan bagi Garuda Indonesia untuk mengadopsi teknologi IT terdepan

2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan


7 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id
dengan standar global untuk menjamin Garuda Indonesia “connected” dengan jaringan maskapai mitra
dan teknologi dunia khususnya Industri penerbangan.”

Saat ini Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 169 pesawat yang menerbangi 76 rute
domestik dan internasional dengan lebih 600 frekuensi penerbangan setiap harinya. Sebagai anggota
aliansi SkyTeam, Garuda Indonesia juga terhubung dengan sistem 19 maskapai anggota lainnya yang
dapat melayani penumpang untuk terbang ke lebih dari 1052 destinasi di 177 negara.

Selain itu, Garuda Indonesia saat ini juga telah memiliki berbagai layanan transaksional digital berbasis
e-commerce bagi pengguna jasa, yang terdiri dari Garuda Online Sales (GOS), Online sales Partnership
(OSP) bersama online travel agency, Corporate Online System (COS) berbasis business to business
(B2B), hingga mobile apps untuk layanan reservasi dan pembukuan.

2020 MATAKULIAH : Manajemen Perubahan


8 Nama dan NIM : Havviz Rizky 11119156
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai