Anda di halaman 1dari 6

VOL. V NO.

2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

PERAN ZINC TERHADAP PENINGKATAN SISTEM IMMUNITAS

THE ROLE OF ZINC TO INCREASE THE IMMUNE SYSTEM

Rini Ambarwati
Prodi D III Keperawatan Soetomo Poltekkes Kemenkes Surabaya

ABSTRAK

Seng (ZinC) merupakan trace element penting yang terlibat dalam fungsi lebih dari 300 enzim dan
protein dalam tubuh manusia. Seng berperan dalam fungsi metabolik yang luas yaitu transkripsi DNA, sintesis
protein, enzim katalitik, reseptor hormon, dan stabilisasi membran sel. Peran biologik seng selalu dalam bentuk
kation bivalen dan tidak mengalami reduksi serta oksigenasi dalam kondisi fisiologis, sehingga seng merupakan
komponen stabil dari kompleks protein. Seng mempunyai peranan penting terhadap fungsi imun. Percobaan
mengenai defisiensi seng dapat mempengaruhi imunitas telah dilakukan pada manusia ataupun binatang, seng
berperan penting terhadap peningkatan system imunitas. Seng merupakan mediator yang penting dari host
dalam mekanisme pertahanan terhadap infeksi. Defisiensi seng berat dapat mengakibatkan kerusakan pada sel
epidermal yang mengakibatkan lesi kulit yang khas dikenal dengan acrodermatitis enteropathic, kerusakan pada
lapisan pembatas pada saluran cerna dan saluran nafas. Selain itu defisiensi dapat mempengaruhi mediator
immun non spesifik. Defisiensi seng berkaitan dengan morbiditas diare, infeksi saluran pernafasan dan malaria
serta menyebabkan kematian 0.8 juta jiwa. Suplementasi seng dikatakan menurunkan episode diare,
memperbaiki pervalensi dan resiko diare berkepanjangan serta menunjukkan penurunan insiden diare persisten.
WHO dan UNICEF menandatangani kebijakan bersama pemberian seng dalam tata laksana diare.

Kata-kata kunci: Peran, Seng (ZinC), sistem imun

ABSTRACT

ZinC is an essential trace element involved in the functioning of over 300 enzymes and proteins in the
human body. Seng plays a role in a broad metabolic functions of DNA transcription, protein synthesis, catalytic
enzymes, hormone receptors, and stabilization of cell membranes. Biological role of seng is always in the form of
bivalent cations and did not experience a reduction and oxygenation under physiological conditions, so that ZinC
is a stable component of protein complexes. ZinC plays an important role for immune function. Trial of ZinC
deficiency can affect immunity has been done in humans or animals. ZinC plays an important role to increase the
immune system. ZinC is an important mediator of host defense mechanisms against infection. Severe ZinC
deficiency can result in damage to epidermal cells resulting in a typical skin lesions known as enteropathic
acrodermatitis, limiting damage to the lining of the gastrointestinal tract and respiratory tract. Additionally
deficiency can affect non-specific immune mediators. ZinC deficiency is associated with morbidity of diarrhea,
respiratory infections and malaria as well as causing the death of 0.8 million people. ZinC supplementation is said
to reduce episodes of diarrhea, improved pervalensi and risk of prolonged diarrhea and showed a decrease in the
incidence of persistent diarrhea. WHO and UNICEF signed a joint policy of giving ZinC in diarrhea.

Keywords: Role, ZinC, immune system

Alamat korespondensi: Jl. Prof Dr Moestopo 8C Surabaya, telp.031-5038487

PENDAHULUAN susu, hati,telur). Defisiensi seng apabila


berlangsung terus tanpa ada penanganan yang
Seng atau disebut mineral seng optimal akan menyebabkan keadaan gizi buruk
merupakan trace element atau mineral mikro yang (malnutrisi). Selain itu, tingginya insiden penyakit
penting dalam gizi manusia. Defisiensi seng infeksi juga dapat merupakan indikasi defisiensi
menyebabkan masalah kesehatan di masyarakat seng, karena seng dapat menurunkan fungsi
khususnya di negara-negara berkembang kekebalan. Defisiensi seng dalam jangka yang lama
(Muchtadi, 2002). Di Indonesia defisiensi mineral dapat memberikan dampak nutrisi yang nantinya
seng dapat disebabkan salah satunya oleh gizi akan mempengaruhi peningkatan angka kesakitan
kurang (kurangnya konsumsi bahan makanan dan kematian, serta mempengaruhi gangguan
hewani, terutama daging dan produknya seperti serius pada tumbuh kembang anak. Hasil penelitian

Jurnal keperawatan 98
VOL. V NO. 2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

Huwae (2006) menunjukan bahwa rata-rata 40% Asam fitat dapat bertindak sebagai
anak sekolah dasar menderita defisiensi seng antinutrisi, yang mekanisme kerjanya adalah
(Michael, 2009). menghambat penyerapan seng dari bahan nabati.
Panduan diet tahun 2000 telah menyarankan pola
Peran mineral Seng konsumsi gizi seimbang untuk memenuhi segala
kebutuhan gizi tubuh. Tidak ada satu pun jenis
Sebagai salah satu komponen dalam pangan atau makanan yang mengandung seluruh
jaringan tubuh, seng termasuk zat gizi mikro yang zat bergizi yang berguna bagi tubuh. Dalam
mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan kaitannya dengan seng, kombinasi konsumsi
yang optimal, meski dalam jumlah yang sangat daging, unggas, makanan laut, gandum-ganduman,
kecil. Dari segi fisiologis, seng berperan untuk polong-polongan kering, kacang-kacangan, dan
pertumbuhan dan pembelahan sel, anti-oksidan, sereal yang telah difortifikasi merupakan pilihan
fungsi reproduksi, kekebalan seluler dan fungsi yang paling baik (Soegih, 2002)
sensori. Secara kimiawi seng berfungsi sebagai
regulator, katalitik, dan struktural yang penting Absorbsi Dan Metabolism Seng
pada berbagai sistem biologi dimana seng
berperan pada lebih dari 300 enzim yang Proses absorbsi seng di dalam tubuh
terdapat pada bermacam-macam spesies. Seng digambarkan sebagai suatu keseimbangan yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat, lipid, dinamis absorpsi seng tidak dipengaruhi pH usus,
dan protein serta sintesis dan degradasi asam tetapi berkompetisi dengan absorpsi elemen yang
nukleat melalui peranannya pada enzim karbonik lain seperti besi (Fe), tembaga (Cu), Kadmium (Cd)
anhidrase (metabolisme CO2 dan HCO3), dan dan Calcium (Ca). Mekanisme masuknya seng ke
perlindungan terhadap kerusakan akibat radikal dalam sel mukosa belum diketahui dengan jelas.
bebas. Kandungan seng didalam tubuh manusia Ada dugaan bahwa masuknya seng ke dalam sel
sekitar 12,5 gram, terdapat pada tulang, gigi, mukosa antara lain melalui mekanisme carrier dan
rambut, kulit, hati, otot, dan testis. Tidak ada difusi. Mekanisme carrier terutama berperan bila
organ tubuh yang khusus sebagai tempat kandungan seng dalam lumen usus rendah sampai
penyimpanan seng, seng terdapat pada semua normal. Mekanisme ini memerlukan energi dan
sel dan jaringan tubuh dalam konsentrasi yang belum diketahui karakteristik reseptor protein yang
cukup tinggi. Manfaat seng dalam zat gizi dan spesifik untuk seng. Makanan yang mengandung
kesehatan manusia telah dikenal sejak tahun 1934, kadar seng rendah akan merangsang mekanisme
namun baru diteliti lebih jauh pada awal abad ke carrier. Makanan yang mengandung kadar seng
20. tinggi akan memicu proses difusi menjadi lebih
dominan, mekanisme ini terjadi melalui difusi pasif
(Shankar & Prasad, 1998).
Sumber Mineral Seng Seng diabsorbsi di duodenum dan usus
halus proksimal. Di dalam lumen intestinal, seng
Dalam saluran cerna terdapat dua sumber dari diet bercampur dengan seng dari sekresi
seng, yaitu yang berasal dari makanan dan pankreas dan hasil deskuamasi usus yang
endogenous. Seng endogenous adalah seng yang mengandung seng. Setelah uptake oleh sel usus,
disekresi ke dalam saluran pencernaan saat terjadi seng melintasi permukaan serosa dan secara aktif
proses pencernaan. Sumber utama seng disekresikan kedalam sirkulasi portal di mana
endogenous adalah pankreas, sumber lain berasal kemudian seng terikat dengan albumin. Mekanisme
dari empedu, sekresi gastroduodenum dan ini bersifat reversibel, dan juga terjadi uptake seng
transepitel influx seng sel mukosa. Sumber seng portal oleh sel usus. Pada keadaan kecukupan seng,
terdapat pada berbagai jenis bahan pangan. Tiram peningkatan seng memicu sintesis sel usus yang
mengandung seng dalam jumlah terbesar per dapat mengikat kelebihan seng intraseluler (Wapnir,
takaran sajinya. Namun, dalam kehidupan sehari- 2000). Keadaan malabsorbsi dan diare dapat
hari, daging dan unggas memenuhi mayoritas menganggu absorpsi seng. Inhibisi kompetitif
kebutuhan seng karena lebih sering dikonsumsi. antara besi, seng dan tembaga juga mempengaruhi
Sumber-sumber seng lain yang dapat dikonsumsi absorpsi seng.
adalah biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, Seng dari produk hewani mudah diserap,
gandum-ganduman dan produk-produk susu. Di sedangkan seng dari produk nabati absorpsinya
dalam tubuh, sistem penyerapan seng yang berasal tergantung pada kandungan seng tanah (Shankar &
dari sumber hewani berlangsung lebih baik daripada Prasad, 1998). Ekskresi seng terutama melalui
yang berasal dari bahan nabati. Penyebab utama feses, berasal dari makanan yang tidak terabsorpsi
penghambatan penyerapan seng dari bahan nabati dan seng endogenous. Sebagian besar seng
adalah tingginya kadar asam fitat dalam gandum- endogen diabsorpsi kembali. Bila kadar seng dalam
ganduman, serealia, kacang-kacangan dan makanan rendah, jumlah seng yang keluar lewat
sebagainya (Artana, 2005). feses <1mg/hr dan bila kadar seng dalam makanan
tinggi, jumlah seng yang keluar lewat feses

Jurnal keperawatan 99
VOL. V NO. 2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

>5mg/hr. Ekskresi seng juga terjadi melalui urine, pertumbuhan abnormal pada balita dan anak-anak.
haid, ejakulat, keringat, deskuamasi kulit, sel yang Anjuran konsumsi diberikan sebagai antisipasi
terlepas dan rambut. Ekskresi seng di ginjal melalui terhadap terjadinya defisiensi seng. Vegetarian
proses ultrafiltrasi. Lebih dari 95% seng yang umumnya membutuhkan seng dalam jumlah 50
difiltrasi akan diresorbsi kembali pada tubulus persen lebih besar daripada kebutuhan seng
distalis. Jumlah seng yang dieksresikan melalui nonvegetarian. Hal ini mengacu kembali pada
urine sesuai dengan produksi urin. Dalam keadaan kandungan zat-zat antinutrisi bahan pangan nabati
normal eksresi seng melalui urine antara 0,4-0,6 yang dapat menghambat proses penyerapan
mg/hr (Cousins, Liuzzi & Litchen, 2006) (Solomon, 2005)

Tabel 1 Angka kecukupan seng rata-rata yang


Defisiensi Seng dianjurkan per orang perhari
Golongan Umur Seng (mg)
Defisiensi seng akan menyebabkan 0 – 6 bulan 3
perubahan pada beberapa sistem organ seperti 7 – 12 bulan 5
sistem saraf pusat (malformasi permanen, pengaruh 1 – 9 tahun 10
terhadap neuromotor dan fungsi kognitif), saluran 10 – 59 tahun 15
pencernaan, sistem reproduksi, dan fungsi > 60 tahun 15
pertahanan tubuh baik spesifik maupun alamiah Hamil +5
(menekan sistem imunitas tubuh). Salah satu tanda Menyusui 0 – 6 bulan +10
klinis dari defisiensi seng adalah imunitas yang Menyusui 7 – 12 bulan +10
terganggu. Defisiensi seng menurunkan
kemampuan badan untuk melawan infeksi, Tabel 2 Daftar bahan makanan sumber seng
menekan respons imun seluler dan humoral. Faktor- Jenis Makanan Kadar Seng (mg/kg
faktor predisposisi defisiensi seng : basah)
1. Masukan yang inadekuat: malnutrisi, vegetarian, Daging sapi 10 – 43
pemberian nutrisi enteral dan parenteral atau Daging ayam 7 – 16
diet untuk mengatasi inborne error metabolism, Ikan laut 4
infeksi intestinal, interaksi nutrient antara Susu 3,5
komponen diet dan obat-obatan. Keju 40
2. Maldigesti dan malabsorpsi: mekanisme absorpsi Beras 13
karena imaturitas, akrodermatitis Kelapa 5
enterohepatika, pembedahan lambung dan Kentang 3
reseksi usus, enterohepati, penyakit inflamasi
usus, insufisiensi eksokrin pankreas, obstruksi
kandung empedu, hepatitis. Seng dan Saluran Cerna
3. Eskresi yang meningkat: keadaan katabolisme,
enterohepati dengan loss protein, gagal ginjal, Traktus gastrointestinal merupakan salah
renal dialysis, terapi diuretik, chelating agent satu organ sistem imunitas yang terbesar dalam
(spesifik dan nonspesifik), dermatosis eksfoliatif. tubuh. Kandungan limfosit dalam saluran cerna
4. Kebutuhan yang meningkat : sintesa jaringan merupakan yang terbanyak diluar timus. Traktus
yang cepat, konvalesen paska katabolik, gatrointestinal juga berfungsi sebagai barier
penyakit neoplasma. nonspesifik terhadap invasi kuman penyakit. Sekresi
Gejala-gejala defisiensi seng yang lain mukus dan adanya perlekatan yang kuat (tight
adalah keterbelakangan pertumbuhan, kerontokan junction) antara sel enterosit, mencegah masuknya
rambut, diare, penundaan pematangan seksual bakteri dan patogen lain. Seng berperan dalam
(hipogonadism), impotensi, ruam-ruam pada mata menjaga integritas mukosa usus melalui fungsinya
dan kulit (dermatitis) serta kehilangan selera dalam regenerasi sel dan stabilitas membran sel.
makan. Gejala lainnya yang juga ditemukan adalah Pada diare akut dan persisten, pemberian seng
penurunan berat badan, masa penyembuhan luka memperbaiki permeabilitas usus yang
yang lambat, abnormalitas indra penciuman dan mencerminkan derajat kerusakan usus (Roy, et.al.,
pengecap akibat parakeratosis (penebalan ujung 1997).
saraf sehingga tidak sensitif), serta kelesuan Defisiensi seng menurunkan produksi dan
mental. Seseorang sering sekali tidak menyadari aktivitas enzim Superoxidedismutase (SOD) dan
kalau dirinya mengalami defisiensi seng. Hal selanjutnya meningkatkan aktivitas radikal bebas
tersebut disebabkan tidak spesifiknya gejala-gejala sehingga terjadi peroksidasi lemak yang berlebihan.
yang ditimbulkan oleh defisiensi seng (Muhilal, dkk., Dampak radikal bebas pada mukosa usus adalah
2010). terjadinya atrofi mukosa melalui proses apoptosis
Konsumsi suplemen seng dianjurkan pada sel mukosa usus. Atropi mukosa usus akibat
penderita kekurangan energi, peminum alkohol defisiensi seng dapat terjadi karena menurunnya
berat, penderita penyakit saluran pencernaan, serta produksi dan aktivitas enzim Superoxidedismutase

Jurnal keperawatan 100


VOL. V NO. 2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

(SOD) yang merupakan Enzim antioksidan yang 4. Seng mempengaruhi stabilisasi membran,
berperan dalam mengontrol radikal bebas pada sel terutama pada tingkat sitoskeletal. Efek pada
mukosa usus sehingga aktivitas radikal bebas membran dapat diterangkan dengan penurunan
meningkat dan dapat menyebabkan fragmentasi dari fagositosis, konsumsi oksigen dan aktivitas
DNA serta dapat memicu terjadinya apoptosis sel bakterisidal yang dipengaruhi oleh seng dalam
tersebut. Apoptosis sel menyebabkan atropi vili usus fagositosis sel dan modifikasi reseptor
(Rosalina, 2007). Efek suplementasi seng permukaan Con A yang terdapat pada sel
memperbaiki diare dapat dijelaskan melalui efek limfoid.
seng yang menghambat pembentukan radikal bebas 5. Seng merupakan regulator intraseluler utama
dengan cara peningkatan pembentukan SOD yang pada apoptosis limfosit secara in vitro dan in
merupakan enzim antioksidan utama yang meredam vivo. Terdapatnya atrofi timus dan limfopenia
anion superoksida sehingga menghambat proses yang berhubungan dengan defisiensi seng yang
apoptosis di sel epitel mukosa usus. Seng juga mempengaruhi produksi limfosit, serta
meningkatkan pembentukan enzim ADP ribosil, DNA menghilangnya sel prekursor melalui
dan RNA polimerase yang berperan dalam proses mekanisme apoptosis.
perbaikan dan regenerasi sel sehingga Fungsi sistem imunitas alamiah
menghentikan proses apoptosis, (Rosalina, 2007). dipengaruhi oleh kadar seng. Secara in vitro, tidak
Seng mempengaruhi regenerasi dan fungsi hanya mempengaruhi granulosit neutrofil tetapi
vili usus, sehingga akan berpengaruh terhadap juga pada aktivitas kemotaksis PMN. Pada in vivo,
pembentukan enzim disakaridase seperti laktase, aktivitas sel NK, fagositosis makrofag dan
sukrose, dan maltase. Oleh karena itu seng dapat degenerasi neutrofil serta jumlah granulosit
mempengaruhi perjalanan diare osmotik yang dipengaruhi oleh menurunnya kadar seng. Sel NK
sebagian besar disebabkan oleh malabsorpsi dan merupakan sel yang penting dalam melawan infeksi
maldigesti. Selama diare terjadi pengeluaran seng dan tumor. Jumlah dan aktivitas sel NK sangat
yang berlebihan. Semakin lama diare berlangsung, tergantung pada kadar seng serum, yang dibuktikan
kadar seng dalam serum semakin rendah. Terjadilah dengan adanya defisiensi seng menyebabkan
suatu lingkaran setan antara diare, defisiensi seng, menurunnya aktivitas sel NK dan jumlah prekursor
lamanya diare dan malnutrisi. Pemberian seng dari sel sitolitik (Gropper, dkk., 2005).
secara oral dapat menggantikan pengeluaran seng Gangguan fungsi imunitas alamiah dan
selama diare, (Artana, 2005). spesifik akibat defisiensi seng tersebut akhirnya
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi,
termasuk diare, ISPA, dan malaria (Oliver, 2008).
Seng Dan Imunitas Gangguan imunitas seluler berat dilaporkan pada
penderita yang mengalami defisiensi seng yang
1. Seng memiliki beberapa fungsi pada kualitas mendapatkan nutrisi parenteral. Kelainan berupa
sistem imunitas seluler yang baik secara in vivo limfopenia, penurunan rasio T helper dan supresor,
maupun in vitro. Mekanisme hubungan antara penurunan aktivitas sel NK, dan munculnya
seng dan imunitas sampai sekarang masih sensitivitas tipe lambat pada penderita sikle sel
dalam perdebatan. Beberapa hipotesis yang anemia yang disertai dengan penurunan seng
telah dilaporkan. serum. Defisiesi seng dapat mempengaruhi respon
2. Seng merupakan faktor penting dari berbagai immun innate dan adaptif yang dapat
enzim, lebih dari 300 metaloenzim tidak dapat mengakibatkan atropi thymus, lymphophenia dan
berfungsi bila tidak terdapat seng. Seng meningkatnya angka dan lamanya infeksi.
penting untuk polimerase DNA, timidin kinase Supplementasi seng oral dapat memperbaiki
dan polimerase RNA menjadi DNA, proliferase immunitas dan menurunkan respon keradangan
sel limfoid, regulator transkripsional yang khronis (Soegih, 2002).
dikenal sebagai seng finger DNA binding
proteins. Fungsi lain adalah sebagai enzim aktif
dari beberapa metaloprotese Mineral Sebagai Aktifator Enzym
3. Seng bermanfaat sebagai mediator imunitas,
terutama untuk timulin, suatu hormon Seng jarang dibicarakan meskipun sama
nonpeptidase yang dihasilkan oleh sel epitelial pentingnya dengan mineral lain yang dibutuhkan
timus, dan memerlukan seng untuk aktivitas tubuh. Seng membantu pertumbuhan manusia dan
biologisnya. Peptida tersebut membantu meningkatkan imunitas. Tanpa seng, ratusan enzim
maturasi limfosit T, sitotoksisitas, dan produksi dalam tubuh tidak bisa berfungsi. Seng yang dalam
IL-2. Aktivitas timulin secara in vivo dan in vitro bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai seng, dan
baik pada percobaan binatang dan pada dalam ilmu kimia dilambangkan dengan Zn,
manusia, sangat tergantung pada kadar seng merupakan mineral penting yang terdapat dalam
plasma. Seng juga berperan dalam aktivitas semua sel tubuh mahluk hidup, termasuk tubuh
sitokin, serta defisiensi seng mempengaruhi manusia. Lebih dari 300 macam enzim di dalam
ketidakseimbangan antara sel Th-1 dan Th-2 tubuh manusia memerlukan seng sebagai kofaktor

Jurnal keperawatan 101


VOL. V NO. 2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

untuk menjamin optimasi fungsinya. Tanpa besarnya masalah kesehatan akibat defisiensi seng
kehadiran seng, semua enzim tersebut akan mogok pada anak anak dan kelompok rentan lainnya,
kerja. Dapat dibayangkan apa yang bakal terjadi perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang
jika pemogokan besar-besaran pasukan enzim keseimbangan dan metabolisme seng. Sejauh ini,
tersebut benar-benar terjadi. Beberapa bukti ilmiah cara terbaik untuk membuktikan adanya defisiensi
menunjukkan bahwa banyak penduduk yang masih seng ialah dengan suplementasi seng dan menilai
menderita defisiensi seng. Hal inilah yang perubahan biokimia atau perbaikan fungsional yang
menyebabkan rendahnya sistem imunitas terjadi, atau menghilangnya gejala-gejala defisiensi.
(kekebalan) tubuh seseorang sehingga menjadi
sangat mudah terserang berbagai penyakit (Muhilal,
DAFTAR ACUAN
dkk, 2010)
Seng memiliki sebutan sebagai mineral
Artana WD, Suraatmaja S, Aryasa KN, Suandi IKG.
penyembuh yang sangat mendukung fungsi sistem
2005. Peran suplementasi mineral mikro
imunitas tubuh. Telah diteliti bahwa kecepatan
seng terhadap kesembuhan diare. Sari
penyembuhan luka lebih tinggi pada pasien yang
pediatri. p.15-18
tercukupi kebutuhan sengnya. Oleh karena itu,
direkomendasikan agar pasien diberi seng dalam
Cousins RJ, Liuzzi JP, Litchen LA. 2006. Mammalian
jumlah cukup pada saat pra dan pasca operasi.
ZinC Transport, trafficking and signal. J
Terapi seng juga sudah direkomendasikan bagi
Biol Chem. p281(34): 24085-9
pasien yang menderita infeksi pernapasan, luka
bakar, pembedahan, berbagai luka traumatis akibat
Gropper SS, Smith JL, Groff JL. 2005.
kecelakaan, dan penyakit lain yang sangat
Microminerals. In: Advanced nutrition and
membutuhkan kinerja penyembuhan yang baik.
human metabolism. 4thed. US : Thomson
Defisiensi seng juga diduga sebagai komponen zat
Learning: 417-55
gizi utama yang berperan dalam penghambatan
proses pertumbuhan dan pematangan seksualitas.
Jackson MJ. 2001. Physiology of Zinc: General
Secara biokimia, seng terlibat dalam biosintesis DNA
Aspect ZinC in Human Biology. In Mills CF
(asam deoksiribonukleat) dan diduga sebagai
ed. London;1-14.
aktivator enzim kolagen sintetase, yaitu suatu enzim
yang berperan dalam biosintesis kolagen dan
Michael J.Gibney, 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat.
meningkatkan perbaikan jaringan (Sazawal, et.al.,
Alih bahasa Rika Yuliarni., Jakarta: EGC
2006).
Seng dapat menstimulasi aktivitas 100
Muchtadi, D., 2002. Zinc (seng) dalam pangan:
macam enzim dan terlibat sebagai kofaktor pada
dampaknya terhadap kesehatan,
200 jenis enzim lainnya. Seng dinyatakan sebagai
kebutuhan dan toksisitas pada manusia.
mineral yang berperan untuk meningkatkan reaksi
Penanggulangan Masalah defisiensi seng
biokimia di dalam tubuh. Mineral ini mendukung
(Zn).
kinerja sistem imun yang diperlukan dalam
penyembuhan luka, membantu memelihara fungsi
Muhilal, dkk. 2010. Angka Kecukupan Gizi Yang
indra penciuman dan pengecap, serta dibutuhkan
Dianjurkan. Jakarta. Widya Karya Pangan
dalam sintesis DNA. Seng juga turut mendukung
dan Gizi.
pertumbuhan yang normal selama kehamilan, masa
kanak-kanak, dan dewasa (Jackson, 2001; WHO,
Olivier F, 2008. Evidence for the safety and efficacy
2006).
of ZinC supplementation in the
management of diarrhea. Sari pediatric.
p.14–20, Philadelphia: WB Saunders.
PENUTUP
Rosalina I, 2007. Efikasi pemberian zinc pada diare
Peranan seng dalam pembelahan dan
dalam Naskah lengkap Konggres nasional
pertumbuhan sel serta stabilitas fungsi berbagai
III Badan Koordinasi Gastroenterologi
jaringan menjadikan seng sebagai zat gizi mikro
Anak Indonesia. Penanganan optimal
yang esensial untuk mempertahankan kesehatan
masalah saluran cerna dan hati pada anak.
seseorang secara optimal. Elemen renik yang
Surabaya: BKGAI; 159-67
berfungsi mempertahankan kesehatan secara
optimal mutlak dibutuhkan. Oleh sebab itu,
Roy, S.K., 1997 Tomkins, A.M., Akramuzzaman, et
kebutuhan seng perlu diperhitungkan dengan
al. Randomised controlled trial of ZinC
sumber bahan makanan yang mengandung seng.
supplementation. Am J Clin Nutr . p.453-
Kebutuhan seng tidak dapat ditentukan tanpa
464
memperhitungkan sumber makanan yang
mengandung seng karena sangat mempengaruhi
penggunaan seng dalam tubuh. Untuk mengetahui

Jurnal keperawatan 102


VOL. V NO. 2 Agustus 2012 ISSN 1979-8091

Sazawal, S., Black, R.E., Menon, V.P., Dinghra, P., Soegih R, 2002. Peranan mineral khususnya elemen
Caulfield. L.E., Dhingru, U. & Bagab, renik terhadap kesehatan. Sehari Pengaruh
A.,2006. ZinC supplementation in infants Mineral Terhadap Kesehatan. Jakarta:
born small for gestational age reduces Rineka Cipta.
mortality: a prospective, randomized,
controlled trial. Am J Clin Nutr .p.447S- Solomon NW. 2005. Encyclopedia of Food Science,
457S Food Technology and Nutrition. Vol 7.
London 4980-94.
Shankar AH, Prasad AS, 1998. ZinC and immune
function: the biological basis of altered Wapnir RA, 2000. ZinC deficiency, malnutrition and
resistance to infection. Am J Clin Nutr the gastrointestinal tract. J Nutr. p.130a:
p.447S-457S 1388S-92S

World Health Organization,2006. ZinC: deficiency


and toxicity. In: Trace elements in human
nutrition and health. Geneva: WHO. p.72–
73

Jurnal keperawatan 103

Anda mungkin juga menyukai