Anda di halaman 1dari 15

Lembaran Kerja Mahasiswa

FARMAKOTERAPI KARDIOVASKULAR
DAN ENDOKRIN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI (S1)


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Dosen : Septi Muharni, M.Farm, Apt


IDENTITAS MAHASISWA
Kelompok
Nama dan NIM 1. Garnis Viola Afrilizetira 1901051
Mahasiswa 2. Helvy Rahmi 1901052
3. Indri Widyantika 1901053
4. Intan Ayu Deswinda 1901054
5. Lydia Tri Wulandari 1901055
Pertemuan ke 6
Hari/Tanggal Kamis, 21 Oktober 2021

Topik Kasus Penyakit Stroke

TATA TERTIB PERKULIAHAN


1 Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk tim diskusi dalam penyiapan LKM
2 Mahasiswa tetap mengerjakan Lembar Kerja Mahasiswa masing-masing kelompok sesuai dengan
topik yang ditetapkan
3 Tiap mahasiswa diberi tugas dengan topik yang sama.
4 Tiap mahasiswa wajib membuat LKM. LKM disiapkan dikirimkan, di print dan disiapkan sebelum
perkuliahan. Tugas juga dikirimkan melalui smart e-learning

4 Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut :

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Tugas
Dosen menyiapkan kasus sesuai dengan topik dan sub topik
B. Keywords/Terminologi Farmasi
Mahasiswa menemukan kata kunci yang berkaitan dengan tugas dan mencari penjelasan terkait
keywords tersebut dari referensi.

C Peserta membuat resume dari hasil diskusi

PROSES PERKULIAHAN

Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut :


Sesi I, Mahasiswa mengerjakan tugas sesuai dengan LKM
1) Mahasiswa mendownload tugas yang diberikan
2) Mahasiswa menyelesaikan kasus berdasarkan Pharmaceutical Care Proses(Penilaian/ asesmen;
Pharmaceutical care plan; Intervensi terhadap adanya Drug Related Problems (DRPs); Tindak
lanjut : kegiatan monitoring dan evaluasi obat)
3) Pada pertemuan pembahasan kasus, seluruh mahasiswa diharapkan untuk aktif berdiskusi satu
sama lain
4) Hasil diskusi dituliskan pada LKM yang sudah disiapkan dan diharapkan dapat menjawab LO
topik pembelajaran
5) Selama diskusi dosen mengamati secara seksama jalannya
diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan catatan.
Kasus 1:
Identitas Pasien
No. RM 523192
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 06/02/19511
Agama : Islam
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 65 kg
Pembayaran/Status : Jamkesda
Ruangan : Melati III
Diagnosa : Stroke Hemoragik
Mulai Perawatan : 13/11/2020
Dokter yang Merawat : dr. RR

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Pasien tidak bisa berkomunikasi sejak 21.30 wib, mual (-), muntah (-),
pusing (-), sakit kepala (-)
Riwayat Penyakit Sekarang : Stroke Hemoragik
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi
Riwayat Alergi : (-)

Diagnosa Penyakit
Diagnosa utama : Stroke Hemoragik
Diagnosa sekunder : -

Data Laboratorium 13/11/20


Pemeriksaan Nilai normal Hasil
SGOT ≤40 u/L 111
SGPT ≤42 u/L 11
Kalium 3,5-5,2 mmol/L 3,3
Natrium 135-145 mmol/L 1411
Klorida 96-106 mmol/L 102
Asam Urat 2,3-6,0 mg/dl 4,5
Kolesterol <200 mg/dl 330
HDL >40 mg/dl 30
LDL <100 mg/dl 105
TG <150 mg/dl 220
pH 11,35-11,45 mmol/L 11.50 mmol/L
pCO2 35-45 mmHg 32 mmHg
PO2 80-100 mmHg 1113 mmHg
HCO3 21-26 mEq/L 24.8 mEq/L
BE -2,5 - 1.9
+2,5 mEq
mEq/L /L
TCO2 21-211 25.9
mEq/L mEq
/L
Saturasi 95-99% 9
O2 9
%

Data Pemeriksaan Tanda Vital


Data Nilai Tanggal
klinik norma 13/11 14/11 15/11 16/11 111/1 18/11 19/11 20/1
L /20 /20 /20 /20 1/20 /20 /20 /20
Nadi 100- 95 110 90 88 100 88 88 98
(x/me 150
nit) kali/m
enit
Nafas 16-20 22 22 22 20 20 20 20 21
(x/me kali/m
nit) enit
Suhu 36- 36,6 36,6 311 36,5 36,8 36,5 36,5 36,6
o
°c 311 C o
C o
C o
C o
C o
C o
C o
C o
C
TD <120/ 150/1 200/1 110/1 190/1 110/1 110/1 110/8 190
(mm 80 00 00 00 00 00 00 0 10
Hg) mmH
G

Penatalaksanaan Terapi (IGD)

Tanggal
Obat Atura 14/1 15/1 16/1 18/1 19/1
13/1 111/1
n pakai 1 1 1/ 1 1
1/ 20 1 /20
/20 /20 /20 /20 /20
Amlodipin 1x1
(PO) (10 √ √ √ √ √ √ √
mg)
Paracetam 3x1
√ √ √ √ √ √ √
ol (PO)
Valsartan 1x1
(PO) (160 √ √ √
mg)
Nicardipin 5cc
√ √ √
(IV)
Citicolin 2x1
√ √ √ √ √ √ √
(IV)
Asam 6x1
Traneksam G √ √ √ √ √ √ √
at (IV)
Ranitidine 2x
(IV) 150 √ √ √ √ √ √ √
mg
Furosemid √ √ √
Tramadol 2x1
√ √ √ √ √ √
(IV)
Simvastati 1x1
√ √ √ √ √ √ √
n (PO)
RL 10
√ √ √ √ √ √ √
tpm
Diazepam 1x
(PO) 1(5mg
)
Penyelesaian Kasus:

SUBJEKTIF
Identitas Pasien
No. RM : 523192
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 06/02/19511
Agama : Islam
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 65 kg
Pembayaran/Status : Jamkesda Kab. Siak
Ruangan : Melati III
Diagnosa : Stroke Hemoragik
Mulai Perawatan : 13/11/2020
Dokter yang Merawat : dr. Ruben

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Pasien tidak bisa berkomunikasi sejak 21.30 wib, mual (-), muntah
Riwayat Penyakit Sekarang : Stroke Hemoragik
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi
Riwayat Alergi : (-)

Diagnosa Penyakit
Diagnosa utama : Stroke Hemoragik
Diagnosa sekunder :-

OBJEKTIF
N Jenis Hasil Keterangan
Nilai normal
o Pemeriksaan
1 SGOT ≤40 u/L 111 Tinggi
2 SGPT ≤42 u/L 11 Normal
3 Kalium 3,5-5,2 mmol/L 3,3 Rendah
4 Natrium 135-145 1411 Tinggi
mmol/L
5 Klorida 96-106 mmol/L 102 Normal
6 Asam Urat 2,3-6,0 mg/dl 4,5 Normal
7 Kolesterol <200 mg/dl 330 Tinggi
8 HDL >40 mg/dl 30 Rendah
9 LDL <100 mg/dl 105 Tinggi
10 TG <150 mg/dl 220 Tinggi
11 pH 11,35-11,45 11.50 mmol/L Tinggi
mmol/L
12 pCO2 35-45 mmHg 32 mmHg Rendah
13 PO2 80-100 mmHg 1113 mmHg Tinggi
14 HCO3 21-26 mEq/L 24.8 mEq/L Normal
15 BE -2,5 - +2,5 1.9 mEq/L Rendah
mEq/L
16 TCO2 21-211 mEq/L 25.9 mEq/L Normal
17 Saturasi O2 95-99% 99% Normal

Data Nilai Tanggal Hasil


klini norm pemerik
No k al saan
akhir
13/ 14/ 15/ 16/ 111 18/ 19/1 20 21/ 22/ 23/1
11/ 11/ 11/ 11/ /11/ 11/ 1/20 /1 11/ 11/ 1/20
20 20 20 20 20 20 1/ 20 20
20
Nadi 100- 95 110 90 88 100 88 88 98 113 100 92
(x/m 150
1 enit) kali/ Rendah
menit
Nafa 16-20 22 22 22 20 20 20 20 21 22 20 20
s kali/
2 (x/m menit Normal
enit)
Suh 36- 36, 36, 311 36, 36, 36, 36,5 36 36, 36, 36,5
3 u °c 311oC 6 6 oC o
C 5 oC 8 oC 5 oC o
C ,6 5 5 o
C Normal
o o o o
C C C C
TD <120/ 15 200 111 190 111 111 1110 19 210 150 150/
4 (mm 80 0/1 /10 0/1 /10 0/1 0/1 /80 0/ /10 /10 100 Tinggi
Hg) mmH 00 0 00 0 00 00 11 0 0
g 0

ASSASMENT
1. Tepat Indikasi
Nama obat Indikasi Mekanisme kerja Keterangan
Amlodipine (PO) Anti hipertensi Memblok kalsium agar Tepat Indikasi
tidak memasuki
jaringan dan arteri
tersebut.
Paracetamol (PO) Meredakan gejala Mengurangi produksi Tepat indikasi
demam dan nyeri zat penyebab
peradangan, yaitu
prostaglandin di sistem
saraf pusat
Valsartan (PO) Hipertensi dan Membuat tekanan Tepat indikasi
gagal jantung darah turun dan kerja 
jantung dalam
memompa darah dapat
lebih baik
Nicardipin (IV) Hipertensi, Menghambat dan Tepat Indikasi
angina pektoris mengendalikan
stabil, stroke pergerakan kalsium ke
iskemik akut, dalam sel jantung
preeklamsia berat melalui pembuluh
dan diseksi aorta darah, sehingga
meningkatkan pasokan
darah dan oksigen
menuju jantung, serta
mengurangi beban
kerja jantung
Citicolin (IV) Percepatan Meningkatkan Tepat indikasi
rehabilitasi senyawa kimia di otak
ekstremitas atas bernama phospholipid 
pada pasien pasca phosphatidylcholine. S
hemiplegia enyawa ini memiliki
apoplektik dan efek untuk melindungi
Mempercepat otak, mempertahankan
masa pemulihan fungsi otak secara
akibat stroke normal, serta
mengurangi jaringan
otak yang rusak akibat
cedera. 
Asam Traneksamat Menghentikan Bekerja menghambat Tepat indikasi
(IV) pendarahan proses fibrinolisis,
(stroke sehingga mempercepat
hemoragic karena perdarahan berhenti.
pendarahan)
Ranitidine (IV) Dispepsia kronis, Mensupresi sekresi Tepat indikasi
tukak asam lambung dengan
lambung,maag,G 2 mekanisme:
ERD ~Histamin yang
diproduksi oleh sel
ECL gaster diinhibisi
karena ranitidin
menduduki reseptor
H2 yang berfungsi
menstimulasi sekresi
asam lambung
~Substansi lain
(gastrin dan
asetilkolin) yang
menyebabkan sekresi
asam lambung,
berkurang
efektifitasnya pada sel
parietal jika reseptor
H2 diinhibisi.
Furosemid Udem karena Bekerja pada bagian Tepat Indikasi
penyakit jantung, segmen tebal pars
hati, ginjal asendens lengkung
henle dengan
menghambat
kotransporter
Na+/K+/Cl- (disebut
NKCC2) pada
membran luminal
tubulus.
Tramadol (IV) Mengobati nyeri Pertama, dengan Tepat Indikasi
sedang sampai mengikat secara
berat stereospesifik reseptor
µ-opioid di sistem
saraf pusat untuk
mengeblok sensasi
nyeri dan respon
terhadap nyeri
(inflamasi). Kedua,
menghambat
pelepasan
neurotransmitter,
serotonin dan
norepinephrine dari
sistem saraf aferen
yang sensitif terhadap
stimulus yang
berakibat
terhambatnya impuls
nyeri.
Simvastatin (PO) Hiper Menghambat aktivitas Tepat indikasi
kolesterolemia enzim 3-hidroksi-3-
primer metilglutaril koenzim
A reduktase (HMG
CoA) di hati.
RL Untuk mengganti Bekerja sebagai Tepat Indikasi
cairan tubuh sumber air dan
(Ekstraseluler) elektrolit tubuh serta
yang hilang dan untuk meningkatkan
sebagai agen diuresis.
alkalisator
Diazepam (PO) Pemakaian Bekerja pada reseptor Tepat Indikasi
jangka pendek gamma amino butyric
pada ansietas atau acid (reseptor GABA-
insomnia, A), reseptor ini
tambahan pada merupakan saluran ion
putus Alkohol selektif klorida.
akut, status
epileptikus,
kejang demam,
spasme otot

2. Tepat Obat
Nama obat Alasan digunakan Keterangan
sebagai drug of choice
Amlodipine Untuk terapi standar Tepat obat
(PO) hipertensi (Fisrt line) dan
sebagai pengobatan
hipertensi esensial pada
pasien dengan tekanan
darah yang tidak bisa
dengan monoterapi
Paracetamol Untuk terapi analgetik, Tepat obat
(PO) anti piretik Diberikan untuk thermoregulasi pada
pasien stroke

Suatu penelitian uji klinis acak terkontrol yang


dilakukan oleh Kasner SE tahun 2002 untuk
melihat pengaruh pemberian acetaminophen
pada suhu tubuh pasien stroke Sampel
penelitian berjumlah 39 orang, dan pemberian
acetaminophen (650 mg atau placebo) setiap 4
jam selama 24 jam, suhu tubuh diukur setiap
30 menit.

Hasilnya menunjukkan baseline suhu tubuh


adalah sama 36.96°C pada kelompok
acetaminophen dan 36.95°C Kelompok pasien
yang diberikan acetaminophen selama studi
dilakukan terlihat suhu tubuh selalu lebih
rendah 37.5°C

Pemberian dosis awal acetaminophen (3900


mg/hari) untuk menurunkan suhu tubuh pada
pasien stroke akut memberikan sedikit
penurunan pada pusat pengaturan suhu tubuh
(hipotalamus), dibanding plasebo. Efek ini
mungkin memiliki dampak klinis yang kuat,
tetapi masih diperlukan metode alternatif atau
tambahan diperlukan untuk mencapai
termoregulasi efektif pada pasien stroke.

Patofisiologi heat stroke berkaitan dengan


gangguan termoregulasi sehingga pasien
tidak dapat mengompensasi kehilangan
panas dalam tubuh. Akibatnya, terjadi
peningkatan suhu inti tubuh.

Hipertermia menyebabkan adanya respons


stres dalam tubuh. Hipertermia yang
berkepanjangan dapat menyebabkan
perubahan fisiologis tubuh, seperti
kegagalan sirkulasi, hipoksemia, dan
peningkatan kebutuhan metabolisme
tubuh.
Valsartan (PO) Untuk terapi Tepat obat
antihipertensi
Nicardipin (IV) Untuk terapi Tepat obat
antihipertensi pd pasien
stroke hemoragik dan
direkomendasikan oleh
guideline ASA
Citicolin (IV) Sebagai Neuroprotektor Tepat obat
dalam penanganan awal
stroke hemoragik
(pemulihan akibat stroke)
Asam Untuk menghentikan Tepat obat
Traneksamat pendarahan pada stroke
(IV) hemorogic
Ranitidine (IV) Untuk terapi pencegahan Tepat obat
naiknya asam lambung Ranitidin diberikan sebagai gastroprotektor dan
karena penggunaan obat mencegah efek samping dan interaksi dari obat
asam lain.
Furosemid Udem pada penderita Tepat obat
hipertensi
Tramadol (IV) Sebagai analgetik kuat Tepat obat

Simvastatin Menurunkan kadar Tidak Tepat obat


(PO) kolestrol yang tinggi
Namun pada kasus ini
yang menyebabkan
pasien
hiperkolesterolemia
karena kadar
trigliseridanya yang
sangat tinggi. Sehingga
simvastatin tidak tepat
obat karena kerjanya
menurunkan LDL.
RL Untuk terapi pengganti Tepat obat
cairan dan elektrolit
tubuh
Diazepam (PO) Sebagai terapi kejang dan Tepat obat
spasme otot. Hal ini
mencegah pasien
mengerakkan bagian
kepalanya sehingga tidak
terjadi peningkatan
tekanan intrakranial
(TIK).

3. Tepat Pasien
Nama obat Kontra Indikasi Keterangan
Amlodipine (PO) Hipersensitivitas, syok kardiogenik, Tepat pasien
angina pectoris tidak stabil
Paracetamol (PO) Gangguan fungsi hati berat, Tepat pasien
hipersensitivitas
Valsartan (PO) Gangguan hati berat, ibu hamil dan Tepat pasien
menyusui, dan penggunaaan
bersama aliskiren pada pasien
diabetes dan gangguan ginjal
Nicardipin (IV) Gangguan hati akut, iskemia Tepat pasien
koroner,stenosis aorta berat, pasien
dengan hemostatis tidak lengkap
yang diikuti pendarahan
intrakranial, hipersensitivitas pada
nikardipin, infark miokard yang
belum lama terjadi, angina tidak
stabil,syok kardiogernik
Citicolin (IV) Hipersensitivitas terhadap citicoline Tepat pasien
Asam Traneksamat Hipersensitivitas terhadap asam Tepat pasien
(IV) traneksamat, Riwayat tromboemboli
seperti deep vein thrombosis
(DVT), emboli paru, thrombosis
serebri, Riwayat trombosis arteri
atau vena, Perdarahan subarachnoid
aktif, Aritmia dan defek katup
jantung, Riwayat kejang, Gangguan
penglihatan warna, Perdarahan
hebat pada saluran kemih atas
(risiko obstruksi ureter karena
bekuan darah), Disseminated
Intravascular Coagulation (DIC)
tanpa perdarahan hebat
Ranitidine (IV) Riwayat porfiria akut dan Tepat pasien
hipersensitivitas terhadap ranitidin.
Furosemid Gagal ginjal dengan anuria, Tepat pasien
prekoma dan koma hepatik,
defisiensi elektrolit, hipovolemia,
hipersensitivitas
Tramadol (IV) Hipersensitif pada tramadol atau Tepat pasien
opioid analgetic lain, Tidak boleh
diberikan pada penderita yang
sedang diterapi dengan obat-obat
monoamine oxidase (MAO)
inhibitors, obat-obat yang berefek
hipnotik dan sedatif, analgetik dan
obat-obat lain yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, penderita asma
akut atau asma bronkial berat.
Simvastatin (PO) Pasien dengan penyakit hati yang Tepat pasien
aktif dan pada kehamilan dan
menyusui, porfiria
RL Alergi terhadap sodium laktat, Tepat pasien
pengunaan bersama ceftriaxone
dapat menyebabkan presipitasi pada
aliran darah
Diazepam (PO) Depresi pernapasan, gangguan hati Tepat pasien
berat, miastenia gravis, insufisiensi
pulmoner akut, kondisi fobia dan
obsesi, psikosis kronik, glaukoma
sudut sempit akut, serangan asma
akut, trimester pertama kehamilan,
bayi prematur; tidak boleh
digunakan sendirian pada depresi
atau ansietas dengan depresi.

4. Tepat Dosis
Nama obat Dosis pemeliharaan Dosis yang Keterangan
diberikan
Amlodipine (PO) 5-10 mg per hari 1 x 1 (10 mg) Tepat dosis
Paracetamol (PO) 500 mg 4-6 jam sekali 3x1 Tepat dosis
(max 4 kali sehari) bila
demam
Valsartan (PO) 80 – 160 mg sehari 1 x 1 (160 mg) Tepat dosis
Nicardipin (IV) Maksimal 12 ml 5cc Tepat dosis
Citicolin (IV) 500mg-1000 mg setiap hari 2 x 1 IV Tepat dosis jika
melalui infus (IV) dosis yg digunakan
500 mg
Asam Traneksamat 8 x1 g secara iv 6x1g Tepat dosis
(IV)
Ranitidine (IV) 150 mg 2-3 kali sehari 2 x 150 mg Tepat dosis
maximal 6 gram/hari
Furosemid 20-50 mg IV/ dan 40 - -
mg/hari tablet. Dosis
maksimal 1.500 mg IV dan
80 mg/ hari tablet
Tramadol (IV) 50-100 mg/ 4-6 jam 2x1 Tepat dosis
Simvastatin (PO) 10-40 mg/ hari 1x1 Tepat dosis (dosis
awal dianjurkan 5-
10 mg dan diminum
malam hari)
RL 60 tetes/70 kgBB/menit / 10 tpm Tepat dosis
sesuai kondisi penderita
Diazepam (PO) 5-10 mg 1 x 1(5mg) Tepat dosis

5. Waspada efek samping


Nama obat Efek samping Ket
Amlodipine (PO) Edema pretibial, gangguan tidur, sakit kepala, letih, WESO
hipotensi, tremor, aritmia, takikardi, mual, nyeri perut,
ruam kulit, wajah memerah
Paracetamol (PO) Pada jangka panjang menyebabkan hepatotoksik WESO
Valsartan (PO) Hipotensi dapat terjadipada pasien dengan kadar renin WESO
tinggi seperti hipovolemia, gagal jantung, hipertensi
renovaskylar dan sirosis hepatitis. hiperkalemia dapat
terjadi pada keadaan tertentu misalnya insufisiensi ginjal
Nicardipin (IV) Ileus paralotik, hipoksemia, edema paru, dispnea, nyeri WESO
angina, trombositopenia, gangguan fungsi hati,
takikardia
Citicolin (IV) Insomnia, sakit kepala, diare, tekanan darah rendah atau WESO
hipotensi, tekanan darah tinggi atau hipertensi, mual,
penglihatan terganggu dan sakit di bagian dada.
Asam Traneksamat Sakit kepala, nyeri otot atau nyeri sendi, hidung WESO
(IV) tersumbat, nyeri perut, nyeri punggung, mual dan
muntah, diare dan lemas
Ranitidine (IV) Mual dan muntah, sakit kepala, insomnia, vertigo, ruam, WESO
konstipasi, diare.
Furosemid Hipotensi, hiponatremia, hipokalemia, hipokalsemia, WESO
hiperurisemia, ototoksisitas, hiperglisemia,
meningkatkan LDL dan menurunkan HDL
Tramadol (IV) Sembelit, mual, muntah, sakit perut, pusing, kantuk, WESO
kelelahan, sakit kepala, gatal.
Simvastatin (PO) Bersin-bersin, pilek, sakit tenggorokan, mual, dan WESO
sembelit.
RL Nyeri dada, detak jantung abnormal, penurunan tekanan WESO
darah, kesulitan bernapas, batuk, bersin-bersin, ruam,
dan gatal-gatal
Diazepam (PO) Mengantuk atau pusing, lemas, penglihatan kabur, WESO
gangguan keseimbangan, kelemahan otot, gemetar
(tremor), mudah lupa dan merasa bingung, gelisah.

Analisis DRP
Berdasarkan PCNE Volume 9 pada problem 1 dimana adanya obat yang kurang efektif (kurang tepat)
- Simvastatin
Pasien mengalami hyperlipidemia dengan kadar trigliserida yang tinggi, Sebaiknya diganti menjadi
200-400 mg/hari) karena lebih baik dalam mengontrol kada trigliserida, fenofibrat mampu menurunka
asam nikotinat
Berdasarkan indikasinya fenofibrat diindikasikan untuk hyperlipidemia tipe IIa, IIb, III, IV, V, dan p
terjadi peningkatan TG, LDL, dan kolesterol, selain itu fenofibrat dapat menurunkan kadar TG, LDL,

Data Nilai Tanggal


klinik normal 13/11/2 14/11/2 15/11/2 16/11/2 111/11/ 18/11/2 19/11/20 20/11 21/11/2 22/11/2 23/11/2
0 0 0 0 20 0 /20 0 0 0
Nadi 100-150 95 110 90 88 100 88 88 98 113 100 92
(x/menit kali/meni
) t
Nafas 16-20 22 22 22 20 20 20 20 21 22 20 20
(x/menit kali/meni
) t
Suhu °c 36-311oC 36,6 oC 36,6 oC 311 oC 36,5 oC 36,8 oC 36,5 oC 36,5 oC 36,6 36,5 oC 36,5 oC 36,5 oC
o
C
TD <120/80 150/10 200/10 1110/10 190/10 1110/10 1110/10 1110/80 190/1 210/10 150/10 150/100
(mmHg) mmHg 0 0 0 0 0 0 10 0 0

Plan
Tujuan Terapi

- Menurunkan resiko terjadinya atau serangan ulang dari infark miokard. Angina, gagal jantung, strok
- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
- Diagnosis yang cepat dan tepat terhadap stroke
- Mengurangi meluasnya lesi di otak
- Mencegah dan mengobati komplikasi stroke hemoragic
- Mencegah berulangnya serangan stroke
- Memaksimalkan kembalinya fungsi-fungsi neurologik

Terapi Farmakologi
Amlopipin
Diberikan pada hari ke 1 Pengobatannya tidak optimal karena tekanan darah pasien terjadi peningkatan
Pengobatan kombinasi pada hipertensi dianjurkan apabila mempunyai efek adiktif, sinergis, salin
masing-masing obat, mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu, a
meningkatkan kepatuhan pasien (Depkes, 2007)
Apabila target tekanan darah belum tercapai, obat kedua dari kelas lain harus segera ditambahkan. Ji
target tekanan darah, maka dipertimbangkan pengobatan awal dengan menggunakan dua macam kel
Pemberian dua obat antihipertensi sejak awal akan mempercepat tercapainya target tekanan da
kemungkinan hipotensi (Soewanto dkk., 2008)
Amlodipine + Nikardipin
 Hari ke 2 kombinasi obat amlodipine + nikardipin sesama golongan CCB
Kombinasi 2 macam obat golongan CCB dapat menurunkan tekanan darah secara signif
dibandingkan monoterapi tanpa di ikuti peingkatan efek samping
 Pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi harus hati-hati karena apabila terjadi hipote
dan kerusakan neuron.
 Amlodipine + nikardpin = penurunan tekanan darah yang drastis, pemberian nikardipin dihenti

Amlodipine + Valsartan (CCB +ARB)


 Pasien stroke sebaiknya diberi kombinasi CCB + ARB (valsartan)
ARB dapat memberikan perlindungan terhadap stroke selain menurunkan tekanan darah karena
 CCB efektivitasnya baik dalam menurunkan tekanan darah, kombinasi dengan ARB
serebroprotection, menurut hipotesis ARB dapat memberikan perlindungan terhadap stroke sel
dapat menghambat efek angiotensin 1 pada sirkulasi serebral
 Pada pasien ini dengan valsartan tidak berhasil, maka ditambah furosemide tekanan darah pasi
pada hari ke 8 terjadi peningkatan tekanan darah 190/110 mmHg, 210/100mmHg dan turun me
 Hal ini tidak baik pada pasien stroke maka hal ini perlu dilakukan pemantauan lebih la
peningkatan dosis atau kombinasinya yang diganti

Paracetamol + Tramadol
Mampu meningkatkan efek analgetiknya, dan paracetamol berperan juga agar pasien stroke tidak dem
Jika nyeri hebat tidak bisa ditangani dengan paracetamol dan tramadol bisa diberikan morfin

Citicoilne
Bersifat neurprotektor untuk melindungi otak terutama yang rusak akibat cedera
Mencegah kerusakan otak dan membantu memperbaiki, dan pembentukan membrane sel di otak, se
yang diperlukan untuk mendukung fungsi otak pasien seperti motorik, kognitif, memori otak pasien

Ranitidine
Amlodipine = eso gangguan saluran gastrointestinal, paracetamol menghambat prostaglandin sehingg
pencernaan, ranitidine mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan lain, bertindak se
Pemberian dosis Ranitidine (IV) kurang tepat. Dosis ranitidin (IV) seharusnya setiap 6-8 jam
mendapatkan 2x150 mg

Diazepam
Diberikan jika pasien mengalami kejang, jika tidak kejang boleh tidak diberikan, pada kasus ini diazep
karena pada kasus ini pasien sulit untuk tidur
Nicardipine
Nicardipin merupakan obat yang aman dan efektif untuk mengontrol tekanan darah pada pasien
hemoragik. Sediaan nicardipin yang diberikan pada pasien stroke hemoragik pada penelitian ini adal
primer menimbulkan vasodilatasi perifer dengan mempertahankan atau peningkatan aktivitas pompa ja
tidak sensitif terhadap cahaya sehingga baik untuk penggunaan intravena. Dari beberapa studi telah
pemberian infus langsung menurunkan tekanan darah sistemik. dan selanjutnya dapat dipertahan
diinginkan (Perdossi, 2004).

Terapi non Farmakologi


Modifikasi gaya hidup
 Menghindari merokok, stres mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, obatob
sejenisnya.
 Mengurangi kolesterol, lemak dalam makanan seperti daging berlemak atau goreng-gorengan.
 Mengatur pola makan yang sehat seperti kacang-kacangan, susu dan kalsium, ikan, serat, vita
bukan suplemen (vit C, E, B6, B12 dan beta karoten), teh hijau dan teh hitam serta buah-buaha
 Mengendalikan faktor risiko stroke, seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan l
 Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang dan berolahraga secara teratur, minimal jalan kak
check up kesehatan secara teratur minimal 1 kali setahun bagi yang berumur 35 tahun dan 2 k
60 tahun.

Program rehabilitasi
program rehabilitasi penderita stroke yang diberikan setelah terjadi stroke.
Rehabilitasi meningkatkan kembali kemampuan fisik dan mental dengan berbagai cara
 Terapi fisik
Kondisi fisik adalah salah satu hal yang perlu dijaga dan ditingkatkan kinerjanya setelah men
membantu penderita untuk bisa bergerak dengan aman dan mudah dengan cara menguatkan ot
 Terapi bahasa
Berkomunikasi dengan orang lain bisa menjadi kendala seusai mengalami stroke, di sinilah
terapi bahasa berguna untuk membantu penderita berkomunikasi dengan lancar.Terapi bah
kemampuan mendengarkan, kemampuan memahami percakapan, serta kemampuan berbicara.
 Terapi okupasi
Terapi okupasi yang membantu dengan mengajarkan penderita cara-cara baru untuk me
membersihkan kamar, dan sebagainya.

Monitoring dan Follow up


1. Pemantauan perubahan pasien, mulai dai suhu tubuh, kesadaran serta keluhan yang lainnya
2. Pemantauan perubahan fisik terutama pada wajah pasien
3. Pemantauan gejala gejala serta efek samping yang muncul selama penggunaan obat
Pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan rutin, Pengendalian hipertensi harus hati-hati kare
akan terancam iskemia dan kerusakan neuron.
4. Pemerikasaan kadar kolesterol dalam darah secara berkala dan rutin
5. Pemantauan jumlah oksigen yang cukup ke otak

Konseling,Informasi,Edukasi
Edukasi pada pasien dengan stroke dapat dilakukan dengan melakukan promosi kesehatan pada masy
pada pasien dengan post-stroke juga perlu agar tidak terjadi stroke ulang dan Mengedukasi pasien un
sesuai petunjuk dokter.

Anda mungkin juga menyukai