Nim : 501180072
Kelas : Eksyar 4F
Kebijakan Fiskal
A.
Kebijakan Fiskal adalah, salah satu kebijakan ekonmi yang dibuat oleh pemerintah untuk mengarahkan kondisi
perekonomian agar menjadi lebih baik lahi, dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Tujuan dari
kebijakan fiskal ini mirip juga dengan kebijakan moneter yaitu untuk mengatur dan mengelola jumlah uang uang beredar.
Namun pada implementasinya kebijakan fiskal ini lebih menekankan pada penaturan pendapatan (berupa pajak) dan
pengeluaran (belanja) pemerintah. Pemerintah membuat kebijakan fiskal ini dengan tujuan mendaatkan dana-dana dan
kebijakan yag di tempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dan tersebut dalam rangka menjalankan pembangunan negara.
Kebujakan pemerintah ini juga bertujuan untuk mempengaruhi proses kehidupan ekonomi masyarakat yang
dilaksanakan melalui Anggaran Belanja Negara (APBN). Pemerintah melalui kebijakan fiskal hanya mengatur pengeluaran
negara dan pajak dari semua unsur APBN. Pada tujuan lain, kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, dimana
tujuannya yaitu untuk menstabilkan perekonomian melalui controllig tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Dan yang
menjadi instrumen utama yaitu pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat komposisi pajak serta pengeluaran pemerintah dapat
Mewajibkan kepemilikan NPWP ( nomor pokok wajib pajak ) untuk meningkatkan wajib pajak
Kebijakan Moneter
B.
Kebijakan Moneter adalah, suatu kebijakan dari otoritas meneter (dalam hal ini adalah bank sentral) dalam bentuk
pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan
kegiatan perekonomian yang dicita-citakan. Perkembangan perekonomian ini berupa stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi
yang baik, dan kesempatan atau peluan kerja yang tersedia. Pada prakteknya kebijakan moneter akan mengatur persediaan uang
yang dimiliki suatu negara untuk mencapai tujuan tertentu seperti menahan laju inflasi, dan juga mendorong usaha
pembangunan nasional.
Tujuan dari kebijakan ini pada dasarnya untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonnomi yang tinggi,
stabilitas harga, pemerataan pembangunan), dan keseimbangan eskternal (keseimbangan neraca pembangunan) serta
tercapainya tujuan ekonomi makro, yaitu menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur melalui kesempatan kerja, kestabilan
harga, serta keseimbangan neraca pembayaran internasional. Pemerintah atau Bank Sentral dapat membuat kebijakan moneter
Kebijakan moneter dengan cara langsung yaitu pemerintah langsung campur tangan dalam har peredaran uang
1.
atau kredit perbankan.
Kebijakan moneter dengan cara tidak langsung dilakukan oleh bank sentral dengan cara mempengaruhi
2.
kemampuan bank-bank umum dalam memberikan kredit.
Pengaturan jumlah uang yang beredar didalam masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah
mata uang yang beredar, dengan begitu kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau depresi).
uang ketat. Kebijakan ini dikeluarkan ketika perekonomian negara sedang mengalami inflasi yang
Pada saat perekonomian mengalami resesi, maka uang yang beredar perlu dilakukan penambahan untuk
Tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang diukur dengan kesempatan kerja,
Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga