Anda di halaman 1dari 10

QA PPL BLU

28 Juni 2021
Standar akuntansi apa yang diterapkan untuk penyusunan
laporan keuangan BLU ?
• Berdasarkan PMK 129/2020, laporan keuangan BLU disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual (pasal 170).
• Berdasarkan PMK 217/2015: BLU menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAP
13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum.
• BLU tidak perlu lagi menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK, karena sudah
ada SAP berbasis akrual.
Standar akuntansi apa yang diterapkan untuk penyusunan
laporan keuangan BLUD ?
• Berdasarkan Permendagri 79/2018, laporan keuangan BLUD disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual (pasal 99).
• Berdasarkan PMK 217/2015: BLU menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAP
13 Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum, yang mencakup BLUD.
• BLUD tidak perlu lagi menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK, karena
sudah ada SAP berbasis akrual.
Bagaimana perlakuan akuntansi atas imbalan pascakerja bagi BLU?
• Berdasarkan PMK 129/2020:
• pasal 284:
1) Pada saat akhir masa jabatannya, Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas dapat diberikan pesangon sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 273 ayat (1) huruf f, berupa santunan purna jabatan dengan pengikutsertaan dalam program
asuransi atau tabungan pensiun yang beban premi atau iuran tahunan ditanggung oleh BLU.
2) Pejabat pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Pemimpin BLU dan Pejabat Pengelola satu tingkat di
bawah Pemimpin BLU.
3) Premi atau iuran tahunan paling tinggi 25% dari gaji dalam satu tahun.
• Pasal 273 ayat (1) mengatur komponen remunerasi yang terdiri atas: (a) gaji, (b) honorarium, © tunjangan tetap, (d) insentif, (e)
bonus atas prestasi, (f) pesangon dan/atau (g) pensiun.
• Pasal 285: Pensiun sebagaimana dimaksud dalam pasal 273 ayat (1) huruf g diberikan kepada Pejabat Pengelola dan Pegawai yang
berasal dari PNS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pasal 303: BLU mengikutsertakan Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas, anggota Komite Audit, dan
Pegawai sebagai peserta pada badan penyelenggara jaminan sosial berdasarkan program jaminan sosial yang diikuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Memperhatikan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa imbalan bersifat “iuran pasti”.
Apakah ketentuan pesangon dalam UU Ketenagakerjaan (UU Cipta Kerja) berlaku bagi pegawai BLU?
UU Cipta Kerja

UU 13/2003
Ketenagakerjaan

Apakah BLU termasuk pengusaha?


Bagaimana perlakuan akuntansi atas imbalan pascakerja bagi BLUD?
• Berdasarkan Permendagri 79/2018:
• Pasal 23 ayat (1): pejabat pengelola danpegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai tanggung jawab dan
profesionalisme.
• Pasal 23 ayat (2) huruf e: pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan sesuai kemampuan
keuangan
• Pasal 23 ayat (2) huruf f: pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.
• Pasal 23 ayat (3): Pejabat Pengelola menerima pesangon bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi PNS.
• Pasal 23 ayat (4): pegawai menerima pesangon bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan profesional
lainnya atau pensiun bagi PNS.
• Pasal 24 ayat (1): Remunerasi pasal 23 diatur dengan peraturan kepala daerah berdasarkan usulan pemimpin.
• Ketentuan pesangon bagi pegawai BLUD non PNS tergantung bagaimana kepala daerah masing-masing melakukan
pengaturan.
Apakah BLU/D dapat menggunakan acuan PSAK 24 untuk perhitungan imbalan
pascakerja?

• BLU/D harus mengacu kepada PSAP yang relevan untuk mencatat imbalan
pascakerja, bukan mengacu kepada PSAK 24, kecuali PSAP mengizinkan.
• SAP belum mengatur spesifik ttg imbalan pascakerja, dalam LKPP masih sebatas
pada pengungkapan estimasi besaran kewajiban pensiun dalam CALK, tidak
mengakui sebagai kewajiban di neraca karena memerlukan perhitungan aktuaria
yang melibatkan asumsi-asumsi yang tidak mudah bagi pemerintah serta
ketentuan pensiun masih bersifat pay as you go.
Pertanyaan lainnya terkait akuntansi pelaporan LK BLU/D
• Penerapan penyisihan piutang tak tertagih
• Permasalahan aset tetap dan persediaan, termasuk revaluasi aset tetap
• Kemampuan SDM terbatas
• Belum sepenuhnya mengikuti akuntansi akrual
• Konsolidasi aset dan sinkronisasi dengan pemda lambat
• Pencatatan masih manual untuk persediaan
• Ketidakseragaman perlakuan untuk akun biaya tidak terduga dan biaya operasional kesehatan
• Pengakuan piutang BPJS
• Koreksi audit tahun sebelumnya tidak diinput
• Saat audit BLU yang sudah diaudit BPK tapi LHA dan koreksi belum terbit.
• Akuntansi keuangan dan akuntansi anggaran yang bercampur
• Pengakuan anggaran pembelajaan
• Perlakuan tegas dari batasan-batasan transaksinya.
• perpajakan
Apa saja PSAP yang sudah terbit
dari KASP?

• Selain menerbitkan PSAP, KASP


juga menerbitkan IPSAP sebagai
intepretasi standar, serta buletin
teknis.
• Selain itu, juga terbit beberapa
ketentuan lanjutan dalam bentuk
PMK atau ketentuan lainnya.
• Untuk pemerintah daerah diatur
dengan Permendagri
• Lebih lengkap lihat www.kasp.org

Anda mungkin juga menyukai