SIKLUS AUDIT
BERBASIS RISIKO Oleh:
& MENYUSUN Rizki Damir Mustika, SE., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA
KERTAS KERJA Partner KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan
(Member of Audittrust International)
BERBASIS ISA
MENGGUNAKAN
APLIKASI ATLAS
PROFIL NARASUMBER
SIKLUS AKUNTANSI
Neraca Saldo
Bukti Neraca Jurnal Laporan
Jurnal Ledger Penyesuaian
Setelah
Keuangan
Transaksi Saldo Penyesuaian
SIKLUS AUDIT
RISK BASED AUDIT - OVERVIEW
Kode Etik
SPM 1
Standar Audit (seri SA 200- Standar Perikatan Reviu Standar Perikatan Asurans
800) (seri SPR 2400) (seri SPA 3000)
KODE ETIK KODE ETIK PROFESI AKUNTAN
PROFESI PUBLIK – 1 OKTOBER 2008
AKUNTAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN
PUBLIK PUBLIK – 1 JULI 2019
SA 560
SA 570
SA 580
© 2020 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
APLIKASI ATLAS
APLIKASI ATLAS
• Tahun 2017 :
• ATLAS beta untuk tahap perencanaan audit;
• Tahun 2018 :
• Penyelesaian seluruh tahapan audit sampai dengan tahap
pelaporan (reporting), dan mengintegrasikan seluruh tahapan audit.
APLIKASI
ATLAS
APLIKASI ATLAS - CONTENT
APLIKASI ATLAS –
STATUS KKP
SESI II
RISK ASSESSMENT
(PLANNING)
TAHAPAN PROSES AUDIT – METODOLOGI RBA
TAHAPAN PROSES AUDIT – METODOLOGI RBA
TAHAPAN PROSES AUDIT – ATLAS
PRE-ENGAGEMENT
(PRA – PERIKATAN)
TAHAPAN PROSES AUDIT – ATLAS
RISK ASSESSMENT
(PLANNING)
TAHAPAN PROSES AUDIT – ATLAS
RISK RESPONSES
(EXECUTION)
TAHAPAN PROSES AUDIT – ATLAS
REPORTING
(FINALIZATION)
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
• LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN AUDIT
• Dalam melaksanakan suatu audit atas laporan keuangan, tujuan keseluruhan auditor
adalah:
• Memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan
bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan, dan oleh karena itu memungkinkan auditor untuk menyatakan opini atas
apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
• Laporan keuangan adalah milik entitas, disusun oleh manajemen entitas dengan pengawasan dari
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola;
• Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan tinggi, dan dapat diperoleh ketika auditor
telah mendapatkan bukti audi yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke tingkat
rendah yang dapat diterima;
• Konsep materialitas diterapkan oleh auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit, serta
dalam pengevaluasian dampak kesalahan penyajian dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak
dikoreksi, jika ada.
• Pokok-pokok utama:
• Perbedaan utama Kecurangan dan Kesalahan adalah
intensinya (Par 2);
• Tanggung jawab utama untuk pencegahan dan
pendeteksian kecurangan berada pada dua pihak yaitu:
(Par 4)
STANDAR • Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola;
• Manajemen
AUDIT 240 • Tanggung jawab auditor adalah untuk memperoleh
keyakinan memadai apakah laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material,
yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan (Par 5);
• Kewajiban bagi auditor untuk menjaga skeptisme
profesional.
• Ruang Lingkup:
• Mengatur tanggung jawab auditor untuk merencanakan audit
atas laporan keuangan.
• Tujuan:
3. Aktivitas Perencanaan
• Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang
lingkup, waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan
rencana audit.
• Dalam menerapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor harus:
• Mengidentifikasi karakteristik perikatan yang mendefinisikan ruang lingkupnya;
• Memastikan tujuan pelaporan perikatan untuk merencanakan waktu audit dan sifat
komunikasi yang disyaratkan;
• Mempertimbangkan faktor-faktor yang menurut pertimbangan professional auditor,
signifikan dalam mengarahkan usaha tim perikatan;
• Mempertimbangkan hasil aktivitas awal perikatan;
• Memastikan sifat, saat dan luas sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
perikatan (Ref: Para. A8-A11)
POKOK-POKOK UTAMA SA 300
• Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi pelaksanaan audit telah
disepakati, melalui:
ENGAGEMENT
ACCEPTANCE AND
CONTINUANCE
NEW CLIENT
ACCEPTANCE RE-ACCEPTANCE CLIENT
1. General Information;
2. Independency
PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA
RISK
ASSESSMENT
(PERENCANAAN) Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini
sebelum memulai audit tahun pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan
oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan
tertentu (SA 220, Par 12-13);
b. Melakukan komunikasi dengan auditor
pendahulu, jika terjadi pergantian auditor,
untuk mematuhi ketentuan etika yang
relevan (SA 300, Par A20).
KOMUNIKASI DENGAN AUDITOR PENDAHULU
RISK
Untuk perikatan audit tahun pertama, hal-hal tambahan yang dapat dipertimbangkan
ASSESSMENT oleh auditor dalam menetapkan strategi audit secara keseluruhan dan rencana audit
mencakup hal-hal berikut ini:
(PERENCANAAN
) • Kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan, membuat
kesepakatan dengan auditor pendahulu, sebagai contoh, untuk menelaah
kertas kerja auditor pendahulu;
• Mendiskusikan isu-isu utama (termasuk penerapan prinsip akuntansi atau
standar auditing dan pelaporan), yang ditemukan selama proses seleksi
awal auditor, dengan manajemen, serta mengomunikasikan isu-isu tersebut
kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan bagaimana isu-
isu tersebut mempengaruhi strategi audit secara keseluruhan dan rencana
audit;
• Prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang tepat
dan cukup tentang saldo awal;
• Prosedur-prosedur lainnya yang disyaratkan oleh SPM KAP untuk perikatan
tahun pertama.
• Ruang Lingkup:
• Mengatur tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian entitas.
• Tujuan:
• Untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, pada
tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal
entitas, oleh karena itu menyediakan suatu dasar untuk merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko yang
ditetapkan atas kesalahan penyajian material tersebut.
• Pokok-pokok utama:
• Prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait;
• Pemahaman atas entitas dan lingkungannya yang diharuskan, termasuk pengendalian internal entitas;
• Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material;
• Dokumentasi;
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
Risiko audit adalah risiko IDENTIFY AND ASSESS
dimana auditor menyatakan RISK
opini yang tidak tepat
ketika laporan keuangan
mengandung kesalahan
penyajian material. AUDIT
RISK (AR)
Tujuan auditor: mengurangi
risiko audit pada suatu
tingkat rendah yang dapat
diterima (acceptably low
level). RMM (terletak pada entitas) terletak pada auditor
PRELIMINARY
ANALYTICAL REVIEW
(PAR)
RISK ASSESSMENT (PERENCANAAN)
• Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang tidak
terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
• Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit yang dikumpulkan gagal
menemukan salah saji yang melampaui batas yang dapat ditolerir.
RISIKO AUDIT
INHERENT RISK
(IR)
CONTROL RISK
(CR)
UNDERSTANDING
INTERNAL CONTROL SYSTEM NOTES
(UIC)
CONTROL MATRIX
SUBSTANTIVE PENUH TEST OF CONTROL
(WALKTHROUGH)
SUBSTANTIVE
TERBATAS
UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)
UNDERSTANDING INTERNAL
CONTROL (UIC)
• Bersifat Spesifik
• (Activity Level Control)
UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC)
• Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk perusahaan kecil,
biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan
RISK OF MATERIAL MISSTATEMENT
(RISIKO SALAH SAJI MATERIAL)
RISK OF MATERIAL MISSTATEMENT
(RISIKO SALAH SAJI MATERIAL)
• Potential RMM:
• hal-hal yang diidentifikasi oleh tim audit, dimana berdasarkan pemahaman pada saat itu, diyakini memiliki resiko
salah saji material, baik karena kecurangan ataupun kesalahan.
• RMM:
• Potential RMM yang telah dinilai dan didiskusikan pada Agenda Diskusi Tim Perikatan dan disepakati sebagai RMM
terhadap laporan keuangan yang akan diberikan opini.
• Significant RMM:
• RMM yang berdasarkan pertimbangan professional auditor, dianggap memerlukan perhatian audit khusus.
• Engagement Level:
• berpengaruh pervasive terhadap laporan keuangan secara keseluruhan
• Assertion Level:
• terkait dengan klasifikasi transaksi, jumlah/nilai akun atau penjelasan akun.
DUA TINGKAT RESIKO SALAH SAJI
MATERIAL (RMM)
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN TINGKAT
RISIKO KLIEN
STANDAR • Tujuan:
• Agar auditor dapat menerapkan konsep materialitas secara
AUDIT 320 - tepat dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
• Pertimbangan materialitas:
• Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh
ukuran atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya (SA 320, Par 2)
KONSEP MATERIALITAS
MATERIALITAS
OVERALL
PERFORMANCE CLEARLY TRIVIAL
MATERIALITY
MATERIALITY (PM) (CT)
(OM)
TINGKAT LAPORAN
TINGKAT AKUN DAPAT DIABAIKAN
KEUANGAN
PENENTUAN MATERIALITAS
RISK RESPONSES
• Ruang Lingkup:
• Mengatur tanggung jawab auditor untuk merancang dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian
material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 dalam suatu audit atas laporan keuangan.
• Tujuan:
• Untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat yang berkaitan dengan penilaian resiko kesalahanjian material, melalui
pendesainan dan penerapan respons yang tepat terhadap resiko tersebut.
• Pokok-pokok utama:
• Respon keseluruhan;
• Prosedur audit sebagai respon atas risiko salah saji material yang dinilai pada tingkat asersi;
• Kecukupan penyajian dan pengungkapan;
• Evaluasi terhadap kecukupan dan ketepatan bukti audit;
• Dokumentasi
Design Audit Response
SUBSTANTIVE
SYSTEM NOTES TEST
WALKTHROUGH
SUBSTANTIVE OTHER
ANALYTICAL SUBTANTIVE
PROCEDURES PROCEDURES
(SAP) (OSP)
TEST OF
CONTROL
CONTOH PROSEDUR AUDIT
TEST OF CONTROL SUBSTANTIVE ANALYTICAL OTHER SUBTANTIVE PROCEDURES
PROCEDURES
RISK RESPONSES
• Ruang Lingkup:
• Menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan
tanggung jawab auditor untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat.
• Tujuan:
• Merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
untuk dapat menarik kesimpulan memadai sebagai basis opini auditor.
• Pokok-pokok utama:
• Bukti audit yang cukup dan tepat;
• Informasi yang digunakan sebagai bukti audit;
• Pemilihan unsur pengujian dalam memperoleh bukti audit;
• Inkonsistensi atau keraguan atas ketidakandalan bukti audit.
• Bukti audit yang cukup dan tepat
• Melaksanakan prosedur tentang keberlanjutan hubungan
dengan klien dan perikatan klien tertentu (Ref SA 220, Par 12-
13);
• Risiko sampling dapat menimbulkan 2 jenis kesimpulan yang salah: (SA 530, Par 5c)
• Dalam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih efektif dari kelihatannya, atau
dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan penyajian material tidak ada padahal dalam
kenyataannya ada;
• Tipe kesimpulan salah ini mempengaruhi efektifitas audit dan mempunyai kemungkinan lebih
besar untuk menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat
REPORTING
Tujuan:
STANDAR Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah
peristiwa yang terjadi antara tanggal laporan keuangan dan tanggal
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor dalam laporan keuangan yang berkaitan
dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam
penyusunan laporan keuangan.
Pokok-pokok utama:
1. Asumsi kelangsungan usaha;
2. Tanggung jawab penilaian atas kemampuan Entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya;
Pokok-pokok utama:
Tanggung jawab penilaian atas kemampuan Entitas
untuk mempertahankan kelangsungan usahanya;
❑Jika auditor menyimpulkan bahwa penggunaan
asumsi kelangsungan usaha sudah tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi terdapat suatu
ketidakpastian material, maka auditor harus
STANDAR menentukan apakah laporan keuangan:
▪Menjelaskan secara memadai peristiwa atau
AUDIT 570 kondisi utama yang dapat menyebabkan keraguan
signifikan atas kemampuan entitas untuk
(lanjutan) mempertahankan kelangsungan usahanya dan
rencana manajemen untuk menghadapi peristiwa
tersebut; atau
▪Mengungkapkan secara jelas bahwa terdapat
ketidakpastian material yang terkait dengan
peristiwa/kondisi yang dapat menyebabkan
keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya.
(SA 560, Par 18)
STANDAR AUDIT 570 (lanjutan)
Pokok-pokok utama:
Jika pengungakapan yang memadai dicantumkan dalam laporan
keuangan, maka auditor harus menyatakan opini tanpa modifikasian dan
mencantumkan suatu paragraf Penekanan Suatu Hal dalam laporan auditor
independen;
REPORTING
Tujuan:
Pokok-pokok utama:
1. Respon keseluruhan;
2. Prosedur audit sebagai respon atas risiko salah saji material yang
dinilai pada tingkat asersi;
3. Kecukupan penyajian dan pengungkapan;
4. Evaluasi terhadap kecukupan dan ketepatan bukti audit;
5. Dokumentasi
Pokok-pokok utama:
1. Perumusan opini atas laporan keuangan;
2. Bentuk opini;
➢ Auditor harus menyatakan opini tanpa modifikasian
bila auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan
disusun, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
➢ Jika auditor:
STANDAR ✓ Menyimpulkan berdasarkan bukti audit yang
AUDIT 700 diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan
tidak bebas dari kesalahan penyajian material; atau
(lanjutan) ✓ Tidak dapat memproleh bukti audit yang cukup dan
tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan
keuangan secara keseluruhan bebas dari
kesalahan penyajian material.
Maka auditor HARUS MEMODIFIKASI opininya
dalam laporan auditor independent berdasarkan SA
705
3. Laporan auditor
STANDAR AUDIT
700 (lanjutan)
Ruang Lingkup:
Mengatur tanggung jawab auditor untuk
menerbitkan opini yang tepat dalam kondisi Ketika,
auditor menyimpulkan bahwa modifikasi terhadap
opini auditor atas laporan keuangan diperlukan.
Tujuan:
STANDAR Untuk menyatakan dengan jelas suatu opini yang
AUDIT 705 dimofidikasi dengan tepat atas laporan keuangan
yang diperlukan jika:
✓ Menyimpulkan berdasarkan bukti audit
yang diperoleh, laporan keuangan secara
keseluruhan tidak bebas dari kesalahan
penyajian material; atau
✓ Tidak dapat memproleh bukti audit yang
cukup dan tepat untuk menyimpulkan
bahwa laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material.
STANDAR AUDIT
705
(Lanjutan)
REPORTING (FORMING OPINION)
PENENTUAN OPINI (LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN)
WAJAR DENGAN PENGECUALIAN TIDAK WAJAR
TIDAK PERVASIF PERVASIF
Tujuan:
Untuk merespon secara tepat Ketika dokumen yang berisi laporan
keuangan auditan dan laporan auditor terkait mencakup informasi
lain yang dapat mengganggu kredibilitas laporan keuangan
tersebut dan laporan auditor terkait.
STANDAR
AUDIT 720
(Lanjutan)
ILUSTRASI OPINI UNMODIFIED
(DRAFT EXPOSURE SA 700)