DISTRIBUSI LAPORAN :
1. Rektor
2. Dekan
3. Ketua Program Studi
No. 001/SMK3/UPNYK/III/20 Laporan Audit SMK3 Halaman 1 dari …
Laporan 21
Tgl. 27 September 2021 UPN “Veteran” Distribusi 3 dari 4
Laporan Yogyakarta
No. - Auditor Ketua Tim Auditor
Pekerjaan RINGKASAN Mahmud, Anton Guntur
DAFTAR ISI :
RINGKASAN Halaman
2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit internal SMK3 PP-50 tahun 2012 di UPN “Veteran”
Yogyakarta meliputi:
a. Divisi Gudang, Divisi Logistik, Divisi Utility
b. Kriteria audit sebanyak 166 dan 12 Elemen Audit antara lain :
1) pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2) pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3) pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4) pengendalian dokumen;
5) pembelian dan pengendalian produk;
6) keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7) standar pemantauan;
8) pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9) pengelolaan material dan perpindahannya;
10)pengumpulan dan penggunaan data;
11)pemeriksaan SMK3; dan
12)pengembangan keterampilan dan kemampuan.
3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal : 24 s.d 25 September 2021
Tempat : UPN “Veteran” Yogyakarta
4. TUJUAN AUDIT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada UPN
“Veteran” Yogyakarta sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia.
5. TIM AUDITOR
a. Penerapan K3
1) PENETAPAN KEBIJAKAN K3
Universitas sudah menetapkan Kebijakan K3, kebijakan ditetapkan per tanggal 16 Desember
2018 oleh Rektorat , perlu diperhatikan dalam penyusunan kebijakan K3 untuk melalui proses
konsultasi dengan pihak perwakilan pekerja. Kebijakan K3 belum dilakukan review ulang
terhadap penggunanya. Untuk memastikan semua orang yang bekerja di area kerja memahami
kebijakan, seharusnya dilakukan beberapa pendekatan seperti induksi bagi karyawan baru yang
akan bekerja di area kegiatan dan kebijakan tersebut dikomunikasikan melalui pemampangan di
setiap area kerja yang strategis dan disosialisasikan.
2) PERENCANAAN K3
AK3 (Safety Officer) bertanggung jawab terhadap identifikasi peraturan perundang- undangan
yang terkait dengan perusahaan yang dalam implementasinya pada formulir daftar peraturan
perundangan K3 Nomor SMK3-PRO-02-01. Dalam implementasinya perusahaan telah
menetapkan dan memelihara peraturan perundang-undangan, standard, dan pedoman teknis K3
yang relevan dalam peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 No. SMK3-PRO-02-01,
namun dalam identifikasi yang dilakukan masih ditemukan kekurangan seperti belum
diidentifikasinya Permenaker No. 37 Tahun 2016, Permenaker No. 06 Tahun 2017 dan
Permenaker No. 05 Tahun 2018.
3) PELAKSANAAN RENCANA
K3 Organisasi K3
Perusahaan telah memiliki prosedur komunikasi, konsultasi dan partisipasi no. dokumen (SMK3-
PRO-05) rev. 00, tanggal 12 Agustus 2018 baik dengan internal maupun eksternal perusahaan
sebagai panduan dalam pencapaian masalah K3 hingga penyelesaiannya dan penyebarluasan
informasi K3.
Manual SMK3
Universitas memiliki Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AAQP-
SMK3-MANUAL), rev. 00 tanggal 12 Agustus 2018, sebagai panduan dalam menerapkan
Sistem Manajemen, Mutu, Lingkungan, OHSAS, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Manual tersebut berisi profil perusahaan, visi, misi, kebijakan, tujuan sasaran, proses bisnis dan
prinsip sistem manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tinjauan manajemen).
Pengendalian Dokumen
Perusahaan dipastikan sudah menyediakan kotak P3K pada area kantor, sedangkan di area proyek
seharusnya perusahaan wajib menyediakan kotak P3K agar bila terjadi kecelakaan berat maupun
ringan dapat diberikan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat. (sesuai
dengan Permenaker 15/MEN/2008).
Perusahaan sudah menetapkan prosedur kompetensi dan pelatihan K3 No. SMK3- PRO-05
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelatihan. Setiap awal tahun dilakukan kegiatan
identifikasi standar kompetensi personil dan kebutuhan pelatihan terkait K3. Hasilnya dituangkan
ke dalam form analisa kebutuhan pegawai (TNA) No. SMK3-PRO-05-02. Dari hasil identifikasi
disusunlah Program Pelatihan Karyawan No. SMK3-PRO-05-04.
Terkait dengan kompetensi yang memerlukan lisensi K3, perusahaan tidak memiliki peralatan
dan tenaga kerja yang tugasnya harus dilengkapi dengan lisensi atau SIO. Hal ini karena
semua peralatan bantu kerja yang digunakan merupakan peralatan sewa dari pihak lain sekaligus
dengan tenaga operatornya.
Perlu diperhatikan agar perusahaan mengharuskan semua peralatan yang digunakan dari sewa
telah disertifikasi dan diuji ulang sebagai pemenuhan peraturan perundangan, serta harus
dipastikan bahwa semua sertifikat & pemeriksaan berkalanya dan uji ulang masih berlaku serta
harus dipastikan bahwa semua operator peralatan yang diharuskan memiliki SIO sudah
terlengkapi.
Pelaporan dan Penyelidikan Accident
Untuk pengaturan pelaporan dan investigasi terhadap insiden, perusahaan menggunakan prosedur
penanganan insiden dan kecelakaan No. SMK3-PRO-22, sedangkan untuk pelaporan dan
penyelidikan PAK digunakan prosedur penyelidikan dan pelaporan PAK No. SMK3-PRO-21.
Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan mengacu pada Prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa No. SMK3-PRO-09 dan Prosedur Tinjauan Kontrak No. SMK3-
PRO-08. Di dalam prosedur sudah memasukkan persyaratan K3 dalam permintaan pengadaan
barang dan jasa
Pengendalian Operasional
Perusahaan sudah memperhatikan untuk memberikan informasi panduan cara kerja yang aman
terhadap semua aktifitas yang dilakukan kepada para pekerja, dalam bentuk instruksi-instruksi
maupun pedoman bekerja yang memperhatikan aspek K3.
Ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD yang dipersyaratkan. Sebaiknya APD yang
disediakan dan digunakan oleh pekerja saat bekerja merupakan APD sesuai dengan standar, baik
standar Indonesia maupun standar internasional, seperti SNI dan ANSI.
Untuk mengantisipasi kondisi keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi sewaktu- waktu,
perusahaan sudah menetapkan prosedur kesiagaan dan tanggap darurat No. SMK3-PRO-17
sebagai acuan.
Perusahaan harus memastikan program berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
bila dilakukan simulasi sekaligus evaluasinya dilakukan agar efektif.
Pada tim tanggap darurat juga sudah dibentuk regu first aid baik untuk yang berada pada kantor
pusat maupun untuk yang terdapat di proyek, regu bertugas sebagai Tim
P3K, namun terhadap tim yang ditetapkan sebagai tim P3K tidak dapat dipastikan sudah
mendapatkan pengesahan lisensi dari Kemnaker. Selain itu, perusahaan juga menyediakan kotak-
kotak P3K sudah disediakan di lokasi kantor pusat dan belum bisa dipastikan untuk area proyek
kotak P3K dan isi kotak P3K yang disediakan belum dapat dipastikan jumlah dan item isinya
sesuai dengan ketentuan Lampiran 2 Permenakertrans No. 15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di
Tempat Kerja.
Perusahaan melakukan kegiatan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja K3 melalui kegiatan
inspeksi K3, pemantauan kondisi lingkungan kerja, pemantauan kesehatan tenaga kerja, dan audit
internal K3. Sebagai pelaksanaan inspeksi K3 digunakan Prosedur Inspeksi Tempat Kerja No.
SMK3-PRO-20, pemantauan lingkungan kerja digunakan Prosedur Pemantauan dan Pengukuran
Kinerja K3 No. SMK3-PRO-19, dan Prosedur Pemantauan Kesehatan Pegawai No. SMK3-PRO-
26 digunakan untuk panduan teknis pelaksanaan pemantauan kesehatan pekerja, sedangkan audit
internal K3 mengacu pada prosedur audit internal No. SMK3-PRO-27.
Inspeksi K3
Inspeksi K3 dilakukan oleh petugas yang belum ditetapkan oleh perusahaan dan tidak dapat
dipastikan sudah mendapatkan pelatihan manajemen resiko sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Untuk tahun 2018 perusahaan belum melakukan pemantauan lingkungan kerja, namun
penjadwalan atau rencana pelaksanaannya sudah dibuat dan direncanakan akan dilakukan pada
akhir tahun 2019 ini dengan parameter yang akan dipantau yaitu kualitas udara, pencahayaan
dan kebisingan, sedangkan untuk iklim kerja yang menjadi salah satu parameter yang ada pada
aktifitas perusahaan, harus dapat dipastikan pula agar direncanakan untuk dipantau.
Pemantauan Kesehatan
Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja, perusahaan telah
menyusun program untuk memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan kerja bagi semua
tenaga kerjanya.
Audit Internal K3
Untuk pelaksanaan audit internal digunakan prosedur audit internal No. SMK3-PRO-27. Untuk
tahun 2018 audit internal sudah dilakukan pada 14-16 Maret 2018 dengan sebelumnya ditetapkan
dahulu jadwal pelaksanaannya pada form program audit internal SMK3 tahunan No. SMK3-
PRO-27-01, tim auditor sudah ditunjuk dengan surat penunjukan, terhadap semua tim audit dapat
dipastikan sudah mengikuti pelatihan audit internal SMK3, namun pelatihan dilakukan secara
internal oleh konsultan SMK3 yang ditunjuk, sehingga terhadap tim auditor belum ada yang
sudah mengikuti pelatihan auditor internal SMK3 tersertifikasi Kemenaker RI.
Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen (RTM) mengacu pada Prosedur Tinjauan Manajemen No.
SMK3-PRO-28. Pelaksanaan RTM untuk tahun 2020 sudah dilakukan pada tanggal 25
November 2020, setelah audit internal dilakukan. Agenda yang dibahas sudah sesuai dengan
Lampiran I PP Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012, sebaliknya hasil RTM yang sudah
diterapkan dilengkapi dengan materi-materi pembahasan serta bukti terhadap pembahasan
masing-masing agenda acara tersebut.
Pada hasil RTM yang dilakukan sudah dihadiri oleh semua top manajemen organisasi dan hasil
dari pelaksanaan RTM direkam di dalam form notulen rapat tinjauan manajemen No. SMK3-
PRO-28-02 terhadap hasil yang ada sudah membahas masalah yang ada, keputusan yang diambil
dilengkapi dengan PIC dan tanggal terakhir penyelesaian tindaklanjut yang harus dilakukan.
7. JADWAL AUDIT
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1 Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan V
secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3 dan
komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau V
pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan
wakil tenaga kerja
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada V
seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan
pemasok dengan tata cara yang tepat
Kriteria 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
mencakup verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan , standar
dan pedoman teknis yang relevan
Rekomendasi :
Perusahaan
akan/wajib
melakukan proses
konsultasi pada saat
peninjuan
kebijakan K3
2 1.1.3 Perusahaan Pengusaha belum v Investigasi:
mengkomunikasikan menyebarluaskan kebijakan Perusahaan kurang
kebijakan K3 kepada K3 yang memahami kalau
seluruh tenaga kerja, telah ditetapkan kepada Kebijakan K3 harus
tamu, kontraktor, seluruh pekerja/buruh, orang disosialisasikan
pelanggan dan lain selain pekerja/buruh yang kepada seluruh
pemasok dengan berada di tenaga kerja
tata cara yang tepat perusahaan, maupun tamu/pihak
dan pihak lain yang terkait. lain
Tindakan Perbaikan:
Perusahaan akan
melaksanakan
sosialiasi kebijakan
K3 kepada tenaga
kerja maupun tamu
melalui pemasangan
K3 di papan
pengumuman, audio
visual,
safety briefing.
Berdasarkan hasil audit internal SMK3, masih terdapat temuan mayor, maka PT Bahtera
Sejahtera diniliai belum berhasil menerapkan SMK3. Oleh karena itu kami merekomendasikan
semua temuan mayor dilakukan perbaikan paling lambat tanggal 3 Oktober 2021 utk temuan
mayor.
Ketua Auditor
Irma Wija K