Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AUDIT

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(SMK3)

Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran” Yogyakarta
Jl SWK No 104 (Ring Road Utara) Condongcatur Yogyakarta

TINGKAT AUDIT : LANJUTAN


Nomor :
001/SMK3/UPNYK/III/2021

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. Rektor
2. Dekan
3. Ketua Program Studi
No. 001/SMK3/UPNYK/III/20 Laporan Audit SMK3 Halaman 1 dari …
Laporan 21
Tgl. 27 September 2021 UPN “Veteran” Distribusi 3 dari 4
Laporan Yogyakarta
No. - Auditor Ketua Tim Auditor
Pekerjaan RINGKASAN Mahmud, Anton Guntur

DAFTAR ISI :
RINGKASAN Halaman

1. Perusahaan yang diaudit ...

2. Lingkup Audit ...

3. Pelaksanaan audit ...

4. Tujuan audit ...

5. Tim auditor ...

6. Gambaran Umum Tempat Kerja ...

7. Jadwal Audit ...

8. Daftar Kriteria dan Pemenuhannya ...

9. Penjelasan Tentang Kriteria Tidak Berlaku ...

10. Uraian Temuan Ketidaksesuaian ...

11. Tindak Lanjut ...

12. Hasil Audit ...

13. Data Pendukung Laporan Audit ...


1. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT
Nama perusahaan : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Jenis usaha : Pendidikan

2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit internal SMK3 PP-50 tahun 2012 di UPN “Veteran”
Yogyakarta meliputi:
a. Divisi Gudang, Divisi Logistik, Divisi Utility
b. Kriteria audit sebanyak 166 dan 12 Elemen Audit antara lain :
1) pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2) pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3) pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4) pengendalian dokumen;
5) pembelian dan pengendalian produk;
6) keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7) standar pemantauan;
8) pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9) pengelolaan material dan perpindahannya;
10)pengumpulan dan penggunaan data;
11)pemeriksaan SMK3; dan
12)pengembangan keterampilan dan kemampuan.

3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal : 24 s.d 25 September 2021
Tempat : UPN “Veteran” Yogyakarta

4. TUJUAN AUDIT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada UPN
“Veteran” Yogyakarta sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia.

5. TIM AUDITOR

Tim auditor SMK3 UPN “Veteran” Yogyakarta terdiri dari:


1. Guntur, Ketua Auditor
2. Mahmud, Auditor
3. Anton, Auditor
6. GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA

a. Penerapan K3
1) PENETAPAN KEBIJAKAN K3

Universitas sudah menetapkan Kebijakan K3, kebijakan ditetapkan per tanggal 16 Desember
2018 oleh Rektorat , perlu diperhatikan dalam penyusunan kebijakan K3 untuk melalui proses
konsultasi dengan pihak perwakilan pekerja. Kebijakan K3 belum dilakukan review ulang
terhadap penggunanya. Untuk memastikan semua orang yang bekerja di area kerja memahami
kebijakan, seharusnya dilakukan beberapa pendekatan seperti induksi bagi karyawan baru yang
akan bekerja di area kegiatan dan kebijakan tersebut dikomunikasikan melalui pemampangan di
setiap area kerja yang strategis dan disosialisasikan.

2) PERENCANAAN K3

Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (IBPPR)


Kegiatan penerapan SMK3 juga diawali dengan menyusun identifikasi potensi bahaya, penilaian
dan pengendalian resiko dengan mengacu pada Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Resiko No. SMK3-PRO-01. Di dalam prosedur sudah menetapkan pada skala mana
resiko dapat diterima (acceptable risk) seperti yang sudah ditetapkan di dalam form, hasilnya
dituangkan dalam form identifikasi bahaya dan penilaian resiko No. SMK3-PRO-01-01 dan form
pengelompokan bahaya No. SMK3- PRO-01-02. Semua pekerja yang ditunjuk sebagai tim
pembuatan IBPPR tidak dapat dipastikan sudah mengikuti pelatihan manajemen resiko yang
dilakukan secara internal maupun eksternal terutama untuk pegawai yang ditunjuk sebagai
pembuat JSA di lingkungan kampus.

Tujuan, Sasaran dan Program


Tujuan dan Sasaran K3 perusahaan sudah ditetapkan oleh universitas untuk penerapan SMK3
per-periode waktu setahun dengan Prosedur Tujuan, Sasaran dan
Program K3 No. SMK3-PRO-03. Sebagai media mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
ditetapkan, perusahaan menetapkan juga sasaran dan program K3 yang ditetapkan sudah
menetapkan pertanggung-jawabannya serta waktu pencapaiannya. Untuk tahun 2021 universitas
juga sudah menetapkan Sasaran dan Program Kerja SMK3 secara komprehensif yang disesuaikan
dengan resiko terhadap potensi bahaya yang sudah teridentifikasi di dalam form action plan
program K3 No. SMK3-PRO-03-02 dan pemantauannya dilakukan pada form SMK3-PRO-03-
03.

Pemenuhan terhadap Persyaratan Hukum K3

AK3 (Safety Officer) bertanggung jawab terhadap identifikasi peraturan perundang- undangan
yang terkait dengan perusahaan yang dalam implementasinya pada formulir daftar peraturan
perundangan K3 Nomor SMK3-PRO-02-01. Dalam implementasinya perusahaan telah
menetapkan dan memelihara peraturan perundang-undangan, standard, dan pedoman teknis K3
yang relevan dalam peraturan perundang-undangan dan persyaratan K3 No. SMK3-PRO-02-01,
namun dalam identifikasi yang dilakukan masih ditemukan kekurangan seperti belum
diidentifikasinya Permenaker No. 37 Tahun 2016, Permenaker No. 06 Tahun 2017 dan
Permenaker No. 05 Tahun 2018.

3) PELAKSANAAN RENCANA

K3 Organisasi K3

Sebagai pemenuhan pelaksanaan penerapan SMK3 berdasarkan PP No.50 Tahun 2012


perusahaan telah menetapkan struktur P2K3 yang berkedudukan di Kantor Pusat sedangkan
untuk setiap proyek, perusahaan menetapkan struktur kepanjangan dari P2K3 di pusat sebagai
pengawas K3 pelaksana aktifitas di area proyek, pengawasan K3 proyek di bawah kendali
sekretaris P2K3. Universitas telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) yang disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Prov. DIY No. 560/259/2019 pada
tanggal 17 Mei 2019.
Sesuai peraturan, maka telah diadakan rapat P2K3 yang dihadiri oleh top manajemen dan
beberapa orang anggotanya (berbagai bidang kerja) yang membahas semua permasalahan yang
berkaitan dengan K3 di perusahaan serta cara penyelesaiannya melalui program P2K3 yang telah
dibuat. Namun demikian hasil rapat tersebut belum dapat dipastikan disebarluaskan di semua
tempat kerja dan laporan rapat P2K3 triwulan belum dilaporkan kepada Kepala Dinas Tenaga
Kerja Provinsi DIY.

Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi

Perusahaan telah memiliki prosedur komunikasi, konsultasi dan partisipasi no. dokumen (SMK3-
PRO-05) rev. 00, tanggal 12 Agustus 2018 baik dengan internal maupun eksternal perusahaan
sebagai panduan dalam pencapaian masalah K3 hingga penyelesaiannya dan penyebarluasan
informasi K3.

Manual SMK3

Universitas memiliki Manual Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AAQP-
SMK3-MANUAL), rev. 00 tanggal 12 Agustus 2018, sebagai panduan dalam menerapkan
Sistem Manajemen, Mutu, Lingkungan, OHSAS, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Manual tersebut berisi profil perusahaan, visi, misi, kebijakan, tujuan sasaran, proses bisnis dan
prinsip sistem manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan tinjauan manajemen).

Pengendalian Dokumen

Perusahaan telah menetapkan prosedur pengendalian dokumen No. SMK3-PRO-07, rev.00


tanggal 12 Agustus 2018. SOP ini mencakup tahapan pembuatan, perubahan, persetujuan dan
distribusi dokumen. Dokumen didistribusikan secara menyeluruh kepada setiap karyawan yang
terkoneksi melalui Local Area Network. Apabila terdapat perubahan Document Control akan
memberitahukan melalui email kepada seluruh karyawan.
Penyelenggaraan P3K

Perusahaan dipastikan sudah menyediakan kotak P3K pada area kantor, sedangkan di area proyek
seharusnya perusahaan wajib menyediakan kotak P3K agar bila terjadi kecelakaan berat maupun
ringan dapat diberikan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat. (sesuai
dengan Permenaker 15/MEN/2008).

Penerimaan, Pelatihan Kesadaran dan Kompetensi

Perusahaan menggunakan panduan teknis prosedur rekruitmen No. SMK3-PRO-04, sebagai


dasar semua penerimaan pekerja yang berada pada lingkungan perusahaan, di dalam prosedur
sudah mempersyaratkan persyaratan kesehatan bagi semua tenaga kerja baru yang akan diterima
pada perusahaan.

Perusahaan sudah menetapkan prosedur kompetensi dan pelatihan K3 No. SMK3- PRO-05
sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelatihan. Setiap awal tahun dilakukan kegiatan
identifikasi standar kompetensi personil dan kebutuhan pelatihan terkait K3. Hasilnya dituangkan
ke dalam form analisa kebutuhan pegawai (TNA) No. SMK3-PRO-05-02. Dari hasil identifikasi
disusunlah Program Pelatihan Karyawan No. SMK3-PRO-05-04.

Terkait dengan kompetensi yang memerlukan lisensi K3, perusahaan tidak memiliki peralatan
dan tenaga kerja yang tugasnya harus dilengkapi dengan lisensi atau SIO. Hal ini karena
semua peralatan bantu kerja yang digunakan merupakan peralatan sewa dari pihak lain sekaligus
dengan tenaga operatornya.

Perlu diperhatikan agar perusahaan mengharuskan semua peralatan yang digunakan dari sewa
telah disertifikasi dan diuji ulang sebagai pemenuhan peraturan perundangan, serta harus
dipastikan bahwa semua sertifikat & pemeriksaan berkalanya dan uji ulang masih berlaku serta
harus dipastikan bahwa semua operator peralatan yang diharuskan memiliki SIO sudah
terlengkapi.
Pelaporan dan Penyelidikan Accident

Untuk pengaturan pelaporan dan investigasi terhadap insiden, perusahaan menggunakan prosedur
penanganan insiden dan kecelakaan No. SMK3-PRO-22, sedangkan untuk pelaporan dan
penyelidikan PAK digunakan prosedur penyelidikan dan pelaporan PAK No. SMK3-PRO-21.

Pengadaan Barang dan Jasa

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan mengacu pada Prosedur
Pengadaan Barang dan Jasa No. SMK3-PRO-09 dan Prosedur Tinjauan Kontrak No. SMK3-
PRO-08. Di dalam prosedur sudah memasukkan persyaratan K3 dalam permintaan pengadaan
barang dan jasa

Pengendalian Operasional

Perusahaan sudah memperhatikan untuk memberikan informasi panduan cara kerja yang aman
terhadap semua aktifitas yang dilakukan kepada para pekerja, dalam bentuk instruksi-instruksi
maupun pedoman bekerja yang memperhatikan aspek K3.

Ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD yang dipersyaratkan. Sebaiknya APD yang
disediakan dan digunakan oleh pekerja saat bekerja merupakan APD sesuai dengan standar, baik
standar Indonesia maupun standar internasional, seperti SNI dan ANSI.

Persiapan Keadaan Darurat

Untuk mengantisipasi kondisi keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi sewaktu- waktu,
perusahaan sudah menetapkan prosedur kesiagaan dan tanggap darurat No. SMK3-PRO-17
sebagai acuan.

Perusahaan harus memastikan program berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan
bila dilakukan simulasi sekaligus evaluasinya dilakukan agar efektif.

Pada tim tanggap darurat juga sudah dibentuk regu first aid baik untuk yang berada pada kantor
pusat maupun untuk yang terdapat di proyek, regu bertugas sebagai Tim
P3K, namun terhadap tim yang ditetapkan sebagai tim P3K tidak dapat dipastikan sudah
mendapatkan pengesahan lisensi dari Kemnaker. Selain itu, perusahaan juga menyediakan kotak-
kotak P3K sudah disediakan di lokasi kantor pusat dan belum bisa dipastikan untuk area proyek
kotak P3K dan isi kotak P3K yang disediakan belum dapat dipastikan jumlah dan item isinya
sesuai dengan ketentuan Lampiran 2 Permenakertrans No. 15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di
Tempat Kerja.

4) PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Perusahaan melakukan kegiatan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja K3 melalui kegiatan
inspeksi K3, pemantauan kondisi lingkungan kerja, pemantauan kesehatan tenaga kerja, dan audit
internal K3. Sebagai pelaksanaan inspeksi K3 digunakan Prosedur Inspeksi Tempat Kerja No.
SMK3-PRO-20, pemantauan lingkungan kerja digunakan Prosedur Pemantauan dan Pengukuran
Kinerja K3 No. SMK3-PRO-19, dan Prosedur Pemantauan Kesehatan Pegawai No. SMK3-PRO-
26 digunakan untuk panduan teknis pelaksanaan pemantauan kesehatan pekerja, sedangkan audit
internal K3 mengacu pada prosedur audit internal No. SMK3-PRO-27.

Inspeksi K3

Inspeksi K3 dilakukan oleh petugas yang belum ditetapkan oleh perusahaan dan tidak dapat
dipastikan sudah mendapatkan pelatihan manajemen resiko sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Pemantauan lingkungan kerja

Untuk tahun 2018 perusahaan belum melakukan pemantauan lingkungan kerja, namun
penjadwalan atau rencana pelaksanaannya sudah dibuat dan direncanakan akan dilakukan pada
akhir tahun 2019 ini dengan parameter yang akan dipantau yaitu kualitas udara, pencahayaan
dan kebisingan, sedangkan untuk iklim kerja yang menjadi salah satu parameter yang ada pada
aktifitas perusahaan, harus dapat dipastikan pula agar direncanakan untuk dipantau.
Pemantauan Kesehatan

Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja, perusahaan telah
menyusun program untuk memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan kerja bagi semua
tenaga kerjanya.

Audit Internal K3

Untuk pelaksanaan audit internal digunakan prosedur audit internal No. SMK3-PRO-27. Untuk
tahun 2018 audit internal sudah dilakukan pada 14-16 Maret 2018 dengan sebelumnya ditetapkan
dahulu jadwal pelaksanaannya pada form program audit internal SMK3 tahunan No. SMK3-
PRO-27-01, tim auditor sudah ditunjuk dengan surat penunjukan, terhadap semua tim audit dapat
dipastikan sudah mengikuti pelatihan audit internal SMK3, namun pelatihan dilakukan secara
internal oleh konsultan SMK3 yang ditunjuk, sehingga terhadap tim auditor belum ada yang
sudah mengikuti pelatihan auditor internal SMK3 tersertifikasi Kemenaker RI.

5) PENINJAUAN DAN PENINGKATAN KINERJA SMK3

Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen (RTM) mengacu pada Prosedur Tinjauan Manajemen No.
SMK3-PRO-28. Pelaksanaan RTM untuk tahun 2020 sudah dilakukan pada tanggal 25
November 2020, setelah audit internal dilakukan. Agenda yang dibahas sudah sesuai dengan
Lampiran I PP Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012, sebaliknya hasil RTM yang sudah
diterapkan dilengkapi dengan materi-materi pembahasan serta bukti terhadap pembahasan
masing-masing agenda acara tersebut.

Pada hasil RTM yang dilakukan sudah dihadiri oleh semua top manajemen organisasi dan hasil
dari pelaksanaan RTM direkam di dalam form notulen rapat tinjauan manajemen No. SMK3-
PRO-28-02 terhadap hasil yang ada sudah membahas masalah yang ada, keputusan yang diambil
dilengkapi dengan PIC dan tanggal terakhir penyelesaian tindaklanjut yang harus dilakukan.
7. JADWAL AUDIT

No. TGL WAKTU KEGIATAN URAIAN PENGHUBUNG


1 24 Sept 09.3o-10.oo Pertemuan 1. Pembukaan oleh Rektor Bpk Andi
2021 awal Bapak Irhas Efendi (Humas Rektorat)
2. Sekilas Penjelasan audit oleh
Ketua Tim Auditor UPN V
YK (Irma Wija )

10.oo-12.oo Pemeriksaan dan Melakukan tinjauan Bp Satrio


penilaian dokumen, wawancara dan (Divisi Gudang)
kriteria tinjauan ke lapangan di Divisi
Gudang
12.oo-13.oo Istirahat
13.oo-16.oo Lanjutan Melakukan tinjauan Bp Tomi
Pemeriksaan dan dokumen, wawancara dan (Manajer
penilaian tinjauan ke lapangan di Divisi Logistik)
kriteria Logistik

2 25 Sept 09.oo-12.oo Lanjutan Melakukan tinjauan Bp. Sarno


2021 Pemeriksaan dan dokumen, wawancara dan (Manajer
penilaian tinjauan ke lapangan di Utilitas)
criteria Divisi Utilitas
12.oo-13.oo Istirahat
13.oo-15.oo Pertemuan Tim auditor melakukan Bp.
auditor diskusi hasil temuan audit
15.oo-16.oo Pertemuan Auditor menyampaikan hasil Bp.
akhir audit dan auditi memberikan
tanggapan terhadap hasil
temuan audit

8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA

PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1 Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan V
secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3 dan
komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau V
pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan
wakil tenaga kerja
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada V
seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan
pemasok dengan tata cara yang tepat

4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang V


bersifat khusus
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau v
ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan
tsb mencerminkan perubahan yang
terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk
Bertindak
6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil V
tindakan dan melaporkan kepada semua personil yang
terkait dengan perusahaan yang telah ditetapkan telah
disebarluaskan dan
didokumentasikan
7 1.2.2 Penunjukan penanggungjawab K3 harus sesuai dengan V
peraturan
8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan V
bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya

9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara V


penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3.
10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab menangani keadaan V
darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan

11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di V


bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau luar
perusahaan
12 1.2.7 Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan V
perusahaan atau laporan lain yang setingkat
1.3 Tinjauan dan Eavaluasi
13 1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, V
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat
dan didokumentasikan
14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan V
manajemen
15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan V
SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan
efektivitas SMK3
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi Dengan Karyawan
16 1.4.1 Keterlibatan karyawan dan penjadwalan konsultasi V
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
dengan wakil perusahaan didokumentasikan dan
disebarluaskan keseluruh tenaga kerja
17 1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi V
mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai
implikasi terhadap K3
18 1.4.3 Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan V
peraturan
19 1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau V
pengurus
20 1.4.5 Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan V

21 1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada V


pengembangan kebijakan dan prosedur untuk
mengendalikan risiko
22 1.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan V
diinformasikan kepada tenaga kerja
23 1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan V
hasilnya disebarluaskan di tempat kerja
24 1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur V
sesuai dengan peraturan
25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih wakil- V
wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab atas K3 di tempat kerjanya dan kepadanya
diberikan pelatihan yang sesuai dengan
peraturan
26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk V
didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga
kerja
2 PEMBUATAN DAN PEMDOKUMENTASIAN
RENCANA K3
2.1 Rencana Strategi K3
27 2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi V
potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3

28 2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian V


risiko K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh
petugas yang berkompeten
29 2.1.3 Rencanaan strategi K3 sekurang-kurangnya berdasarkan V
tinjauan awal, identifikasi bahaya, penilaian,
pengendalian risiko, dan peraturan serta informasi K3
lain baik dari dalam maupun luar
perusahaan
30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang teah ditetapkan digunakan V
untuk mengendalikan risiko K3 dengan menetapkan
tujuan dan sasaran yang dapat diukur dan menjadi
prioritas serta menyediakan sumber
daya
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan V
dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu
telah dibuat dengan menetapkan tujuan dan sasaran
yang dapat diukur, menetapkan waktu
pencapaian dan menyediakan sumber daya
32 2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem V
manajemen perusahaan
2.2 Manual SMK3
33 2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, dan V
prosedur K3, instruksi kerja, formulir, catatan dan
tanggung jawab serta wewenang tanggung jawab K3
untuk semua tingkatan dalam
perusahaan
34 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, V
proses, atau tempat kerja tertentu
35 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil V
dalam perusahaan sesuai kebutuhan
2.3 Peraturan dan Persyaratan Lain dibidang K3
36 2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk V
mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan
memahami peraturan, standar, pedoman teknis, dan
persyaratan lain yang relevan dibidang K3
untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan
37 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan V
mendistribusikan informasi terbaru mengenai
peraturan, standar, pedoman teknis, dan
persyaratan lain telah ditetapkan
38 2.3.3 Persyaratan pada peraturan, standar, pedoman teknis, V
dan persayaratan lain yang relevan dibidang K3
dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-
petunjuk kerja
39 2.3.4 Perubahan pada peraturan, standar, pedoman teknis, dan V
persayaratan lain yang relevan dibidang
K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan
petunjuk-petunjuk kerja
2.4 Informasi K3
40 2.4.1 Iinformasi yng dibutuhkan mengenai kegiatan K3 V
disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok

3 PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN


KONTRAK
3.1 Pengendalian Perancangan
41 3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan V
identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian
risiko yang dilakukan pada tahap
perancangan dan modifikasi
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
42 3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, V
pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat
atau proses serta informasi lainnya yang berkaiatan
dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan
dan/atau
modifikasi
43 3.1.3 Petugas yang kompeten melakukan verifikasi bahwa V
perancangan dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan
K3 yang ditetapkan sebelum
penggunaan hasil rancangan
44 3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang V
mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasi,
didokumentasikan, dan ditinjau ulang dan disetujui oleh
petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan

3.2 Peninjauan Ulang Kontrak


45 3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu V
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 bagi
tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana
prosedur tersebut digunakan pada saat memasok
barang dan jasa dalam suatu kontrak
46 3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan V
pada tinjauan kontrak oleh petugas yang
berkompeten
47 3.2.3 Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok V
dapat memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan

48 3.2.4 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan V


didokumentasikan
4 PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian
Dokumen
49 4.1.1 Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, V
wewenang, tanggal pengeluaran dan tangggal modifikasi

50 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen V


tersebut
51 4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara V
sistematis pada tempat yang ditentukan
52 4.1.4 Dokumen usang segera disingkirkan dari V
penggunaannya sedangkan dokumen usang untuk
keperluan tertentu diberi tanda khusus
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
53 4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui V
perubahan terhadap dokumen K3
54 4.2.2 Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya V
perubahan dan tertera dalam dokumen
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
atau lampirannya dan menginformasikan kepada pihak
terkait
55 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar V
seluruh yang mencantumkan status dari
setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah
penggunaan dokumen yang usang
5 PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK
5.1 Spesifikasi Dari Pembelian Barang dan Jasa
56 5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat V
menjamin spesifikasi teknik dan informasi
lainnya yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum
keputusan untuk membeli
57 5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat V
kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai
dengan persyaratan peraturan dan standar K3

58 5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat V


keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan
persyaratan k3 yang dicantumkan
dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada
tenaga kerja yang menggunakannya
59 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan APD, dan perubahan V
terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan sebelum
pembelian dan penggunaannya

60 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi V


pertimbangan dalam seleksi pembelian
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah
Dibeli
61 5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa V
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa yang Dipasok
Pelanggan
62 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum V
digunakan terlebih dahulu diidentifikasikan potensi
bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut
dipelihara untuk memeriksa prosedur
5.4 Kemampuan Telusur Produk
63 5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses produksi V
dapat diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan
instalasi, jika terdapat potensi masalah K3

64 5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk V


penulusuran produk yang telah terjual, jika terdapat
potensi masalah K3 di dalam penggunaannya
6 KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3
6.1 Sistem Kerja
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
65 6.1.1 Petugas yang berkompeten telah V
mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan telah
menilai risiko – risiko yang timbul dari suatu
proses kerja
66 6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan maka V
upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian

67 6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang V


terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang
teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari
personil yang kompeten serta tenaga kerja yang
terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di
perusahaan
68 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan, standar serta V
pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada
saat mengembangkan atau melakukan modifikasi atau
petunjuk kerja
69 6.1.5 Terdapat sistm ijin kerja untuk tugas yang berisiko V
tinggi
70 6.1.6 APD disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara V
benar serta selalu dipelihara dalam kondisi yang layak
pakai
71 6.1.7 APD yang digunakan dipastikan telah dinyatakan V
layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan
yang berlaku
72 6.1.8 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala V
apabila terjadi ketidak sesuaian atau perubahan pada
proses kerja
6.2 Pengawasan
73 6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap V
pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti
setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.

74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat V


kemampuan dan tingkat risiko tugas
75 6.2.3 Pengawas atau penyelia ikut serta dalam identifikasi V
bahaya dan membuat upaya pengendalian

76 6.2.4 Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan V


penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib
menyerahkan laporan dan saran –
saran kepada pengusaha atau pengurus
77 6.2.5 Pengawas/peyelia ikut serta dalam proses V
konsultasi
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
78 6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan V
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk
menyeleksi dan penempatan tenaga kerja
79 6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan pada V
kemampuan dan keterampilan serta kewenangan yang
dimiliki
6.4 Araa Terbatas
80 6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko V
lingkungan kerja untuk mengetahui daerah- daerah yang
memerlukan pembatasan ijin masuk
81 6.4.2 Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan V
pembatasan ijin masuk
82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja V
sesuai dengan standar dan pedoman teknis
83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai
dengan standar dan pedoman teknis
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan
Sarana Produksi
84 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana V
produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat
pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh
peraturan , standar dan pedoman
teknis yang relevan
85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari V
kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan atas sarana dan peralatan
produksi harus disimpan dan dipelihara
86 6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat V
yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan
dan standar
87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharan, perawatan, perbaikan dan V
setiap perubahan dilakukan petugas yang berkompeten
dan berwenang
88 6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi V
perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi,
perubahan tersebut harus sesuai dengan
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku

89 6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan V


peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak
memenuhi persyaratan dan perlu segera diperbaiki

90 6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan (tag-out) bagi V


peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan
atau sudah tidak digunakan
91 6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem V
penguncian pengoperasian (lock out sistem) untuk
mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
sebelum saatnya
92 6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan V
dan kesehatan kerja atau orang lain yang berada didekat
sarana dan peralatan produksi pada saat proses
pemeriksaan, pemeliharaan,
perbaikan dan perubahan
93 6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa V
sarana dan peralatan peroduksi telah aman
digunakan setelah proses pemeliharaan,
perawatan, perbaikan atau perubahan
6.6 Pelayanan
94 6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan V
pelayanan yang tunduk pada standar dan peraturan
peraturan perundang-undangan mengenai K3, maka
perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan

95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, V


dan pelayanan tunduk pada standar dan peraturan
perundang-undangan mengenai K3, maka perlu disusun
prosedur untuk menjamin
bahwa pelayanan memenuhi persyaratan
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
96 6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar V
tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan
darurat telah didokumentasikan dan diinformasikan agar
diketahui oleh seluruh orang
yang ada di tempat kerja
97 6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat V
berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau
secara rutin oleh petugas yang kompeten dan berwenang

98 6.7.3 Tenaga kerja mendapatkan instruksi dan pelatihan V


mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko
99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan V
diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada
seluruh orang yang ada di tempat kerja

100 6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan V


keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok
serta diketahui oleh seluruh tenaga kerja
di perusahaan
101 6.7.6 Peralatan dan sistem tanda bahaya keadaan darurat V
disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar
dan pedoman teknis
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
yang relevan
102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk V
mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau standar dan dinilai
oleh petugas yang kompeten
dan berwenang
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
103 6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan V
menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi
peraturan perundang-undangan, standar dan
pedoman teknis
104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan V
peraturan perundang-undangan
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
105 6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun V
sarana dan peralatan produksi yang mengalami
kerusakan telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera
mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
7 STANDARD PEMANTAUAN
7.1 Pemeriksaan Bahaya
106 7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara V
kerja dilaksanakan secara teratur
107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas`yang V
kompeten dan berwenang yang telah memperoleh
pelatihan mengenai identifikasi bahaya

108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari V


tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang
diperiksa
109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah V
disusun untuk digunakan pada saat inspeksi
110 7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi V
untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada
pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan
111 7.1.6 Pegusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung V
jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil
laporan pemeriksaan/inspeksi
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan V
pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan
efektifitasnya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
113 7.2.1 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan V
secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara
dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko

114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi V


PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
faktor fisik, kimia, biologi, radiasi dan psikologis
115 7.2.3 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan V
oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan
berwenang dari dalam dan/atau
luar perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran
dan Pengujian
116 7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai V
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji
mengenai K3
117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak V
yang kompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar
perusahaan
7.4 Pemantauan Kesehatan
118 7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang V
bekerja pada tempat kerja yang mangandung bahaya
tinggi sesuai dengan dengan peraturan perundang-
undangan,
119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan
identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan V
tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan
sistem untuk membantu
pemeriksaan ini
120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan V
oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku
121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja V
sesuai dengan peraturan perundang- undangan

122 7.4.5 Catatan menganai pemantauan kesehatan tenaga kerja V


dibuat sesuai dengan peraturan perundang- undangan

8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN


8.1 Pelaporan Bahaya
123 8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang V
berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh
tenaga kerja
8.2 Pelaporan Kecelakaan
124 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin V
bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran atau peledakan serta kejadian berbahaya
lainnya di tempat kerja dicatat dan
dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan
125 8.3.1 Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur V
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
126 8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan V
oleh petugas atau ahli K3 yang telah
ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan atau
pihak lain yang berkompeten dan berwenang
127 8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang V
sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal
waktu pelaksanaan usaha perbaikan
128 8.3.4 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan V
perbaikan atas laporan pemeriksaan dan
pengkajian telah ditetapkan
129 8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja V
yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan
130 8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, V
didokumentasikan dan atau diinformasikan ke seluruh
tenaga kerja
8.4 Penanganan Masalah
131 8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah K3 yang V
timbul dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN
PERPINDAHANNYA
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
132 9.1.1 Terdapat prosedur untuk identifikasi potensi bahaya dan V
menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan
secara manual dan mekanis
133 9.1.2 Identifikasi dan penilaian risiko dilaksanakan oleh V
petugas yang berkompeten dan berwenang
134 9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau V
ulang cara pengendalian risiko yang berhubungan
dengan penanganan secara manual
dan mekanis
135 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan V
meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan,
tumpahan dan/atau kebocoran
9.2 Sistem Pengangkuran, Penyimpanan dan
Pembuangan
136 9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan V
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
137 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan V
pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa

138 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan V


dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
peraturan perundang-undangan
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
139 9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan V
prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan
pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan peraturan
perundang-undangan,
standar dan pedoman teknis yang relevan
140 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (material V
safety data sheets) meliputi keterangan mengenai
keselamatan bahan sebagaimana diatur pada peraturan
perundang-undangan dan dengan
mudah dapat diperoleh
141 9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan V
pemberian label pada bahan kimia berbahaya
142 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpampang sesuai dengan V
persyaratan peraturan perundang- undangan dan/atau
standard yang relevan
143 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang V
kompeten dan berwenang
10 PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 Catatan K3
144 10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah V
mendokumentasikan dan menerapkan prosedur
pelaksanaan identifikasi, pengumpulan,
pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan
penggantian catatan K3
145 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan V
pedoman teknis yang relevan dipelihara pada tempat
yang mudah didapat
146 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk V
menjaga kerahasiaan catatan
147 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan V
rahabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara
10.2 Data dan Laporan K3
148 10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa V
149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di V
dalam tempat kerja
11 PEMERIKSAAN SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
150 11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk V
memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk
menentukan efektifitas
kegiatan tsb
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang V
independen, kompeten dan berwenang
152 11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau V
penurus dan petugas lain yang
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
berkepentingan dan dipantau untuk menjamin dilakukan
tindakan perbaikan
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1 Analisa kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan V
peraturan perundang-undangan telah dilakukan

154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah V


disusun
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang harus dilakukan harus V
disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian
potensi bahaya
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang V
berkompeten dan berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan
157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk V
pelaksanaan pelatihan yang efektif
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan V
menyimpan catatan seluruh pelatihan
159 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk V
menjamin agar tetap relevan dan efektif
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan V
serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang
kewajiban hukum dan prinsip- prinsip serta pelaksanaan
K3
161 12.2.2 Manajer dan penyelia menerima pelatihan yang sesuai V
dengan peran dan tanggung jawab mereka
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk V
tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka
dapat melaksanakan tugasnya secara
aman
163 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di V
tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau
proses
164 12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan V
penyegaran kepada semua tenaga kerja
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk
Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk V
memberikan taklimat (briefing) kepada
pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
166 12.5.1 Perusahaan memunyai sistem untuk manjamin V
kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau
PEMENUHANNYA
No. TIDAK KETIDAK
No KRITERIA KESES SESUAIAN
Kriteria BERLAKU
UAIAN MAJOR Minor
(M) (m)
kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan untuk melaksanakn tugas khusus,
melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan
peralatan

9. PENJELASAN TENTANG KRITERIA TIDAK BERLAKU


<elemen/kriteria yang tidak bisa diterapkan>

Kriteria 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
mencakup verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan , standar
dan pedoman teknis yang relevan

Kriteria 6.5.2 sampai Kriteria 6.5.10


Alasan : Semua peralatan yang digunakan merupakan peralatan sewa dst

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN 11. TINDAK


<uraian mengenai temuanyang tidak sesuai minor/major> LANJUT
<saran
perbaikan
No.
No. Kriteria Bukti Obyektif Mayor Minor ketidak
Kriteria sesuaian>
1 1.1.2 Kebijakan disusun oleh v  Investigsi :
pengusaha dan/atau Perusahaan belum Perusahaan idak
pengurus setelah melakukan proses mengetahui proses
melalui konsultasi pada tahap konsultasi harus
proses konsultasi penyusunan kebijakan K3 dilakukaan pada
dengan wakil tenaga saat
kerja penyusuan
kebijakan

Rekomendasi :
Perusahaan
akan/wajib
melakukan proses
konsultasi pada saat
peninjuan
kebijakan K3
2 1.1.3 Perusahaan Pengusaha belum v  Investigasi:
mengkomunikasikan menyebarluaskan kebijakan Perusahaan kurang
kebijakan K3 kepada K3 yang memahami kalau
seluruh tenaga kerja, telah ditetapkan kepada Kebijakan K3 harus
tamu, kontraktor, seluruh pekerja/buruh, orang disosialisasikan
pelanggan dan lain selain pekerja/buruh yang kepada seluruh
pemasok dengan berada di tenaga kerja
tata cara yang tepat perusahaan, maupun tamu/pihak
dan pihak lain yang terkait. lain

 Tindakan Perbaikan:
Perusahaan akan
melaksanakan
sosialiasi kebijakan
K3 kepada tenaga
kerja maupun tamu
melalui pemasangan
K3 di papan
pengumuman, audio
visual,
safety briefing.

3 1.1.5 Kebijakan K3 dan Perusahaan belum v  Perlu pemantauan


kebijakan khusus melaksanakan kebijakan dengan yang ketat agar
lainnya ditinjau ulang baik dan benar, serta penijauan kebijakan khusus
secara berkala untuk yang masih kurang dapat terlaksana
menjamin bahwa dengan baik.
kebijakan tsb Sehingga
mencerminkan mencerminkan
perubahan yang perubahan kea rah
terjadi dalam perusahaan lebih optimum
dan dalam peraturan
4 6.7.1 Keadaan darurat yang Pengidentifikasian yang masih v  Tim tanggap darurat
potensial di dalam terkesan lambat, sehingga harus lebih sigap lagi
dan/atau di luar tempat penanganan keadarat darurat dalam segala kondisi,
kerja telah kurang cepat dan harus mampu
diidentifikasi dan mendokumentasikan
prosedur keadaan serta
darurat telah menginformasikan
didokumentasikan dan yang sebenarnya
diinformasikan agar terjadi
diketahui oleh seluruh
orang
yang ada di tempat kerja
5 6.7.2 Penyediaan alat/sarana Penyediaan alat sarana dan v  Melengkapi
dan prosedur keadaan prasana untuk keadaan darurat penyediaan alat
darurat berdasarkan hasil kurang lengkap sarana dan prasana
identifikasi dan diuji serta untuk keadaan
ditinjau secara rutin oleh darurat
petugas yang kompeten
dan berwenang
6 6.7.3 Tenaga kerja Kurangnya pelatihan bagi tenaga v  Memberikan
mendapatkan instruksi kerja untuk menghadapi keadaan pelatihan kepada
dan pelatihan darurat, sehingga terkesan tenaga kerja agar
mengenai prosedur bertele - tele lebih sigap Ketika
keadaan darurat yang menghadapi keadaan
sesuai darurat.
dengan tingkat risiko
7 6.7.4 Petugas penanganan Petugas penanganan keadaan v  Memberikan
keadaan darurat darurat belum mampu pelatihan kepada
ditetapkan dan diberikan memberikan informasi secara petugas agar
pelatihan khusus serta cepat dan efisien kedepannya mampu
diinformasikan kepada membagikan
seluruh orang yang ada di informasi secara
tempat kerja cepat
8 6.7.5 Instruksi/prosedur Kurangnya transparansi v  Meletakkan prosedur
keadaan darurat dan mengenai prosedur keadaan keadaan darurat
hubungan keadaan darurat secara jelas agar
darurat diperlihatkan seluruh pekerja dapat
secara jelas dan melihat
menyolok serta
diketahui oleh seluruh
tenaga kerja
di perusahaan
9 6.7.6 Peralatan dan sistem Peralatan serta system tanda v  Melakukan
tanda bahaya keadaan bahaya kurang terawat pembersihan serta
darurat disediakan, perawatan pada alat
diperiksa, diuji dan system tanda bahaya
dipelihara secara berkala agar berfungsi
sesuai dengan peraturan dengan baik
perundang-undangan,
standar dan pedoman
teknis yang relevan
10 6.7.7 Jenis, jumlah, Jumlah alat penanganan keadaan v  Penggadaan alat
penempatan dan darutat belum memadai tanggap darurat agar
kemudahan untuk lebih mudah
mendapatkan alat terjangkau untuk
keadaan darurat telah digunakan, seperti
sesuai dengan tabung APAR
peraturan perundang-
undangan atau standar
dan dinilai oleh
petugas yang
kompeten
dan berwenang
12. HASIL AUDIT

Tingkat audit: lanjutan


Jumlah kriteria yang diterapkan: 166 kriteria
Temuan Minor = 0 Temuan
Temuan Mayor = 10 Temuan
Temuan Kritikal = 0 Temuan

Berdasarkan hasil audit internal SMK3, masih terdapat temuan mayor, maka PT Bahtera
Sejahtera diniliai belum berhasil menerapkan SMK3. Oleh karena itu kami merekomendasikan
semua temuan mayor dilakukan perbaikan paling lambat tanggal 3 Oktober 2021 utk temuan
mayor.

13. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT


a. daftar hadir pertemuan perusahaan yang diaudit; dan
b. respon perusahaan terhadap tindak lanjut temuan ketidaksesuaian.

Yogyakarta, 27 September 2021

Ketua Auditor
Irma Wija K

Anda mungkin juga menyukai