Sekadar Pengantar
Materi Pendidikan kewarganegaraan
Table of Contents
1. Pendahuluan
2. Apa Tantangan bagi Bangsa dan Negara Indonesia
3. What is to be done (Apa yang harus dilakukan)?
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pengantar dan
Pendahuluan
1. Society 5.0 merupakan konsep terkini tentang kehidupan
masyarakat yang menjadikan teknologi sebagai penunjang
aktivitasnya dalam hidup, bekerja dan berhubungan sosial.
2. Berbeda dengan Revolusi Industri 4.0, yang lebih pada fokus
dan upaya optimal menciptakan Smart Factory, namun Society
5.0 lebih fokus dan berupaya membentuk sebuah Super Smart
Society (optimalisasi kecerdasan masyarakat)
3. Basis utama dan entry point guna memasuki era super smart
society 5.0 adalah kepemilikan karakter yang kuat dan
kepercayaan diri tinggi dalam diri manusianya dan kualitas
nalar dan rasionalitas yang berkualitas tinggi dan bermanfaat
bagi khalayak (Prinsip Ilmiah dan kreatifitas)
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
POTENSI KEBERAGAMAN SEBAGAI MODAL
SOSIAL UNTUK PERSATUAN BANGSA
Potret keberagaman kita
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAANINDONESIA SAAT INI
• .
Bahaya manusia
Menipisnya nasionalisme,
Indonesia menjadi
lunturnya semangat manusia “marginal
gotong-royong, dan individualis”
menguatnya ikatan2
primordial, merajalelanya
tindakan2 kekerasan dll
Globalisasi dengan
modernisasi di segala
bidang berimplikasi pada
melemahnya kehidupan
kebangsaan kita
Tantangan Kontekstual – Kondisi kini
1. Negara kita akan kesulitan mengambil manfaat dari Era Society 5.0 jika
masyarakatnya tidak terdidik dengan karakter dan kapasitas nalar yang kuat.
2. Perlu karakter kebangsaan yang kuat dan nalar serta rasionalitas ilmiah dan
kreatif yang tinggi dalam memasuki masyarakat era 5.0, sehingga kita akan
terhindar dari terjerumus pada keadaan bentrokan antaridentitas
3. Serta menghindari keadaan dimana kita hanya menjadi konsumen yang
bertipikal pasif dan dikendalikan oleh konteks global dan kepentingannya,
seperti yang kita alami saat ini
.
AKIBATNYA:
DATA TIDAK AKURAT, KEBIJAKAN TIDAK TEPAT, TIDAK
RELEVAN, DLL
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Apa yang Harus Dilakukan
1. Pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, wujud Negara
Pancasila baru sebatas cita-cita (mengantar bangsa Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia)
2. Hal ini artinya bahwa setiap masa kepemimpinan dalam sebuah
pemerintahan yang berkuasa (Rezim) adalah memiliki kewajiban
mengemban misi suci untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa
Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4
dan fokus mewujudkan bangsa yang cerdas, beriman, bertakwa pada
Tuhan YME, bermartabat serta adil dan makmur
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Makna Penting Didalamnnya
Guna mewujudkan bangsa dan warga bangsa yang beriman,
bertkawa kepada Tuhan YME, bermartabat serta adil dan
makmur, adalah harus melalui beberapa Langkah berikut ini:
1. Transformasi (melakukan perubahan) dari budaya
tradisional an sich/belaka menuju budaya modern dalam
bingkai “Act Locally Think Globally”
2. Transformasi budaya dan bentuk feudal menuju budaya
dan masyarakat demokratis
3. Transformasi budaya birokratis menuju budaya
professional dan anti pungutan liar dan hal negatif
lainnya
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Apa Strategi yang Dijalankan
Semua Negara di dunia dalam melakukan Transformasi Budaya dan
sebagainya tersebut melalui model dan Langkah “NATION AND
CHARACTER BUILDING’, yakni pengembangan karakter bangsa atau
Pengembangan Nilai-nilai Kepribadian Bangsa.
Fasenya adalah:
1. Nation Building (masa perjuangan kemerdekaan – fase kedua
setelah liberation atau membebaskan diri dari penjajah).
2. Character Building, fase ketiga, diawali dengan peristiwa
Dwikora 17 Agustus 1962.
3. Dilanjutkan pada masa kini, dengan mengarusutamakan
penanaman nilai-nilai Pancasila dan keindonesiaan dalam
berbagai dimensi kehidupan.
DIREKTORAT LAYANAN AKADEMIK
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan