Tujuan dari Sustainable Development Goals atau SDGs 2030 berbunyi “ Decent Work and
Economy Growth” Lebih detailnya, SDGs 2030 pada poin 8 (delapan) menjelaskan salah satu
“Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and productive employment
SDGs 2030 juga menjelaskan salah satu poin untuk mencapai indikator tersebut yaitu :
upgrading and innovation, including through a focus on high value added and labor-intensive
sectors”
Tidak hanya SDGs 2030, Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN IV
tahun 2020-2024, dalam topik "Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan
Berdaya Saing". Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan dan pengefektifan Sumber Daya
Human capital dapat diartikan sebagai nilai ekonomi dari SDM yang terkait dengan kemampuan,
pengetahuan, ide-ide, inovasi, energi dan komitmennya. Human capital merupakan kombinasi dari
Pada tahun 2025-2035, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, dimana kelompok
usia produktif lebih tinggi daripada jumlah orang tua dan anak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
mengatakan bahwa untuk dapat memerangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, kualitas human
capital merupakan kunci utama. Tantangan lain yang tampak nyata adalah meskipun Indonesia
merupakan negara keempat dari jumlah tenaga kerja, namun keterampilannya masih minim.
Berdasarkan data dari Kementerian Tenaga Kerja, pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja
dengan minim keterampilan sebesar 60,24 persen dari total pekerja. Pekerja terampil dengan
meningkatkan pengembangan kapasitas manusia, yang menurut Presiden menjadi agenda puncak
pada masa jabatan keduanya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pada 23 Desember
2020 bahwa badan yang disebut Manajemen Bakat Nasional atau Management Talent National
(MTN) yang akan mengumpulkan data tentang orang-orang Indonesia berbakat yang belum
dikelola dengan baik. Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
berharap MTN tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga menumbuhkan
Dalam skala nasional, pemerintah dapat menyediakan fasilitas dan sistem pendidikan berbasis
keterampilan dan kompetensi. Pendidikan akan didukung oleh regulasi serta teknologi berupa
digitalisasi dan distribusi pendidikan yang merata. Potensi SDM dapat mendukung adanya
keunggulan kompetitif, sehingga dibutuhkan bekal pengetahuan untuk mendukung hal tersebut.
Keunggulan kompetitif hanya akan bisa dicapai apabila sumber pengetahuan individu yang
menjadi dasar kekuatan dikelola dan dipelihara. High-Performance Work System dapat membantu
pemerintah atau organisasi dalam pengembangan HC dan penggunaan HC secara efektif untuk
menuju kompetisi yang bermanfaat secara berkelanjutan. Dengan adanya faktor-faktor tersebut
dapat dipastikan banyaknya sumber daya manusia yang dapat menghasilkan impact yang baik.
Impact yang dihasilkan memang bertahap dan tidak langsung signifikan, diantaranya berupa
kompetensi, penambahan kapabilitas, efisiensi dan efektivitas pekerjaan, inovasi dan kreativitas,
sehingga pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat tercapai akibat
Maka dari itu muncul pertanyaan : Bagaimana strategi untuk mengelola SDM sebagai investasi
melalui inovasi dan efisiensi teknologi dengan memaksimalkan aset SDM berupa value dan skill