Semakin hari, perubahan di dunia ini menjadi semakin pesat. Perubahan tersebut dapat dilihat dari
pesatnya perkembangan teknologi, transportasi, dan infrastruktur penunjang lainnya. Luasnya akal
pikiran manusia melatar belakangi perubahan yang terjadi. Manusia selalu berusaha menciptakan
inovasi – inovasi yang bertujuan mempermudah hidup manusia kelak di masa depan. Kemudahan
yang diciptakan dari inovasi inilah yang mendorong manusia memasuki era baru, era society 5.0.
society 5.0 merupakan sistem masyarakat yang berpusat pada interaksi manusia yang
mengintegrasikan dunia nyata dan maya (Sugiono, 2020). Society 5.0, sebuah rencana terstruktur
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sistem masyarakat masa depan yang akan
diterapkan di berbagai negara di dunia. Sebuah studi yang bertujuan melakukan pemeringkatan
terhadap kesiapan sebuah negara menghadapi society 5.0 menunjukkan hasil berupa mayoritas
negara eropa dan amerika utara sudah memiliki kesiapan yang lebih dalam menyambut society 5.0
(José et al., 2020). Namun, diantara negara – negara tersebut, Jepang menduduki peringkat pertama
negara yang memiliki kesiapan menghadapi era society 5.0 (José et al., 2020). Bahkan, Jepang
sudah membuat cetak biru untuk segera merealisasikan society 5.0 segera (UNESCO, 2019).
Dengan kata kunci pencarian society 5.0 di Google, kita dapat menemukan berbagai definisi
hingga rencana aktualisasi era society 5.0 yang hampir semuanya merujuk kepada dokumen yang
Sebagai perbandingan dengan era revolusi industri 4.0 dimana pertukaran informasi dan
pengetahuan lintas sektoral tidaklah cukup dan koordinasi dirasa sebagai sebuah hal yang sulit.
Karena pada era tersebut masih terdapat keterbatasan yang manusia dapat lakukan, seperti
melakukan analisa data, dan pembatasan tenaga kerja berdasarkan umur dan berbagai kemampuan
spesifik (Nakanishi & Kitano, 2017). Selain itu, masih dapat ditemukan berbagai macam
penghambat seperti penurunan angka kelahiran dan peningkatan usia harapan hidup yang
menurunkan kemampuan masyarakat merespon era 4.0 dengan baik. Sebaliknya, pada era society
5.0 diharapkan dapat memberikan perubahan terhadap stagnansi masa kini, serta menciptakan
masyarakat dengan budaya saling menghormati, dan sebuah masyarakat dimana setiap individu
Sejalan dengan pengumpulan, distribusi, dan analisis data berskala luas menjadi sangat mungkin
dengan biaya yang rendah, berbagai macam inovasi pun terpacu untuk direalisasikan. Data kini
pandangan dapat secara langsung dibagikan ke seluruh dunia, yang merujuk kepada resolusi dari
manajemen isu sosial masyarakat. Dalam transformasi digital, aplikasi dari teknologi berbasis
data, termasuk IoT, AI, robotik, dan blockchains membentuk perubahan fundamental dalam
IoT berarti segala sesuatu atau thing yang terkoneksi dengan internet. Perkembangan teknologi
dalam mendeteksi data dari dunia fisik dapat menghasilkan data yang tepat untuk dikumpulkan
secara real time dan diunggal ke dunia cyber.(Patel et al., 2016) Sampai saat ini, layanan inovatif
telah ditemukan menggunakan data yang Sebagian besar di produksi oleh dunia maya. mulai dari
sekarang, sangat memungkinkan untuk mengkonversi aktivitas apapun di dunia nyata dan dunia
maya dalam masyarakat menjadi data digital. Transformasi digital akan berkembang mencakup
Maka dari itu muncul pertanyaan : bagaimana Internet of Things dapat menjadi katalisator
dalam kemajuan ekonomi dan resolusi permasalahan sosial sejalan dengan tujuan society
5.0?
References :
José, A., Guevara, D. H., Terra, D. M., Portes, J. H., Luiz, J., & Magalhães, K. E. (2020). a Ranking
Nakanishi, H., & Kitano, H. (2017). Society 5.0: Co-creating the Future. Japan Business
Federation (Keidanren), 20.
Patel, K. K., Patel, S. M., & Scholar, P. G. (2016). Internet of Things-IOT: Definition,
https://doi.org/10.4010/2016.1482
Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5 . 0 Digital Content Industry
175–191.
UNESCO. (2019). Japan pushing ahead with Society 5.0 to overcome chronic social challenges.
https://en.unesco.org/news/japan-pushing-ahead-society-50-overcome-chronic-social-
challenges