b) Pemeliharaan Koreksi
Tindakan ini dilaksanakan untuk mencegah munculnya kembali kegagalan dan kerusakan
suatu fasilitas. Aktivitas ini diambil atas dasar dari suatu analisa dari kegagalan
sebelumnya. Pemeliharaan Koreksi bisa meliputi: Pemeliharaan Khusus, Rehabilitasi,
Perbaikan Kapasitas (Normalisasi).
Aktivitas ini meliputi pekerjaan mendesak dimana dibutuhkan sebagai hasil dari
kegagalan suatu komponen sistem saluran dalam kaitan dengan runtuhnya dinding
saluran, erosi, robohnya struktur, dll.
Kegiatan pemeliharaan drainase dapat digambarkan menurut sketsa diatas berikut yang
terdiri atas empat bagian:
Muncul selama kegiatan, Misalnya: pengedukan dan perbaikan tanggul yang rusak.
Bilamana ada hambatan, seperti bangunan yang ada diantara saluran atau diatas sarana
drainase yang ada, maka hubungi instansi yang terkait, atau misalnya Dinas Tata Kota,
untuk membantu memecahkan permasalahannya.
5) Menilai sampai sejauh mana kepatuhan masyarakat atas peraturan yang berlaku,
apakah masih banyak penduduk yang membangun kios atau tempat tinggal di bantaran
sungai atau saluran.
6) Mencatat sampai sejauh mana ada kerja sama dengan pemeliharaan prasarana
kota lain, seperti misalnya masihkah para penyapu jalan raya, memasukkan hasil
sapuannya ke dalam saluran.