OLEH
NIKMAH OKTAVIANI
856984937
BI KELAS B
SEMESTER 2
SOAL :
Murray dan Edwards mengungkapkan ada lima belas aspek kebutuhan orang dewasa yaitu sebagai
berikut :
a. Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan berprestasi menggacu pada dorongan untuk mencapai hasil sebaik mungkin,
melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, mengerjakan tugas yang sangat
berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin, menyelesaikan masalah yang rumit dan
mengerjakan sesuatu lebih dari yang lain.
b. Kebutuhan rasa hormat
Kebutuhan rasa hormat mengacu pada dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain,
menemukan apa yang diharapkan oleh orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan
orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima
kepemimpinan orang lain
c. Kebutuhan keteraturan
Mengacu pada dorongan untuk melakukan pekerjaan secara rapid an teratur, membuat rencana
sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal, serta memelihara
segala sesuatu agar tetap rapi dan teratur
d. Kebutuhan memperlihatkan diri
Mengacu pada dorongan untuk memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang,
menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata-kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya
yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, dan
menceritakan hal-hal yang menggelikan.
e. Kebutuhan otonomi
Mengacu pada dorongan untuk menyatakan kebebasan diri dalam berbuat atau mengatakan apapun,
bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan orang lain, serta
menghindari pendapat orang lain.
f. Kebutuhan afiliasi
Mengacu pada dorongan untuk setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan
sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak mungkin, serta
mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan.
g. Kebutuhan intrasepsi
Mengacu pada dorongan untuk menganalisis motif dan perasaan sendiri, emgamati orang lain dan
memahami perasaan orang lain, menempatkan diri ditempat orang lain, menilai orang lain dengan
mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan apa yang dilakukannya, menganalisis
perilaku orang lain, menganalisis motif-motif perilaku orang lain, dan menafsirkan apa yang bakal
dilakukan orang lain.
h. Kebutuhan berlindung
Mengacu pada dorongan untuk memperoleh bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari
dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati, mengharapkan simpati dari orang
lain, memahami masalah pribadinya, menerima belaian kasih sayang orang lain, mengharapkan
bantuan orang lain saat tertekan, dan mengharapkan maaf dari orang lain apabila sakit.
i. Kebutuhan dominan
Mengacu pada dorongan untuk membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompok,
mengambil keputusan atas nama kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk
dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan
mengarahkan kegiatan yang lain, dan mendiktekan apa yang harus dikerjakan orang lain.
j. Kebutuhan merendah
Mengacu pada dorongan untuk mengakui berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau
celaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, menghindar dari
perkelahian, mengakui akan kekliruannya, dan merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang
lain.
k. Kebutuhan member bantuan
Mengacu pada dorongan untuk menolong kawan yang kesulitan, membantu orang yang kurang
beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain,
menyenangkan orang lain, dan lain-lain
l. Kebutuhan perubahan
Mengacu pada dorongan untuk menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru,
mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan di temoat yang berbeda-
beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat, serta berpartisipasi
dalam kebiasaan baru.
m. Kebutuhan ketekunan
Mengacu pada dorongan untuk bertahan pada satu pekerjaan hingga selesai, merampungkan
pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada
penyelesaian masalah atau teka-teki, bertahan pada satu pekerjaan dan tidak akan beralih sebelum
selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi
pekerjaan tanpa menyimpang, serta menghindari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas
lain.
n. Kebutuhan heteroseksualitas
Mengacu pada dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin,
melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang berlawana jenis kelamin, jatuh cinta pada jenis kelamin
lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks,
membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, serta mendengarkan atau
menyampaikan cerita lucu tentang seks.
o. Kebutuhan agresi
Mengacu pada dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan
pandangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka,
mempermainkan orang lain, serta melukai perasaan orang lain.
3. Menjelaskan perbedaan individual orang dewasa!
Perbedaan individual orang dewasa disebabkan karena perbedaan lingkungan dan atau
pembawaan. Jelasnya bahwa perbedaan antara orang deasa yang satu dengan orang dewasa
lainnya merupakan hasil kombinasi antara perbedaan lingkungan dan pembawaan.
Berikut ini dijelaskan unsur-unsur perbedaan individual orang dewasa yang disebabkan oleh
pembawaan dan lingkungan diantaranya adalah : perbedaan dalam minat, kecerdasan, dan
kepribadian.
1. Perbedaan Dalam Minat
Ragam minat orang dewasa sangat banyak dilihat dari jumlahnya.
1. Minat Pribadi
Minat pribadi orang dewasa selalu menyangkut kehidupan seseorang tertentu. Minat
pribadi yang kuat pada masa remaja masih terbawa sampai pada masa dewasa. Namun
dengan bertambahnya tugas dan tanggung jawab di tempat kerja, dirumah, atau pada masa
orang tua, minat egosentris biasanya sedikit berkurang dan minat berkembang.
a. Penampilan
Minat terhadap penampilan sangat kuat bagi pria dan wanita dewasa pada umumnya.
Banyak hal yang dipelajari oleh pria dan wanita dewasa untuk memperoleh penampilan
yang memuaskannya dan untuk memperoleh manfaat yang lebih besar daripadannya.
Salah satu keuntungan yang sering diperoleh ialah kemudahan dalam berteman.
b. Pakaian dan perhiasan
Perhatian terhadap pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam masa dewasa.
Orang-orang dewasa sangat sadar bahwa keberhasilannya dalam hubungan sosial dan
berbagai bidang kegiatan, banyak banyak dipengaruhi oleh penampilan pakaian dan
perhiasannya. Karena itu tidak heran kalau banyak waktu digunakan banyak uang yang
disalurkan untuk kepentingan pakaian dan perhiasan bagi orang dewasa.
Peranan pakaian bagi masing-masing orang dewasa berbeda, bergantung pada keadaan
fisik, status perkawinannya, lingkungan kerja, lingkungan sosial dan sebagainya.
Secara umum memang diakui oleh para ahi bahwa peranan pakaian bagi orang dewasa,
sangat berpengaruh besar. Pakain membawa kesan yang sangat menyeluruh bagi
pribadi yang memakainya.
Misalnya seorang yang berpakian rapi akan tampil dimuka umum dengan penuh rasa
percaya diri. Sedangkan mereka yang berpakaian sebaliknya, akan cendrung untuk
merasa rendah diri.
c. Uang
Orang dewasa lebih tertarik pada uang karena uang dapat memenuhi kebutuhannya.
Orang dewasa sangat berminat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
keluarganya. Mereka berminat memperhatikan dan mempelajari anggaran rumah
tangga atua berminat mengelola pendapatan dan pengeluaran keluarga.
d. Agama
Orang dewasa umumnya menaruh cukup perhatian pada agama, orang tua sering
merasa bahwa mengajarkan dasar-dasar agama yang dianut kepada anak-anak
merupakan tanggung jawab moral sebagai orang tua, dan kewajiban untuk memberi
teladan kepada anak- anaknya.
Banyak faktor yang ikut menentukan kuat tidaknya rasa keagamaan orang dewasa.
Faktor-faktor umum tersebut adalah :
1. Jenis kelamin
2. Kelas sosial
3. Lokasi tempat tinggal
4. Latar belakang keluarga
5. Minat religius teman-teman
6. Pasangan dari imam yang berbeda
7. Kecemasan akan kematian
8. Pola kepribadian
2. Minat rekreasi
Istilah rekreasi diartikan sebagai kegiatan yang memberikan kesegaran atau
mengembalikan kekuatan dan kesegaran psikologil sesudah lelah bekerja atau sesuadah
mengalami kereasahan psikologis. Fungsi rekreasi sama dengan fungsi bermain pada
masa kanak- kanak. Ada beberapa sebab utama mengapa rekreasi menjadi masalah
penyesuaian besar. Pertama , sewaktu mereka msih sekolah berbagai bentuk rekreasi
disediakan bagi mereka, dengan biaya sangat rendah. Kedua, orang tua maupun guru-guru
mereka mendesak mereka agar mengikuti berbagai bentuk rekreasi itu sebagai bagian
yang penting dari kehidupan sekolah. Ketiga, sekolah memberikan bimbingan dan
prtunjuk-petunjuk serta mengawasi kegiatan-kegiatan rekreasi itu sehingga anak-anak
memperoleh kepuasan dari kegiatan-kegiatan yang menyenangkan itu.
Banyak faktor yang mempengaruhi pola rekreasi orang dewasa. Beberapa faktor tersebut
adalah :a). Kesehatan, b) Waktu, c) Status perkawinan, d) Status sosial ekonomi, d) Jenis
kelamin , e) Penerimaan sosial
3. Minat sosial
Semua orang dewasa mesti memiliki posisi dalam kehidupan sosial, entah itu dalam
lingkungan sosial secara luas, atau lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, ataupun
lingkungan keluargannya. Orang dewasa yang normal memiliki minat dan keinginan –
keinginan untuk lebih berarti, lebih berdaya guna bagi lingkungan masyarakat. Bebrapa
faktor yang mempengaruhi minat dan aktifitas sosial orang dewasa adalah sebagai berikut:
a) Mobilitas Sosial, b) Status sosial ekonomi, c) Lamanya tinggal dalam suatu kelompok
masyarakat, d) Kelas sosial, e) Lingkungan, f) Jenis kelamin, g) Umur kematangan
seksual, h) Urutan kelahiran, i) Keanggotaan dari tempat beribadah
2. Kepribadian
Kepribadian orang dewasa disini mengacu pada kualitas total perilaku orang dewasa yang
tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Ciri-ciri
kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan lingkungannya, antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan aturan etika perilaku,
atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat, atau konsisten tidaknya
tindakan dalam menghadapi situasi lingkungan yang serupa atau berbeda-beda.
2. Tempramen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang dari lingkungannya
3. Sikap yang mengacu pada positif atau negatif atau ambivalensinya sambutanya terhadap
objek-objek (orang, benda,peristiwa, norma atau nilai etis, estesis, dan sebagainya).
4. Stabilitas emosional, yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis,
atau putus asa.
5. Tanggung jawab, yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari
resiko atas tindakan dan perbuatannya.
6. Sosiabilitas, yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta
kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.
3. Kecakapan
Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda. Orang dewasa
yang tampak dapat bertindak secara cepat (waktunya singkat), tepat (hasilnya sesuai dengan
yang diharapkan) dan dengan mudah (tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan yang
berarti), lazim yang dikenal orang yang cakap. Dalam istilah psikologis orang tersebut
disebut sebagai orang yang berperilaku inteligen. Memang individu dianugerahi potensi
dasar atau kapasitas untuk berperilaku inteligen kecakapan sering juga disebut abilitas, yang
dibedakan dalam dua kategori sebagai berikut :
1. Kecakapan nyata atau aktual, yang mengacu pada aspek kecakapan yang segera dapat
didemonstrasikan dan diuji sekarang juga.
2. Kecakapan potensial, yang mengacu pada aspek kecakapan yang masih terkandung
dalam diri yang bersangkutan yang diperolehnya secara herediter (pembawaan
kelahirannya), yang dapat berupa abilitas dasar umum (intekegensi) dan abilitas dasar
khusus.
Witherington menunjukkan lebih terperinci manifestasi dari indikator-indikator perilaku
intelegen itu sebagai berikut :
1) Kemudahan dalam menggunakan bilangan
2) Efisien dalam berbahasa
3) Kecepatan dalam pengamatan
4) Kemudahan dalam mengingat
5) Kemudahan dalam memahami hubungan
6) Imajinasi
Berdasarkan data dan informasi hasil pengukuran intelegensi, para ahli telah mengadakan
pengelompokkan orang-orang sebagai berikut :
1. Kelompok superior atau genius yaitu mereka yang dapat bertindak jauh lebih cepat dan
dengan kemudahan dibandingkan dengan anggota kelompok lainnya.
2. Kelompok normal yaitu mereka yang rata-rata atau pada umumnya dapat bertindak biasa
dalam kecepatan, ketepatan dan kemudahan biasa seperti nampak pada sebagian besar
anggota kelompokknya menurut batasan-batasan waktu dan tingkat kesukaran yang telah
ditetapkan.
3. Kelompok sub Normal, yaitu mereka yang bertindak jauh lebih lambat kecepatannya,
dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dan kesulitannya, dibandingkan dengan
anggota kelompokknya yang lain.
Dalam hal kecakapan dasar khusus, orang dewasa dapat dikelompokkan kedalam kategori
yang memiliki kemampuan dasar khusus dalam bidang :
1. Bilangan (Numerical abilities)
2. Bahasa (Verbal Abilities)
3. Tilikan ruang (Spatial Abilities)
4. Tilikan hubungan ( social abilities)
5. Gerak motoris (motorical abilities)
Selain faktor lingkungan dan pembawaan, ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya
perbedaan individual pada orang dewasa yaitu faktor pengalaman. Pengalaman disini
dimaksudkan adalah penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh dari lingkungan tersebut.
Dalam proses pembentukan pengalaman yang dimiliki orang dewasa, sesungguhnya orang
dewasa menilai diri dari lingkungannya, bahkanmembandingkannya. Dirinnya dengan
lingkungannya. Orang dewasa memiliki pengalaman diri yang yang berbeda , yang berakar
pada pengalaman masa sebelumnya.
Menurut Alferd Adler perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan orang dewasa
yang lainnya dalam bereaksi bergantung pada perbedaan cita-cita dan hasrat.
Menurut Kunkel perbedaan individual orang dewasa yang satu dengan orang dewasa yang
lainnya ditentukan oleh kadar rasa harga diri. Rasa harga diri ini juga menyebabkan adanya
perbedaan dengan hubungan sosial atau bertingkah laku orang dewasa.
Tokoh lain yang menyoroti perbedaan individual orang dewasa adalah Watson, Lewin, dan
Rotter.
Watson berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa disebabkan oleh perbedaan
pendidikan dan pengalaman. Pendidikan dan pengalaman menjadi faktor penentu terhadap
pola perbuatan, pola reaksi dan kecepatan reaksi orang dewasa terhadap rangsangan.
Lewin menyatakan bahwa tingkah laku orang dewasa ditentukan oleh pengalamannya dalam
membaca situasi medan sesaat dan setempat. Cara membaca itu berbeda antara orang dewasa
yang satu dengan orang dewasa yang lainnya.
Rotter berpendapat bahwa perbedaan individual orang dewasa itu disebabkan karena adannya
perbedaan pengalaman orang dewasa dalam hubungan sosialnya di masa lalu.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sullivan yang menyatakan bahwa adanya perbedaan
individual orang dewasa itu dalam mereaksi terhadap lingkungannya disebabkan oleh
adannya perbedaan pengalaman masing-masing individu orang dewasa.
4. Menjelaskan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang berkelainan fisik dan psikis
yang anda ketahui.
Jawab:
Karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang berkelainan fisik
Karakteristik umum kesulitan yang dialami oleh anak anak yang berkelainan fisik dapat
dijelaskan atas hal-hal berikut:
1) Kesulitan memproses, terjadi bila gangguan syaraf menghambat diterimanya informasi
atau untuk mengungkap sesuatu secara memadai.
2) Kesulitan dalam motivasi terjadi bila kebutuhan akan usaha pribadi berinteraksi dengan
image diri dan percaya diri, yang berakibat pada berbagai tingkat motivasi.
3) Kesulitan berpartisipasi terjadi bila gangguan fisik menghambat kemampuan anak
untuk bergabung dalam kegiatan kelas.
PETUNJUK ;