PENDIDIKAN SENI DI SD
RESUME MODUL 4, 5 DAN 6
DISUSUN OLEH:
NIM : 856438212
POKJAR:
KUANSING
PROGRAM S1 PGSD BI
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU
2020
MODUL 4
1. Istilah Teknologi
Istilah teknologi diperoleh dari kata Yunani Tekhne, yang mengacu pada suatu seni atau
keunikan dan mempunyai sistematika –logika. Maksudnya teknologi adalah suatu area
studi tentang peralatan untuk mengubah harfiah menjadi fungsional melalui studi ilmu
pengetahauan yang sistematis.
Teknologi berupa cara pandang terhadap permasalahan penciptaan karya seni dilihat dari
prinsip-prinsipnya. Suatu karya seni mempunyai struktur, wujud atau kontur (contour) isi
(content),dan tata laku (context) (Pamadhi, 2000). Wujud atau kontur karya seni
merupakan bentuk visual karya, berupa: rupa, gerak, suara yang berfungsi sebagai
penampung gagasan dan ide. Untuk mewujudkan ide dan gagasan, seorang pencipta
karya seni membutuhkan teknik, pendekatan, prinsip serta keterampilan berkarya.
2. Cakupan Teknologi
Koentjaraningrat (1981) meletakkan teknologi kedalam deretan hasil budaya manusia
yaitu: (1) Sistem religi dan upacara keagamaan, (2) Sistem dan organisasi
kemasyarakatan, (3) Sistem pengetahuan, (4) Bahasa, (5) Kesenian, (6) Sistem
pencaharian hidup, (7) Sistem teknologi dan peralatan.
3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni
Pendidikan kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif. Pembinaannya melalui
pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kreatif mengandung unsur ,yaitu
kemampuan bertahan,berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah
dengan sempurna. Jalan berlatih ulet adalah keberanian mengutarakan (berekspresi).
Dalam area teknologi, prinsip keteknikan dapat digolomgkan menjadi tiga prinsip yaitu:
a. Pemanfaatan teknologi kerajinan dalam penciptaan karya seni
Manfaat teknologi kerajinan bukan saja pada keteknikan, melainkan dampak
kejiwaan, yaitu pembentukan semangat kerja yang ulet, usaha menyelesaikan
sasaran, masalah dengan cepat dan sesuai dengan sasaran, memahami makna
kinerjanya untuk memperoleh keterampilan.
b. Pemanfaatan teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni
Pemanfaatan teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni dapat dilihat pada
keteknikan dan dampak pembelajaran. Pembelajaran teknologi rekayasa adalah
keuletan menguraikan masalah dan menyusun kembali permasalahan mencipta karya
seni.
c. Pemanfaatan teknologi pengolahan dalam penciptaan seni
Suatu prinsip teknologi produksi yang mengandalkan proses yang cepat, tepat dan
ekonomis serta higienis. Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah
objek melalui proses: pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat
menghasilkan produksi ganda dan reproduktif.
KB 2: RUANG LINGKUP PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa kombinasi ( terpadu ),
yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar yang dihubungkan sehingga
menimbulkan bunyi – bunyian.
Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi
sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan
dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan apa manfaat dari karya
tersebut..
Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara kerja atau
langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Bahan apa yang
digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat dalam rancangan tersebut dan kesulitan
yang diperkirakan akan di temukan.
MODUL 5
OLAHAN MUSIK
KB 1: BERNYANYI
A. BERNYANYI
1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang
menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan.
Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian
perut.
b. Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan
terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c. Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu
bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang
berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan
mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma :
- Berdiri dengan rileks
- Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
- Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
- Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
- Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup
(inhalasi), menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi)
lalu di ulang lagi.
2. Teknik Bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara
anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi
dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan
menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi
menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran),
suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria tinggi
(tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak tinggi
dan rendah. Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus
suara anda sendiri
a. Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan
jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga
mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.
b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1. Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2. Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup
c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan dada. Ruang
resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila
dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada
suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk resonator yang baik sbb:
1. Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2. Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3. Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4. Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5. Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin
d. Interpretasi dan Ekspresi (Penghayatan dan Pembawaan Lagu)
Pembawaan lagu adalah tujuan akhir belajar vokal atau bernyanyi. Menghayati
suatu lagu dapat dilakukan dengan membaca terlebih dahulu lirik lagu tanpa
melodi, kemudian kalimat musiknya tanpa kata-kata. Hasil dari penghayatan
suatu lagu diungkapkan dalam suatu nyanyian.
3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi
yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan
lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music
yang hendak disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan
dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio)
dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan dan wajar sangat baik
dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan
microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan
berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk
jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.
KB 2: MENDIREKSI
A. MENDIREKSI
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara
Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga
memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah
seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu
sangat tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh
karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam.
1. Jenis Aba-aba
a. Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi
kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping
luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal. Lagu-lagu yang sudah dikenal
untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
- Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
- Apuse (Papua)
- Helarotan (Maluku)
- Potong Bebek Angsa
b. Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari
titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar
keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c. Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita
lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam
irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan
berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah
dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih
tegas.
d. Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau
biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua
pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan
dua dan empat.
e. Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun.
Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang
jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-
abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan
dengan ketukan lainnya.
2. Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit
lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan
kemudian angkat kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala
tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari
harus bebas dan luwes.
3. Teknik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
- Sikap siap
- Gerakan pendahuluan
- Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi
atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan
maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba
pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik
maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai.
Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini
adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah
gerkan aba-aba nada terakhir selesai.
KB 3: BERMUSIK
A. BERMUSIK
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau
pluck. Ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat musik
tunggal (solo), maupun sebagai alat musik pengiring.
a. Bagian- bagian alat musik gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara,
penala, fingerboard, lubang suara, bridge.
b. Sikap Bermain
1. Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan
tinggi pemain.
2. Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri
diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik.
3. Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan
menyangga badan gitar sebelah bawah.
4. Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
5. Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas
maka gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan
siku tangan kanan.
c. Sistem Penalaan gitar
1. Dengan suling kunci nada (stempluit)
2. Dengan garputala
d. Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-
istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar.
2. Instrumen Ritme
Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber bunyi
membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
1. Castagnet (baca: kastanyet)
2. Wood black
3. Triangle
4. Guiro
5. Maracas
6. Cabassa
7. Tambourine
8. Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk
dalam drum set
3. Instrumen Suling
Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
a. Sikap bermain :
Posisi duduk
- Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
- Badan tegap dan rileks
- Pandangan lurus ke depan
Posisi berdiri :
- Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
- Kaki agak terbuka (tidak rapat)
- Badan tegap, tetapi rileks
- Pandangan lurus ke depan
b. Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan
Belajar 3.1. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan
yang cukup untuk meniup rekorder.
c. Cara Meniup
1) Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir
bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
2) Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
3) Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder
d. Cara memegang
1. Posisi tangan: Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan
memegang bagian bawah recorder.
2. Posisi jari: Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari
lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di
bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada
lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak terlalu
jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari menahan badan rekorder,
telunjuk untuk menutup lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari
manis pada lubang keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh yang
terdiri dari 2 buah lubang kecil.
3. Bentuk jari: Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat,
relaks dan tidak kaku/tegang.
4. Cara menekan: Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan
meletakkan bagian tengah dari ujung jari.
e. Cara menala
Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar
(concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440 Hz.
MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD
3. Pemilihan Instrumen
Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada instrument
tidak bernada.
Logas, 23 April 2020
LISA ROSPITA