Anda di halaman 1dari 11

MODUL 4

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

KEGIATAN BELAJAR  1
Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni

 1 . ISTILAH TEKNOLOGI
Teknologi adalah suatu area studi tentang peralatan untuk mengubah harfiah menjadi
fungsional melalui studi ilmu pengetahauan yang sistematis.
Suatu karya seni mempunyai struktur,wujud atau kontur (contour) isi (content),dan tata
laku (context) pamadhi ,(2000).wujud atau kontur karya seni merupakan bentuk visual
karya,berupa :rupa , gerak, suara yang berfungsi sebagai penampung gagasan dan ide.untuk
mewujudkan ide dan gagasan,seorang pencipta karya seni membutuhkan
teknik,pendekatan,prinsip serta ketrampilan berkarya.
Isi adalah muatan pesan,cerita gagasan, imajinasidalam karya seni.isi dikembangkan
dalam karya seni untuk memberi tekanan,nuansa,spirit,dan bobot penampilan karya seni.
Ketiga struktur karya seni  tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain ketika
proses penciptaan berlangsung, sebagai contoh, ketika seorang akan menciptakan sebuah
tari   hendakanya dia memperhatikan sebagai berikut.
     1 .Bentuk tarian yang akan diciptakan
     2 .Tarian tersebut mempunyai misi tertentu
      3 .Kenapa seseorang tersebut tertarik
2 .CAKUPAN TEKNOLOGI
             Koentjaraningrat (1981) meletakkan teknologin kedalam deretan hasil budaya manusia.
 1 .Sistem religi dan upacara keagamaan
2 .sistem dan organisasi kemasyarakatan
3 .sistem pengetahuan
4 .bahasa
5 .kesenian
6 .sistem pencaharian hidup
7 .sistem teknologi dan peralatan
3 .MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM KARYA SENI
              Pendidikan kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif. Pembinaannya melalui
pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kreatif mengandung unsur ,yaitu kemampuan
bertahan,berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah dengan sempurna. Jalan
berlatih ulet adalah keberanian mengutarakan (berekspresi).
Prinsip keteknikan dapat digolomgkan menjadi tiga yaitu:
a .Pemanfaatan teknologi kerajinan dalam penciptaan karya seni
b .Pemanfaatan teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni
c .pemanfaatan teknologi pengolahan dalam penciptaan seni

KEGIATAN BELAJAR 2
Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi

              Untuk menjelaskan cakupan teknologi pada Kegiatan Belajar 1 telah diutarakan secara
konseptual, dimana teknolgi secara ideal mempunyai dampak, peran dan manfaat kepada
masyarakat dan akhirnya masyarakat ikut memasuki dunia teknologi.
1.    Teknologi Sederhana Berenergi Manusia
Ada 3 jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana yaitu :
a.       Teknologi Putar
Contoh : jam tangan
b.      Teknologi Tarik
Contoh : sepeda
c.       Teknologi Pukul
Contoh : genderang

2.    Teknologi Berenergi Alam


Teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan putaran, karya teknologi ini dapat
bergerak karena bantuan udara atau angin .
a.       Penggerak Berenergi Angin
Fungsi angin tersebut mengubah benda menjadi dapat bergerak, sehingga menimbulkan gerakan
gerakan dalam karya manusia.
            Contoh : kipas angin
b.      Pemggerak Berenergi Air
Kinerja motor di gerakkan oleh air
Contoh : kincir air
3.    Teknologi Tinggi
a.       Teknologi Penggerak Bernergi Listrik
b.      Teknologi Digital
Merupakan teknologi untuk membentu manusia mempercepat kinerja dan memperpendek jarak
komunikasi sebagai pengganti kinerja manusia secara otomatis.
Contoh : komputer
Penggunaan teknologi komputer dalam karya seni rupa melalui :
1.      Program Freehand drawing.
Berfungsi untuk menggambar
2.      Program Corell draw.
Berfungsi untuk menggambar tetapi lebih banyak untuk memberi fasilitas
3.      Program Adobe Photoshop.
Untuk mengubah foto dari segi bentuk wajah, warna maupun potongan dari masing – masing
elemen, program ini menyediakan fasilitas pemindahan foto kepada gambar baru dengan
menambah latar belakang gambar yang berbeda.
4.      Program Makromedia Animasi.
Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar yang dapat bergerak,
membuat game anak sering juga digunakan untuk menyempurnakan tampilan di film dan
videoclipping.
5.      Program Power Point.
Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf walaupun tidak sebebas program
animasi, biasanya untuk presentasi mengajar.
6.      Program Editing.

KEGIATAN BELAJAR 3
Rencana dan Laporan Kerja
             
              Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa kombinasi ( terpadu ),
yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar yang dihubungkan sehingga
menimbulkan bunyi – bunyian.
              Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi
sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuat,
bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan apa manfaat dari karya tersebut.
              Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara kerja atau
langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Bahan apa yang
digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat dalam rancangan tersebut dan kesulitan
yang diperkirakan akan di temukan.

MODUL  5
OLAH MUSIK

KEGIATAN BELAJAR 1
Bernyanyi

A. BERNYANYI
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang baik. Tehnik
bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta
penampilan.
1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang menggetarkan
pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal
jenis pernafasan, yaitu :
a.       Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut.
b.      Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya
pundak saat menghirup udara.
c.       Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi bernafas
dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup
untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas
diafragma :
         Berdiri dengan rileks
         Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
         Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
         Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
         Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi), menahan
(suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.
2. Tehnik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anak-anak
dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan
suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya.
Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas.
Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto).
Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak
tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri
a.       Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan jelas.

 Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara
membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.
b.      Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1.      Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2.      Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup
c.       Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan  dada. Ruang resonansi yang
paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik
akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk
membentuk resonator yang baik.
1.      Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2.      Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3.      Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4.      Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5.      Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin
3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi yang kurang
memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh
yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada
pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih
mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan
dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone.
Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio
tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi.

KEGIATAN BELAJAR 2
Mendireksi
A. MENDIREKSI
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel
maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tanda-
tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa
disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang
dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih
mendalam.
1.      Jenis aba-aba
a.       Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun
kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu naik
kembali ketitik awal.  Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah :
         Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
         Apuse (Papua)
         Helarotan (Maluku)
         Potong Bebek Angsa
b.      Aba-aba dua pukulan
Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik awal
(setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas
(setinggi bahu) untuk hitungan satu.
c.       Aba-aba tiga pukulan
Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada irama
terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat
terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk
membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh
gerakan yang lebih tegas.
d.      Aba-aba empat pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner. Oleh
karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu
dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.
e.       Aba-aba enam pukulan
Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan demikian
karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan
keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih
kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.
2.      Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju
daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua tangan
hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri
dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.
3.      Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a.       Aba-aba permulaan
         Sikap siap
         Gerakan pendahuluan
         Saat memulai atau insetting
b.      Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain
musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c.       Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka berikutnya
adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba
persiapan dan insetting.
d.      Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka aba-aba
penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya
aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan
lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai.

KEGIATAN BELAJAR 3
Bermusik

A. BERMUSIK
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau pluck ditinjau
dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai
alt music pengiring.
a.       Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala,
fingerboard, lubang suara, bridge.
b.      Sikap Bermain
         Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi pemain.
         Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya
maka paha kiri akan naik.
         Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga badan gitar
sebelah bawah.
         Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
         Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar harus
terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan.
c.       Sistem Penataan gitar
         Dengan suling kunci nada (stempluit)
         Dengan garputala

d.      Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari yang akan
digunakan untuk bermain gitar.
         Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
         Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah m(medio), jari manis a(anular).
e.       Tehnik Petikan Pada Gitar
         Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya dengan
menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang dipetik.
         Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya tidak
menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas dawai yang dipetik.
         Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat iringan.
f.       Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan
bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo yang professional perlu
mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan benar.
g.      Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain, maka peran
pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan
ataupun dinyanyikan oleh pemain lain.
        2. Instrumen Ritme
             Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber
bunyi                  membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
         Castagnet (baca: kastanyet)
         Wood black
         Triangle
         Guiro
         Maracas
         Cabassa
         Tambourine
         Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
         Piano
         Glockenspiel
         Xylophone
         Vibraphone
         Chimes
         Timpani
        3. Instrumen Suling
            Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
        Sikap bermain :
        Posisi duduk
         Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
         Badan tegap dan rileks
         Pandangan lurus ke depan
        Posisi berdiri :
         Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
         Kaki agak terbuka (tidak rapat)
         Badan tegap, tetapi rileks
         Pandangan lurus ke depan
a.       Cara bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan Belajar 3.1.
Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan yang cukup untuk meniup
rekorder.
b.      Cara Meniup
         Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian atas
diletakkan dengan wajar di atasnya.
         Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”
         Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder
c.       Cara memegang
1)      Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang bagian bawah
recorder.
2)      Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan
ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang
paling atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak
terlalu jauh dari lubang-lubang nada,  dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk
menutup lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan
jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang kecil.
3)      Bentuk jari
Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.
4)      Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari ujung
jari.
                    d.   Cara menala
            Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu   dilakukan
adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar (concert pitch/diapason
normal), yaitu a’= 440 Hz.
                       

MODUL 6
PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD

Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu menciptakan karya musik untuk
anak SD dengan benar.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Mahasiswa akan mampu :
1.      Menciptakan nyanyian untuk anak SD
2.      Menciptakan lagu instrumentalia sederhana untuk anak SD
KEGIATAN BELAJAR 1
Penciptaan Nyanyian untuk Anak SD
A.  Karakteristik Lagu AnakA
1.      Melodi
 Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara anak yaitu suara
tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis kelamin. Anak-anak yang bersuara tinggi
memiliki jangkauan antara nada c ’- f’’ ; sedangkan suara rendah anak berkisar antara nada a –
d’’. Melodi yang dinyanyikan oleh anak sebaiknya diciptakan dalam jarak satu oktaf saja.
            Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD digolongkan berdasarkan kelas.  Kelas I,II
dan sebagian kelas III luas wilayah suaranya hanya sekitar 5-6 nada. Kelas IV – V sudah dapat
menyanyikan melodi hingga 8 nada atau lebih.
2.      Ritme
Ritme nyanyian anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme melodi yang memiliki
nilai not yang hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang
nilai-nilai notnya berbeda jauh (kompleks).

*Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan nyanyian untuk anak, di
antaranya :
a.         Pembuatan Tema Lagu
            Tema lagu dapat dikatakan sebagai ide dasar menguasai seluruh jiwa lagu. Tema ini yang
membedakan antara nyanyian yang satu dengan lainnya. Tema lagu anak pada umumnya bersifat
gembira.
Urutan proses penemuan ide dasar musical atau tema pembuatan nyanyian anak SD :
1.      Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung).
2.      Jelaskan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri sendiri.
3.      Ubah dalam bentuk ungkapan-ungkapan musical.
4.      Catat ide dasar tersebut.

Pada sebagian pencipta lagu, proses di atas tidaklah selalu dalam urutan yang sama. Namun
proses tersebut akan terjadi pula walau hanya dalam pikiran atau imajinasi.
b.         Pengembangan Tema Lagu (sebagai melodi)
            Ada beberapa cara yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk mengolah atau
mengembangkan suatu motif :
  Repetisi (pengulangan)
Adalah membuat motif baru dengan mengulang motif sebelumnya persis sama.
  Sekuens (Pengulangan pada tingkat yang berbeda)
Adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi (naik) atau lebih rendah (turun)
dari motif asli. Contohnya, lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”
  Augmentasi (Pembesaran)
1.      Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara memperbesar
intervalnya.
2.      Nilai
Yaitu dengan merubah irama dari suatu motif.
  Diminusi (Pengecilan interval)
1.      Interval
Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara memperkecil
intervalnya.
2.      Nilai
Caranya adalah merubah irama motif.
  Inversi (Pembalikan)
Motif asli menunjukkan alur melodi naik, maka untuk mengembangkannya dapat dibuat dengan
merubah alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi pada pengembangan motif dapat
merupakan pembalikan murni dari interval.
c.         Penentuan Teks Lagu
            Teks disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak diungkapkan. Dalam teks
lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan bahasa yang realistis dan
kongkrit.

KEGIATAN BELAJAR 2
Penciptaan Iringan Lagu Anak SD

1.                  Pembuatan Pola Ritmik


Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan dengan music vocal
kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain. Secara umum persamaannya sama-sama
bermula dari suatu gagasan atau ide. Adapun perbedaannya terletak pada medium yang
digunakan, yaitu vokal menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia menggunakan
bunyi dari alat music buatan manusia.
Dalam penyusunan music instrumental, kit perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara
lain :
a.       Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument
b.      Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut
c.       Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang digunakan
d.      Instrumen natural atau transpose
2.                  Pengembangan pola ritmik
Mengmbangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai macam variasi dan inilah yang
menjadikan music tetap berkembang. Namun, dalam mengembangkan pola irama untuk anak
SD, pertimbangkan faktor-faktor teknis terutama keterampilan anak untuk memainkan pola
irama tersebut.
3.                  Pemilihan Instrumen
Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada instrument tidak
bernada.

Anda mungkin juga menyukai