Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH pendidikan seni DI SD

Modul 4-5

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1.Putri Eka Yuni Asrinda Nasution
2.Ratna Ganti Siregar
3.Repina Wardani
4.RA. Pipit Sri Restiani
5.Siti Hajar Hasibuan
6.Robiatul Adwiyah Sir

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada Tutor Pendidikan Seni di SD yang telah
banyak memberi bimbingan dalam mata Pendidikan Seni di SD dan teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Rantauprapat, 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 4

B. Batasan Masalah........................................................................................ 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5

A. Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni ......................................... 5

B. Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi.................................................... 6

C. Rencana Kerja laporan............................................................................... 7

D. Bernyanyi.................................................................................................. 8

E. Mendireksi................................................................................................. 10

F. Bermusik.................................................................................................... 12

BAB III PENUTUPAN.............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ............................................................................................... 15

B. Saran ......................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Disadari atau tidak hasil teknologi secara signifikan mempengaruhi kehidupan
manusia ; mulai dari berfikir, berkehidupan, bersosial maupun bidang usaha meningkatkan
kualitas kehidupan manusia itu sendiri. Pemanfaatna teknologi untuk memproduksi karya seni
khusunya seni rupa dimaksudkan usaha memanfaatkan; sitem keteknologian, teknik, prinsip
kinerja teknologi yang merupakan kesatuan sinergis mengubah objek menjadi lebih
bermanfaat.
Mempelajari musik merupakan hal yang sangat menyenangkan. Menguasai olah musik
yang baik selain akan bermanfaat untuk perkembangan rasa seni (keindahan pribadi, juga kan
bermanfaat bagi kelancaran tugas kita sebagagai guru dalam mngembangkan rasa seni anak
didik kita.

B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini ialah:
1. Pendekatan tekologi penciptaan karya seni
2. Ruang lingkup penggunaan teknologi
3. Bernyanyi
4. Mendireksi
5. Bermusik

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah agar kita sebagai guru dapat lebih memahami
hal- hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam berkarya seni dan mengenai
olah musik.

4
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 4
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

A. Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni


1.    Istilah Teknologi
Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan
substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut dari suatu
yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus dirancang bergantian secara
runtut.
Suatu karya seni mempunyai struktur: wujud (contour), isi (content), dan tata laku
(context). Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya
ketika proses penciptaan berlangsung.

2.    Cakupan teknologi
Pada wujud teknologi terdapat prinsip: kerajinan, rekayasa dan pengolahan. Kerajinan
mempunyai dasar: kecakapan, kecepatan, ketepatan dan keterampilan. Jika seorang guru
meminta siswa mencipta karya rupa dengan prinsip teknologi maka hasil yang akan diperoleh
dapat berupa:
Output              : karya rupa berteknologi
Outcome          : keterampilan (skill)
Dampak           : berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin.

3.    Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni


Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip,
yaitu:
a. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi,
reproduksi, reproduksi yang diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan ekonomis serta
keluasannya.
b. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni
Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat dilihat pada keteknikan dan  dampak
pembelajaran. Dampak keteknikan ebih mendorong keyakinan mencipta melalui

5
kecakapan mengurangi bahan dan menyusun alat sesuai dengan sistem kinerjanya.
Sedangkan dampak pembelajaran  teknologi rekayasa adalah keuletan menguraikan
masalah, dan menyusun kembali  permasalahan mencipta karya seni.
c. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni
Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui proses:
pemasakan, reaksi, percobaan (treatment) secara cepat dapat menghasilkan produksi
ganda dan reproduktif.

B. Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi


Untuk menjelaskan cakupan teknologi pada Kegiatan Belajar 1 telah diutarakan secara
konseptual, dimana teknolgi secara ideal mempunyai dampak, peran dan manfaat kepada
masyarakat dan akhirnya masyarakat ikut memasuki dunia teknologi.

1.    Teknologi Sederhana Berenergi Manusia


Ada 3 jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana yaitu :
a. Teknologi Putar
Contoh : jam tangan
b. Teknologi Tarik
Contoh : sepeda
c. Teknologi Pukul
Contoh : genderang

2.    Teknologi Berenergi Alam


Teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan putaran, karya teknologi ini
dapat bergerak karena bantuan udara atau angin .
a.  Penggerak Berenergi Angin
Fungsi angin tersebut mengubah benda menjadi dapat bergerak, sehingga
menimbulkan gerakan gerakan dalam karya manusia.
            Contoh : kipas angin
b. Penggerak Berenergi Air
Kinerja motor di gerakkan oleh air
Contoh : kincir air

6
3.    Teknologi Tinggi
a. Teknologi Penggerak Bernergi Listrik
b. Teknologi Digital
Merupakan teknologi untuk membentu manusia mempercepat kinerja dan
memperpendek jarak komunikasi sebagai pengganti kinerja manusia secara otomatis.
Contoh : komputer
Penggunaan teknologi komputer dalam karya seni rupa melalui :
1. Program Freehand drawing.
Berfungsi untuk menggambar
2. Program Corell draw.
Berfungsi untuk menggambar tetapi lebih banyak untuk memberi fasilitas
3. Program Adobe Photoshop.
Untuk mengubah foto dari segi bentuk wajah, warna maupun potongan dari
masing – masing elemen, program ini menyediakan fasilitas pemindahan foto
kepada gambar baru dengan menambah latar belakang gambar yang berbeda.
4. Program Makromedia Animasi.
Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar yang dapat
bergerak, membuat game anak sering juga digunakan untuk menyempurnakan
tampilan di film dan videoclipping.
5. Program Power Point.
Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf walaupun tidak
sebebas program animasi, biasanya untuk presentasi mengajar.
6.      Program Editing.

C. Rencana dan Laporan Kerja


Dalam teori belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan atau
kesuksesan yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi rancangan kerja.
Rancangan kerja ini ditulis dalam skema ataupun menggunakan daftar isian. Dasar pemikiran
penulisan gagasan ini sangat penting karena keika seseorang sedang berkarya , tiba-
tiba  ingatannya bebabaur dengan pikiran lain  sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian,
rancangan kerja yang telah ditulis dapat mengingatkan kembali gagasan yang telah terputus.
            Ide dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi
(sederhana) perlu dituangkan dala sebuah     rancangan yang meliputi karya apa yang akan
dibuuat, bagaimana latar belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya terseut.

7
Selain itu jelaskan pula dalam ramcanagan tersebut tentan bagaimana teknik dan cara kerja
atau langkah yang akan dikerjakan untuk membuat / mewujudkan ide / gagasaan tersebut.
Bahan apa yang akan digunakan, bagimana karakteristi bahan tersebut. Juga perlu diuat
dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang diperkirakan akan ditemui.

MODUL 5
OLAH MUSIK

D. Bernyanyi
Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang
baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan
penguasaan lagu serta penampilan.
1. Pernafasan
Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi
merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang
menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam
bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut.
b. Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan
terangkatnya pundak saat menghirup udara.
c. Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi
bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan
memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara
saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma :
·         Berdiri dengan rileks
·         Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan)
·         Pertahankan beberapa saat (dua hitungan)
·         Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan)
·         Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan)
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi),
menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.

8
2. Tehnik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara
anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua
suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register
atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran,
alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara
wanita rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah
(bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah.
Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiria.
a.  Artikulasi
Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan
jelas. Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut,
dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.
b. Pembentukan suara
Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu :
1.      Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin
2.      Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup
c. Resonansi
Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan  dada. Ruang
resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan
dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-
latihan untuk membentuk resonator yang baik.
1.      Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan
2.      Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku
3.      Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk
4.      Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar
5.      Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin

3. Penampilan
Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi
yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya.
Gerakan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak
disampaikan kepada pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena

9
bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau
visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik.
Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone.
Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli
audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak
bernyanyi.

E. Mendireksi
Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara
Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga
memberikan tanda-tanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang
pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat
tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-
aba perlu dipelajari lebih mendalam.
1.      Jenis aba-aba
a.    Aba-aba satu pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian
turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu
naik kembali ketitik awal.  Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini
adalah :
·         Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar
·         Apuse (Papua)
·         Helarotan (Maluku)
·         Potong Bebek Angsa

b.      Aba-aba dua pukulan


Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik
awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke
atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu.

c.       Aba-aba tiga pukulan


Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan
pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan
yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk

10
membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan
oleh gerakan yang lebih tegas.

d.      Aba-aba empat pukulan


Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner.
Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu
hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat.

e.       Aba-aba enam pukulan


Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan
demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan
pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus
diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya.

2.    Sikap Badan
Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih
maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat
kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun
penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes.

3.    Tehnik Aba-aba
Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
a. Aba-aba permulaan
·   Sikap siap
·   Gerakan pendahuluan
·    Saat memulai atau insetting
b. Sikap siap
Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi
atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.
c. Gerakan Pendahuluan
Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan
maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba
pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting.

11
d. Aba-aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik
maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai.
Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini
adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan
aba-aba nada terakhir selesai.

F. Bermusik
1. Instrumen gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau
pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo),
maupun sebagai alt music pengiring.
a. Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala
fingerboard, lubang suara, bridge.
b. Sikap Bermain
- Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi
pemain.
- Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan
di atasnya maka paha kiri akan naik.
- Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga
badan gitar sebelah bawah.
- Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas.
- Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka
gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan
kanan.
c. Sistem Penataan gitar
- Dengan suling kunci nada (stempluit)
- Dengan garputala
d.  Penjarian
Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari
yang akan digunakan untuk bermain gitar.
- Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4.
- Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah m(medio), jari
manis a(anular).

12
e.       Tehnik Petikan Pada Gitar
- Apoyando (tehnik bersandar)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan
penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang
dipetik.
- Tirando (petikan bebas)
Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan
penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas
dawai yang dipetik.\
- Strumming
Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat
iringan.

f.       Gitar solo
Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni
(iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo
yang professional perlu mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga
mampu bermain secara baik dan benar.
g.      Gitar iringan
Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang
lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan
melodi pokok telah dimainkan ataupun dinyanyikan oleh pemain lain.

2. Instrumen Ritme
             Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber
bunyi   membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi :
a. Perkusi tak bernada, antara lain :
·         Castagnet (baca: kastanyet)
·         Wood black
·         Triangle
·         Guiro
·         Maracas
·         Cabassa
·         Tambourine

13
·         Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk
dalam drum set
b. Perkusi bernada, antara lain :
·         Piano
·         Glockenspiel
·         Xylophone
·         Vibraphone
·         Chimes
·         Timpani
        3. Instrumen Suling
            Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup.
         Sikap bermain :
         Posisi duduk
·         Pemain duduk di ujung bagian depan kursi
·         Badan tegap dan rileks
·         Pandangan lurus ke depan
         Posisi berdiri :
·         Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
·         Kaki agak terbuka (tidak rapat)
·         Badan tegap, tetapi rileks
·         Pandangan lurus ke depan

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan
substansi keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut dari
suatu yang terdiri dari komponen yang satu dengan yang lain harus dirancang
bergantian secara runtut.

2. Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu:
- Pemanfaatan Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni
- Pemanfaatan Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni
- Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni

3. Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang
baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang
berhubungan penguasaan lagu serta penampilan

B. Saran
Sebaiknya sebagai guru kita harus lebih memahami pemanfaatn teknologi dalam karya
seni dan olah musik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hajar Pamadhi . (2020). Pendidikan Seni di SD.Jakarta: Universitas Terbuka

16

Anda mungkin juga menyukai