Anda di halaman 1dari 20

COMPUTER GRAPHICS AS AN INSTRUCTIONAL AID IN AN

INTRODUCTORY DIFFERENTIAL CALCULUS COURSE


(Review Artikel Jurnal Internasional, Volume 2, Nomor 1, Februari 2007,
Karangan: Tapan Kumar Tiwari )

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan


Matematika
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd

Oleh:
Wachidatun Nikmah
A410080094

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan berbagai nikmat kepada kita, sehingga penulis dapat
menyelesaikan review artikel jurnal internasional ini dengan baik.

Review artikel ini digunakan penulis untuk menganalisis isi dan


pembahasan yang ada pada artikel jurnal internasional. Dalam mengembangkan
artikel jurnal internasional ini, penulis berupaya agar pembaca artikel ini lebih
mudah memahami apa yang ada dalam artikel. Selain itu, penulis juga
mempermudah pembaca dalam mengusai isi dalam artikel ini.

Dengan adanya review ini, diharapkan dapat memberikan suatu gambaran


bahwa di dalam melakukan sebuah penelitian akan menghasilkan sebuah
kesimpulan yang dapat mempermudah para pembaca.
Review ini disusun untuk memenuhi tugas mid smester VI mata kuliah
Penelitian Pendidikan Matematika. Kami menyadari bahwa dalam proses
penulisan review ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga kami
dapat menyelesaikan review ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian
Pendidikan Matematika

2. Ibu dan ayah tercinta untuk setiap tetesan keringat dan curahan perhatian dan
pengorbanan serta lantunan doa yang teruntai dalam setiap sholat yang telah
mengukir cita dan cinta dihatiku.

3. Adik-adik yang selalu memberi kebahagiaan, keceriaan serta semangat dalam


setiap aktifitasku.

ii
4. Para sahabatku atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama ini,
sehingga kami dapat merasakan indahnya arti sebuah persahabatan.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan penelitian ini.

Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami, semoga


mendapatkan balasan dari Allah SWT sebagai amalan yang diperhitungkan dan
mendapat imbalan yang jauh berharga. Akhirnya kami berharap agar saran dan
kritik yang bersifat membangun, disampaikan kepada kami demi perbaikan
review ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, April 2011

Reviewer

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 4


BAB III ISI ................................................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 9
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN ...................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Aljabar Komputer (CAS), telah dianjurkan oleh para
peneliti untuk memenuhi kebutuhan akan reformasi sebagai pengantar
Kalkulus dipandang dari segi teknologi yang tersedia. Masalah yang
berkaitan dengan integrasi teknologi dan kalkulus banyak menarik
perhatian besar para ilmuan matematika selama 10 tahun terakhir. Menurut
kolata (1988) dan Hundhausen (1992), program kalkulus harus
memperbaharui penekanan pada pemahaman konseptual daripada belajar
hafalan dan manipulasi, mengingat bahwa semua mahasiswa mengambil
mata kuliah kalkulus. Dalam rangka membuat konsep yang lebih
berorientasi, kini sedang dirancang komponen teknologi, seperti Sistem
Aljabar Komputer (CAS) dalam pendekatan mengajar untuk mahasiswa.
Dalam laporan tahun 1989, Dewan Riset Nasional mendukung
teknologi digunakan untuk meningkatkan pembelajaran metematika dalam
memperluas pengetahuan mahasiswa. Selain itu, penggunaan teknologi
juga dianjurkan untuk mendorong mahasiswa dalam menyelidiki konsep-
konsep matematika dalam pengajaran melalui eksperimen. Kowalczyk dan
Hausknecht (1994) menjelaskan dua aplikasi CAS dalam instruksi
kalkulus: 1) CAS sebagai alat demontrasi di ruang kelas, dan 2) CAS
sebagai laboratorium bagi siswa yang bereksperimen sendiri. Zorn (1992)
mengklaim bahwa ide-ide matematika dapat disajikan dalam berbagai
perspektif dan lebih langsung daripada diajarkan dengan cara tradisional.
Penemuan computer dalam belajar kalkulus dapat meningkatkan
lingkungan belajar yang relevan, bermakna, dan intuitif untuk masing-
masing mahasiswa dalam topic kalkulus tertentu (Rochowicz, 1996).

1
Secara umum, para pendidik mengakui bahwa kemampuan grafis
dari CAS merupakan suatu alat yang sangat diperlukan untuk
menggambarkan konsep-konsep dalam kalkulus. Namun, ketergantungan
terhadap CAS tanpa penguasaan prosedur mungkin akan menghambat
perkembangan kemampuan dalam penyelesaian suatu analisis masalah
(Hundhausen, 1992).
Secara khusus, siswa kesulitan dalam konsep-konsep perubahan
dan fungsi yang disebutkan. Para peneliti telah mengakui potensi besar
dari CAS dalam memperkaya, mencerahkan, dan mengembangkan belajar
siswa. Kemungkinan penambahan numeric dilihat dari sudut pandang
grafis dapat menguntungkan dalam penggunan teknologi. Sebuah bantuan
mekanis yang digunakan secara bijak yang dapat mengungkapkan dengan
jelas wawasan ide-ide matematika yang ditangani (Gordon, 1993:
Zorn,1992). Grafik komputer telah memungkinkan sebagai media visual
dalam dinamika belajar kalkulus. Hundhausen (1992) menunjukkan
bagaimana CAS digunakan secara efektif untuk menggambarkan metode
Euler dalam menghitung antiturunan dan Rieman sum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di muka maka dapat
dikemukakan dua rumusan masalah penelitian:
1. Apakah Grafik komputer dan komputasi numeric bisa digunakan
sebagai tambahan alat intruksioanal dalam meningkatkan pemahaman
konseptual mahasiswa untuk perkenalan kalkulus dan differensial?
2. Apakah ada perbedaan kemampuan mahasiswa dalam menemukan
jawaban-jawaban yang sulit jika Grafik komputer digunakan sebagai
tambahan dalam pembelajaran?

2
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pada pelajaran
kalkulus dan differensial. Secara khusus tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghasikan suatu perbedaan dalam menemukan masalah dengan


menggunakan grafik komputer sebagai alat intruksional tambahan.
2. Meningkatkan pengetahuan konseptual dalam pemecahan masalah
dengan menggunakan Grafik komputer sebagai alat intruksioanal
tambahan.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan mahasiswa dalam peningkatan pembelajaran matematika.
Utamanya dalam peningkatan pemahaman siswa terhadap kalkulus-
differensial melalui CAS dan grafik komputer. Secara khusus,
penelitian ini memberikan kontribusi kepada pembelajaran matematika
berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil
menuju pembelajaran yang lebih mementingkan proses.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan sumbangan bagi dosen matematika dan
mahasiswa. Bagi dosen matematika, penggunaan Grafik komputer
dapat bermanfaat untuk menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif
dan inovatif. Bagi mahasiswa, proses pembelajaran ini bermanfaat
untuk meningkatkan pemahaman dalam pelajaran kalkulus-
differensial.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

Komputer adalah suatu mesin pengolahan informasi yang


merupakan alat untuk menyimpan, menggerakkan, dan correlating data.
Ada banyak jalan untuk mengkomunikasikan suatu informasi yang
diproses kepada pemakai. Sedangkan, Grafik komputer adalah salah satu
mesin pengolahan informasi yang paling efektif dan dapat digunakan
sebagai jalan untuk mengkomunikasikan informasi yang diproses dalam
wujud objek grafik seperti gambaran, tabel, grafik, dan diagram sebagai
ganti dari teks. Dengan begitu kita dapat mengatakan bahwa computer
grafik bisa menyatakan data dengan format gambar (A.P.Godse,
2009:01).
Dalam suatu pengertian umun, Grafik komputer adalah proses
dalam memproduksikan suatu gambar atau gambaran yang menggunakan
Komputer (Jeffrey J. McConnell, 2006:01).
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, Grafik komputer adalah
bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan
manipulasi gambar secara digital. Bentuk sederhana dari grafik computer
adalah kgrafik computer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafik
computer 3D, pemrosesan citra, dan pengenalan pola. Grafik computer
sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data.
Menurut Zorn (1992), kalkulus adalah aljabar-intensif. Dan objek
utama dari kalkulus seperti turunan dan integral didefinisikan sebagai
kombinasi dari ekspresi fungsi aljabar.

Kalkulus (dari Bahasa Latin calculus yang artinya “ batu kecil”


adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral,
dan deret tekhingga. Kalkulus mempunyai aplikasi yang luas dalam bidang

4
sains dan teknik dan digunakan untuk memecahkan masalah yang
kompleks di mana penggunaan teknik aljabar elementer saja tidak cukup
untuk menyelesaikannnya. Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus
diferensial dan kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema
dasar kalkulus (http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus).

Sedangkan differensial adalah suatu persamaan yang melibatkan


sebuah fungsi katakan y dan dari satu variable katakan x serta turunan dari
y atau differensial dari x dan y (Frank Ayres, JR dan Elliot Mendelson
dalam bukunya “ Kalkulus: Edisi Keempat”).

System aljabar computer merupakan suatu alat yang digunakan


sebagai perhitungan simbolis atau komputasi aljabar dalam menemukan
aplikasi bidang ilmu pengetahuan seperti pemrogaman, ilmu fisikan, ilmu
pengetahuan computer, ilmu tentang mesin, pendidikan, teknologi,
komputasi biologi dan lainnya (Victor Aladjev, 2004:09).

Richard H. Enns dan George C. McGuire (2007:01) dalam


bukunya “ Computer Algebra Recipes: An Advanced Guide to Scientific
Modeling” mengemukakan bahwa, System aljabar komputer seperti maple
mengijinkan menghitung tidak hanya dengan angka-angka, tetapi juga
dengan lambang, rumusan, penyamaan, dan seterusnya. CAS mengijinkan
siswa atau peneliti untuk mengerjakan semua aspek matematika yang
memperagakan. asal usul analitik dan manipulasi yang menyangkut
penyamaan model pada solusi kuantitatif.

Richard H. Enns dan George C. McGuire (2006:01) dalam


bukunya yang lain “ Computer Algebra Recipes: An Introductory Guide to
the Mathematical Models of Science” mengatakan bahwa, CAS adalah
suatu pemecahan masalah yang diberikan pada para siswa, mereka akan
bersandar pada komputer dan kalkulasi dengan maple untuk
mempermudah dalam menghafal ataupun mencatat.

5
BAB III

ISI (ARTIKEL)

Penelitian ini mengacu pada prinsip-prinsip Hundhausen (1992)


dan Zorn (1992), grafik computer dan komputasi numeric digunakan
sebagai tambahan alat intruksional dalam meningkatkan pengetahuan
konseptual dari segi derivative, dan aplikasi jenis masalah tertentu. Hal ini
juga difokuskan pada apakah computer grafik akan meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, terutama dalam
menemukan jawaban-jawaban yang sulit untuk dikerjakan dalam kalkulus.

Dalam penelitian ini dibutuhkan dua atau tiga kelompok yang


dibagi dalam beberapa periode untuk meninjau dasar-dasar aljabar. Disini
diberikan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Penekanannya ditempatkan dalam mendefinisikan domain
dan range dari beberapa fungsi yang sering digunakan dalam buku teks.
Waktu yang digunakan kelompok eksperimen dalam memperkenalkan
sintak dan perintah dari CAS matematika untuk mendefinisikan fungsi,
plot grafik dari satu atau lebih fungsi pada set sangat sedikit. Para
mahasiswa akan diperkenalkan dengan beberapa fungsi yang
menghasilkan suatu tabel nilai fungsional. Dengan fitur perangkat lunak,
mahasiswa mudah dalam melaksanakan pernyataan metematika, mengedit
pernyataan tersebut, dan kemudian menjalankannya kembali. Meskipun
tidak ada banyak komputer yang tersedia dalam ruang kuliah, mahasiswa
memiliki akses dari matematika lumayan lengkap dalam lab komputer.
Dedikasi masalah teknologi ditandai sebagai teknologi menyatakan bahwa
sistem aljabar komputer atau komputer grafis bisa membantu dalam
memecahkan masalah.

6
Pengembangan konsep kalkulus dan aplikasinya merupakan tujuan
utama dari metode mengajar. Matematika hanya digunakan oleh para
mahasiswa kelompok eksperimen untuk meningkatkan kemampuan dalam
memecahkan masalah, memperkuat dan memperdalam konsep-konsep
yang dikembangkan oleh metode pengajar sederhana. Kemampuan grafik
dari matematika memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplorasi konsep-
konsep kalkulus yang mudah dilakukan tanpa komputer. Namun,
mahasiswa tidak menggunakan komputer untuk mengevaluasi batas dan
menemukan turunan simbolisnya. Mereka menggunakan alat yang terbatas
untuk menghasilkan grafik dan tabel fungsi. Topik differensial kalkulus,
termasuk menentukan batas, turunan, dll diperkenalkan dengan metode
ceramah sederhana baik dari kelompok kontrol ataupun kelompok
eksperimen. Mahasiswa pada kelompok kontrol sebagian besar harus
bergantung pada metode analisis untuk menyelesaikan masalah.
Mahasiswa dalam kelompok eksperimen diberikan tugas menyelesaikan
masalah yang membutuhkan suatu perkiraan yang dibatasi oleh 3 metode
yaitu, analitik, numerik, dan grafis.

Perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen


dalam kalkulus berpusat pada visualisasi konsep melalui grafik. Grafik
memainkan peran-peran vital dalam memperkuat konsep-konsep pada
kelompok perlakuan. Meskipun dalam percobaan kelompok kontrol tidak
menghasilkan grafik tangen sampai batas derivatif, tetapi aplikasi mereka
dalam membuat sketsa kurva diperkenalkan. Sedangkan dalam kelompok
eksperimen menganalisis berbagai macam matematika yang menghasilkan
grafik. Mahasiswa dalam kelompok eksperimen mampu menganalisis
beberapa sifat penting dari fungsi grafik yang tercermin dalam grafik
turunannya dan derivatif fungsi kedua dengan fungsi ketiga pada satu
kelompok sumbu yang sama. Salah satu topik yang mendasar yang akan
dibahas dalam kalkulus yaitu menemukan kemiringan garis singgung.
Mahasiswa menggunakan turunan untuk mencari kemiringan garis yang

7
bersinggungan dengan grafik dari 𝑓 pada titik. Mahasiswa pada kelompok
eksperimen menemukan lereng garis singgung dari berbagai fungsi yang
ditunjukkan secara analitik pada titik, menulis persamaan garis singgung,
dan kemudian digambarkan garis-garis dan fungsi yang sesuai pada sumbu
yang sama untuk meyakinkan bahwa garis singgung pada grafik sesuai
dengan fungsi pada titik-titik yang diperlukan. Misalnya, mereka
𝑥4
menggambar fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 +1 dan garis pada sumbu yang sama ditulis

dengan garis sebenarnya kemudian akan tampak garis singgung di grafik


1
dari 𝑓 pada titik (1, 2). Selain itu, dengan menggambar beberapa garis

potong melalui titik-titik tertentu pada grafik dari 𝑓, mereka akan


mendekati kemiringan garis singgung. Namun, representasi visual dari
kejadian matematika tersebut terbatas untuk mengontrol kelompok
mahasiswa yang menemukan kemiringan fungsi analitis itu. Mahasiswa
kelompok eksperimen sebagian besar bermasalah dengan tugas analitis dan
grafis yang dikerjakan secara numerik, sedangkan mahasiswa kelompok
kontrol lebih mengandalkan pada pendekatan analitis dalam memecahkan
masalah tersebut.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

Untuk menganalisis data apakah ada perbedaan yang signifikan


secara statistik antara mahasiswa kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen, digunakan analisis data statistika yang dilakukan
menggunakan SPSS dan uji sampel t-test dalam pengetahuan matematika
kemudian diukur dengan matematika ACT subscores. Analisis kovariansi
(ANCOVA) adalah nilai rata-rata yang digunakan untuk menganalisis
perbedaan skor antara mahasiswa dari kedua kelompok. Analisis ini
menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari berbagai jawaban tentang
turunan fungsi yang diberikan pada mahasiswa dari dua kelompok
tersebut.

Hasil yang diperoleh dari uji sampel t-test dilakukan pada


matematika ACT, dan hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam pengetahuan matematika antara mahasiswa kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Tes ini dilakukan untuk menguji
pemahaman konseptual, limit, derivatif, dan aplikasi mereka dalam
memperhitungkan jawaban yang mereka kerjakan. Dari tes tersebut,
mahasiswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih tinggi
dibandingkan kelompok mahasiswa kelas kontrol. Berdasarkan nilai akhir
yang diperhitungkan untuk kelompok eksperimen mendapat persentase
90% dan untuk kelompok kontrol mendapat persentase 85%.

Data kualitatif yang diperoleh dari berbagai jawaban tentang


turunan fungsi tadi, diberikan pada kedua kelompok. Kemudian di analisis
menggunakan analisis isi derivatif yang dipandang sebagai kemiringan
garis singgung, sebagai laju perubahan dan sebagai suatu fungsi.

9
Disini diperoleh tanggapan dari mahasiswa yang diklasifikasikan
menjadi 5 kategori, yaitu:

1. Sebagai kemiringan garis singgung


2. Sebagai kemiringan garis singgung
3. Sebagai laju perubahan
4. Diperlukan untuk menemukan informasi yang berguna (yaitu angka
kritis, titik infleksi, dan ekstrim), dan
5. Tidak ada jawaban atau jawaban tidak memuaskan.
Di bawah ini diberikan beberapa kutipan tentang penjelasan
turunan fungsi oleh mahasiswa dari dua kelompok:
Seorang mahasiswa dari kelompok eksperimen menggambarkan
turunan sebagai kemiringan garis singgung dan tingkat perubahan.
Turunan dari suatu fungsi adalah laju perubahan dari suatu fungsi
yang dapat digunakan untuk mencari kecepatan, nilai kritis, keuntungan
marjinal dan maslah lain dalam kehidupan nyata. Turunan juga dapat
digunakan untuk mencari garis singgung yang merupakan suatu
pendekatan terbaik dari kemiringan grafik pada sebuah titik tertentu.
Untuk mahasiswa kelompok kontrol, turunan hanya merupakan
kemiringan dari garis singgung.
turunan adalah fungsi yang memberikan rumus untuk mencari
kemiringan garis singgung di setiap titik pada fungsi grafik.
Siswa lain dari kelompok kontrol menemukan penggunaan turunan
untuk mencari nilai kritis, nilai infleksi, dan nilai ekstrim relatif.
Turunan dari suatu fungsi digunakan untuk mengoperasikan
matemtika yang berbeda-beda. Turunan pertama digunakan untuk
menunjukkan nilai ektrim relatif, titik-titik kritis dan interval terbuka untuk
fungsi f(x) naik atau turun. Turunan kedus digunakan untuk menampilkan
dan infleksi nilai cekung.

10
Kemudian mahasiswa dalam kelompok eksperimen
menggambarkan turunan sebagai laju perubahan.
Turunan merupakan dasar dari kalkulus. Melalui penggunaan
turunan, seseorang dapat memberitahu tentang grafik fungsi, sehingga
sangat mudah untuk menemukan suatu grafik nilai dari lainnya. Misalnya,
turunan dari fungsi posisi kecepatan, turunan fungsi dari kecepatan
adalah percepatan. Turunan juga dapat digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu anda dapat menemukan nilai maksimum, keuntungan dari turunan
pertama dan mengurangi kembali dari turunan kedua. Turunan adalah
tingkat perubahan.
Seorang mahasiswa dari kelompok kontrol memberikan penjelasan
yang kurang memuaskan tentang turunan.
Turunan adalah cara yang paling mudah untuk menganalisis
fungsi.
Kemudian presentase lebih tinggi dari mahasiswa kelompok
eksperimen menunjukkan bukti lebih banyak pemahaman gagasan tentang
turunan daripada mahasiswa kelompok kontrol. Jawaban yang diberikan
oleh sebagian besar mahasiswa dalam kelompok eksperimen lebih jelas
daripada mahasiswa dari kelompok kontrol.
Sebagai contoh, salah satu dari enam mahasiswa pada kelompok
perlakuan, menggambarkan turunan sebagai kemiringan dari garis
singgung kemudian menambahkan kemiringan garis singgung pada grafik
fungsi pada suatu titik tertentu yaitu kemiringan dari grafik fungsi pada
titik tersebut. Dua dari empat siswa dari kelompok perlakuan melihat
turunan pertama dan kedua dari fungsi berguna untuk menemukan angka-
angka kritis, titik-titik infleksi dan juga berguna untuk menentukan garis
cekung dan grafik ekstrim serta dapat menjelaskan pengertian cekungan
yaitu terkait dengan konsep semakin berkurang dalam masalah ekonomi.
Mereka menunjukkan perubahan dari atas ke bawah, dapat ditemukan
dengan menggunakan titik infleksi.

11
Dari sembilan (33%) kelompok control dan satu (3%) dari
kelompok eksperimen tidak menjawab pertanyaan atau tidak memberikan
jawaban yang memuaskan. Dan diantara sembilan dari kelompok kontrol,
tiga tidak mampu menjawab pertanyaan. Sedangkan dari kelompok
eksperimen tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Sejauh
kemampuan yang dimiliki mahasiswa dari kedua kelompok, mereka
mempunyai masalah dalam mengekspresikan diri mereka untuk menulis
istilah matematika.

12
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN

A. Simpulan
Perbedaan statistic antara kelompok eksperimen dan control yang
diukur dengan matenatika ACT subscore mengungkapkan bahwa kedua
kelompok tampak setara dalam pengetahuan matematika mereka
sebelum penelitian ini. Namun, dalam kuasi eksperimental kemungkinan
sudah ada perbedaan kemampuan matematis antara kedua kelompok
yang tidak dapat disingkirkan. Prosedur statistic analisis kovarian
memperhitungksn perbedaan yang sudah ada sebelumnya seperti antara
kedua kelompok sementara. Jadi untuk analisis data lebih lanjut, analisis
kovarian digunakan dengan matematika ACT sebagai kovarian tersebut.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa
menambahkan grafik dan sudut pandang numeric dengan menggunakan
simbolik tradisional memberikan pemahaman yang jelas di belakang
ide-ide matematika yang dituju. Computer grafik tampaknya sangat
efektif dalam memvisualisasikan fungsi atau hubungan antara fungsi
dengan variabelnya. jadi, solusi analitik memberikan aplikasi yang
bermakna bagi mahasiswa.

B. Implikasi
Kesimpulan pertama memberikan implikasi bahwa jika pada kedua
kelompok tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistic maka
penggunaan computer grafik sebagai tambahan alat intruksional dalam
peningkatkan konseptual pada perkenalan kalkulus dapat diterima.
Sehingga bisa digunakan sebagai metode pembelajaran baru yang dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar kalkulus
Kesimpulan terakhir memberikan implikasi bahwa penambahan
computer grafik sangat efektif dalam hubungan antara fungsi dengan

13
variabel sehingga dalam belajar kalkulus menjadi lebih menarik dan
bermakna bagi mahasiswa.

C. Saran
Berdasarkan hasil review artikel jurnal internasional ini dapat
diajukan beberapa saran. Saran tersebut ditujukan kepada mahasiswa
dan peneliti berikutnya.
1. Bagi mahasiswa
Agar setiap mahasiswa dapat melakukan suatu penelitian dengan
baik dan tidak hanya dengan mengandalkan penelitian yang
sebelumnya sudah ada. Sehingga dapat menjadikan review artikel ini
sebagai reverensi untuk menentukan sumber pengetahuan yang
digunakan.
2. Bagi penelitian berikutnya
Mengingat dalam review artikel ini masih banyak kekurangan,
maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya melengkapi kekurangan
yang masih terdapat dalam review artikel ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aladjev, Victor. 2004. Computer Algebra Systems: A New Software Toolbox for
Maple. Amerika: Fultus Corporation

Enns, Richard H. and George C. McGuire. 2007. Computer Algebra Recipes: An


Advanced Guide to Scientific Modeling. Canada: Springer Science and
Business Media, LLC.

Enns, Richard H. and George C. McGuire. 2007. Computer Algebra Recipes: An


Introductory Guide to the Mathematical Models of Science. Canada:
Springer Science and Business Media, LLC.

Gopse, A.P. (2009). Computer Graphics. India: Technical Publicatoins.

Gordon, S. P. (1993). Calculus must evolve. Primus, 3 (1), 11 - 17.

Hundhausen, J. R. (1992). Some uses of symbolic computation in calculus


instruction: Experiences and reflections.

JR, Frank Ayres dan Elliot Mendelson. 2006. Kalkulus: Edisi Keempat. Indonesia:
Erlangga.

Kolata, G. B. (1988). Calculus Reform: Is it needed? Is it possible? (MAA Notes


No. 8). Washington, DC.:Mathematical Association of America.

Kowalczyk, R. E., & Hausknecht, A. O. (1994, November). Our experiences with


using visualization tools in teaching calculus. Paper presented at the
Annual Conference of the American Mathematical Association of Two –
Year Colleges, Tulsa, OK.

McConnell, Jeffrey J. 2006. Computer Graphics: Theory Into Practice. Canada:


Jones and Bartlett Publishers.

Rochowicz, J. A., Jr. (1996). The impact of using computers and calculators on
calculus instruction: Various perceptions. Journal of Computers in
Mathematics and Science Teaching, 15 (4), 423 - 435.

15
Zorn, P. (1992). Symbolic Computing in Undergraduate Mathematics: Symbols,
pictures, numbers, and insight.

https://secure.wikimedia.org/wikipedia/id/wiki/Grafika_komputer

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus

16

Anda mungkin juga menyukai