Anda di halaman 1dari 3

1

Analisis Etika Sistem Pendidikan di Sekolah

A. Latar Belakang
Di era baru dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini, dimana
reformasi pendidikan berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan
dalam pengembangan dunia pendidian. Konsep ini memiliki nuansa bagaimna
dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat
diaplikasikan sebagai sarana belajar mengajar, komunikasi untuk meningkatkan
kinerja dunia pendidikan secara signifikan.
Peningkatan kualitas pendidikan  merupakan sebuah prioritas sehubungan
dengan persaingan  antar sumber daya manusia.  Sumber daya manusia yang
unggul dan berkualitas dapat berimbas pada peningkatan pendidikan suatu negara
yang kemudian memberikan konstribusi pada peningkatan tarap hidup bangsa
Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin
besar, terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna.
Di satu sisi, perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi
memberikan banyak keuntungan. Salah satu manfaatnya adalah bahwa informasi
dapat dengan segera diperoleh dan pengambilan keputusan dapat dengan cepat
dilakukan secara lebih akurat, tepat dan berkualitas.
Etika juga sangat erat dipengaruhi oleh keadaan sosial masyarakatnya,
kondisi ekonomi masyarakat dan pola asuh dalam kehidupan sehari-hari. Siswa-
siswi yang belajar di SD Negeri Keboromo adalah salah satu contoh nyata
dimana mayoritas masyarakat hidup dari bermata pencaharian sebagai nelayan.
Kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu juga menjadi salah satu
pemicu perpecahan keluarga (broken home), sehingga anak-anak yang masih
membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua dengan terpaksa harus
diasuh oleh nenek mereka. Karena demi mencukupi kebutuhan hidup banyak
pula ibu yang harus berkerja di luar negeri sebagai TKI/TKW. Masa
pertumbuhan anak-anak yang seharusnya didampingi oleh orangtua memaksa
anak-anak harus melalui masa pertumbuhan tanpa ada pendampingan secara
wajar.

1
2

SDN Keboromo sebagai sekolah dasar yang terletak di tengah masyarakat


dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, juga belum memiliki sarana
prasarana teknologi komputer yang memadai, sehingga peningkatan kualitas
pengajaran yang dilakukan masih harus dilakukan secara manual. Guru harus
berperan aktif membimbing, menjadi satu-satunya sumber informasi selain dari
buku. Kondisi tersebut menjadi permasalahan tersendiri bagi para guru yang
mengajar di SDN Keboromo dalam proses pembelajaran.

B. Penentuan Tujuan
Berdasarkan dari permasalaham di atas, maka tujuan bahasan dalam
penulisan ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan perilaku moral dan etika dalam belajar?
2. Untuk mencegah timbulnya permasalahan etika dalam teknologi informasi?

C. Rumusan Alternatif
Melihat permasalahan yang dibahas, maka rumusan alternatif yang dapat
kami berikan adalah :
a. Peningkatan pemahaman dan pengamalan mengenai etika belajar.
b. Peningkatan nilai etika sosial budaya.
c. Memperbaiki psikologis siswa.

D. Merekomendasikan
Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta
penggunaannya yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi
pendidikan memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Selain itu peserta
didik bisa melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa
disebut dengan e-learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau
mutu dari pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan
dari diterapkannya teknologi informasi adalah siswa dengan mudah dapat
mengakses data dan informasi yang tidak sah, sehingga guru tidak dapat
membendung informasi negatif seperti, gambar-gambar kekerasan, ataupun

2
3

gambar-gambar pornografi yang sering muncul dengan sendirinya. Karenanya


sekarang ini banyak penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya
Kami merekomendasikan bahwa apabila ada tugas-tugas yang berkaitan
dengan penggunaaan komputer atau internet, guru bisa membagi/membentuk
kelompok-kelompok kecil. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban biaya
dalam persewaan komputer di warnet, melihat kondisi ekonomi keluarga di
masyarakat, serta mempermudah pengawasan etika penggunaan sistem informasi.
Dengan dibentuknya kelompok-kelompok tersebut, guru harus
mempercayakan kepada ketua kelompok untuk mengamati anggotanya dan
memberikan cacatan tentang apa saja yang dibuka (browsing) dan bagaimana
kesungguhan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Ketua kelompok
yang dipilih adalah anak yang memiliki rasa tanggung jawab, kedisiplinan dan
kejujurannya tidak diragukan. Dengan harapan karakter ketua kelompok tersebut
dapat berpengaruh terhadap anggotanya. Dalam hal ini semua ketua kelompok
harus dibriefing dahulu oleh guru kelas dan diberikan lembar pengamatan tentang
tingkah laku anggotanya.
Contoh Lembar pengamatan
Nama Kelompok : .............................

Sikap di warnet
No Nama Anak Fokus pada
Tidak fokus Durasi waktu
tugas

Yang bertanggung jawab :


Ketua Kelompok

Nama : ......................

Anda mungkin juga menyukai