PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir semua di antara kita pernah menderita flu. Flu atau influenza
merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Selain influenza,
berbagai penyakit yang mematikan juga disebabkan oleh virus. Hal tersebut
mendorong manusia untuk terus bekerja keras mempelajari virus guna
menemukan obat untuk mengatasi penyakit yang disebabkannya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau
RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Virus yang memiliki
struktur yang telah lengkap, matang serta mampu menginfeksi dinamakan virion.
B. Rumusan Masalah
A. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus
Menurut Mayer, penyakit pada daun tembakau tersebut dapat menular. Hal
ini dibuktikan dengan menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah tertulari
penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang masih normal (segar). Setelah
diamati ternyata daun yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau
kekuningkuningan (berbintik-bintik kuning).
Mulai saat itu, orang menjadi tahu bahwa penyebab penyakit yang
menyerang tembakau bukanlah bakteri patogen, tetapi virus yang sering disebut
dengan virus mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Virus atau TMV).
(Ari Sulistyorini, 2009 : 50)
C. Sifat-Sifat Virus
Pada dasarnya, ada beberapa sifat umum dari virus yang dapat
membedakannya dari bakteri, mengingat bahwa kedua organisme ini sering
disamakan. Berikut ini adalah sifat-sifat virus :
1. Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati atau benda
hidup. Disebut sebagai benda mati karena virus dapat dikristalkan dan
tidak mengandung protoplasma, sedangkan disebut sebagai makhluk hidup
karena dapat berkembang biak dan memiliki asam nukleat
2. Virus hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja, virus juga dapat
melekatkan dirinya pada permukaan sel hidup atau organisme
3. Virus juga dapat mengenali inangnya dengan suatu mekanisme lock and
key, atau dengan kata lain seperti kunci dan anak kunci.
Adapun sifat – sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier
(1966) adalah :
1. Berbeda dengan sel organisme yang memiliki DNA maupun RNA, bahan
genetis virus hanya satu macam DNA atau RNA saja
2. Struktur virus sangat sederhana hanya tersusun atas asam nukleat yang
terbungkus oleh selaput protein
3. Virus mengadakan produksi dan bermetabolisme hanya jika berada di dalam
sel hidup
4. Virus tidak membelah diri secara biner sebagaimana pada sel organisme.
Partikel virus diperbanyak melalui proses replikasi asam nukleat dan
biosintesis protein pelengkap
E. Struktur Virus
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung
protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya.
Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN
dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium
yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang
diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel
yang diinfeksi.
1. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm. Virus yang berukuran 25nm
dijumpai pada virus penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran
100nm misalnya Bakteriofag atau virus T (Bacteriophage atau phage),
yaitu virus yang berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah TMV
(Tobacco Mosaic Virus).
1) Kepala
Bagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid,
sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang
terdiri dari monomer identik yang masingmasing terdiri rantai
polipeptida.
2) Kapsid
Kapsid adalah selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas
selubang yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang
disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu
rantai pelipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga
terdiri atas protein monomer protein-protein monomer yang identik,
yang masing masing terdiri dari rantai peptida
3) Isi tubuh
Isi tubuh yang sering disebut virion. Adalah bahan genetik yakni
asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut.
a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai
kubus antara lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku,
dan virus influenza.
4. Virus Hewan
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk
reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan
reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup (organisme).
1. Siklus Litik
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel
inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang
telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T
(Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli
(bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Siklus litik Bakteriofage terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase
penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel
inang. Berikut penjelasannya.
1) Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau
melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih
dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor
(receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang bakteri E.
coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau
menselubungi dinding sel bakteri.
2) Fase injeksi
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri
E. coli yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran
2. Siklus Lisogenik
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara
lisogenik. Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada
kromosom sel inang (membentuk profage) dan mengadakan replikasi.
Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah
atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga
terdapat virus-virus yang berkembangbiak.
H. Klasifikasi Virus
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang asam nukleatnya berupa DNA, baik
untai ganda maupun untai tunggal. Golongan ini mencakup virus dari
kelompok I dan II. Ketika virus menginfeksi sel inang, DNA mengalami
replikasi (penggandaan) menjadi beberapa DNA. DNA juga mengalami
e. Hepatitis virus
Jenis Virus Hepatitis
1) Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral.
Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di
negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang
penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
2) Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus
hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra
seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan
virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa
ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B.
Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B
berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kankerhati.
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan
kerugian bagi manusia. Berikut akan diuraikan contoh-contoh virus yang
menguntungkan dan yang merugikan.
(virus ADN)
15 Penyakit Kuku dan Virus dari famili Kaki dan mulut hewan
Mulut (Foot Picornaviridae ternak seperti sapi,
and Mouth Disease) kambing, kerbau dan kuda
Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk
meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang
menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang
paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan
kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi
virus.
1. Vaksin
Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah
infeksi oleh virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus
jauh sebelum penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah
menghasilkan penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan
mortalitas (kematian) yang berhubungan dengan infeksi virus seperti polio,
campak, gondok dan rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang
tersedia untuk mencegah infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih
banyak digunakan untuk mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat
terdiri dari virus hidup yang dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus
(antigen). Vaksin hidup berisi bentuk lemah dari virus yang menyebabkan
penyakit. Virus seperti ini disebut dilemahkan. Vaksin hidup dapat
berbahaya apabila diberikan pada orang dengan kekebalan lemah, (yang
digambarkan sebagai immunocompromised), karena dalam orang-orang
ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli. Bioteknologi dan
teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi vaksin
subunit. Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin
2. Obat antivirus
Selama dua puluh tahun terakhir, pengembangan obat antivirus
telah meningkat pesat. Ini telah didorong oleh pandemi AIDS. Obat
antivirus analog nukleosida sering, (blok bangunan DNA palsu), yang
dimasukkan ke dalam genom virus mereka selama replikasi. Siklus hidup
virus tersebut kemudian dihentikan karena DNA yang baru disintesis tidak
aktif. Hal ini karena kurangnya analog gugus hidroksil, yang, bersama
dengan atom fosfor, link bersama untuk membentuk "tulang punggung"
yang kuat dari molekul DNA. Hal ini disebut DNA pemutusan rantai.
Contoh analog nukleosida yang asiklovir untuk herpes simpleks infeksi
virus dan lamivudine untuk HIV dan Hepatitis B infeksi virus. Asiklovir
adalah salah satu obat antivirus tertua dan paling sering diresepkan.
Obat antivirus lain dalam tahap menargetkan penggunaan yang
berbeda dari siklus hidup virus. HIV adalah tergantung pada enzim
proteolitik yang disebut protease HIV-1 untuk itu untuk menjadi
sepenuhnya menular. Ada kelas besar obat yang disebut inhibitor protease
yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA.
Dalam 80% dari orang yang terinfeksi, penyakit ini kronis, dan tanpa
pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup mereka. Namun, sekarang
ada pengobatan yang efektif yang menggunakan analog nukleosida obat
ribavirin dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir kronis dari
virus hepatitis B dengan menggunakan strategi yang sama menggunakan
lamivudine telah dikembangkan.
SIMPULAN
Hidayat, SKS Biologi SMA Kelas X, XI, & XII, Yogyakarta: Cakrawala, 2014
Subardi, Nuryani, dkk. 2009. Biologi 1 Untuk Kelas X SMA / MA. Jakarta: CV.
Usaha Makmur.