Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI


TINGKAT MTS.
MAKALAH INI DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
AKIDAH AKHLAK
DOSENPENGAMPU: IKHWAN AZIZ Q, M.PD

Disusun Oleh :

Kelompok 4
1. Aliya Nabila Sari(202210161)
2. firna kurfariana wati (202210060)
3. alfian fahmi majid (202210020)
4. muslimin (201210180)

Program Studi Pendidikan Agama Islam


ISNTITUT AGAMA ISLMA MA’ARIF NU METRO
Lampung
TA. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Ilahi Rabbi, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Sang penguasa hati dan kehidupan hamba-hamba-Nya. Dengan
perkenan dari-Nya-lah kami sanggup menyelesaikan makalah tentang “KOMPETENSI INTI DAN
KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI TINGKAT MTS .”ini
dengan lancar.

Makalah ini disusun selain guna memenuhi tugas mata kuliah AKIDAH AKHLAK. juga untuk
memberikan tambahan wawasan kepada pembaca Mengnai KI & KD Akdagh Akhlak . Sehingga
menjadi bertambah pula pengetahuan tentang hal tersebut.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran agar dapat membangun
sebagai bahan masukannya supaya makalahnya lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat, dan
menambah khazanah keilmuannya kepada kita semua Aamiin.

Mengandungsari, 22 september 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

MAKALAH..............................................................................................................................................1
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAQ DI
TINGKAT MTS.......................................................................................................................................1
MAKALAH INI DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH......................................1
AKIDAH AKHLAK...................................................................................................................................1
DOSENPENGAMPU: IKHWAN AZIZ Q, M.PD................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A.  Latar Belakang Masalah...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
C.  Tujuan Penulisan..............................................................................................................................5
D.  Manfaat Penulisan............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A.  Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.........................................................................6
1.      Kompetensi Inti.........................................................................................................................7
2. Kompetensi Dasar...........................................................................................................................8
B. Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah akhlak MTs..........................................................9
C.  Tujuan, Pendekatan, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs.........................13
1.      Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak MTs.............................................................................13
2.      Pendekatan Pembelajaran Aqidah Akhlah..............................................................................14
3.      Metode Pembelajaran..............................................................................................................15
4.      Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak MTs...........................................................................16
BAB III....................................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................................17
A.      Simpulan.....................................................................................................................................17
B.       Saran..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Rumusan tujuan pendidikan Islam sangatlah relevan dengan rumusan tujuan Pendidikan
Nasional. Rumusan tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, dan mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengembangkan potensi peserta didik menuju
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat. Adapun
tujuannya adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kurikulum Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang menekankan pada
kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai asmau’ul husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam
mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.  Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan
pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki
keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun
berada.  Makalah ini berupaya membahas tentang kurikulum Aqidah Akhlak yang mencakup
pengertian, tujuan, pendekatan, metode dan evaluasi.
Aqidah Akhlaq merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang
terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Untuk kepentingan
pembelajaran, dikembangkan materi Aqidah dan Akhlaq pada tingkat yang lebih rinci sesuai tingkat
dan jenjang pendidikan.
Aqidah Akhlaq merupakan salah satu rumpun mata pelajaran pembelajaran agama di madrasah
(Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam)
yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam
pengembangan keilmuan dan kajian keislaman, Sebagai sebuah mata pelajaran, Aqidah Akhlaq juga
mempunyai beberapa pokok bahasan yang akan diajarkan kepada peserta didik selama jenjang
pendidikannya yang bertujuan tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan
dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq dalam ajaran Islam, melainkan juga yang terpenting
adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan Aqidah dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-
hari. 
B. Rumusan Masalah
1.    Apa Pengertian Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti?
3.    Bagaimana Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah akhlak MTs
4.    Bagaimana Tujuan, Pendekatan, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs.

C.  Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui Apa Pengertian Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti?
2.      Untuk mengetahui Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah akhlak MTs
3.      Untuk mengetahui Tujuan, Pendekatan, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs

D.  Manfaat Penulisan


1. Bagi dosen, penyusunan makalah ini bermanfaat bagi dosen untuk memberikan pemahaman
kepada para peserta didik mengenai kompetensi inti dan kompetensi dasar Akidah Akhlak di MTs
Berbasisi Kurikulum 2013 mengaplikasikan kajian dalam makalah ini untuk kehidupan sehari-hari.
2. Bagi mahasiswa, dengan adanya pembahasan kompetensi inti dan kompetensi dasar Akidah Akhlak
di MTs Berbasisi Kurikulum 2013 ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan serta
memotivasi mahasiswa untuk lebih mendalami hal-hal yang berhubungan dengan Akidah Akhlak.
3. Secara teoritis bermanfaat sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan penulis pada khususnya untuk menambah pengetahuhan dan wawasan dalam hal
materi khususnya pada pembelajaran akidah akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut,
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
e. Kompetensi dasar (KD) dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
a) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
b) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
d) kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung
maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-
2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan meng-komunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan
dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan
yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

1.      Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang diperoleh melalui
pembelajaran yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran aktif. Kompetensi inti merupakan
istilah yang dipakai dalam Kurikulum 2013 yang kedudukannya sama dengan Standar Kompetensi
yang digunakan pada Kurikulum terdahulu yakni KTSP.
Kompetensi inti menjadikan kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan menjadi saling
berkaitan. Satu sama lain menjalin hubungan guna mencapai hasil yang diinginkan. Kompetensi inti
merupakan istilah yang digunakan dalam Kurikulum 2013 yang merupakan perubahan dari Standar
Kompetensi sebagai istilah yang dipakai dalam KTSP.
Majid (2014:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka yang menjadi
gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari setiap peserta didik. Maka dalam penentuannya hendak dilakukan
dengan cermat dan hati-hati karena setiap sekolah mengembangkan kompetensinya sendiri tanpa
memperhatikan standar nasional.
Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi dan tidak dapat dibandingkan antara kualitas
sekolah yang satu dengan kualitas sekolah yang lain. Tim Kementerian dan Kebudayaan dalam
Kurikulum 2013 (2013:6) mengemukakan pengertian Kompetensi Inti (KI) adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasional standar kompetensi lulusan (SKL),
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki gambaran yang
memuat semua aspek pengetahuan, yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik seperti, aspek
kognitif dalam bentuk pemahaman terhadap informasi yang diterima, afektif dalam bentuk sikap yang
bertujuan agar peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap sikap yang lebih baik, dan aspek
psikomotor yang terarah kepada keterampilan agar peserta didik mampu menyalurkan berbagai
kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru.
Kompetensi inti dijabarkan pada kompetensi dasar yang harus dicapai dan berlaku secara
nasional. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan dan tidak dihapalkan, tetapi untuk dibentuk melalui
berbagai tahapan proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan dan sebagai pegangan
bagi peserta didik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran ada pesan-pesan yang terkandung dalam
materinya.
Setiap mata pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi inti yang
telah dirumuskan. Mulyasa (2014:174) menjelaskan bahwa kompetensi inti sebagai berikut.
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan kedalam aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skill
dan soft skill.
Kompetensi inti merupakan peningkatan kompetensi yang harus dihasilkan melalui
pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Kompetensi inti menjadi batasan kemampuan yang harus
dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik pada saat proses belajar pembelajaran.
Kompetensi inti harus dimiliki semua peserta didik guna mencapai sebuah tujuan yang
ditentukan. Menjadikan peserta didik dapat ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajaran tertentu yang
harus dimiliki siswa. Pemahaman materi sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik
dalam mata pelajaran yang diikuti.
Berdasarkan pernyataan di atas penulis menyimpulkan dalam kompetensi inti dirancang tiga
aspek yaitu aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan dalam meningkatkan kemampuan
siswa dalam pembelajaran. Melalui kompetensi inti berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Guru harus mampu membantu membentuk kepribadian siswa, mampu bersosialisasi dengan
sangat baik, dan memiliki keterampilan yang kelak akan sangat berguna bagi perkembangannya di
dunia kerja. Rumusan kompetensi inti sebagai berikut.
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Keempat kompetensi itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam
setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Setiap jenjang pendidikan memiliki empat kompetensi
inti sesuai dengan paparan peraturan pemerintah.

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan acuan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan standar kompetensi lulusan untuk penilaian. Kompetensi dasar dirumuskan untuk
mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran
sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi.
Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai
pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
Senada dengan Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar merupakan
gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan
siswa dan rincian yang lebih terurai tentang apa yang diharapkan dari siswa yang digambarkan dalam
indikator hasil belajar. Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan siswa dan mata
pelajaran yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi dasar dapat merefleksikan keluasan, kedalaman, kompleksitas, serta digambarkan
secara jelas dan dapat diukur dengan teknik penilaian tertentu. Tim Kementerian dan Kebudayaan
dalam Kurikulum 2013 (2013:6) mendefinisikan pengertian KD sebagai berikut:
Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada KI yang harus dikuasai peserta didik.Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi setiap perangkat pendidikan, karena
melalui kompetensi dasar, setiap proses pembelajaran dapat tersusun, dan terencana dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik pula. Selain itu KD dalam setiap mata
pelajaran telah disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada umumnya, agar peserta didik dapat
memahami secara baik.
Berdasarkan beberapa para ahli, penulis menyimpulkan bahwa kompetensi dasar tidak hanya
memberikan pengetahuan, melainkan mengembangkan suatu kemampuan atau keterampilan yang harus
dimiliki peserta didik.

B. Kompetenisi Dasar dan Kompetensi Inti Aqidah akhlak MTs


1.      AKIDAH AKHLAK KELAS VII SEMESTER GANJIL  
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.   Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Menghayati nilai-nilai Aqidah Islam
Islamiyah. 1.2.Menghayati dan mengimani sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah,
ma’ani dan maknawiyah.
1.3.Menghayati dan mengimani sifat-sifat  mustahil Allah yang nafsiyah,
salbiyah, ma’ani dan maknawiyah, serta sifat jaiz Allah swt
        Menghargai,menghayati,danmem 2.1.Menampilkan perilaku orang yang mengimani aqidah Islam dalam
biasakanakhlak (adab) yang kehidupan sehari-hari
baikdalamberibadahdanberinteraks 2.2.Menampilkan perilaku mengimani sifat-sifat Allah
idengandirisendiri, keluarga, 2.3.Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupan
teman, guru, masyarakat, sehari-hari.
lingkungan sosial dan alamnya
        Memahami pengetahuan 3.1.Memahami dasar dan tujuan akidah Islam
(faktual, konseptualdan 3.2.Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuanakidah Islam
procedural) berdasarkan rasa 3.3.Memahami hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
ingintahunya tentang al-Qur’an, 3.4.Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam, dan Ihsan
Hadis, Fikih , akidah, akhlak, dan 3.5.Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah,
sejarah Islam. ma’ani danma’nawiyah.
3.6.Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang
nafsiyah, salbiyah,ma’ani, dan ma’nawiyah.
3.7.Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah swt.
3.8.Memahami ciri-ciri/tanda perilaku orang beriman kepada sifat-sifat wajib,
mustahil, danJaiz Allah swt dalam kehidupan sehari-hari.
3.9.Memahami pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
3.10.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku ikhlas, taat, khauf, dan
taubat
3.11.Memahami dampak positif dari perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
dalam fenomena kehidupan
        Mengolah, dan menyaji dalam 4.1.Menyajikan fakta dan fenomena kebenaran aqidah Islam
ranah konkret (menggunakan, 4.2.Menyajikan laporan tentang fenomena-fenomena kehidupan yang muncul
mengurai, merangkai, sebagai bukti dari sifat wajib,mustahil,dan jaiz Allah swt
memodifikasi,  dan membuat) dan 4.3.Menyajikan kisah-kisah yang berkaitan dengan dampak positif dari perilaku
ranah abstrak (menulis, membaca, ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan.
menghitung, menggambar, dan
mengarang) terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah dan
mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.

2.  AKIDAH AKHLAK KELAS VII SEMESTER GENAP 

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


        Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Mengimani sifat-sifat Allah swt melalui al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-
Islamiyah. Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Fattaah, al-‘Adl,
al-Qayyuum)
1.2.Menghayati nilai-nilai keimanan kepada malaikat-malaikat Allah swt
1.3.Menghayati nilai-nilai keimanan kepada makhluk gaib Allah swt selain
malaikat
        Menghargai,menghayati,danmembia 2.1.Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam al-asma' al-
sakanakhlak (adab) yang husna(al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr,
baikdalamberibadahdanberinterakside al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
ngandirisendiri, keluarga, teman, guru, 2.2. Menerapkan perilaku beriman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib
masyarakat, lingkungan sosial dan lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan
alamnya 2.3.Membiasakan diri menghindari akhlak tercela riya’ dan nifaq
        Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Menguraikan al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-
konseptualdan procedural) Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
berdasarkan rasa ingintahunya tentang 3.2.Memahami contoh-contoh perilaku mengimani al-asma' al-husna 
al-Qur’an, Hadis, Fikih , akidah, (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Fattaah,
akhlak, dan sejarah Islam. al-‘Adl, al-Qayyuum)
3.3.Memahami pengertian beriman kepada malaikat-malaikat Allah swt dan
makhluk gaib selain malaikat-malaikat Allah swt seperti jin,iblis,dan setan.
3.4.Memahami tugas, dan sifat-sifat malaikat Allah serta makhluk gaib
lainnya seperti jin, iblis, dan setan
3.5.Memahami contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat-malaikat
Allah swt dan makhluk gaib selain malaikat-malaikat Allah swt jin,iblis,dan
setan.
3.6.Memahami akhlak tercela riya’ dan nifaq
3.7.Mengidentifikasi contoh-contoh perilaku  riya’ dan nifaq  dalam
kehidupan
3.8.Memahami dampak negatif perilaku riya’ dan nifaq dalam kehidupan
        Mengolah, dan menyaji dalam ranah 4.1.Menyajikan fakta dan fenomena kebenaran sifat-sifat Allah yang
konkret (menggunakan, mengurai, terkandung dalam al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith,
merangkai, memodifikasi,  dan an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
membuat) dan ranah abstrak (menulis, 4.2.Menyajikan kisah-kisah dalam fenomena kehidupan tentang kebenaran
membaca, menghitung, adanya malaikat dan makhluk ghaib lain selain malaikat
menggambar, dan mengarang) terkait 4.3.Mensimulasikan contoh perilaku riya’ dan nifaq serta dampaknya dalam
dengan pengembangan dari yang kehidupan sehari-hari
dipelajarinya di madrasah dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

3.   AKIDAH AKHLAK KELAS VIII SEMESTER GANJIL  


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
        Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Menghayati nilai-nilai keimanan kepada kitab-kitab Allah swt
Islamiyah. 1.2.Berpegang teguh pada al-Qur’an sebagai pedoman hidup
        Menghargai,menghayati,danmembi 2.1.Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah
asakanakhlak (adab) yang swt
baikdalamberibadahdanberinteraksid 2.2.Berperilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qana’ah sesuai
engandirisendiri, keluarga, teman, perintah syariat
guru, masyarakat, lingkungan sosial 2.3.Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, ghadab, dan
dan alamnya tamak.
        Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah swt
konseptual dan procedural) 3.2.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah swt
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.3.Memahami macam-macam, fungsi, dan isi kitab Allah swt
tentang al-Qur’an, Hadis, Fikih , 3.4.Mengidentifikasi contoh-contoh perilaku beriman kepada kitab-kitab
akidah, akhlak, dan sejarah Islam. Allah swt
3.5.Memahami pengertian dan pentingnya tawakkal, ikhtiyaar, shabar,
syukuurdan qana’ah
3.6.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakkal,
ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
3.7.Memahami hikmah berakhlak terpuji pada diri sendiri (tawakkal,
ikhtiyaar, shabar, syukur dan qana’ah)
3.8.Memahami pengertian ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
3.9.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ananiah, putus
asa, ghadab, tamak dan takabur
3.10.Memahami dampak negatif akhlak tercela (ananiah, putus asa, ghadab,
dan tamak)
        Mengolah, dan menyaji dalam 4.1.Menyajikan data dari berbagai sumber tentang kebenaran kitab-kitab
ranah konkret (menggunakan, Allah swt
mengurai, merangkai, 4.2.Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak terpuji pada diri sendiri
memodifikasi,  dan membuat) dan (tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur dan qana’ah)
ranah abstrak (menulis, membaca, 4.3.Mensimulasikan akibat akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari
menghitung, menggambar, dan
mengarang) terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah dan
mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

4.    AKIDAH AKHLAK KELAS VIII SEMESTER GENAP 


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
        Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Menghayati nilai-nilai keimanan kepada rosul-rosul Allah swt
Islamiyah. 1.2.Meyakiniadanyamukjizatdankejadianluarbiasaselainmukjizat
        Menghargai,menghayati,danmembi 2.1.Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul Allah
asakanakhlak (adab) yang dan meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan
baikdalamberibadahdanberinteraksid 2.2.Membiasakan perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’,
engandirisendiri, keluarga, teman, tasaamuh, dan ta’aawundalam kehidupan sehari-hari
guru, masyarakat, lingkungan sosial 2.3.Membiasakan diri menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah
dan alamnya dannamiimah dalam kehidupan sehari-hari.
        Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami pengertian dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah swt
konseptualdan procedural) 3.2.Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah swt
berdasarkan rasa ingintahunya 3.3.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya Rasul Allah swt
tentang al-Qur’an, Hadis, Fikih , 3.4.Memahami pengertian mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya
akidah, akhlak, dan sejarah Islam. (karamah, ma’unah, dan irhash)
3.5.Memahami hikmah adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya
(karamah, ma’unah, dan irhash) bagi Rasul Allah dan orang-orang
pilihan Allah
3.6.Memahami pengertian dan pentingnya husnuzh-zhan, tawaadhu’,
tasaamuh,dan ta’aawun
3.7.Mengidentifikasi bentuk dan  contoh perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’,
tasaamuh, dan ta’aawun
3.8.Memahami dampak positif dari husnuzh-zhan, tawaadhu’,
tasaamuh, danta’aawun dalam fenomena kehidupan
3.9.Memahami pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namiimah
3.10.Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah
dannamiimah
3.11. Memahami dampaknegatif akibat perbuatan hasad, dendam, ghibah,
fitnah dan namiimah

        Mengolah, dan menyaji dalam 4.1.Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber tentang adanya mukjizat
ranah konkret (menggunakan, dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
mengurai, merangkai, 4.2.Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzh-zhan,
memodifikasi,  dan membuat) dan tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun)
ranah abstrak (menulis, membaca, 4.3.Mensimulasikan dampak negatif dari akhlak tercela (hasad,
menghitung, menggambar, dan dendam, ghibah, dan namiimah)
mengarang) terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah dan
mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

5.    AKIDAH AKHLAK KELAS IX SEMESTER GANJIL  


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
        Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Menghayati dan mengimani hari akhir.
Islamiyah. 1.2.Mengimani macam-macam alam ghaib yang berhubungan dengan
hari akhir
(Alambarzah,Yaumulba’as,Yaumulhisab,Yaumulmizan,Yaumuljaza.)
        Menghargai,menghayati,danmembiasaka 2.1.Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari
nakhlak (adab) yang baik dalam beribadah akhir
dan berinteraksi dengan dirisen diri, 2.2.Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
keluarga, teman, guru, masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari
lingkungan sosial dan alamnya
        Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami pengertian beriman kepada hari akhir
konseptualdan procedural) berdasarkan 3.2.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya hari akhir
rasa ingintahunya tentang al-Qur’an, 3.3.Memahami berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan
Hadis, Fikih , akidah, akhlak, dan sejarah hariakhir
Islam. 3.4.Memahami macam-macam alam gaib yang berhubungan dengan hari
akhir (Alam barzah,Yaumul ba’as,Yaumul hisab,Yaumul
mizan,Yaumul jaza.)
3.5.Memahami pengertian dan pentingnya berilmu, kerja keras, kreatif,
dan produktif
3.6.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku berilmu, kerja
keras, kreatif, dan produktif
3.7.Memahami dampak positif dari berilmu, kerja keras, kreatif, dan
produktif dalam fenomena kehidupan.

        Mengolah, dan menyaji dalam ranah 4.1.Menyajikan data dari berbagai sumber tentang fakta dan fenomena
konkret (menggunakan, mengurai, hari akhir dan alam ghaib lain yang berhubungan dengan hari akhir
merangkai, memodifikasi,  dan membuat) 4.2.Mencontohkan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
dan ranah abstrak (menulis, membaca, 4.3.Menyajikan kisah-kisah dari fenomena kehidupan tentang dampak
menghitung, menggambar, dan positif dari berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
mengarang) terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di madrasah dan
mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

6.    AKIDAH AKHLAK KELAS IX SEMESTER GENAP 


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
        Menghayati dan meyakini akidah 1.1.Menghayati dan mengimani Qodha dan Qodar.
Islamiyah. 1.2.Mengimani macam-macam takdir yang berhubungan dengan Qodha
dan Qodar.
        Menghargai,menghayati,danmembiasakan 2.1.Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Qada
akhlak (adab) yang dan Qadar Allah
baikdalamberibadahdanberinteraksidengand 2.2.Menampilkan perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam
irisendiri, keluarga, teman, guru, kehidupan sehari-hari.
masyarakat, lingkungan sosial dan alamnya
        Memahami pengetahuan (faktual, 3.1.Memahami pengertian beriman kepada Qada dan Qadar
konseptual dan procedural) berdasarkan 3.2.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan adanya Qada dan Qadar
rasa ingintahunya tentang al-Qur’an, Hadis, 3.3.Memahami berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan adanya
Fikih , akidah, akhlak, dan sejarah Islam. Qada dan Qadar
3.4.Menunjukkan ciri-ciri perilaku orang yang beriman kepada Qada
dan Qadar Allah.
3.5.Memahami pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja
3.6.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
3.7.Memahami dampak negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang
tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena kehidupan
        Mengolah, dan menyaji dalam ranah 4.1.Menyajikan kisah-kisah dari berbagai sumber dalam fenomena
konkret (menggunakan, mengurai, kehidupan tentang Qada dan Qadak’9
merangkai, memodifikasi,  dan membuat) 4.2.Menyajikan data dari berbagai sumber tentang dampak negative
dan ranah abstrak (menulis, membaca, pergaulan remaja yang salah dalam fenomena kehidupan
menghitung, menggambar, dan mengarang) 4.3.Mensimulasikan contoh perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

C.  Tujuan, Pendekatan, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran Aqidah Akhlak MTs .

1.      Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak MTs


Akidah aklhlak di MTs bertujuan untuk memebekali peserta didik agar dapat:
a)      Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Dengan naluri ketuhanan,
manusia berusaha untuk mencari Tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda
memungkinkan manusia akan keliru mengerti Tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau
kecenderungan manusia akan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang
dengan benar
b)      Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seorang muslim
yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah,
dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan. Oleh karena itu,
perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah
akhlak.
c)      Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh
Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.
d)     Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT.
e)      Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Setiap kegiatan pendidikan merupakan bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk menuju
kesuatu tujuan. Dimana tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan, sebab dari tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana remaja itu
dibawa. Karena pengertian dari tujuan itu sendiri yaitu suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu
usaha atau kegiatan selesai. Adapun tujuan pendidikan aqidah akhlak menurut beberapa para ahli
adalah sebagai berikut:
a.    Tujuan akhlak menurut Barmawie Umary yaitu supaya dapat terbiasa atau melakukan yang baik,
indah, mulia, terpuji, serta menghindari yang buruk, jelek, hina, tercela. Dan supaya hubungan kita
dengan Allah SWT dan dengan sesama makhluk selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.
b.    Menurut Mohd. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari pendidikan moral atau akhlak dalam Islam ialah
untuk membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kamauan, sopan dalam bicara dan
perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab,
ikhlas, jujur dan suci.
c.    Sedangkan Menurut Moh. Rifai tujuan pendidikan aqidah akhlak yaitu sebagai berikut:
1)      Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan hal-hal yang harus
diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari.
2)      Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak
yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan
dirinya sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan alam lingkungannya.
3)      Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak untuk melanjutkan pelajaran ke
jenjang pendidikan menengah.

2.      Pendekatan Pembelajaran Aqidah Akhlah


Pendekatan dalam pembelajaran akidah terbagi atas dua, yaitu: (1) Pendekatan tematik untuk
kelas 1 sampai 3; dan (2) pendekatan mata pelajaran untuk kelas 4 sampai 6.
a.         Pendekatan Tematik
Pendekatan pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman kepada siswa. Sementara
itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, yaitu sebagai
berikut:
1)      Waktu belajar di kelas tidak dibatasi oleh jam mata pelajaran.
2)      Dalam satu tema dan kegiatan, anak belajar beberapa mata pelajaran yang saling terkait.
3)      Dalam satu kegiatan ke kegiatan lainnya mengalir begitu saja sesuai dengan tema yang dibahas.
pembelajaran kepada anak lebih pada hal-hal yang menyenangkan. Pendekatan tematik ini
dipilih di kelas rendah karena peserta didik karena pemikiran anak pada usia ini belum mampu
memilah-milah keilmuan.
b.        Pendekatan Mata Pelajaran
Pendekatan mata pelajaran mengarah pada pembelajaran lepas antarmata pelajaran. Artinya,
mata pelajaran satu dengan yang lainnya terpisah dan tidak terikat oleh tema.
Pada pendekatan ini, siswa diharapkan mampu menguasai konsep dengan melakukan secara
lansung (kontekstual). Selain itu siswa mampu menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan
pemahaman yang utuh. Hal ini untuk memotivasi siswa dalam belajar dan mampu memaksimalkan
memori jangka panjang. inilah yang bermakna di dalam proses pembelajaran. kebermaknaan
pembelajaran banyak ditentukan oleh pengalaman belajar anak.
Melalui pembelajaran konstektual, materi pembelajaran akan lebih berarti/ tambah berarti jika
siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan
arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih diminati dan menyenangkan.
Sementara itu, cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran
yang terpadu melalui pendekatan:
1.      Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan
tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan.
2.      Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil
pengamalan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik
yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadist serta dicontohkan
oleh para ulama.
4.      Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Aqidah dan Akhlaq dengan
pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan
mudah dipahami dengan penalaran.
5.      Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati aqidah dan
akhlaq mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.
6.      Fungsional, menyajikan materi Aqidah dan Akhlaq yang memberikan manfaat nyata bagi peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.
7.      Keteladanan, yaitu pembelajaran yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen
Madrasah lainnya sebagai teladan; sebagai cerminan dari individu yang memiliki keimanan teguh
dan berakhlak mulia.

3.      Metode Pembelajaran


Dalam pelajaran akidah akhlak ada dua jenis kompetensi untuk diterapkan yaitu mengenal dan
membiasakan. Mengenal merujuk pada ranah kognif aspek analisis, sedangkan membiasakan juga
merujuk pada ranah kognitif aspek penerapan. Kata kerja membiasakan bisa diganti dengan
mendemonstrasikan, karena dengan mendemonstrasikan anak dituntut untuk dapat memahami,
menghayati dan nantinya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bilamana menggunakan
kata kerja membiasakan, pembelajaran di kelas cenderung tidak ada unsur psikomotoriknya. Jadi, akan
lebih baik menggunakan kata kerja operasional: mendemonstrasikan (psikomotorik-gerakan),
mempraktik- kan (ranah afeksi-partisipasi), menampilkan (ranah afeksi-partisipasi). Metode
Pembelajaran Bidang Studi Aqidah Akhlak. Dalam menerapkan metode sangat bergantung pada tujuan,
bahan dan pelaksanaan dari pembelajaran itu sendiri. Beberapa metode pembelajaran yang dapat
dipergunakan oleh pengajar antara lain:
a.       Metode Ceramah
Metode ceramah adalah ”penerangan atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya”. Metode
ini sering dipergunakan dan dijadikan pilihan utama di dalam pembelajaran kepada anak didik. Metode
ini tepat untuk digunakan dalam menghadapi siswa yang banyak dan pengajar ingin memberikan topik
baru dan tidak ada sumber-sumber pelajaran lain pada siswa.
b.      Metode Tanya Jawab
Yaitu suatu metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two
way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
c.       Metode Diskusi
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”, diskusi
adalah: “Suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi
tidak sama dengan berdebat, diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan
berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota
dalam kelompoknya”. Nana Sudjana memberikan pengertian diskusi adalah “tukar menukar informasi,
pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan keputusan bersama”.
d.      Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar di mana seorang guru memberikan
tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa ole guru dan murid
mempertanggung-jawabkannya.
e.       Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Yaitu ”suatu metode mengajar di mana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri
memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu”.
Metode ini merupakan metode umum yang sering digunakan dalam pembelajaran, selain metode-
metode tersebut masih banyak metode-metode lain yang dapat dipakai.

4.      Evaluasi Pembelajaran Akidah Akhlak MTs.


Penilaian  untuk pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs pada Kurikulum 2013 menggunakan
jenis penilaian autentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh.
Dalam Kurikulum 2013 seluruh aspek peserta didik harus dinilai yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Dari segi pengetahuan keberhasilan peserta didik dapat dilihat dari hasil tugas, ulangan
harian, Ulangan Tengah semester dan Ulangan Akhir semester. Sedangkan dalam segi sikap dapat kita
lihat penilaian sikap pada kelas IV pada materi kalimat kalimat Hauqolah.

BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan

Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan siswa untuk mencapai suatu Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program.
Sedangkan, Kompetensi Dasar adalah kemampuan siswa untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. KD terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotorik ).
Majid (2014:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai
pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.
Senada dengan Majid, Mulyasa (2014:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar merupakan
gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan siswa dan rincian yang lebih terurai tentang apa
yang diharapkan dari siswa yang digambarkan dalam indikator hasil belajar. Kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan pada saat
kegiatan belajar mengajar.
      Tujuan aqidah akhlak di MI dan MTs adalah sebagai berikut :
1.      Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir
2.      membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia.
3.      Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan
4.      Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.
5.      Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari
      Metode pembelajaran aqidah aklhlak yang sering digunakan diantaranya :
a.       Metode Ceramah
b.      Metode Tanya Jawab
c.       Metode Diskusi
d.      Metode Pemberian Tugas Belajar
e.       Metode Demonstrasi / Eksperiment
      Pendekatan Pembelajaran Akidah akhlak yaitu
1)      Pendekatan Tematik
2)      Pendekatan Mata Pelajaran
Sementara itu, cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran
yang terpadu melalui pendekatan:
a.       Keimanan
b.      Pengamalan
c.       Pembiasaan
d.      Rasional
e.       Emosional
f.       Fungsional
g.      Keteladanan
      Evaluasi pembelajaran aqidah akhlak MI dan MTs
Penilaian  untuk pembelajaran Aqidah Akhlak di MI dan MTs pada Kurikulum 2013 menggunakan
jenis penilaian autentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil
belajar secara utuh.

B.       Saran
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa akidah akhlak merupakan penghargaan
yang dapat berfungsi sebagai acuan yang bisa mengatur tingkah laku setiap orang, dengan adanya
akidah akhlak diharapkan setiap orang dapat bertindak sesuai dengan norma yang diharapkan oleh
masyarakat, dengan begitu dapat meminimalisir terjadinya bentuk-bentuk penyimpangan yang akan
merugikan baik dirinya sendiri maupun orang yang ada di sekitarnya sehingga apa yang menjadi
implikasi dari pembelajaran akidah akhlak itu sendiri dapat di implikasikan untuk pembangunan
karakter bangsa yang sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,  (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya ,2012)
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang  Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.2009
http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/03/pendekatan-pembelajaran-akidah-akhlaq, diakses pada hari
senin tanggal 01 oktober 2018.
https://www.gurukatro.com/2016/01/ki-kd-mi-akidah-akhlak.html, diakses pada hari senin tanggal 01
oktober 2018
Khalimi. Pembelajaran Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI,
2009
Sulhan, Najib., dkk. 2012. Panduan Mengajar Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta: Zikrul
Hakim.
Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid. 2005. Tadzkirah Pembelajaran Agama Islam (PAI) berdasarkan
pendekatan konstektual. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai