Anda di halaman 1dari 18

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Mata Kuliah IPA 1

Dosen Pengampu: Fadlilah Aisyah Aminy, S.Pd.M.Pd.

Disusun oleh:
Siti Hana Fauziah
19.07.0743

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)CIAMIS
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem gerak
pada manusia” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada bidang mata kuliah IPA.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Sistem gerak pada manusia” bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fadlilah Aisyah Aminy, S.Pd.M.Pd.

selaku Dosen mata kuliah IPA yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Ciamis, 05 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….....i

DAFTAR ISI.............................................................................................................…ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................….1

B. Rumusan Masalah................................................................................................….1

C. Tujuan Masalah...................................................................................................….1

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertrian sistem gerak manusia..........................................................................….2

B. Tulang……............................................................................................................….2

C.Otot……………….................................................................................................….7

D. Teknologi yang berkaitan dengan system gerak manusia…………………………..10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………….12

B. Saran……………………………………………………………………………..….13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan
bentuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan gerakandan aktivitas, seperti
berlari, berjalan, menari. Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif
berupa tulang dan aktif berupa otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena tidak dapat
melakukan pergerakannya sendiri.Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki
senyawa kimia yang membentuk aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka
otot memiliki sifat yang lentur untuk kontraksi dan relaksasi.

Perlu sekali pengenalan sistem gerak ini di terapkan, karena sangat berguna untuk


menambah wawasan serta pengetahuan setiap orang terhadap pentingnya mengenali
sistem gerak pada manusia. Oleh karena itu, selain dibuatnya makalah ini untuk
memenuhi tugas kami, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai sistem gerak padamanusia.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system gerak pada manusia ?
2. Apa saja bagian-bagian dari tulang ?
3. Apa saja bagian dari otot ?
4. Bagaimana teknologi yang berkaitan dengan system gerak pada manusia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang sisten gerak pada manusia
2. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari tulang
3. Mengetahui apa saja bagian-bagian dari otot
4. Mengetahui keterkaitan antara teknologi dengan system gerak pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian system gerak manusia


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.

Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat
mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak
dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga
melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak
pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.

B. Tulang
System rangka manusia merupakan kumpulan dari 206 tulang yang saling
berhubungan satu sama lain membentuk system gerak.Terdiri dari tulang kepala yang
berbentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6 buah);
tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah); tulang yang
membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang
membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah); tulang yang membentuk kaki
(anggota gerak bawah) (62 buah). Rangka tubuh manusia mempunyai berbagai fungsi
antara lain memberi bentuk tubuh,melindungi bagian-bagian tubuh yang
lemah,menegakkan tubuh,tempat melekatnya otot-otot rangka,sebagai alat gerak
pasif,sebagai tempat produksi sel-sel darah merah dan sebagai cadangan kolium dan
fosfat.
Menurut jaringan penyusun dan sifat-sifatnya, tulang dibedakan menjadi tulang
rawan dan tulang keras.
a. Tulang Rawan
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondroblas. Sel-sel ini
mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas akan
terkurung oleh matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam
lakuna terdapat kondroblas yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit (sel tulang
rawan).
Tulang rawan pada anak-anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa.
Tulang rawan pada anak-anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung
sel-sel tulang rawan. Sementara itu, tulang rawan orang dewasa lebih banyak
mengandung matriks dan berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan) yang
mengandung kondroblas.
Tulang rawan pada orang dewasa hanya terdapat pada bagianbagian tertentu. Matriks
pada tulang rawan umumnya berupa hialin yang homogen dan jernih. Matriks yang
berserabut lebih banyak mengandung zat kolagen (zat perekat tulang).

b. Tulang Keras (Osteon)


Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan matriks yang
mengandung zat kapur dan fosfat. Kedua zat ini menyebabkan tulang menjadi keras.
Pada tulang keras, osteoblas pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut osteosit (sel
tulang). Antara lakuna satu dengan lakuna lainnya dihubungkan oleh kanalikuli. Di
dalam kanalikuli terdapat sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi
kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang keras dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons (tulang
berongga). Tulang kompak (tulang padat) mempunyai matriks tulang yang rapat dan
padat, misalnya pada tulang pipa. Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga
pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Apabila berwarna merah berarti
mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa. Apabila
berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang
pipa.
Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang pipa.
a. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan
tulang kompak, yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. Contoh: tulang tengkorak, tulang
rusuk, dan tulang belikat.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini
mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh: tulang
telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
c. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk seperti tabung, kedua ujungnya bulat, dan bagian tengahnya
silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian tulang pipa terdiri dari tulang kompak (tulang
padat) dengan sedikit komponen tulang spongiosa (tulang berongga-rongga). Pada
bagian dalam tulang tersebut terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh: tulang
paha, tungkai bawah, dan tungkai atas.

Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifisis, bagian tengah
disebut diafisis tersusun atas tulang keras. Bagian antara epifisis dan diafisis disebut
cakraepifisis atau metafisis yang terdiri atas tulang rawan dan mengandung banyak
osteoblas. Bagian cakraepifisis merupakan bagian yang dapat bertambah panjang
terutama dalam usia pertumbuhan. Cakraepifisis orang dewasa tidak tumbuh meninggi
lagi karena sudah menulang semua. Sebaliknya, bagian tengah tulang pipa terdapat sel-
sel osteoklas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga
tersebut terisi sumsum tulang.
Tulang-tulang dalam tubuh manusia kurang lebih berjumlah 200 buah. Komponen-
komponen penyusun tulang adalah air (25%), zat organik berupa serabut (30%), dan zat
mineral terutama kalsium fosfat dan sedikit garam magnesium (45%). Tulang-tulang
tersebut akan tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu sehingga membentuk
rangka.

Rangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial
dan skeleton apendikuler.

a. Skeleton Aksial
Skeleton aksial yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh. Rangka ini meliputi
tengkorak, ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor, tulang dada, serta tulang iga atau
rusuk.

1) Tulang Tengkorak Tulang tengkorak terdiri atas 28 buah tulang. Tulang


tengkorak berfungsi melindungi otak, mata, dan telinga dalam. Tulang-tulang
pembentuk tengkorak dibedakan atas tulang tengkorak wajah (muka) dan tengkorak
pelindung otak (kubah).
Hubungan tulang yang terdapat pada tengkorak kepala bersifat suture yaitu tidak dapat
digerakkan. Kesatuan susunan tengkorak yang tegak seolah ”terletak” seimbang di atas
ruas teratas (pertama) tulang belakang adalah tulang atlas. Sendi yang menghubungkan
tengkorak dengan tulang belakang ini disebut sendi atlas (sendi putar), sehingga
memungkinkan gerak kepala mengangguk ke depan dan ke belakang, menggeleng ke
kiri dan ke kanan, bahkan berputar ke kiri dan ke kanan dengan wajah tetap menghadap
ke depan.

2) Ruas-Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) dan Tulang Ekor Ruas-ruas tulang


belakang (vertebrae) terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa
bagian . Tiap vertebrae dilindungi oleh lapisan tulang rawan yang disebut diskus
intervertebrae. Sementara itu, tulang sakrum maupun tulang ekor telah menyatu sejak
embrio. Tulang belakang selain untuk menyangga tengkorak merupakan tempat
perlekatan tulang-tulang rusuk yang membentang ke kiri dan ke kanan. Pada tulang
belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi sebagai penyangga berat dan
memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak.

3) Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Sternum) Tulang dada terdiri dari bagian
kepala (manubrium), badan (corpus), dan ekor (processus xiphoideus) yang berupa
tulang rawan. Pada tulang dada melekat tulang rusuk (costae). Tulang rusuk terdiri dari
12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk
dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.

a) Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-
ruas tulang belakang, sedangkan ujung depan melekat pada tulang dada.

b) Tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang. Ujung belakang melekat pada tulang
belakang dengan ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
c) Tulang rusuk melayang berjumlah dua pasang. Ujung belakang melekat pada tulang
belakang, sedangkan ujung depan bebas tidak melekat. Tulang rusuk dan tulang dada
berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru.

c. Skeleton Apendikuler Skeleton apendikuler terdiri atas tungkai atas


(tulang anggota depan) dan tungkai bawah (tulang anggota belakang).
Tungkai atas berhubungan dengan tulang aksial pada bahu. Bahu manusia
tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat.
Tungkai bawah berhubungan dengan tulang aksial pada gelang panggul.
Gelang panggul terdiri atas tulang sakrum yang merupakan persatuan enam
ruas tulang, yaitu sepasang tulang usus kiri kanan, sepasang tulang duduk,
dan sepasang tulang kemaluan. Struktur tulang panggul sesuai untuk berdiri
tegak di atas kedua kaki.
C. Otot
1. Otot
Otot-otot merupakan alat gerak aktif. Otot mempunyai tiga kemampuan spesifik
berikut
. a. Kemampuan untuk memendek (berkontraksi) disebut kontratibilitas.
b. Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan
saat kontraksi otot disebut ekstensibilitas.
c. Kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah kontraksi atau ekstensi
disebut elastisitas. Saat otot kembali ke ukuran semula, otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi tiga macam, yaitu otot jantung, otot lurik,
dan otot polos
a. Otot Lurik
Otot lurik atau disebut juga dengan otot rangka karena melekat pada rangka dan
berfungsi menggerakkan rangka. Otot lurik tersusun atas serabut-serabut otot atau
miofibril yang berinti banyak. Miofibril dalam plasma berwarna gelap dan terang,
tersusun teratur, dan tampak bergaris sehingga disebut otot seran lintang atau otot lurik.
Miofibril membentuk kumpulan serabut yang disebut otot atau daging. Tiap
kumpulan serabut dilindungi oleh selaput yang disebut fasia propria, sedangkan otot
atau daging dilindungi oleh selaput fasia superfisialis. Biasanya gabungan otot
berbentuk kumparan dengan bagian tengahnya menggelembung disebut empal atau
ventrikel.
Sementara itu, bagian tepi gabungan otot tersebut mengecil disebut urat otot atau
tendon. Bagian empal dapat berkontraksi mengerut dan mengendur. Setiap otot
memiliki dua buah tendon atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
disebut origo.
Otot lurik disebut otot sadar karena bekerjanya dikendalikan oleh kehendak kita.
Kontraksinya cepat, tidak teratur, dan mudah lelah. Otot lurik dapat bergerak karena
rangsang berupa panas, dingin, arus listrik, dan rangsang kimia.
b. Otot Jantung atau Myocardium
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini secara anatomis mempunyai ciri
seperti otot lurik, tetapi berinti banyak dan terletak di tengah. Otot jantung mempunyai
cabang-cabang yang menghubungkan sel satu dengan selsel lain disebut anastomosis.
Batas antarselnya tampak jelas dan disebut diskus interkalaris.
c. Otot Polos
Sel-sel otot polos mempunyai bentuk seperti gelendong, berinti satu, dan terdapat di
tengah. Miofibril berwarna polos (tidak berwarna gelap dan terang). Kerja otot polos
adalah tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak), lambat, teratur, dan tidak mudah lelah.
Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh
darah sehingga sering disebut otot alat-alat dalam.
2. Macam-Macam Gerak
Otot bekerja secara berpasangan untuk menghasilkan gerak. Ada dua macam pasangan
yang terjadi yaitu antagonis dan sinergis. Pasangan otot yang melakukan gerak
berlawanan terhadap otot yang sedang melakukan kontraksi disebut otot antagonis.
Sebaliknya pasangan otot yang kerjanya saling menunjang disebut otot sinergis.
Contoh otot sinergis yaitu otot pronator teres dan pronator kuadratus. Bila keduanya
berkontraksi, telapak tangan akan menelungkup.

Otot antagonis memiliki beberapa jenis berikut :

a. Ekstensi – Fleksi
Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak
membengkokkan. Misalnya saat kita berdiri kaki dalam posisi lurus disebut
ekstensi, sedangkan saat jongkok kaki dalam posisi menekuk disebut fleksi.
b. Abduksi – Adduksi
Abduksi adalah gerakan menjauhi badan, sedangkan adduksi adalah gerakan
mendekati badan. Contoh: gerak tangan sejajar bahu disebut abduksi, sedangkan
gerak (sikap sempurna) disebut adduksi.
c. Depresi – Elevasi
Depresi adalah gerak menurunkan, sedangkan elevasi adalah gerak mengangkat,
misalnya gerakan menunduk dan menengadah.
d. Supinasi – Pronasi
Supinasi adalah gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah gerak
menelungkupkan tangan. Kedua macam gerakan ini seperti gerakan melingkar satu
sumbu sentral sehingga disebut juga rotasi.
3. Mekanisme Gerak Otot dan Sumber Energi
Secara makroskopis gumpalan otot memiliki ujung-ujung otot yang disebut tendon. Di
antara dua tendon terdapat bagian pusat otot yang disebut belli. Bagian ini memiliki
kemampuan berkontraksi. Ujungujung otot melekat pada tulang dengan dua tipe
perlekatan, yaitu origo dan insersio.
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau
sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami perubahan
posisi saat otot berkontraksi disebut insersio.

D. Teknologi yang berkaitan dengan system gerak pada manusia


1. Penyembuhan Patah tulang
Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.

Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras disekeliling tulang yang patah.

Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau


piringan pada tulang yang patah.

Penarikan, yaitu menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang mengalami
deformitas dan mempercepat penyembuhan.

2. Penyembuhan kanker/tumor tulang


Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba
membunuh sel kanker.

Radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif seperti sinar
X, electron, sinar Gamma atau partikel lain.

Operasi bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang.

3. Pergantian sendi
Pergantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak
dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran.

4. Transplantasi sumsum
Transplantasi sumsum yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan kepada
orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum
dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya, karena
sumsum sangat lunak.

5. Penanggulangan skoliosis kongenitalis


Skoliosis kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung  tulang belakang bayi yang
baru lahir. Skoliosis ini dapat menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak
yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, seringkali dilakukan tindakan pengobatan
dengan memasang penyangga sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin
memburuk, perlu dilakukan pembedahan.

6. Implan
Implan adalah pemasangan suatu material dari benda rigid atau kaku pada tulang
belakang yang mengalami gangguan.

7. Tangan bionik
Tangan bionik adalah tangan buatan yang fungsional  sehingga dapat digunakan untuk
memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya mengetik.

8. Kaki bionic
Kaki bionik merupakan kaki buatan yang dilengkapi dengan
perangkat Bluetooth. Chip komputer ditanamkan pada setiap kaki untuk
mengirimkan sinyal ke motor dikedua sendi buatan sehingga lutut dan mata kaki
dapat berpindah dan melakukan gerakan yang terkoordinasi, misalnya berdiri,
berjalan dan mendaki. Kaki bionik ini menggunakan energy dari baterai.
9. Kursi Roda
Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan. Alat
ini dapat digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan
menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis.

10. Penanggulangan kaki O


Penanggulangan kaki O dilakukan dengan pemakaian sepatu khusus yang harus selalu
dipakai.

11. Viskosuplementasi
Viskosuplementasi adalah menyuntikkan asam hialuronat ke celah-celah sendi untuk 
memperbaiki gizi dan pelumasan.
12. Pencangkokan tulang rawan
Teknik ini adalah menanam tulang rawan pasien dan memindahkan jaringan tersebut ke
area yang rusak.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sistem gerak manusia adalah sistem gerak yang digunakan untuk menopang tubuh
manusia dan digunakan untuk bergerak dan menjaga kesetabilan tubuh
manusia.Sistem gerak manusia terdiri dari tulang,persendian,dan juga otot.
2. Tulang adalah organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk kerangka
manusia.
3. Menurut jaringan penyusun dan sifat-sifatnya, tulang dibedakan menjadi tulang
rawan dan tulang keras.
4. Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang
pipa.
5. Rangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial
dan skeleton apendikuler.
Skeleton aksial :
- Tulang Tengkorak
- Ruas tulang belakang
- Tulang rusuk dan tulang dada
Skeleton apendikuler :

- Tungkai atas
- Tungkai bawah
6. Otot mempunyai tiga kemampuan spesifik berikut
a. Kemampuan untuk memendek (berkontraksi) disebut kontratibilitas.
b. Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat
kontraksi otot disebut ekstensibilitas.

c. Kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah kontraksi atau ekstensi


disebutelastisitas. Saat otot kembali ke ukuran semula, otot disebut dalam keadaan
relaksasi.

7. Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi tiga macam, yaitu otot jantung, otot lurik,
dan otot polos
8. Macam gerak otot terbagi 2 yaitu :
a. otot sinergis
- otot pronator teres
- pronator kuadratus
b. Otot antagonis
- Ekstensi – Fleksi
- Abduksi – Adduksi
- Depresi – Elevasi
- Supinasi – Pronasi
9. Teknologi yang berkaitan dengan system gerak pada manusia
- Penyembuhan Patah tulang
- Penyembuhan kanker/tumor tulang
- Pergantian sendi
- Transplantasi sumsum
- Penanggulangan skoliosis kongenitalis
- Implan
- Tangan bionic
- Kaki bionic
- Kursi roda
- Penanggulangan kaki O
- Viskosuplementasi
- Pencangkokan tulang rawan
B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://sel.co.id/teknologi-sistem-gerak/

http://asrofimuhammad183.blogspot.com/2015/07/sistem-gerak-manusia_85.html

Purnomo,dkk. 2009. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: PT.Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai