Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

KELOMPOK 4
NIM NAMA
21002 ANGGI SETYONINGRUM
21012 ESTI KURNIA LESTARI
21015 INDRA PANGESTU
21019 QANITA AULIA
21021 REHAN VITA PATRIANI
21023 RINA KUSUMANINGRUM
21024 ROSSY MARETA TRY MULYANI
21028 VISTO PRAYOGA

PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN
2021/2022

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………… 1.1

Daftar isi ………………………………………………… 1.2

BAB 1 ………………………………………………… 1.3

BAB 2 ………………………………………………… 1.4

BAB 3 ………………………………………………… 1.5

Daftar Pustaka ………………………………………………… 1.6

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berupa makalah
dengan tepat waktu.

Berikut ini kami sampaikan sebuah makalah pendidikan dalam keperawatan , yang menurut
kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sistem pendidikan
dalam keperawatan di Indonesia.

Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi dari makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah bagian yang penting dalam kehidupan setiap manusia untuk meraih
kualitas pribadi yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan Grene (dalam Martono,
2012:195) mendefenisikan pendidikan dengan usaha manusia untuk menyiapkan dirinya
pada suatu kehidupan yang bermakna. Dengan demikian, pendidikan dapat dirumuskan
sebagai usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi,
membina, mambantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Kemampuan ini dapat
mengantarkan seseorang menjadi lebih pintar, lebih tahu dan lebih mengerti, dan lebih
menguasai dalam menerapkan kemampuannya sehingga bisa mencapai profesionalitas
yang tinggi dan berkepribadian yang lebih baik.

Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan
segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007).

Keperawatan adalah pelayanan langsung, beriorientasi pada tujuan, dan membantu


individu, keluarga, masyarakat yang sakit atau sehat, dengan penampilan kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan (Effendy, 1998)

Berdasarkan pemahaman tersebut diatas, pendidikan dalam keperawatan merupakan


sebuah usaha yang sistematis untuk memotivasi, membina, membantu serta
membimbing seseorang dalam mengerti dan memahami sebuah profesi yang
berorientasi pada pelayanan kesehatan yaitu keperawatan. Sehingga diharapkan
seseorang tersebut mampu menjadi tenaga keperawatan yang profesional dengan
pribadi yang baik.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, dijelaskan bahwa pendidikan dalam keperawatan


sangat berperan penting dalam menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional,
berkepribadian, berakhlak & budi pekerti yang baik. Sehingga diperlukan adanya
pemahaman mengenai sejarah pendidikan dalam keperawatan serta tujuan dan fungsi
pendidikan dalam keperawatan.

C. TUJUAN

Pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui sejarah pendidikan dalam


keperawatan
di indonesia.
Pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui tujuan pendidikan dalam
keperawatan.
Pembaca khususnya mahasiswa dapat mengetahui fungsi pendidikan dalam
keperawatan.
BAB II

1. Sejarah Pendidikan Keperawatan di Indonesia.

Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah struktur


kependidikan atau body of knowledge yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar
pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya. Hal ini menyebabkan
Profesi Keperawatan selalu dituntut untuk mengembangkan dirinya dan berpartisipasi aktif
dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia.

Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai


dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat deklarasi dan
kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh
seluruh komponen keperawatan indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah
Kemendiknas dan Kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu
kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan
profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendidikan jenjang tinggi dan sejak itu pula
mulai dikaji dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama
yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.

Dalam mewujudkan body of knowledge yang jelas, pendidikan keperawatan di indonesia


mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional. Jenis
pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup :

1. Pendidikan Vokasional; yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk
memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia.

2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.

3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang


mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus.
4. Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, spesialis dan doktor.

Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Asosiasi Pendidikan Ners.

Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian Pendidikan Nasional


(Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan sebagai suatu profesi
untuk meningkatkan knowledge, skill, personality yang lebih baik.

Sejak 2008, PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas melalui
project Health Profession Educational Quality (HPEQ), menperbaharui dan menyusun kembali
Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan
Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan ners Indonesia
dan semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan saat ini sudah diselesaikan
menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang pendidikan
keperawatan Indonesia.

Standar-standar yang dimaksudkan sebelumnya juga mengacu pada perkembangan


keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah ini sekilas
kami sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah Akademik Pendidikan
Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, Jenjang, Gelar Akademik dan Level KKNI. Untuk
Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia, meliputi :

1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan
dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat.

2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan
pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mencangkup beberapa program
( Sarjana, Magister, Doktor ).

3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi
perawat. Dan berikut ini untuk Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan
sebutan Gelar antara lain :

A. Pendidikan untuk jenjang SMK ( SPK ).


a. Pendidikan untuk jenjang DIII ( Diploma Tiga ) keperawatan lulusannya mendapat
sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep).

b. Pendidikan untuk jenjang Ners (Nurse) yaitu ( Sarjana + Profesi ),lulusannya


mendapat sebutan Ners ( Nurse ), sebutan gelarnya ( Ns.).

c.  Pendidikan untuk jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar

( M.Kep ).

d. Pendidikan untuk jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

·         Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya ( Sp.KMB ).

·         Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Mat ).

·         Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Kom ).

·         Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya ( Sp.Kep.Anak ), e). Spesialis Keperawatan


Jiwa, Lulusannya ( Sp.Kep.Jiwa ).

·         Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya ( Dr.Kep ).

a. Pendidikan untuk jenjang DIII ( Diploma Tiga ) keperawatan lulusannya mendapat


sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD.Kep).

b. Pendidikan untuk jenjang Ners (Nurse) yaitu ( Sarjana + Profesi ), lulusannya mendapat
sebutan Ners ( Nurse ), sebutan gelarnya ( Ns. ).

c. Pendidikan untuk jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep).

d.      Pendidikan untuk jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:


·         Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya ( Sp.KMB ).

·         Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Mat ).

·         Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya ( Sp.Kep.Kom ).

·         Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya ( Sp.Kep.Anak ), e). Spesialis


Keperawatan Jiwa, Lulusannya ( Sp.Kep.Jiwa ).

·         Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya ( Dr.Kep ).

Sedangkan lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai
berikut:

1) DIII ( Diploma tiga ) Keperawatan - Level KKNI 5.

2) Ners ( Sarjana + Ners ) - Level KKNI 7.

3) Magister keperawatan - Level KKNI 8.

4) Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8.

5) Doktor keperawatan - Level KKNI 9.

2. . Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan


Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi kepada
masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan dikenal
sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang sangat umum tersebut. Salah
seorang diantaranya adalah Herbert Spencer (1860) yang menganalisis tujuan
pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan dengan:

1. Kegiatan demi kelangsungan hidup.

2. Usaha mencari nafkah.

3. Pendidikan anak.

4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.

5. Penggunaan waktu senggang.

Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas apa
yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi kehidupannya
dalam masyarakat. Bloom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu :

1. Kognitif (head)

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal dunia


sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental. Tujuan kognitif
dibagi dalam 6 bagian, yaitu :

a. Knowledge (Pengetahuan) Meliputi informasi dan fakta yang dapat


dikuasai melalui hafalan untuk diingat.

b. Comprehension (Pemahaman) Merupakan kesanggupan untuk


menyatakan suatu definisi, rumusan, menafsirkan suatu teori.
A. Application (Penerapan) Merupakan kesanggupan menerapkan atau
menggunakan suatu pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan
penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam.
B. Analysis (Analisis) Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam
unsur-unsurnya misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan alam
dan jagad raya.

C. Synthesis (Sintesis) Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara


sejumlah unsur.

D. Evaluation (Penilaian) Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.

1. 2. Afektif (heart)

Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai atau


perkembangan emosional dan moral. Tujuan afektif dibagi dalam 5 bagian, yaitu :

A. Receiving Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.

B. Responding (Merespon) Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma


tertentu, menunjukan kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas
dalam merespon.

C. Valuing (Menghargai) Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma,


dan mengikat diri pada norma tersebut.

D. Organization (Organisasi) Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai,


menyusun suatu sistem nilai-nilai.
E. Characterization by Value or Value Complex Mewujudkan nilai-nilai dalam
pribadi sehingga merupakan watak seseorang, norma itu menjadi bagian diri
pribadi.

1. 3. Psikomotor (hand)

Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung


unsur motoris. Peran perawat tidak hanya care giver (pemberi asuhan) saja tetapi
juga sebagai concelor, educator dan concultant, sehingga dengan perannya
tersebut seorang perawat memerlukan pengetahuan tentang pendidikan agar bisa
memberikan pendidikan secara sistematis sesuai cara, metode dan media
pendidikan yang benar dan tepat terhadap klien, sehingga hasil dari pendidikan
yang diberikan kepada klien bisa tercapai tepat sasaran dan tepat guna. Perawat
Harus menguasai bidang pendidikan, karena dengan mempelajari ilmu
pendidikan seorang mahasiswa prodi keperawatan diharapkan dapat memberi
dan menerima informasi yang akan dibutuhkan dalam menghadapi pasien ( orang
lain) sehingga mampu mengarahkan pada pencapaian kompetensi profesional.

3. Fungsi Pendidikan Keperawatan

Fungsi pendidikan dalam keperawatan terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu
:

Fungsi Pendidikan

1. Peserta didik dalam hal kaulifikasi/persyaratan, mekanisme seleksi dan penerimaan,


serta daya tampung peserta didik.

2. Proses pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan/rumusan kompetensi, kurikulum


pendidikan, proses pembelajaran/evaluasi hasil belajar, fasilitas sumber daya
pendidikan, dan rumah sakit pendidikan.

3. Lulusan yang mencakup kaulifikasi/persyaratan, mekanisme penilaian akhir/keprofesian,


dan jumlah yang diluluskan dan sebaran.

Fungsi penelitian Fungsi ini mencakup :


1. Berperan aktif dalam riset dasar dan terapan, pengembangan
ilmu pengetahuan ilmu keperawatan, mengembangangkan
teknologi keperawatan, meningkatkan mutu, dan memperluas
jangkauan pelayanan.
2. Manfaatkan tekhnologi maju secara tepat dalam rangka
meningkatkan mutu dan memperluas jangkauan pelayanan
professional.

3. Melaksanakan berbagai bentuk kegiatan ilmiah yang meliputi


ceramah/diskusi ilmiah, forum ilmiah, tulisan ilmiah/majalah
ilmiah dan pengawal ilmu keperawatan.

Fungsi pengabdian masyarakat Fungsi ini mencakup :

1. Pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk, sifat dan jenjang pelayanan
kepada masyarakat, serta membangun model pelayanan/asuhan keperawatan.

2. Pendidikan dan bimbingan masyarakat dengan cara membina kemampuan masyarakat


mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi.

3. Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan melaksanakan


pelayanan/asuhan keperawatan professional.

4. Memberi konsultasi dalam keperawatan kepada berbagai pihak yang memerlukan.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Keperawatan adalah sebuah profesi, di mana di dalamnya terdapat sebuah body of knowledge
yang jelas. Profesi Keperawatan memiliki dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat
dikembangkan setinggi-tingginya. Pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di
Universitas Indonesia yang program pertamanya dibuka tahun 1985. Pendidikan keperawatan
di Indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional.

Herbert Spencer (1860) menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang berkenaan
dengan kegiatan demi kelangsungan hidup, usaha mencari nafkah, pendidikan anak,
pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara, penggunaan waktu senggang.
Sedangkan Bloom cs membedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Pengembangan dan pembinaan pendidikan keperawatan diarahkan kepada pembinaan


kemampuan institusi pendidikan untuk melaksanakan tiga fungsi pokok perguruan tinggi, yaitu
fungsi pendidikan, fungsi penelitian, dan fungsi pengabdian masyarakat.

Dari pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa profesi keperawatan harus
menempuh pendidikan dalam keperawatan . Pendidikan dalam keperawatan harus memiliki
sistem kependidikan serta mempunyai tujuan dan fungsi yang jelas. Guna menyiapkan tenaga
keperawatan yang profesional yang mampu menerapkan keilmuannya dalam kehidupan kerja
dan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai