Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

KEPERAWATAN ANAK II
ASUHAN KEPERAWATAN
“PRIORITAS MASALAH KELEBIHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA KASUS
GAGAL GINJAL KRONIK”

DOSEN PENGAJAR:
Putri Kristyaningsih, S., Kep., Ns., M. Kep

ANGGOTA KELOMPOK 11
1. Rosa Rahmania A (10219051)
2. Salsabiila Aprilia (10219052)
3. Sendi Eka Oktaviani (10219053)
4. Sinta Purnamasari (10219055)
5. Siska Fithia Putri (10219056)
6. Devita Putri Hayu Nandani (70420003)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN

ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1. DS :
- Ibu pasien Gangguan mekanisme Hipervolemia
mengatakan regulasi
bengkak pada
kedua kaki,
bengkak pada
pipi, perut
kembung.
- Ibu pasien
mengatakan
anaknya terlihat
lemas dan telapak
tangan pucat
DO :
- TTV :
TD : 120/80
mmHg
N : 97 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,7°C
- Terdapat udem
pada kedua kaki,
pada wajah
khususnya pada
pipi dan palbebra,
udem +2, saat ini
terpasang infus
Rnger Laktat 7
tpm, BUN 12.0
mg/dL (H),
Hemoglobin 6,1
g/dL (L),
konjungtiva
anemis, telapak
tangan tampak
pucat, pasien tidak
sesak napas saat
melakukan
aktivitas.
2. DS :
- Ibu pasien Ketidakmampuan Defisit pengetahuan
mengatakan tidak mengenal masalah
mengetahui apa kesehatan
itu penyakit gagal
ginjal kronik,
penyebab dan
tanda gejala
penyakit gagal
ginjal kronik.

DO :
- Saat ditanya
tentang
pengertian, tanda
dan gejala dan
penanganan gagal
ginjal kronik,
pasien dan
keluarga
mengatakan tidak
tahu dan
menggeleng
kepala.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia berhubungan dengan Gangguan Mekanisme Regulasi.
2. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga Mengenal Masalah
Kesehatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : An. A
Umur : 11 tahun
Dx. Medis :
No. Rekam Medis :-
Tanggal : 06 Oktober 2021

No DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


. KEPERAWATA HASIL
N
1. Hipervolemia Setelah 1. Terbebas Manajemen - Beberapa kondisi
berhubungan dilakukan dari edema, Hipervolemia : yang dapat
dengan asuhan efusi, menyebabkan
Gangguan keperawatan anasarka O: Hipervolemia yaitu
1x24 jam 2. Tanda – -Identifikasi gagal jantung
Mekanisme
diharapkan tanda vital penyebab kongestif, infark
Regulasi
Hipervolemi dalam batas hypervolemia miokard, penyakit
Ds : a dapat normal - Monitor status katup jantung,
-Ibu pasien teratasi hemodinamik sirosis hati, dan
mengatakan kaki (mis: frekuensi gagal ginjal.
kedua anaknya jantung,
bengkak, pipi tekanan darah, - Pada kebanyakan
bengkak, dan perut MAP, CVP, kasus, jumlah aliran
terasa kembung PAP, POMP, harus sama atau
CO, CI), jika lebih dari jumlah
-Ibu pasien tersedia yang dimasukkan.
mengatakan - Monitor intake Keseimbangan
anaknya terlihat dan output positif menunjukkan
lemas dan telapak cairan kebutuhan evaluasi
tangan pucat - Monitor lebih lanjut.
kecepatan infus
Do : secara ketat -Mencegah
-TTV : terjadinya intake
-TD : 120/80 T: cairan berlebihan
mmHg -Timbang berat sehingga
-N : 97 x/menit badan setiap memperparah
-RR : 18 x/menit hari pada waktu keadaan kelebihan
-Suhu : 36,7°C yang sama volume cairan
- Terdapat udem - Batasi asupan
cairan dan -Membantu
pada kedua kaki, garam mengevaluasi status
pada wajah - Tinggikan cairan khususnya
khususnya pada kepala tempat bila dibandingkan
pipi dan tidur 30-40º dengan berat badan.
Peningkatan berat
palbebra, udem
E: badan antara
+2,
-Anjurkan pengobatan harus
- saat ini melapor jika tidak leboh dari 0,5
terpasang infus haluaran urine kg/hari
Rnger Laktat 7 <0,5 mL/kg/jam
tpm, BUN 12.0 dalam 6 jam -Pembatasan cairan
mg/dL (H), - Anjurkan membutuhkan
Hemoglobin 6,1 melapor jika kerjasama dari
g/dL (L), BB bertambah semua pihak
- konjungtiva >1 kg dalam termasuk pasien dan
anemis, telapak sehari keluarga
- Ajarkan cara
tangan tampak
mengukur dan -Diuretik dapat
pucat, pasien
mencatat meningkatkan laju
tidak sesak napas asupan dan aliran urine
saat melakukan haluaran cairan sehingga produksi
aktivitas. - Ajarkan cara urine meningkat
membatasi guna mengurangi
cairan kelebihan volume
cairan dalam tubuh
K:
-Kolaborasi
pemberian
diuretic
- Kolaborasi
penggantian
kehilangan
kalium akibat
diuretic
- Kolaborasi
pemberian
CRRT, jika
perlu

2. Defisit Setelah 1. Lebih O : identifikasi - Keluarga


Pengetahuan dilakukan mengetahui masalah mengetahui
berhubungan asuhan system kesehatan penyakit
dengan keperawatan kesehatan individu, Gagal
1x24 jam dan lebih keluarga, dan Ginjal
Ketidakmampua
n Keluarga diharapkan mengetahui masyarakat. Kronik
Mengenal keluarga tentang - Dengan
Masalah lebih penyakit T : libatkan mengetahui
Kesehatan mengenal yang sedang kolega/teman penyakit
masalah di derita untuk Gagal
kesehatan oleh pasien. membimbing Ginjal
Ds :
pemenuhan Kronik
-Ibu pasien kebutuhan diharapkan
mengatakan tidak kesehatan. keluarga
mengetahui apa mampu
itu penyakit E : bombing mengenal
gagal ginjal untuk masalah.
kronik, penyebab bertanggung - Dengan
dan tanda gejala jawab mengetahui
penyakit gagal mengidentifikas penyakit
ginjal kronik. i dan Gagal
mengembangka Ginjal
n kemampuan Kronik
memecahkan mengetahui
masalah penyebab
kesehatan serta tanda
secara mandiri dan gejala
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai