Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hikma Syam

Nim : C30020012
D3 Akuntansi

1. Beberapa teori tentang kecurangan


Fraud triangle
Fraud triangle adalah segitiga kecurangan. Disebut dengan fraud triangle adalah
karena dalam proses kecurangan yang terjadi, ada tiga tahap penting yang
memengaruhi seseorang untuk melakukan kecurangan.

 Tekanan atau pressure ini berhubungan dengan niat seseorang dalam


melakukan kecurangan. Seseorang yang melakukan fraud pasti memiliki
motivasi atau dorongan tersendiri.
Misalnya saja seorang karyawan telah menggelapkan dana perusahaan dan
digunakan untuk memenuhi gaya hidup yang tinggi. Masalah finansial pribadi
adalah salah satu tekanan yang paling besar untuk mendorong seseorang
melakukan fraud.

 Peluang adalah kesempatan seorang pekerja untuk melakukan tindakan


kecurangan. Kesempatan untuk melakukan fraud biasanya disebabkan oleh
beberapa hal, di antaranya:
Kontrol dari perusahaan yang masih lemah
SOP yang berjalan tidak kondusif
Adanya multijob pada seorang karyawan
Situasi kerja kurang kondusif.
 Pembenaran, Ketika tindakan fraud telah terdeteksi, biasanya pelaku akan
memberikan alasan yang rasional sebagai bentuk pembelaan diri. Rasionalisasi
ini terjadi untuk menjadikan kesalahan yang terjadi adalah tindakan yang
wajar dilakukan.
Contoh alasan yang sering digunakan pelaku fraud adalah, alibi gaji yang
diberikan tidak sesuai dengan keuntungan yang sudah diterima perusahaan.
Ketiga tahapan fraud triangle adalah sifatnya saling berkaitan.
Artinya, seorang pekerja tidak akan memiliki kesempatan jika tidak mendapat
dorongan atau tekanan untuk berbuat curang.

Fraud diamond
Penelitian ini menggunakan teori Fraud Diamond yang dikembangkan oleh Wolfe &
Hermanson (2004), mengatakan bahwa kecurangan disebabkan oleh empat faktor,
yang terdiri dari tekanan (pressure), peluang (opportunity), rasionalisasi
(rationalization), dan kemampuan (capability).

Fraud Pentagon
Teori Fraud Pentagon meliputi lima elemen penyebab penipuan yaitu tekanan,
peluang, rasionalisasi, kompetensi, dan arogansi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara elemen dalam teori fraud pentagon pelaporan keuangan
baik secara parsial maupun simultan.

2. Jelaskan komponen fraud tree yang terbagi atas 3 kelompok


1. Penyimpangan atas aset (Penyalahgunaan Aset)
Penyalahgunaan aset meliputi harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan
penipuan yang paling mudah dideteksi karena bentuk sifatnya yang nyata atau dapat
diukur/dihitung (nilai yang ditentukan).
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement)
Pernyataan penipuan meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif
suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk mengungkap kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (rekayasa keuangan) dalam
penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat
dianalogikan dengan istilah window dressing.
3. Korupsi (Korupsi)
Jenis penipuan yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan
pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis yang paling
banyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan
masih kurangnya kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya
masih ada dipertanyakan Jenis penipuan ini sering kali tidak dapat dideteksi karena
para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme).
Termasuk didalamnya adalah pemerintah yang berwenang, konflik kepentingan,
penyuapan, penerimaan yang tidak sah, dan pemerasan ekonomi.

3. Korupsi menurut UUD tipikor


Korupsi merupakan suatu perbuatan yang bertentangan dengan moral dan melawan
hukum yang bertujuan menguntungkan dan/atau memperkaya diri sendiri dengan
meyalahgunakan kewenangan yang ada pada dirinya.

Anda mungkin juga menyukai