Anda di halaman 1dari 16

RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEKERJAAN : PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN DENGAN SENG BJLS TINGGI 2 M


LOKASI : DESA LEMBAK - SUMARTERA SELATAN
TAHUN : 2013

HARGA SATUAN JUMLAH HARGA


NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT.
( Rp) ( Rp)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi alat dan bahan kerja 1.00 Ls 500,000.00 500,000.00
2 Penjaga Keamanan selama pekerjaan berlangsung 1.00 Ls 250,000.00 250,000.00
Sub Jumlah 750,000.00

II. PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN


1 Pembuatan pagar pengaman seng gelombang t. 2,00 m 290.00 M1 199,100.00 57,739,000.00
Sub Jumlah 57,739,000.00

III. PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pek. Cat Seng Baru 580.00 M2 43,965.00 25,499,700.00
2 Administrasi dan Dokumentasi 1.00 Ls 350,000.00 350,000.00
3 Pembersihan Akhir 1.00 Ls 200,000.00 200,000.00
Sub Jumlah 26,049,700.00
#REF!
REKAPITULASI BIAYA
PEKERJAAN : PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN DENGAN SENG BJLS TINGGI 2 M
LOKASI : DESA LEMBAK - SUMARTERA SELATAN
TAHUN : 2013

Bersama ini kami JUMLAH BIAYA


NO. ajukan penawaran
URAIAN PEKERJAAN
harga Pekerjaan ( Rp)
Pagar Pengaman
I. PEKERJAAN PERSIAPAN lokasi Lahan PT. 750,000.00
Jamsostek
(Persero) Wilayah
II. PEKERJAAN PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN 57,739,000.00
Sumatera II di
Palembang
III. PEKERJAAN PENGECATAN dengan mengacu 26,049,700.00
kepada Rencana
Kerja dan Syarat- JUMLAH 84,538,700.00
Total nilai
syarat (RKS) Jasa 10% 8,453,870.00
penawaran adalah
Pekerjaan Pagar TOTAL 92,992,570.00
sebesar Rp.
Pengaman lokasi
93.473.000 DIBULATKAN 92,992,000.00
Lahan PT.
(Sembilan Puluh
Jamsostek
Tiga Juta Empat
(Persero)
TERBILANG : DELAPAN PULUH SEMBILAN Wilayah
JUTA DELAPAN RATUS TIGA PULUH LIMA RIBU RUPIAH
-Ratus Tujuh
       Masa Puluh
berlaku
Sumatera
Tiga II Ribudi
penawaran adalah
Palembang.
Rupiah ) Jaminan
dengan
30
-       (Tigapuluh)
ketentuan
hari sebagai
kalender Palembang, juli 2013
penawaran
berikut
terhitung
berlaku : mulai
sesuai Hormat Kami
tanggal
dengan surat
masa CV. Restu Ilahi
penawaran
berlakunya ini.surat
-       Penawaran ini
penawaran.
belum termasuk
Pajak.

Kurniady, ST
Direktur

70,000.00 Rp 6,000.00 2500/btg 6 mtr


DAFTAR ANALISA SATUAN PEKERJAAN
PEKERJAAN : PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN DENGAN SENG BJLS TINGGI 2 M
LOKASI : DESA LEMBAK - SUMARTERA SELATAN
TAHUN : 2013

SATUAN HARGA
NO.
HARGA JUMLAH HARGA JUMLAH BIAYA JUMLAH
URAIAN
SATUAN BAHAN TENAGA BAHAN + TENAGA
Anls
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

1 1 M1 Pembuatan pagar pengaman sementara dari seng


gelombang t. 2,00 m
a. Bahan :
2.5000 Kg Semen PC 1,360.00 3,400.00
0.0050 m3 Pasir beton 95,000.00 475.00
0.0090 m3 Koral Beton 350,000.00 3,150.00
0.6000 Btg Kayu Gelam 20,000.00 12,000.00
0.0450 m3 Kayu Kls IV 1,600,000.00 72,000.00
1.1500 Lbr Seng BJLS 49,000.00 56,350.00
0.0900 Kg Paku 22,500.00 2,025.00
b. Tenaga
0.3500 Oh Pekerja 70,000.00 24,500.00
0.2300 Oh Tukang Kayu 90,000.00 20,700.00
0.0300 Oh Kepala Tukang 90,000.00 2,700.00
0.0200 Oh Mandor 90,000.00 1,800.00
Jumlah 149,400.00 49,700.00 199,100.00

2 1 M2 Mengecat Bidang Seng Baru


(Cat dasar 1 x Finishing , 3 x cat penutup)
a. Bahan :
0.3000 Kg Cat Mengkilat 45,000.00 13,500.00
0.1700 Kg Cat dasar 25,000.00 4,250.00
0.2000 Ltr Thiner 22,500.00 4,500.00
0.2000 Kg Cat menie 30,000.00 6,000.00
0.3000 Bh Amplas Niken 6,000.00 1,800.00
b. Tenaga :
0.0700 Oh Pekerja 70,000.00 4,900.00
0.0800 Oh Tukang cat 90,000.00 7,200.00
0.0150 Oh Kepala tukang 100,000.00 1,500.00
0.0035 Oh Mandor 90,000.00 315.00
Jumlah 30,050.00 13,915.00 43,965.00
DAFTAR HARGA SATUAN DASAR UPAH DAN BAHAN

SATUAN KERJA : 0
PEKERJAAN : PAGAR PENGAMAN LOKASI LAHAN DENGAN SENG BJLS TINGGI 2 M
LOKASI : DESA LEMBAK - SUMARTERA SELATAN
TAHUN : 2013

HARGA SATUAN
NO. URAIAN SATUAN
(Rp)

A. HARGA SATUAN UPAH


1 Kepala Tukang Org/Hari 100,000.00
2 Tukang Org/Hari 90,000.00
3 Mandor Org/Hari 90,000.00
4 Pekerja Org/Hari 70,000.00

B. HARGA SATUAN BAHAN


1 Semen Portland (PC) @ 50 Kg /Zak 68,000.00
2 Semen Portland (PC) /Kg 1,360.00
3 Semen Putih /Zak 97,000.00
4 Semen Warna /Kg 1,940.00
5 Pasir Pasang /M3 95,000.00
6 Pasir Beton /M3 95,000.00
7 Pasir Urug /M3 80,000.00
8 Batu Koral /M3 350,000.00
9 Batu Bata Lobang /Bh 600.00
10 Tanah Urug /M3 75,000.00
11 Besi Beton Polos /Kg 11,500.00
12 Kawat Pengikat Beton /Kg 14,000.00
13 Besi Hollow 40.40 /Btg 20,500.00
14 Paku bermacam ukuran /Kg 22,500.00
15 Seng BJLS 7 ' /lbr 49,000.00
16 Paku Beton /Bh 500.00
17 Paku Plywood /Kg 27,000.00
18 Paku Sekrup /Kg 35,000.00
19 Paku Genteng Metal /Kg 30,000.00
20 Kayu kls II /M3 4,100,000.00
21 Kayu kls III /M3 3,500,000.00
22 Kayu kls IV /M3 1,600,000.00
23 Kayu Gelam dia. 8-10 panjang 4 m' /Btg 20,000.00
24 Amplas Niken /Lbr 6,000.00
25 Amplas Biasa /Lbr 4,500.00
26 Cat Dasar /Kg 25,000.00
27 Cat Menie /Kg 30,000.00
28 Cat Tembok /Kg 15,000.00
29 Cat Minyak /Kg 45,000.00
30 Minyak Cat / Terpentin /Ltr 12,500.00
31 Thinner /Ltr 22,500.00
32 Minyak Bekisting Ltr 17,500.00
33 Dempul Kayu Jadi /Kg 50,000.00
34 Kuas Cat uk. 3" /Bh 7,500.00
35 Rol Cat Tembok /Bh 15,000.00
36 Tatakan Cat Tembok /Bh 15,000.00
37 Ter / Residu /Ltr 7,500.00
Palembang, juli 2013
Hormat Kami
CV. Restu Ilahi

Kurniady, ST
Direktur
SPESIFIKASI DAN PELAKSANAAN TEKNIS

A. LINGKUP DAN LETAK PEKERJAAN.

1. Secara umum ruang lingkup pekerjaan adalah :


Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan Renovasi Gedung Ruang Arsip Pt. Jamsostek (Persero)
cabang Palembang

2. Lokasi pekerjaan ini adalah terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.131 Palembang

B. PENJELASAN UMUM

1. Penjelasan Umum Bangunan.


a. Perincian komponen bangunan tersimpul dalam gambar.
b. Pekerjaan Rehabilitasi tersebut meliputi :
- Renovasi dinding gedung Samping Kanan dan belakang.
- Renovasi Gedung ruangan samping Kiri bagian depan.
- Renovasi Plapong dan Atap Gedung.
- Penambahan tinggi dinding gedung dan talang air beton.

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN :

Secara umum pekerjaan Rehabilitasi Pagar Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang
meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan : Pembuatan Direksi Keet/Gudang bahan dan Barak kerja, Pembongkaran
pada bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan, Pengukuran dan
Pasangan Bouwplank, Pembuatan papan nama proyek.
2. Pekerjaan Pondasi : Pondasi batu bata adukan 1 Pc : 4 Psr untuk dan pondasi setempat beton cor
adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl untuk struktur kolom.
3. Pek. Struktur Beton : a. Untuk pekerjaan Dinding gedung dipasang , Kolom beton, Ring balok
beton dan plat beton bertulang dengan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl
untuk talang air beton.
b. Untuk talang air dicor dengan Beton bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3
Krl dan, dilapisi dengan plester.
c. Untuk Ruang Staf Pengadaan Barang dan jasa diperluas ruanganngan
dang membongkar dinding satu ruangan.
4. Dinding : Batu bata lobang tebal 1/2 batu diplester ad. 1 Pc : 4 Psr
5. Kusen : a. Kusen Pintu, Jendela dan Bouvenly dipasang dari kayu klas II.
b. Kusen Pintu Gudang Ruangan dan Skat KM/WC Lt. III dipasang kusen
kayu kls II jenis merawan/setara.
6. Daun Pintu : a. Pintu utama dipasang dari kayu klas II.
b. Untuk dinding skat ruang Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
dipasang dipasang kusen pintu untuk rauang arsip dari kayu klas II
c. Pintu Ruang Arsip dipasang Panil kayu kls II danpintu KM/WC Lt. III
dipasang Panil allumunium.
7. Daun Jendela dan Bouw : a. Daun Jendela dan Bouvenly dipasang rangka dari kayu kls II + kaca 5
mm
8. Rangka Plafond : Dipasang dari besi hollow ukuran 40.40.dan 40.20. yang berkualitas baik.
9. Penutup plafond : a. Untuk Lt. III dipasang plafond Calsiboard 3,5 mm.
10. Lantai : Untuk ruangan Gedung yang belum terpasang keramik ukuran 30 x 30 cm
ditambah pemasangannya dan selasar Saluran air dicor Beton ad. 1 Pc : 3
Psr : 5 Krl pada bagian yang rusak.
11. Elektrikal : Kabel instralasi menggunakan kabel NYY 2 x 2,5 mm2 dan NYY 2 x 4 mm2
yang mendapat lisensi dari PLN, Lampu dipasang Lampu TL 2 x 20 watt in
box dan Lampu SL 18 watt produksi philips, Stop kontak, saklar dipasang
produksi vimar atau setara.
12. Finishing : a. Dinding & plafond difinishing dengan cat tembok yang bermutu baik ex.
Nippon Paint atau setara
: b. Kusen, daun pintu kayu, teralis besi difinishing dengan cat minyak
mutu B
deng
c. Khusus kusen, daun pintu, jendela, bouvenly dan railling tangga
an difinishing dengan cat yang bermutu baik.
cat
miny
D. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
ak
ex.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN Plato DAN PENDAHULUAN
n/set
a. Membuat papan nama ara proyek yang bertuliskan tentang nama proyek, sumber dana, nama
pekerjaan / kegiatan, biaya serta lokasi pekerjaan dan lain-lain yang diperlukan.
b. Mengamankan dan menjaga semua barang-barang yang akan digunakan pada pekerjaan ini, agar
kwalitas/kwantitas barang/bahan tersebut tetap dalam keadaan baik, yaitu dengan cara
membuat/mendirikan Direksi Keet dan gudang bahan.
c. Membersihkan lokasi pekerjaan dari rumput dan segala macam kotoran yang dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan termasuk membongkar tonggak/akar tumbuhan batang kayu sampai
d. bersih.
Mendatangkan (Leveransir) pengelolaan, pengangkutan dan pengerahan tenaga kerja, yang
secara langsung atau tidak langsung mengarah dalam usaha penyelesaian pekerjaan yang baik,
e. lengkap dan
Membuat sempurna.
perancah-perancah/steiger sebagai alat bantu untuk melaksanakan pekerjaan dan
mengadakan sumber air untuk kerja maupun MCK.
f. Syarat-syarat pelaksanaan :
i. papan nama pekerjaan dibuat dari plywood tebal 6 mm ukuran 60 x 120 cm dengan rangka
kayu kasau ukuran 5/7 cm, dan ditempatkan pada posisi tidak berada jauh dari lokasi
ii. pekerjaan.
Gudang bahan dibuat sesuai dengan keadaan dan kebutuhan dilapangan.
iii. Air kerja yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh masing-masing pekerjaan
iv. Penempatan dan pemasukkan bahan/material akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu lalu lintas/kelancaran pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini, serta
mudah diambil dengan cepat dalam penggunaannya.
v. Memasang lampu/penerangan pada gudang bahan/material dan alat-alat kerja.
Pekerjaan bongkaran akan dilaksanakan serapih mungkin dan tidak mengganggu konstruksi
lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan bongkaran tersebut.

2. PEKERJAAN BONGKARAN

a. Pekerjaan bongkaran pada gedung dilaksanakan pada sebagian kusen, atap, dan plafond.
b. Pekerjaan bongkaran pada gedung dilaksanakan pada pekerjaan sesuai dengan gambar atau
petunjuk Direksi.
c. Syarat-syarat pelaksanaan :
i. Pekerjaan bongkaran akan dilaksanakan serapih mungkin dan tidak mengganggu konstruksi
lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan bongkaran tersebut, serta tidak mengganggu
aktifitaspekerjaan
ii. Hasil lingkungan.
bongkaran yang tidak bisa dipakai lagi harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan, sedangkan hasil bongkaran yang masih baik dan dapat dipergunakan lagi, sebelum
dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi.
iii. Setiap hasil bongkaran yang masih baik dan bernilai, pembongkarannya harus dilakukan
secara hati-hati dan hasil bongkarannya diserahkan kepada Direksi.

3. PEKERJAAN TANAH

a. Pekerjaan tanah dalam hal ini dilaksanakan untuk :


i. Galian tanah pondasi, Pondasi saluran air sesuai dengan gambar kerja serta pada pekerjaan
lain yang sesuai dengan gambar.
b. Syarat-syarat pelaksanaan :
i. Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank dari kayu kls
IV jenis racuk atau sejenis yang disetujui oleh Direksi.
ii. Jika ukuran tidak sesuai/tidak cocok dengan keadaan dilapangan, harus melaporkan secara
tertulis kepada Direksi yang selanjutnya akan dipertimbangkan dan dicari jalan pemecahannya
iii. secara
Sebelum bersama.
dilakukan penggalian, lokasi/areal halaman harus dibersihkan terlebih dahulu dari
segala macam kotoran berupa rumput, tanaman liar, dan akar-akar yang ada harus dibuang
keluar lokasi pekerjaan.
iv. Tanah bekas galian yang bersih dapat digunakan untuk tanah timbunan pada daerah yang
rendah atau sekitar galian pondasi dan untuk timbunan peninggian lantai.
v. Pelaksanaan galian harus dihindarkan dari konflik dengan pekerjaan lain misalnya adanya
jaringan pipa-pipa air PDAM, jaringan kabel dari Telkom, jaringan kabel dari PLN dan lain-lain.
vi. Pelaksanaan pengukuran bangunan harus dikerjakan dengan teliti dan sempurna serta
penentuan tinggi harus dilakukan dengan alat waterpass atau theodolite.

4. PEKERJAAN PASIR
a. Pekerjaan pasir dilaksanakan untuk pasir urugan, pasir pasangan, pasir plesteran dan pasir untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir urugan dilaksanakan dibawah pondasi, lantai dan pada pekerjaan lain sesuai dengan
  c. Syarat-syarat pelaksanaan :
i. Pasir urugan dan pasir untuk pasangan menggunakan pasir kali atau pasir sungai yang bersih
dan bebas dari segala macam kotoran, dan pasir untuk pasangan dan plesteran bila perlu
ii. diayak
urugan terlebih dahulu.
pasir harus dipadatkan dengan cara ditimbris sambil disiram dengan air hingga padat

5. PEKERJAAN BATU BATA


a. Pondasi pagar menggunakan adukan 1 Pc : 4 Psr, ukuran sesuai dengan gambar.
b. Pasangan batu bata ad. 1 Pc : 4 Psr tebal 1/2 batu dilaksanakan pada :
Dinding skat dan pagar serta pada pekerjaan lain sesuai dengan gambar.
c. Syarat-syarat pelaksanaan :
  i. Untuk semua sisi tegak yang berhubungan dengan kolom beton harus dipasang angker besi
begel diameter 8 mm, panjang angker minimal 30 cm dan dipasang dengan jarak ± 50 - 80 cm.
ii. Pemasangan batu bata harus dikerjakan waterpass lapis demi lapis, dan setiap susut
pertemuan harus membentuk sudut (90º).
iii. Semua batu bata sebelum dipasang harus direndam (disiram) air secukupnya, batu bata yang
dipakai adalah batu bata lobang ukuran besar harus bermutu baik, keluaran satu pabrik
iv. sehingga ukuran
Nat-nat (siar) maupunbatu
pasangan mutunya tettap
bata baik sama.
yang Batu bata
mendatar yang patah
maupun tidak
vertikal boleh
tidak dipakai
boleh yang
lebih lebar
v. Semua pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus memenuhi persyaratan dari masing-
masing pekerjaan atau menurut petunjuk Direksi.

Kualitas Pekerjaan :
Dibawah bagian pondasi, lantai, rabat dan saluran harus diberi lapisan pasir dan dipadatkan dengan tebal
sekurang-kurangnya 10 cm padat.

6. PEKERJAAN PONDASI

Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan pasangan Pondasi setempat kolom praktis.

Kualitas Pekerjaan :
1. Pekerjaan kolom praktis bentuk dan ukuran sesuai gambar.
2. Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi dapat dilaksanakan menurut petunjuk Direksi dan bentuk
maupun ukurannya sesuai dengan gambar detail yang terlampir.

7. PEKERJAAN BETON.

Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan pembesian untuk beton sesuai dengan gambar terlampir.
2. Membuat bekisting / cetakan beton, sesuai dengan rencana dan petunjuk Direksi.
3. Merawat dan menyiram beton cor yang telah dituangkan dalam cetakan (bekisting)
4. Menyiapkan peralatan untuk pengecoran beton.
5. Memperbaiki hasil pengecoran beton yang kurang sempurna.
6. Mengecor beton bertulang dan tak bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr ; 3 Krl serta beton tumbuk
adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl.

Kualitas Pekerjaan :
1. Semua pekerjaan beton yang keropos dan terlihat mata / tidak tertutup material harus diperbaiki
dengan plesteran ad. 1 : 3 sehingga sempurna.
2. Pada pelaksanaan pemasangan bekisting dan pembesian harus sesuai dengan gambar maupun
petunjuk Direksi.
3. Pada pelaksanaan pekerjaan ini berlaku AV. 1941 pasal 139 dan Peraturan Beton Bertulang
untuk Indonesia (PBI) 1978 yang disusun oleh Dewan Normalisasi, berlaku pula selanjutnya
tambahan-tambahan pada PBI 1978.
4. Ukuran dari semua bagian konstruksi beton telah dan akan ditentukan sebanyak mungkin didalam
gambar dan bertambah/berkurang adalah menjadi keuntungan/ resiko kontraktor. Kecuali kalau
ada perubahan-perubahan ukuran bangunan yang ditentukan Direksi sehingga merubah bentuk
bangunan yang mengakibatkan volumenya bertambah / berkurang berdasarkan harga satuan
yang telah diajukan pada waktu pelelangan.
8. PEKERJAAN PASANGAN BATU

Lingkup Pekerjaan :
1. Pekerjaan batu bata untuk Dinding.
2. Pelaksanaan pemilihan batu bata dengan mutu baik dengan satu ukuran.
3. Membuat steiger-steiger untuk memasang batu kali.
4. Memasang lapis demi lapis batu kali diantara siar adukan.
5. Mengadakan penelitian waterpass baik vertikal maupun horizontal.
  6. Merendam batu-bata sebelum dipasang dan menyiram pasangan dinding.

Kualitas Pekerjaan :
1. Pasangan batu bata dengan adukan 1 : 4 dipasang pada dinding dan pondasi pagar.
2. Untuk pekerjaan batu-bata dipakai batu-bata dengan ukuran normalisasi rata-rata sama dan
bermutu baik dan disetujui Direksi.

9. PEKERJAAN PLESTERAN
 
Lingkup Pekerjaan :
1. Melaksanakan plesteran dinding dan pagar tembok.
2. Menyediakan adukan pasir dan Portland Cement.

Kualitas Pekerjaan :
  1. Pasangan Dinding Bata bata dan pagar diplester dengan ad. 1 : 4.
2. Plesteran digunakan untuk bidang beton yang langsung tampak oleh mata dan menurut
3. Semua
pertimbangan Direksi
pekerjaan permukaan
plesteran harus tembok tersebut
dikerjakan harus rupa,
sedemikian diplester. Makarata,
sehingga plesteran ini tebalnya
datar dan 1
licin tidak
cm.
berlubang bilamana perlu sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu dibuat
  kepala atau ukuran yang mantap.
4. Setiap pertemuan sudut luar, plesteran dibuat siku/tidak tajam dan harus rapi.

10. PEKERJAAN KUSEN

1. Kusen kayu kls II jenis kulim/setara dilaksanakan pada kusen pintu, bouvenly gudang Lt. I dan
dinding skat KM/WC Lt. III serta pada pekerjaan lain sesuai dengan gambar.
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Kusen kayu dilaksanakan dari kayu kls II jenis kulim / setara yang tua, kering tidak cacat dan
berkualitas baik serta disetujui oleh Direksi.
b. Pemasangan/penyetelan kusen terhadap dinding dilakukan dengan baik dan rapih.
c. Penempatan kusen dilaksanakan sesuai dengan gambar.
d. Pemilihan bahan, penyerut dan penyambungan harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan
teknis yang berlaku, hasil pekerjaan harus memnuhi criteria baik dan rapih.

11. PEKERJAAN PINTU PANIL, JENDELA DAN BOUVENLY.

1. Pasangan Pintu frame kaca 12 mm dan pintu, jendela dan bouvenly rangka alluminium yang
dikerjakan, pelaksanaan dan penempatannya dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi.
2. Pintu panil, bouvenly gudang Lt. I dan dinding skat KM/WC Lt. III dilaksanakan dari kayu kls II jenis
merawan/setara yang bermutu baik.
3. Khusus untuk KM/WC Pos Jaga menggunakan kusen + pintu PVC.
4.     Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Pintu frame kaca 12 mm + Accesories dilaksanakan bahan berkualitas baik dan disetujui oleh
b. Direksi.
Pintu, jendela dan bouvenly dilaksanakan rangka alluminium + kaca raybend 5 mm berkualitas
baik serta disetuji oleh Direksi.
c Pemilihan bahan, penyerutan dan penyambungan harus berpedoman pada ketentuan-
ketentuan teknis yang berlaku, hasil pekerjaan harus memenuhi criteria baik dan rapih.
d Semua pekerjaan pintu baik motif, ukuran maupun penempatannya dilaksanakan sesuai
e Bila
dengan gambar.
terdapat perbedaan antara rencana gambar dan pelaksanaan di lapangan, sehingga
diperlukan perubahan dalam segi perencanaan, harus dilaporkan/diberitahukan kepada
f Direksi.
Kusen dan pintu untuk KM/WC dilaksanakan dari pintu allumunim ukuran standard toko yang
berkualitas baik lengkap dengan alat penggantung, kunci dan assesoriesnya.

12. PEKERJAAN KACA

1. Pemasangan kaca 5 mm dilaksanakan pada Kusen tetap dan pada daun pintu, jendela, bouvenly
dilaksanakan dari kaca raybend 5 mm serta pada pekerjaan lain sesuai dengan gambar kerja.
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Pintu utama dipasang kayu klas II dan pada pintu, jendela, bouvenly dipasang jenis raybend 5
mm.
b. Kaca yang dipasang harus benar-benar yang berkualitas baik, ukuran standard dan tidak
cacat (ada goresan).
c. Pemasangan kaca dilaksanakan setelah bagian kayu yang menempel pada kaca (sponing)
terlebih dahulu diberi dempul secukupnya.
d. Untuk menandai bahwa kaca telah terpasang harus menggunakan lakband (isolatif) dan tidak
boleh menggunakan cat.

13. PEKERJAAN PLAFOND.

1. Pekerjaan plafond pada bangunan dilaksanakan dari bahan calsiboard tebal 3,5 mm.
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Rangka plafond menggunakan besi hollow ukuran 40.40 dan 40.20 yang disetujui oleh Direksi.

b. Penutup plafond pada Gedung dan Ruang arsip dilaksanakan dari bahan calsiboard tebal 3,5
mm
c. Pemasangan plafond, baik rangka maupun penutup plafond harus dikerjakan serapih dan
sekuat mungkin serta tidak bergelombang, ukuran tinggi plafond dari muka lantai disesuaikan
dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi.

14. PEKERJAAN KERAMIK.

1. Pekerjaan pasangan keramik dilaksanakan pada rabat bangunan yang ditentukan dalam gambar.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Keramik yang digunakan untuk pekerjaan untuk lantai rabat dipasang keramik ukuran 30 x 30
b. cm.
Keramik menggunakan keramik standard keluaran roman atau setara yang berkualitas baik
dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi.
c. Pemasangan keramik menggunakan adukan 1 Pc : 4 Psr, jarak nat pasangan keramik tidak
boleh lebih 4 mm, dan hasil pekerjaan pasangan harus benar-benar rapih dan waterpass.

15. PEKERJAAN GANTUNGAN / KUNCI.

1. Pekerjaan pemasangan kunci-kunci dan alat penggantung dilaksanakan pada seluruh daun pintu,
jendela dan bouvenly.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan :
a. Untuk daun pintu dipasang kunci tanam ukuran 2 slaag produksi lokasl lengkap dengan rosed
kunci handle/pegangan berkualitas baik serta disetujui oleh Direksi.
b. Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel kuningan ukuran 4” dan untuk daun jendela
dipasang engsel kuningan ukuran 3”.
c. Pada pintu dipasang grendel pintu dan pada daun jendela dipasang grendel jendela serta
handle jendela dan kait angin.
d. Semua alat penggantung diutamakan dipakai buatan dalam negeri yang bermutu baik dan
disetujui oleh Direksi.

16. PEKERJAAN SANITASI.

1. Pekerjaan sanitasi berupa :


b. Penyedian Bak Air fiber sudut dan kran dan shower.
c. Pemasangan Closed duduk Standar pada Ruang KM/WC

17. PEKERJAAN ELEKTRIKAL.

1. Pekerjaan elektrikal berupa pemasangan instalasi listrik dan armature baru pada ruangan
bangunan yang dikerjakan, berikut pelaksanaan administrasinya.
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Sebelum pelaksasnaan, harus dibuat gambar-gambar kerja dari pekerjaan yang dimaksud,
lengkap dengan system / cara kerja yang dipersyaratkan dari masing-masing peralatan yang
digunakan. Gambar kerja harus ditanda tangai oleh penanggung jawab teknis kelistrikan,
sebagai tanda menjamin bahwa dengan berpedoman pada gambar-gambar tersebut, hasil
pekerjaan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalatur yang terdaftar di PLN
setempat dan telah memiliki izin ke instalatiran dari PLN dan masih berlaku.
c. Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi listrik dimana tidak ditentukan lain, adalah
tetap mengikat dan wajib mengikuti mengikuti ketentuan-ketntuan PUIL dan PLN setempat.
d. Hasil pemasangan harus dipertanggung jawabkan ke PLN setempat sehingga instalatir
berkewajiban menyrahkan bukti pemeriksaan dengan hasil baik kepada Direksi.
e. Instalatir wajib menyerahkan gambar instalasi listrik yang dipasangnya dengan pengertian
semua lampu, stop kontak, proteksi dapat bekerja dengan baik dan dapat dipertanggung
jawabkan.
f. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini berupa :
- Kabel jenis NYA ukuran 2, 5 mm untuk kabel instalasi penerangan, stop kontak, saklar
dan untuk penghubung antara distribusi dengan panel pembagi.
- Kabel jenis NYA ukuran 4 mm untuk penghubung antara panel pembagi dengan panel
- induk.
Pipa untuk instalasi listrik penerangan dalam tembok memakai pipa PVC diameter 5/8”.
- Pixture penerangan bangunan menggunakan tegangan 220 Volt 50 Hz menggunakan
produk Philips jenis / type :

* Lampu TL 2 x 20 watt in box dan SL 18 Watt.


* Untuk stop kontak, saklar memakai merk Vimar yang dipasang di dinding setinggi
135 – 145 cm dari muka lantai.

18. PEKERJAAN PENGECATAN DAN POLITURAN.

1. Pengecatan tembok dilaksanakan pada dinding tembok dan Plafond.


2. Pengecatan Minyak dilaksanakan pada kusen, pintu dan bouvenly..
3. Polituran dilaksanakan pada kusen, rangka pintu, jendela, bouvenly dan railling tangga. bouvenly..
4. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Bidang yang akan dicat dan dipolitur harus dalam keadaan kering, bersih dari segala macam
kotoran dan tidak berminyak.
b. Pekerjaan pengecatan tembok dilaksanakan setelah seluruh plapond dan dinding tembok dan
pada pekerjaan lain yang telah ditentukan.
c. Seluruh pekerjaan pengecatan dipakai cat mutu B dan polituran yang berkualitas baik dan
disetujui oleh Direksi.

19. PEKERJAAN LAIN-LAIN.

1. Selama pekerjaan berlangsung harus ditempatkan petugas keamanan dan penjaga malam untuk
menjaga dan mengantisifasi hal-hal yang dapat menggangu kelangsungan pekerjaan.
2. Pembersihan akhir pekerjaan meliputi pembersihan seluruh sisa-sisa atau kotoran akibat
pekerjaan akan diangkut keluar lokasi pekerjaan.
3. Membuat Laporan kemajuan pekerjaan, laporan harian, mingguan dan bulanan. Laporan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan harian, yang meliputi progress kemajuan pekerjaan, jumlah
tenaga kerja, peralatan dan bahan yang digunakan serta keadaan cuaca selama pelaksanaan.
4. Membuat dokumentasi mulai dari 0%, 50% dan 100% semua pekerjaan kami foto dan dijadikan
dokumen, setiap pengambilan foto kami lengkapi lembar informasi ukuran folio ditulis dengan huruf
cetak berisikan keterangan. Setiap set foto setelah disetujui dengan Direksi kami susun dengan
album yang kami sediakan.
5. Membuat gambar-gambar as Built Drawing dan diserahkan kepada Direksi.

E. SYARAT-SYARAT PEKERJAAN SIPIL

1. AIR (P.U.B.I 1970 / NI - 31)

a. Air yang digunakan untuk campuran beton maupun untuk curing harus air tawar yang bersih,
segar dan tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam, gula dan bahan-bahan organik atau
bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan dan sesuai dengan pasal 3.6 PBI-1971
dan pasal 9 PUBI - 1982.
b. Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar yang bersih dan tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan. Dalam hal ini harus dinyatakan dengan hasil tes dari laboratorium yang berkompeten.
c. Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan jenis
pekerjaan beton, dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat serta harus dilakukan
setept-tepatnya.
2. PASIR (P.U.B.I 1970 / NI -

a. Pasir Urug.
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras. Pasir laut untuk
maksud-maksud tersebut dapat dipergunakan asal dicuci terlebih dahulu dan seizin Direksi
b pekerjaan.
Pasir Pa
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen, harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :

i. Butiran-butiran harus tajam dank eras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
ii. Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5%
iii. Butiran-butiran, harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
iv. Pasir laut tidak boleh digunakan.
c. Pasir Beton.
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI (1971 N –
2) diantaranya yang paling penting :

i. Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
ii. Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5%
iii. Pasir laut tidak boleh digunakan.
iv. Syarat-syarat tersebut diatas harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium.

3. KERIKIL DAN BATU PECAH

a. Kerikil adalah butiran-butiran mineral yang harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 76 mm.
Tertinggal ayakan berlubang 5 mm.
b. Batu pecah adalah butiran-butiran mineral hasil pecahan batu alam yang dapat melalui ayakan
berlubang persegi 76 mm dan tertinggal diatas ayakan berluang persegi 2 mm.
c. Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI
1971 (NI-3) diantaranya : harus terdiri dari butiran-butiran yang keras, tidak berpori, tidak pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca.
d. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai butiran dan gradasinya bergantung pada
penggunaannya.
e. Kerikil/batu pecah tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1%
f. Wadahnya harus hitam mengkilap keabu-abuan.

4. Agregat

Agregat beton dapat berupa agregat hasil desintegrasi alami atau buatan yang dihasilkan oleh alat-alat
pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi test standard laboratorium dan mempunyai
gradasi yang memenuhi persyaratan ASTM C-33. Agregat halus untuk beton harus memenuhi ketentuan
dari AASHTO M6, sedangkan agregat kasar harus memenuhi ketentuan dari AASHTO M80. Agregat
kasar harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Selain itu, agregat beton yang digunakan haruslah bersih, uncoated, keras dan terbebas dan
lumpur, garam, partikel pipih dan material-material merusak lainnya seperti alkali, organik dan bahan-
bahan lunak & ekspansif.

Agregat beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI-1971 dan ASTM C-33 seperti :

a. Agregat halus harus memenuhi persyaratan :

- Modulus kehalus : = 2.3=–2.3


3.1– 3.1
- Kotoran organik : £ no.3
£ no.3
- Kadar lumpur : < 3%< 3%
- Kekerasan : < 2,2%
- Kekekalan (Na<2 10%
SO4) (5 siklus) : < 10%
- Peresapan (Absorpsi) : < 5%
- Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.

b. Agregat kasar harus memenuhi persyaratan :

- Kadar lumpur : < 1%


- Kandungan butiran pipih : < 20%
- Abrasi Los Angeles : < 40%
- Kekekalan (Na<2 12%
SO4) (5 siklus) : < 12%
- Peresapan (Absorpsi) : < 5%
- Tidak bersifat reaktif terhadap alkali.

Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 20 mm sesuai dengan ASTM Grade
Size 67 (5 sampai 19 mm).
Tabel Ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan :

Ukuran Ayakan Komulatip persentase


[mm] [in] [nomor] Berat yang lolos

19 3/4 - 100
a.      10 3/8 - 55 – 20
Pada 4.75 - 4 10 – 0
umun 2.36 - 8 0
ya
kayu
harus
bersif Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam serta bebas dari bahan-bahan organik, tanah
at lempung dan sebagainya.
baik
dan Tabel Gradasi agregat halus :
sehat
deng
an Ukuran Ayakan Komulatip persentase
keten [mm] [in] [nomor] Berat yang lolos
tuan
bahw 4.75 - 4 100
a
segal 2.36 - 8 100 - 80
a 1.19 - 16 85 - 50
sifat 0.59 - 30 63 - 25
dari 0.30 - 50 35 - 10
kekur
0.15 - 100 15 - 2
anga
n-
kekur
5. anga
PORTLAND CEMENT
n
yang
a.
berhu Semen yang digunakan adalah semen Portland yang memenuhi Standar semen Indonesi (NI-8-
bung 1964), AASHTO C-32 dan kantong utuh/baru.
anb. Portland Cement atau PC yang digunakan harus PC yang sejenis dengan NI-8 dan kantong utuh/ba
deng
c. Bila menggunakan PC yang sudah disimpan lama harus diadakan pengujian lebih dahulu oleh
an laboratorium yang berkompeten.
pema
d. Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab, begitu pula
kaian
nya penempatannya harus di tempat yang kering.
tidak
e. PC yang sudah membatu (menjadi keras) dan sweeping tidak boleh dipakai.
adaf. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapi sesuai urutan kedatangan.
rusak
g. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 2 bulan untuk semen yang tersimpan
atau
h. dalam
meng Semenkantong.
yang digunakan harus produk dari satu pabrik untuk semua komponen yang terlihat.
urang Perkecualian diijinkan untuk air-entraining cement yang dicampurkan untuk mengurangi air-
i nilai entrainment yang berlebihan.
6. konst
KAYU (PPKI 1961)
ruksi
(Ban
a. 
guna Pada umunya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan bahwa segala sifat dari
n). kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak ada rusak atau
mengurangi nilai konstruksi (Bangunan).
b. Mutu kayu ada 2 (dua) macam yaitu mutu a dan mutu b.
c. Yang dimaksud dengan mutu “a” ialah kayu yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

i.
  Harus kering udara.
ii.
Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 3,5 cm.
iii.Balok tidak boleh mengandung Vanvlak yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok.
iv.Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu dan retak-retak menurut lingkaran
tumbuh tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
v. Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/10.

d. Yang dimaksud dengan mutu “b” ialah kayu yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

i.
Kadar lengas kayu 30%.
ii.
Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 5 cm.
iii.
Balok tidak boleh mengandung Vanvlak yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok.
iv.Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/3 tebal kayu dan retak-retak menurut lingkaran
tumbuh tidak boleh melebihi 1/4 tebal kayu.
v. Miring arah serat (tangensial) tidak boleh lebih dari 1/7.
7. PEKERJAN BETON BERTULANG
Pekerjaan Beton yang dibentuk dari tulangan besi dan beton yang digunakan mutu beton K-275 dan K-
225 yang di bentuk sesuai dengan gambar, sfesifikasi campuran beton dan besi yang digunakan
mengacu pada dokumen pengadaan dan cara-cara pengecoran dilaksanakan sesuai spesifikasi yang
disyaratkan.
a. PEMBESIAN

1. Baja tulangan merupakan batang baja billet yang polos atau berulir grede U24 atau batang
baja berulir grede U40 mengikuti persyaratan SII 0236-84.
2. Kawat ikat tulangan merupakan kawat ikat baja sesuai dengan AASHTO M32-78.
3. Penulangan Pada anyaman Baja AASHTO M-55.
4. Besi beton harus bebas dari karat, sisik, oli, gemuk dan kotoran-kotoran lain yang dapat
mengurangi lekatannya pada beton dan harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan tulangan ulir dengan f y = 400 MPa untuk
diameter tulangan > 12 mm dan digunakan tulangan polos dengan f y = 240 MPa untuk
diameter tulangan £ 12 mm.

Berat minimum besi tulangan per meter panjang harus mengacu pada :

Tabel Berat minimum besi tulangan

Diameter Normal Berat (kg/m)


(mm)
8 0.395
10 0.617
12 0.888
13 1.042
16 1.578
19 2.226
22 2.984
25 3.853
32 6.313

Toleransi Besi

Tabel Toleransi berat tulangan

Diameter, ukuran sisi (Jarak Variasi dalam berat Toleransi diameter


antara dua permukaan yang yang diperbolehkan
berlawanan)

< 10 mm ± 7% < 10 mm
10 mm - 16 mm ± 5% 10 mm - 16 mm
> l6 mm ± 4% > l6 mm

Selimut Beton
Tebal bersih selimut beton yang harus disediakan terhadap tulangan terluar adalah minimum 35
mm.
b. SEMEN

1. Semen yang digunakan adalah semen Portland Type I yang memenuhi Standar semen
Indonesi (NI-8-1964), AASHTO C-32 dan kantong utuh/baru.
2. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapi sesuai urutan kedatangan.
3. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 2 bulan untuk semen yang tersimpan
dalam kantong.
4. Semen yang digunakan harus produk dari satu pabrik untuk semua komponen yang terlihat.
Perkecualian diijinkan untuk air-entraining cement yang dicampurkan untuk mengurangi air-
entrainment yang berlebihan.
5. Bila menggunakan PC yang sudah disimpan lama harus diadakan pengujian lebih dahulu oleh
laboratorium yang berkompeten.
6. Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi lembab, begitu
pula penempatannya harus di tempat yang kering.
7. PC yang sudah membatu (menjadi keras) dan sweeping tidak boleh dipakai.
oleh
m
elem3

Direk
beton
en
si
deng
strukt
sebel
an
ur
um
mini
yang
dapat
mum
direpr
c.
digun BETON (PBI-1971/NI-1)
3
esent
akan
bend
asika
dala
a
nnya. uji a. Mutu beton yang dipakai didalam pekerjaan struktur adalah mutu beton K-225 (ad. 1:2:3)
m
kubu
Peng sehingga menghasilkan kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan dari sejumlah besar
proye
s
ujian dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari
k
ukura
harus ini.
Mix itu terbatas sampai 5% saja.
n
dilak 15
desig
x 50 b. Kekuatan beton ialah kekuatan yang diperoleh dari benda uji kubus, yang berisi 15 cm pada
ukan
n
cm
secu umur 28 hari.
yang
untuk
kupn c. Benda-benda kubus harus dibuat cetakan-cetakan yang paling sedikit mempunyai dua dinding
diusu
masi
ya
lkan yang berhadapan yang terdiri dari bidang-bidang yang rata betul dari plat baja, atau plat
ng-
dan
harus
masi alluminium (kayu tidak boleh dipakai) untuk silinder digunakan dari pipa baja yang ukuran
dilak
menc
ng
ukan diameternya 15 cm dan tinggi 30 cm, bidang-bidangnya harus rata dan licin. Cetakan harus
antu
umur
pada disapu sebelumnya dengan Vaseline dan lemak atau minyak harus dilepaskan dari betonnya,
mkan
peng
umur kemudian diletakkan diatas bidang yang alasanya rata dan tidak menyerap air.
nama
ujian
beton
,setia d. Adukan beton untuk benda-benda uji diambil langsung dari mesin pengaduk dengan
yang
sumb
p menggunakan ember atau alat lain yang tidak menyerap air. Bila dianggap perlu adukan beton
ditent
er,
mela
ukan diaduk lagi sebelum diisikan (dituangkan) ke dalam cetakan.
type
kuka
untuk e. Kubus-kubus silinder yang telah dicetak, harus disimpan di tempat yang bebas dari getaran
dan
n
pelep
label dan ditutupi dengan karung basah selama 24 jam setelah kubus-kubus/silinder itu dilepas
peng
asan
dari dengan hati-hati dari cetakannya (dengan seizing Direksi). Setelah itu masing-masing
ecora
cetak
masi
n
an, kubus/silinder diberi tanda seperlunya dan disimpan di suatu tempat dengan suhu yang sama
ng-
untuk
penar dengan suhu udara luar, sampai saat pemeriksaan.
masi
peng
ikan f. Kubus/silinder uji pada umur yang disyaratkan diuji olah laboratorium yang berkompeten
ng
ujian
tendo
mater dengan biaya dibebankan kepada Kontraktor.
perm
n dan
ial
eabili g. Campura
umur
yang
tas
- Campuran adukan beton menggunakan perbandingan berat/volume setelah dilakukan tes
akan
beton
umur beton.
i. Untuk menentukan campuran tergantung kepada hasil tes kubus pertama.
digun
yang
lain
akan ii. Kekuatan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian Slump dengan sebuah kerucut
dilak
yang
serta terpancung akbram. Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus menurut table
ukan
mung
kuant
sesu
kin 441 PBI 1971.
itas
ai
diperl h. Benda Uji
dari
deng
ukan. i. Setiap 5 m3 pengecoran beton harus selalu dibuat 3 benda uji kubus ukuran 15 x 15 cm
masi
an
ng- untuk masing-masing umur pengujian sesuai dengan Standar Konstruksi Bangunan
persy
masi
arata Indonesia 1.4.5.3.1989-UDC:693.5 dan diberi tanggal dan nomor urut yang menerus.
ng
n DIN Pengambilan benda uji dilakukan atas persetujuan Direksi.
komp
1048. ii. Benda uji harus disimpan dan dirawat di lokasi dalam kondisi terjelek yang mungkin
onen
dialami oleh elemen-elemen struktur yang direpresentasikannya. Pengujian harus
yang
diperl dilakukan secukupnya dan dilakukan pada umur beton yang ditentukan untuk pelepasan
ukan cetakan, penarikan tendon dan umur-umur lain yang mungkin diperlukan.
untuk iii. Selain itu juga harus disiapkan benda-benda uji kontrol untuk setiap 5 m 3 beton dengan
mem minimum 3 benda uji kubus ukuran 15 x 50 cm untuk masing-masing umur pengujian
buat
1 m3 setiap melakukan pengecoran untuk pengujian permeabilitas beton yang dilakukan sesuai
beton dengan persyaratan DIN 1048.
. Agar memenuhi persyaratan spesifikasi ini, maka benda uji harus dibuat menurut dan
iv. sesuai metode standar dari PBI-1971, AASHTO
Mix design yang diusulkan harus disetujui oleh Direksi sebelum dapat digunakan dalam
proyek ini. Mix design yang diusulkan harus mencantumkan nama, sumber, type dan
label dari masing-masing material yang akan digunakan serta kuantitas dari masing-
masing komponen yang diperlukan untuk membuat 1 m 3 beton.

Tabel Persyaratan Sifat Campuran

KEKUATAN KARAKTERISTIK SLUMP


Kelas [kg/cm2] [mm]
Beton Contoh Kubus Contoh Silinder Dengan Tanpa
15 X 15 X 15 cm 15 cm X 30 cm alat alat
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 hari getar getar

K – 500 350 500 295 420 100-120 -


K – 400 285 400 240 336 100-120 -
K – 350 250 350 210 295 100-120 -
K – 300 210 300 175 252 80-100 -
K – 225 110 225 95 190 80-100 -
Jumlah semen yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga mutu beton yang diinginkan
dapat dicapai. Jumlah semen maksimum tidak boleh melebihi 450 kg untuk tiap 1 m 3 beton.

Tabel Ratio kuat tekan terhadap kuat tekan umur 28 hari

Perbandingan Kuat Tekan Beton pada Berbagai Umur


Terhadap kekuatan tekan beton umur 28 hari

Umur
Ratio Beton (Hari)
Kuat Tekan 3 7 14 21
terhadap Kuat Tekan 0.45 0.65 0.88 0.95
Umur 28 hari
d. Bekisting dan Perancah

- Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dan Multiplek 16 mm atau bahan lain yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan dan dibuat dengan tingkat kekakuan yang cukup sehingga
kedudukannya dapat dipertahankan pada saat pengecoran, pemadatan dan perawatan beton
tanpa terjadi deformasi/lendutan.
- Bekisting yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini menggunakan bahan multiplek.
- Bekisting dan perancah dipasang dengan sedemikian rupa sehingga pada waktu dibongkar
tidak menyebabkan kerusakan beton.

8. BATU BATA

Persyaratan bata merah harus memenuhi syarat-syarat seperti yang tertera dalam NI-10 atau secara
singkatnya sebagai berikut :

a. Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna dan satu kualitas.
b. Ukuran batu bata yang dipakai : panjang 200 mm lebar 100 mm tebal 100 mm.
c. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah sebagai berikut : untuk panjang
maksimum 3% lebar maksimum 4%, terbesar dengan ukuran terkecil selisih maksimum adalah
sebagai berikut
i. Untuk : diperbolehkan maksimum 10 mm
panjang
ii. Untuk lebar diperbolehkan maksimum 5 mm
iii. Untuk tebal diperbolehkan maksimum 4 mm.

d. Warna : satu sama lainnya harus sama dan bila dipatahkan warna penampang harus sama dan mer
e. Bentuk : bidang harus rata, sudut-sudutnya atau rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut 90
derajat, bidangnya tidak boleh retak-retak.
f. Berat satu sama lainnya harus sama yang berarti ukuran, pembakaran dan pengadukan sama dan
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai