PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mahasiswa : Zulkarnain
Stambuk : D51101711-
1
1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan................................ 3
D. Lingkup Pembahasan.................................................... 4
E. Metode dan Sistematika Pembahasan.......................... 4
v
BAB III TINJAUAN KEMUNGKINAN RUMAH SUSUN DI
MAKASSAR
A. Kondisi Fisik dan Non Fisik Kota Makassar.................. 33
B. Pola Perkembangan Kota Makassar............................. 35
1. Arah perkembangan kota......................................... 35
2. Perkembangan penduduk........................................ 37
C. Pemukiman Kumuh di Kota Makassar.......................... 39
1. Pemukiman kumuh di pantai.................................... 41
2. Pemukiman kumuh di pinggiran kota....................... 42
3. Pemukiman kumuh kota........................................... 42
D. Kondisi Sosial Ekonomi Pemukiman Kumuh di Kota
Makassar........................................................................ 43
E. Kebutuhan akan Perumahan......................................... 44
F. Prospek Rumah Susun di Makassar............................. 45
G. Tinjauan Kondisi Fisik dan Non Fisik Kelurahan
Kampung Buyang.......................................................... 47
1. Letak wilayah Kelurahan Kampung Buyang............ 47
2. Kondisi sosial, ekonomi............................................ 47
3. Kondisi bangunan di ORW IV Kelurahan Kampung
Buyang ..............................................................52
H. Strategi Pengembangan Kota dan Penataan
Pemukiman di Kelurahan Kampung Buyang................. 54
I. Tinjauan Pengadaan Rumah Susun pada ORW IV
Kelurahan Kampung Buyang......................................... 55
1. Penentuan calon penghuni dari segi sosial
ekonomi ..............................................................56
2. Kebutuhan unit rumah.............................................. 57
3. Type unit rumah susun............................................. 62
4. Penentuan jumlah lantai........................................... 62
5. Penentuan jumlah massa bangunan........................ 63
6. Sistem pengelolaan.................................................. 63
vi
J. Strategi untuk Perencanaan dan Perancangan pada
Rumah Susun pada ORW IV Kelurahan Kampung
Buyang........................................................................... 64
1. Persiapan persuasif.................................................. 64
2. Strategi pelaksanaan teknis..................................... 65
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan Umum ...................................................66
B. Kesimpulan Khusus ...................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
iii
3. Bapak Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Ir. H. Louis Santoso, M.Si dan
Bapak Ir. Husni Kuruseng selaku Wakil Ketua Jurusan serta bapak-
bapak dan ibu-ibu dosen dan segenap karyawan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin yang telah membantu dalam penyelesaian
administrasi selama dalam pendidikan.
4. Ir. Hj. Suriana Latanrang, M.Si selaku Kepala Studio Tugas Akhir.
5. Ayahanda/Ibunda Ahmad / Basse, terima kasih atas bantuan dan doa
yang tulus dan ikhlas beserta seluruh keluarga.
6. sahabat-sahabatku yang selalu mendampingi dan selalu asyik dalam
penyusunan skripsi ini : COLESHOM’s HITAM Studio : Eddie, Andy
gondrong, Kanjhilho(Iyu), ka’ Rijal (The Papi), Jack, Cilla(Cat), Ria
yayangnya EDDIe, Srie Yayangnya Andy, Kurni, Rina, Nino’x,
Sandie, Tasyrick, Kacang Panjang (Arie), Iwan DM, Udin gate, Irwan,
Lilo, Asri, Lale (chicken), Aris Rauf (Abang) beserta crew-crew
Architecture X-10si yang tidak sempat disebutkan namanya.
7. Anak-anak STUDIO AKHIR PRIODE I Th. 2003-2004 (Dauz, Ronny,
Ical, Mansur, Yasin, Syarif, Dady, Ramdan, Yuyun dan Yeye, “Thanks
for Your Help”
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya atas bantuan
tersebut, AMIN.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi
pembaca.
Billahi taufik wal hidayah
Dzhoelkharnhaimz
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu perkotaan khususnya di Kota Makassar
menyebabkan terjadinya peningkatan urbanisasi yang akan
berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan dan penyediaan berbagai
prasarana umum. Ketidakmampuan dan ketidakseimbangan antara
penyediaan dengan permintaan yang semakin meningkat akan
menimbulkan suatu kondisi yang akan sangat menyulitkan
pengendalian perkembangan fisik kota.
Salah satu hal yang berkaitan dan berakibat langsung pada
perkembangan fisik kota adalah timbulnya lingkungan-lingkungan
perumahan yang tidak layak huni, yang dicirikan oleh kondisi sanitasi
lingkungan dan infra struktur yang buruk, kepadatan bangunan tinggi
dengan kualitas rendah, kurangnya ruang terbuka, dan keamanan
serta kondisi sosial ekonomi yang rendah. Timbulnya kondisi
perkembangan fisik kota dengan lingkungan kumuhnya akan menjadi
penghambat dalam pembangunan suatu kota pada tahap berikutnya.
Memandang hal tersebut membuka peluang bagi para
pengusaha dan arsitek yang tidak saja mengejar profit (keuntungan)
tetapi berorientasi ke arah yang bersifat kemanusiaan di dalam
mengantisipasi kondisi yang akan merusak struktur tata ruang kota
yang akan menimbulkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam
penggunaan lahan.
Akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas kegiatan di
daerah perkotaan menuntut pula pemanfaatan lahan yang efisien
untuk segala jenis peruntukan tidak terkecuali perumahan. Oleh
karena itu membangun hunian bersusun dengan tidak meninggalkan
1
kesan rumah dianggap sebagai alternatif dalam menjawab perumahan
di kota-kota besar.
Membangun secara vertikal tidak hanya memanfaatkan secara
efisiensi, tetapi juga investasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana
kota serta kehidupan masyarakat karena membangun secara vertikal
dapat mencegah dan menghindari terjadinya pelebaran kota yang
dapat mengakibatkan kota semakin tidak efisien dan semakin mahal
bagi penghuninya.
Pemanfaatan sebagian lahan untuk areal bisnis, dan
pembangunan rumah susun di sekitar areal bisnis tersebut guna
menghindari terjadinya penggusuran terhadap lingkungan kumuh,
yang akan mendukung terjadinya proses manajemen dari pemasaran
rumah susun, yang sifatnya audiens (kerjasama) antara masyarakat
dan pengusaha yaitu membangun rumah susun oleh pengusaha dan
sebagai kompensasi dari masyarakat memberikan areal/lahan untuk
kawasan bisnis.
Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengimbangi
pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat golongan
ekonomi menengah ke bawah pada kawasan kumuh tersebut yaitu
dengan merealisasikan salah satu kebijaksanaan pemerintah dengan
program peremajaan kota yang salah satu kegiatannya adalah
pembangunan rumah susun yang mampu memperbaiki kondisi sosial
ekonomi masyarakat dan menunjang pertumbuhan struktur
perekonomian kota sehingga akan memberikan konstribusi yang baik
bagi perkembangan kota secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mewujudkan rumah susun yang layak yang mana
diperuntukkan bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke
bawah?
2
2. Bagaimana menciptakan type hunian yang sesuai dengan standar
tingkat ekonomi penghuni dan sesuai dengan kebutuhan dan
keadaan sosial calon penghuni?
3. Bagaimana menentukan lokasi dan site rumah susun yang berada
pada kawasan padat penduduk dan yang mengarah pada
kemerosotan lingkungan?
4. Bagaimana menciptakan lingkungan hunian yang tertata lebih baik
dengan mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut?
5. Bagaimana menentukan pola ruang makro dan mikro, pola
sirkulasi, sistem struktur, perlengkapan bangunan dan penampilan
bangunan serta sarana dan prasarana gedung?
2. Sasaran pembahasan
Menyusun konsep dasar perancangan rumah susun di Makassar
pada kawasan kumuh yang ditransformasikan ke dalam desain fisik
melalui langkah-langkah konsep perencanaan yaitu:
Penentuan lokasi/site, kebutuhan ruang, besaran ruang, sirkulasi
dan kondisi lingkungan, serta penampilan bangunan.
D. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan dibatasi pada membahas masalah-masalah dan
faktor-faktor yang terkait dengan perencanaan wadah suatu rumah
susun dimana ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur dan ditunjang disiplin
ilmu lain yang terkait.
3
E. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah analisa deskriptif, yaitu
mengidentifikasikan permasalahan yang ada kemudian dianalisis
dengan mengaitkan variabel-variabel data yang mendasari, berupa
data primer dan data sekunder antara lain studi literatur dan survey
lapangan. Kemudian menyimpulkan hasil pembahasan.
F. Sistematika Pembahasan
Secara umum sistematika dari pembahasan diuraikan sebagai berikut:
BAB I Tahap Pendahuluan yang berisi latar belakang,
permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan, metode
pembahasan serta sistematika pembahasan.
BAB II Tinjauan Umum Rumah Susun berisikan kebijaksanaan dan
program pemerintah, pengertian, jenis-jenis, permasalahan
prinsip dasar pembangunan, lingkungan, karakteristik, strategi
perencanaan dan studi banding.
BAB III Tinjauan Kemungkinan Rumah Susun di Makassar yang
meliputi, kondisi fisik dan non fisik Kota Makassar dan kondisi
fisik dan non fisik.
BAB IV Kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dibahas pada
bagian sebelumnya.
BAB V Konsep Dasar Perancangan yang meliputi konsep dasar
Perancangan Makro dan Mikro yang dituangkan ke dalam
rancangan fisik.