Anda di halaman 1dari 15

Laporan Hasil Pengamatan

“Pengaruh Cahaya Pada Pertumbuhan Kacang Hijau”

Disusun oleh:
Clareen M.A.
Hasby F.M.
Intan P.
M. Nurhusaini R.
Naomi G. T.
Tashya R

XII-MIPA 4
SMAN 1 MARGAHAYU
2016
Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karunianya kami bisa menyelesaikan
laporan hasil kegiatan kami mengenai teori “Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan” pada pelajaran Biologi.

Maksud kami membuat laporan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
cahaya pada proses pertumbuhan tumbuhan. Maka kami harap dengan adanya laporan ini,
wawasan kita dapat bertambah.

Tentunya dalam makalah ini masih banyak kekurangannya, kami harap kekurangan
kami bisa dimaklumi karena ini semua adalah salah satu dari proses pembelajaran.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam
pembuatan laporan ini.Semoga usaha kami diridhai oleh Allah swt, aamiin.

Bandung, Agustus 2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.Sinar
matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar
matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena
itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang
sering terkena sinar matahari.

Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak
tegar karena mengandung banyak air.Akibat tidak ada sinar matahari maka organ
perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah
dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda
pada tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau antara yang
terang dan yang gelap terhadap cahaya matahari?
3. Apakah dengan banyaknya cahaya proses pertumbuhan kacang hijau semakin
cepat?

1.3 Tujuan Penelitian


2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan
kacang hijau dan mengetahui perbedaan diantara yang terang dan gelap.
3. Untuk mengetahui konsistensi cahaya terhadap keberlangsungan pertumbuhan pada
kecambah kacang hijau dengan berdasarkan metode ilmiah.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pengamatan yang kami lakukan selain menambah wawasan tentang
bagaimana pengaruh dari cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan kacang hijau
dalam teori pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan juga dapat membiasakan diri dalam
melakukan pengamatan sehingga kemampuan kita dalam hal menganalisis terus berkembang.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah
sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk
hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak
kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang
penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya
semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah


dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga
kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan
hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ


tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu
dengan spesies yang lain.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada


Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan
hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.

1. Faktor Genetik

Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini
mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi
mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam
sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.
2. Faktor Hormon

Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons


fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon
tumbuhan yang sangat penting, yaitu:

a. Auksin

Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas,
kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung
batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan
buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan
menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.

b. Sitokinin

Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau.
Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.

2) Menunda pengguguran dan penuaan daun.

3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan


perluasan daun.

4) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik. 5) Merangsang pembentukan


pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji.

c. Giberelin

Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat
di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki
beberapa fungsi, antara lain: 1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh. 2)
Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah. 3) Mempengaruhi perkecambahan biji. 4)
Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi
giberelin akan tumbuh secara normal.

d. Gas Etilen

Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang
disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda pembungaan,
dan menghambat pemanjangan batang kecambah.

e. Asam Absisat

Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini
sangat diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat
musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan
pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air.

3. Faktor Air dan Nutrisi

Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.


Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari
dalam tanah dan udara.

Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-
zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik,
seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang
dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman
menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan
tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).

4. Faktor Cahaya

Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini


menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan untuk
disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan.

Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi
laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.

C. Macam-Macam Pertumbuhan
 Pertumbuhan epigeal : Apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah
daun lembaga(hipokotil) sehingga daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas
tanah.
 Pertumbuhan Hipogeal : Apabila terjadi pembentangan ruas batang ke atas
(epikotil) sehingga daun lembaga terangkat ke atas tanah, akan tetapi
kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.

2.2 Hipotesis
Setiap makhluk hidup, terutama tumbuhan sangat membutuhkan cahaya dalam proses
melangsungi kehidupannya. Walaupun begitu, cahaya tidak terlalu mempercepat
pertumbuhan tumbuhan. Jadi, hipotesis kami adalah banyaknya cahaya akan menghambat
pertumbuhan tumbuhan kacang hijau dan pengaruh pertumbuhan kacang hijau apabila tidak
disinari cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat daripada kacang hijau yang disimpan
ditempat yang terkena sinar matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Margahayu dan di rumah Tanggal 4 - 8 Agustus
2016.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi : biji kacang hijau (Phaseolus radiatus).
Sampel : 10 biji kacang hijau.

3.3 Variabel
1. Variabel kontrol: kacang hijau, media tanam, gelas plastik.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor
luar yang tidak teliti.
2. Variabel bebas: cahaya matahari.
Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Dapat dikatakan variabel
bebas karena dapat mempengaruhi variabel lainnya.
3. Variabel terikat: hasil dari pengamatan kami, yaitu tinggi atau besarnya masing
masing tumbuhan kacang hijau.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel
bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh
variabel independen (variabel bebas).

3.4 Metode Penelitian


Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka,
yaitu mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu
juga menggunakan metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan melalui
percobaan dan pengamatan untuk membandingkan pertambahan tinggi tanaman
kacang hijau dalam 2 gelas plastik dengan intensitas cahaya matahari yang berbeda.

3.5 Rancangan penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 10 biji kacang hijau yang ditanam di
dalam 2 gelas plastik yang berisi kapas dan air. Masing – masing gelas plastik
terdapat 5 buah biji kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas plastik adalah
sebagai berikut :
a. Gelas plastik A : 5 biji kacang hijau yang diletakkan di tempat terang
b. Gelas plastik B : 5 biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap
3.6 Alat dan Bahan
 buah gelas plastik
 4 lapis kapas
 Mistar dan alat tulis
 Air
 10 biji kacang hijau
 Kardus

3.7 Langkah Kerja


1. Menyiapkan alat dan bahan yaitu, mengisi 2 buah gelas plastik masing-
masing dengan 2 lapis kapas dan membasahinya dengan air.
2. Menanam 5 biji kacang hijau dalam masing-masing gelas plastik.
3. Meletakkan gelas plastik A di tempat terang dan gelas plastik B di tempat
gelap. Menyiram biji setiap hari selama 5 hari untuk kecambah yang
ditempatkan pada terang dan menyiram selama 3 hari sekali(kamis dan sabtu)
untuk kecambah yang ditempatkan pada gelap. Setiap penyiraman ialah 3
tetes air.
4. Mengukur tinggi kecambah masing-masing tanaman setiap hari selama 5 hari
dan mencatat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
5. Membuat Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Berikut adalah data yang kami peroleh saat mengerjakan praktikum selama 5 hari:

Hari ke- Panjang Kecambah rata-rata


Di Jendela(cm) Di Kardus(cm)
1 0 0
2 0,2 0
3 0,3 0
4 0,45 0
5 0,5 0

Keterangan pengamatan:

Tanaman di Jendela
 Pada hari pertama belum menunjukkan adanya ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
 Pada hari kedua testa sudah berkelupas menjadi dua dan keluarnya radikula yang berwarna
putih kehijauan yang berarti adanya proses perkecambahan namun tidak semua kecambah
mengalami pertumbuhan
 Pada hari ketiga, semua kecambah terjadi pertumbuhan radikula
 Pada hari keempat ada satu biji yang radikulanya membusuk
 Pada hari kelima di ujung radikula berwarna kekuningan dan ada biji yang tetanya terkelupas
dan berwarna coklat tua
 Untuk tanaman yang ditempatkan pada terang fisiknya baik, radikulanya gemuk, tampak
segar, walaupun ada biji yang mengalami pembusukan
Tanaman di Kardus
 Pada hari pertama sampai akhir penelitian, testa tidak terkelupas apalagi terjadinya
pertumbuhan radikula
 Keadaan biji sama seperti hari pertama penelitian

4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum selama 5 hari menunjukkan bahwa
kecambah tidak dapat mengalami pertumbuhan secara optimal dan bertolak belakang dengan
hipotesis yang telah dirumuskan. Hal ini dikarenakan kapasitas cahaya untuk kecambah di
jendela berbeda dengan sebelumnya. Pada hari pertama sampai hari ketiga kecambah
disimpan di atas jendela kelas yang kapasitas cahayanya bagus dan pada hari keempat
kecambah dibawa kerumah untuk penelitian lebih lanjut, karena cara membawa kecambah
yang membuat kecambah bergerak-gerak dan kapasitas cahaya di jendela rumah lebih kecil
daripada di kelas. Hal lain yang dapat mempengaruhi ketidaksesuaian hasil dan hipotesis
adalah penyiraman air yang terlalu banyak dan suhu saat di rumah lebih rendah dibandingkan
dengan saat di kelas. Untuk kecambah yang berada di kardus pun pada saat hari keempat akan
mengalami pergerakan saat akan dibawa pulang ke rumah yang berbeda kapasitas kegelapan
yang terjadi dan kecambah. Karena pada saat di rumah kecambah tidak diletakkan di dalam
kardus namun di tempat terbuka yang gelap, tetapi tidak segelap saat di kardus.

Hasil yang seharusnya sesuai ini tidak berlangsung dengan baik karena didominasi oleh faktor
eksternal yang kurang sesuai. Hasil yang ditunjukkan, seharusnya tanaman kacang hijau akan
tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang
terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek
karena umumnya cahaya dapat menguraikan atau memecah auksin (hormon pertumbuhan)
pada batang yang terkena sinar matahari. Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran
sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan
hormon giberelin. Kecambah yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka
pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi
tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja
auksin tidak dihambat, sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung
mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Dan sebaliknya,
tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena
terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang.

Selain perbedaan pertumbuhan batang, keadaan tumbuhan yang terkena cahaya akan
mengalami kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk dan pendek, daun
terlihat segar, tebal dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil. Hal tersebut karena
kecambah mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sedangkan keadaan tumbuhan yang
ditempatkan di tempat yang gelap memiliki kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar
yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi sama
seperti yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya, gejala etiolasi terjadi karena
ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar
etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Padahal hormon auksin
bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya. Kecambah kacang hijau termasuk
ke dalam tipe perkecambahan epigeal karena perkecambahan dimana hipokotil tumbuh
mengangkat kotiledon ke atas permukaan tanah.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Tanaman yang disimpan di dalam kardus akan mengalami pertumbuhan yang lebih
cepat dibandingkan tanaman yang disimpan di jendela karena tidak terjadinya
pemecahan hormon auksin yang disebabkan oleh tidak adanya cahaya. Tanaman
yang disimpan di dalam kardus juga akan memiliki kondisi fisik yang kurang
seperti kurus, kurang klorofil, dan pucat yang diebabkan oleh kurangnya cahaya
pula. Sementara itu, untuk tanaman yang disimpan di jendela akan mengalami hal
yang berlawanan dengan tanaman yang disimpan di dalam kardus yaitu, batangnya
lebih pendek karena ada penguraian hormon auksin sehingga mengalami
penghambatan pertumbuhan, namun kondisi fisiknya segar, batangnya kokoh dan
cukup klorofil yang dikarenakan cahaya. Menurut tipe pertumbuhan, kacang hijau
adalah tipe epigeal karena kotiledonnya ikut terangkat ke atas tanah. Dalam
penelitian, kita harus melakukan hal yang sesuai dengan langkah kerja yang telah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat mempengaruhi dari
faktor eksternal kacang hijau sendiri.

5.2 Saran
 Hendaknya melakukan percobaan dengan lingkungan yang mendukung dan
konsistensi dalam setiap tahapnya agar mendapatkan hasil yang maksimal
 Hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan diamati
LAMPIRAN

 Foto
o Tempat terang
 Hari ke-1

 Hari ke-2

 Hari ke-3

 Hari ke-4

o Tempat gelap
 Hari ke-1
 Hari ke-5

 Grafik

Pertumbuhan rata-rata Kacang Hijau


0.6

0.5

0.4 Terang
Panjang (cm)

Gelap
0.3

0.2

0.1

0
1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-pengetahuan-dianarahayu.blogspot.co.id/2013/11/laporan-
praktikum-biologi-perkecambahan.html
http://ziabazlinah.blogspot.co.id/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-
biji.html
http://czillagoz.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-pertumbuhan-
kacang.html
https://suwandibagus.wordpress.com/2012/02/08/kerangka-makalah/
http://kutukuliah.blogspot.co.id/2012/09/struktur-penulisan-makalah.html

Anda mungkin juga menyukai