Disusun oleh:
Annisa Auliadinna
Intan Puspitarini
Linti Alifa K
Melanda Utari
Siti Salma H
XII MIA 4
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam
bentuk listrik. Bagian-bagian batu baterai atau yang biasa disebut juga elemen kering adalah kutub
negatif (anoda), kutub positif (katoda), dan elektrolit sama dengan elemen volta. Katoda elemen
kering memakai batang karbon yang di atasnya di tutup dengan suatu logam kuningan. Sedangkan
anoda elemen kering berupa lempengan seng. Elektrolit pada elemen kering, yaitu berisi campuran
salmiak dan batu kawi yang berbentuk pasta maupun serbuk arang.
Adapun bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan batu baterai adalah Belerang, Air raksa, Asam
sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida, Logam nikel, Litium,
Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium.
Baterai yang biasa dijual dan biasa dijumpai (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik
sebesar 1,5 volt. Bentuk baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan
dengan baterai isi ulang (rechargeable battery), yaitu baterai yang berkapasitas besar dan dapat diisi
ulang kembali, Menurut bahan pembuat-nya, baterai ini terdiri dari berbagai macam jenis yaitu ;
Nickel Cadmium (NiCd), Nickel Metal Hydride (NiMH), Lithium-Ion (Li-Ion), dan Lithium-Pol (Li-
Pol). Baterai NiCd dan NiMH pada umumnya digunakan sebagai sumber listrik DC untuk permainan
anak-anak, kamera digital, handy talky, handycam hingga mobil hybrid. Baterai Li-Ion dan Li-Pol
memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, penggunaan umum sebagai sumber listrik pada telepon
seluler dan notebook/nebook/laptop. Baterai sekali pakai biasa disebut juga dengan baterai primer,
sedangkan baterai isi ulang (rechargeable battery) disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang
bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena
reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Sampah baterai termasuk golongan sampah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun), karena mengandung
berbagai logam berat, seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel dan lithium, yang berbahaya
bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai bekas yang dibuang ke TPS atau TPA akan mencemari tanah, air tanah, sungai, danau dan
akhirnya meracuni air yang biasa dipakai untuk minum, mandi dan mencuci. Jadi janganlah buang
sampah baterai ke tempat sampah. Kumpulkan sampah baterai di rumah/kantor, lalu berikan ke
tempat pengumpulan baterai.
Sampah baterai akan diserahkan kepada pihak penyedia jasa pengelolaan sampah B3 (bahan
berbahaya & beracun) yang sudah memenuhi standar manajemen limbah, yaitu WMI - Waste
Management Indonesia. Sebagian besar komponen baterai akan didaur ulang, sementara komponen
seperti kadmium dan mangan akan dinetralisir dan kemudian dikubur dengan mekanisme yang sudah
memenuhi standar manajemen limbah agar tidak mencemari air tanah.
Baterai primer atau baterai sekali pakai biasanya tersusun dari tiga komponen penting, antara lain
batang karbon, seng dan pasta elektrolit. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng
(Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), pasta sebagai elektrolit (penghantar). Karena pada prinsip
baterai merubah energi kimia menjadi energi listrik, maka komponen-komponen pentig penyusun
baterai tersebut, merupakan unsur kimia yang bisa membahayakan dan mencemari lingkungan.
Misalnya batang karbon yang ada di dalam baterai dapat digunakan sebagai bahan pewarna dan seng
dan timbal dapat dipergunakan sebagai pemberat mata kail “Timbel” atau bisa untuk bahan kerajinan.
karbon hitam yang ada di dalam baterai kering primer AA atau AAA, sebagai bahan pembuatan tinta
isi ulang Spidol WhiteBoard. Sekarang tidak kawatir akan spidol yang macet atau mati, tinggal
mencari baterai yang tidak terpakai kemudian keluarkan isinya, sehingga dapat dipisahkan karbon
hitam dengan komponen penyusun lainya. Campurkan sedikit minyak tiner atau air untuk mencairkan
karbon tersebut sehingga menjadi cair.
Proses pembuatan tinta spidol dengan bahan dasar karbon batu baterai, sebenarnya tidak sesulit
seperti yang dibayangkan. Hal yang perlu kita lakukan adalah dengan memisahkan antara ke tiga
komponen penyusun batu baterai tersebut. Salah satu diantara ketiga komponen penyusun batu baterai
tersebut, ada yang warnanya hitam bubuk dan itulah yang dinamakana karbon untuk bahan dasar
pembuatan tinta spidol. Pertama-tama lepaskan baterai dari kulit yang membalutnya, biasanya kulit
ini terbuat dari lembaran besi seng tipis yang membalut menyerupai tabung. Lembaran seng ini tidak
menyatu sempurna, maka pada awal membuka lempengan seng ini carilah bagian yang bercerat, pada
bagian itu adalah letak sambungan kedua sisi lempengan seng. Dengan bantuan obeng minus dan
tang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan proses ini. Hati-hati dalam membuka kulit
baterai, karena terbuat dari seng dan kaku maka jika tidak hati-hati maka tangan kita akan terluka.
Setelah kulit baterai terbuka, maka kita akan melihat tabung dari timbal. Bentuknya hampir mirip
dengan kulit seng yang perta tadi, bedanya disini kita tidak akan menemukan cerat, sebagai bentuk
sambungan. Karena tabung timbal ini bentuknya selongsongan maka kita akan sedikit kesulitan untuk
mengeluarkan isinya tanpa merusak tabung timbal tersebut. Dengan memotong menjadi dua bagian
kita kaan lebih mudah mengeluarkan isinya. Setelah kita membelah tabung timbal, maka kita akan
memperoleh serbuk karbon yang berwarnan hitam pekat. Ada bagian serbuk karbon yang bercampur
dengan pasta elektrolit sebagai penghantar. Pisahkan karbon murni denan karbon yang bercampur
dengan pasta elektrolit, kita tidak usah kawatir karena pada umumnya serbuk karbon yang tidak
bercampur pasta elektrolit lebih banyak daripada yang sudah bercampur dengan pasta elektrolit, dan
pasta elektrolit letaknya hanya terdapat pada ujung-ujung batang karbon.
Pisahkan bagian perbagian komponen penyusun batu baterai tersebut satu dengan yang lainya.
Pipihkan lembaran seng kulit baterai sehingga dapat kita manfaatkan untuk bahan pembuatan
kerajinan dan lain-lain.pipihkan dan potong rapi lembaran timbal yang kita peroleh dari selongsong
baterai terbuat dari timbal, sehingga didapatkan lembaran-lembaran potongan timbal. Potongan
timbale tersebut dapat dipergunakan sebagai pemberat mata kail / “pancing ikan”. Dan yang terakhir
kita akan mendapatkan serbuk karbon, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tinta spidol
white board.
Proses pembuatan tinta isi ulang spidol white board, dengan bahan dasar serbuk karbon dari sisa
baterai kering sebenarnya tidaklah sulit. Setelah serbuk karbon berhasil dipisahkan maka langkah
selanjutnya adalah menempatkan serbuk karbon tersebut dalam sebuah wadah kecul yang berguna
untuk mencampur dan menganduk supaya merata. Setelah serbuk karbon diletakan ke dalam wadah,
kemudian campurkan sedikit minyak tiner atau air agar sedukit mencair dan mengental, sehingga
dapat meresap di dalam busa spidol.