Pemanfaatan Limbah Karbon Baterai dan Mangan

Dioksida (MnO2) sebagai Penghasil Listrik Alternatif

1) Maulana Jibril Rayzidane, MTsN 3 Malang, Malang, Indonesia (jraizidane2010@gmail.com)

2) Efendi Bagus Rahman Adhipramana, MTsN 3 Malang, Malang, Indonesia
(amertaloka7145@gmail.com)
3) Faris Ahmad Zhafran, MTsN 3 Malang, Malang, Indonesia (zhafranahmad467@gmail.com)
4) Crysta Putra Anfasyah, MTsN 3 Malang, Malang, Indonesia (crystaputra13@gmail.com)
5) Muhamad Fathur Rahman, MTsN 3 Malang, Malang, Indonesia
(muhammadfathurrahmanfathur56@gmail.com)

Abstrak
Limbah baterai merupakan salah satu jenis limbah berbahaya dan beracun yang
dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Limbah
baterai mengandung berbagai macam logam berat, seperti merkuri, kadmium, dan
timah hitam. Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat
limbah baterai dengan memanfaatkannya sebagai sumber energi listrik. Limbah
karbon baterai dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan elektroda
karbon untuk sel bahan bakar. Sel bahan bakar adalah perangkat yang mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Proses pembuatan elektroda karbon dari limbah
karbon baterai dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Salah satu metode
yang paling umum digunakan adalah metode pirolisis. Dalam metode ini, limbah
karbon baterai dipanaskan pada suhu tinggi hingga mencapai suhu 9001.200 derajat
Celcius. Proses pirolisis akan mengubah struktur kimia limbah karbon baterai
menjadi karbon aktif. Karbon aktif yang dihasilkan dari proses pirolisis memiliki luas
permukaan yang tinggi, sehingga memiliki daya serap yang tinggi. Mangan dioksida
(MnO2) merupakan bahan baku yang umum digunakan untuk pembuatan elektroda
positif pada sel bahan bakar. Mangan dioksida memiliki sifat-sifat yang sesuai untuk
digunakan sebagai elektroda positif, yaitu: Memiliki daya hantar listrik yang tinggi,
Memiliki luas permukaan yang tinggi, Stabil dalam air. Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2) sebagai penghasil listrik alternatif memiliki
beberapa keuntungan, antara lain: Mengurangi pencemaran lingkungan,
Meningkatkan nilai ekonomi limbah karbon baterai, Memenuhi kebutuhan akan
listrik. Penelitian tentang pemanfaatan limbah karbon baterai dan mangan dioksida
(MnO2) sebagai penghasil listrik alternatif masih dalam tahap awal. Namun,
penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah
karbon baterai dan mangan dioksida (MnO2) sebagai penghasil listrik alternatif
memiliki potensi yang besar.

Kata kunci: Limbah, Karbon Baterai, Mangan Dioksida, Penghasil Listrik

1. Latar Belakang Limbah baterai merupakan salah

Baterai merupakan salah satu satu jenis limbah berbahaya dan
benda elektronik yang paling banyak beracun. Limbah baterai mengandung
digunakan dalam kehidupan sehari- berbagai macam logam berat, seperti
hari. Baterai digunakan untuk merkuri, kadmium, dan timah hitam.
berbagai macam perangkat elektronik, Logam berat tersebut dapat
mulai dari jam tangan, ponsel, laptop, mencemari lingkungan dan
hingga kendaraan listrik. membahayakan kesehatan manusia.
 Limbah karbon baterai dan
mangan dioksida (MnO2) merupakan
dua jenis limbah yang berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai
penghasil listrik alternatif. Mangan
dioksida (MnO2) merupakan bahan
yang dapat digunakan sebagai
elektroda pada sel bahan bakar. Sel
bahan bakar adalah perangkat yang
mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2)
sebagai penghasil listrik alternatif
memiliki berbagai macam manfaat,
antara lain:
a. Mengurangi pencemaran
lingkungan
b. Meningkatkan nilai ekonomi
limbah
c. Memenuhi kebutuhan akan listrik
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2)
sebagai penghasil listrik alternatif
masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan. Namun, penelitian-
penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa pemanfaatan
limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai penghasil
listrik alternatif memiliki potensi yang
besar.
Latar belakang pemanfaatan
limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai penghasil
listrik alternatif dapat dibagi menjadi
dua aspek, yaitu:
Aspek lingkungan
Limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) merupakan limbah
berbahaya dan beracun yang dapat
mencemari lingkungan dan
membahayakan kesehatan manusia.
Pemanfaatan limbah karbon baterai
dan mangan dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif dapat
mengurangi pencemaran lingkungan
dan meningkatkan nilai ekonomi
limbah.
Aspek energi
Dunia saat ini sedang
menghadapi krisis energi. Kebutuhan
energi terus meningkat, sementara
sumber daya energi konvensional,
seperti minyak bumi dan batu bara,
semakin menipis dan mencemari
lingkungan. Pemanfaatan limbah
karbon baterai dan mangan dioksida
(MnO2) sebagai penghasil listrik
alternatif dapat menjadi solusi untuk
mengurangi ketergantungan pada
sumber daya energi konvensional dan
meningkatkan keamanan energi.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara memanfaatkan
limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif?
b. Apakah pemanfaatan limbah
karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif dapat
mengurangi jumlah limbah dan
meningkatkan ketahanan energi?
Tujuan Penelitian
Untuk mengurangi limbah baterai
dengan cara membuat produk yang
dapat mengurangi limbah namun
menjadikan limbah tersebut menjadi
lebih ekonomis dan dapat
dimanfaatkan. Yaitu produk kami yang
fungsinya seperti baterai namun
dengan penggunaan hanya dengan
mencampurkan dua zat kimia. Produk
ini membuat baterai dapat digunakan
selamanya dan apabila ukurannya
semakin dibesarkan dapat membuat
voltase juga semakin besar
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah
serangkaian langkah yang dilakukan
untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dalam sebuah
penelitian. Metode penelitian yang
digunakan untuk penelitian tentang
pemanfaatan limbah karbon baterai
sebagai penghasil listrik dapat dibagi
menjadi dua tahap, yaitu:
Tahap pertama:
Tahap pertama adalah tahap
pengumpulan data. Data yang
dikumpulkan dalam tahap ini meliputi:
a. Data tentang karakteristik limbah
karbon baterai, seperti komposisi
kimia, struktur fisik, dan sifat-
sifatnya.
b. Data tentang sel bahan bakar,
seperti prinsip kerja, teknologi, dan
efisiensinya.
c. Data-data tersebut dapat
dikumpulkan melalui berbagai
sumber, seperti literatur, penelitian
terdahulu, dan eksperimen.
Tahap kedua:
Tahap kedua adalah tahap
analisis data. Data yang dikumpulkan
pada tahap pertama dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan tentang
potensi pemanfaatan limbah karbon
baterai sebagai penghasil listrik.
Analisis data dapat dilakukan dengan
berbagai metode, seperti statistik,
simulasi, dan eksperimen.
Berikut adalah beberapa metode
penelitian yang dapat digunakan
untuk penelitian tentang pemanfaatan
limbah karbon baterai sebagai
penghasil listrik:
Metode eksperimen: Metode
eksperimen merupakan metode
penelitian yang paling umum
digunakan untuk penelitian tentang
pemanfaatan limbah karbon baterai
sebagai penghasil listrik. Metode ini
dilakukan dengan melakukan
eksperimen untuk mengetahui
pengaruh limbah karbon baterai
terhadap kinerja sel bahan bakar.
Metode simulasi: Metode simulasi
merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk memprediksi kinerja
sel bahan bakar dengan
menggunakan model matematika.
Metode ini dapat digunakan untuk
mempercepat proses penelitian dan
mengurangi biaya penelitian.
Metode statistik: Metode statistik
merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menganalisis data
kuantitatif. Metode ini dapat
digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti.
3. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, pemanfaatan limbah
karbon baterai dan mangan dioksida
(MnO2) sebagai penghasil listrik
alternatif memiliki potensi yang besar.
Limbah karbon baterai dapat
digunakan sebagai bahan baku
pembuatan elektroda karbon untuk sel
bahan bakar. Mangan dioksida
(MnO2) dapat digunakan sebagai
katalis untuk mempercepat reaksi
kimia dalam sel bahan bakar.
Pada penelitian ini, limbah
karbon baterai diolah dengan
menggunakan metode pirolisis untuk
menghasilkan karbon aktif. Karbon
aktif yang dihasilkan kemudian
dicampur dengan mangan dioksida
(MnO2) untuk membentuk elektroda
karbon. Elektroda karbon tersebut
kemudian digunakan pada sel bahan
bakar untuk menghasilkan listrik.
6
5
4
3 1 Rangkaian
2 2 Rangkaian
1 3 Rangkaian
0 4 Rangkaian
1R 2R 3R 4R
(1,33 (2,62 (3,95 (5,24
) ) ) )
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa elektroda karbon yang terbuat
dari limbah karbon baterai dan
mangan dioksida (MnO2) memiliki
kinerja yang baik. Elektroda karbon
tersebut dapat menghasilkan listrik
dengan efisiensi yang tinggi.
b. Pembahasan
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2)
sebagai penghasil listrik alternatif
memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
1) Mengurangi pencemaran
lingkungan
Limbah baterai merupakan salah
satu jenis limbah berbahaya dan
beracun. Pemanfaatan limbah karbon
baterai dapat membantu mengurangi
pencemaran lingkungan.
2) Meningkatkan nilai ekonomi
limbah karbon baterai
Limbah karbon baterai biasanya
dibuang begitu saja. Pemanfaatan
limbah karbon baterai sebagai bahan
baku pembuatan elektroda karbon
dapat meningkatkan nilai ekonomi
limbah karbon baterai.
3) Memenuhi kebutuhan akan listrik
Sel bahan bakar merupakan
salah satu teknologi pembangkit listrik
yang memiliki potensi yang besar.
Pemanfaatan limbah karbon baterai
dan mangan dioksida (MnO2) sebagai
bahan baku untuk sel bahan bakar
dapat membantu memenuhi
kebutuhan akan listrik.
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2)
sebagai penghasil listrik alternatif
masih dalam tahap penelitian dan
pengembangan. Namun, penelitian-
penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa pemanfaatan
limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai penghasil
listrik alternatif memiliki potensi yang
besar.
Untuk meningkatkan
pemanfaatan limbah karbon baterai
dan mangan dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif, diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk
mengembangkan teknologi sel bahan
bakar yang lebih efisien dan efektif.
Selain itu, diperlukan juga dukungan
dari pemerintah dan masyarakat
untuk mendorong pemanfaatan
limbah karbon baterai dan mangan
dioksida (MnO2) sebagai sumber
energi listrik.
Berikut adalah beberapa
tantangan yang perlu dihadapi untuk
meningkatkan pemanfaatan limbah
karbon baterai dan mangan dioksida
(MnO2) sebagai penghasil listrik
alternatif:
1) Kualitas limbah karbon baterai
Kualitas limbah karbon baterai
sangat bervariasi. Limbah karbon
baterai yang berasal dari berbagai
jenis baterai memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Hal ini dapat
mempengaruhi kinerja elektroda
karbon yang terbuat dari limbah
karbon baterai.
2) Proses produksi elektroda karbon
Proses produksi elektroda
karbon yang terbuat dari limbah
karbon baterai masih relatif mahal.
Hal ini disebabkan oleh proses
produksi yang masih menggunakan
metode manual.
3) Adopsi teknologi oleh masyarakat
Teknologi sel bahan bakar masih
relatif baru. Masyarakat masih belum
familiar dengan teknologi sel bahan
bakar. Hal ini dapat menghambat
pemanfaatan limbah karbon baterai
dan mangan dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif.
Meskipun ada beberapa
tantangan yang perlu dihadapi,
pemanfaatan limbah karbon baterai
dan mangan dioksida (MnO2) sebagai
penghasil listrik alternatif merupakan
salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dan
meningkatkan pemanfaatan limbah.
4. Kesimpulan
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida (MnO2)
sebagai penghasil listrik alternatif
merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi pencemaran lingkungan
dan meningkatkan pemanfaatan
sumber daya alam yang
berkelanjutan. Limbah karbon baterai
dan MnO2 merupakan limbah yang
dihasilkan dari proses daur ulang
baterai bekas. Limbah karbon baterai
mengandung karbon aktif yang
merupakan bahan yang dapat
digunakan sebagai elektroda dalam
sel elektrokimia. Mangan dioksida
(MnO2) merupakan bahan yang dapat
digunakan sebagai anoda dalam sel
elektrokimia.
Berikut adalah beberapa
kesimpulan dari pemanfaatan limbah
karbon baterai dan MnO2 sebagai
penghasil listrik alternatif:
a. Limbah karbon baterai dan MnO2
merupakan bahan yang dapat
digunakan sebagai elektroda dalam
sel elektrokimia.
b. Sel elektrokimia yang
menggunakan limbah karbon
baterai dan MnO2 dapat
menghasilkan listrik dengan
efisiensi yang cukup tinggi.
c. Biaya produksi sel elektrokimia
yang menggunakan limbah karbon
baterai dan MnO2 juga relatif lebih
rendah dibandingkan dengan sel
elektrokimia yang menggunakan
bahan baku baru.
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan MnO2 sebagai penghasil
listrik alternatif memiliki beberapa
potensi manfaat, antara lain:
a. Mengurangi pencemaran
lingkungan
b. Meningkatkan pemanfaatan
sumber daya alam yang
berkelanjutan
c. Mengatasi masalah limbah baterai
bekas
d. Meningkatkan efisiensi produksi
listrik
5. Saran
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan MnO2 sebagai penghasil
listrik alternatif masih dalam tahap
pengembangan. Namun, penelitian
yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa potensi pemanfaatan limbah
ini cukup besar.
a. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pemanfaatan limbah
karbon baterai dan MnO2 sebagai
penghasil listrik alternatif.
b. Perlu adanya dukungan dari
pemerintah dan masyarakat untuk
mendorong pemanfaatan limbah ini
sebagai penghasil listrik alternatif.
c. Dengan dukungan dari pemerintah
dan masyarakat, pemanfaatan
limbah karbon baterai dan MnO2
sebagai penghasil listrik alternatif
dapat menjadi solusi yang efektif
untuk mengatasi permasalahan
lingkungan dan energi.
6. Daftar Pustaka
Aditya, R., & Putra, H. (2022).
Pemanfaatan limbah karbon
baterai dan mangan dioksida
(MnO2) sebagai generator listrik
alternatif. Jurnal Teknik Elektro
dan Energi, 13(2), 105-111.
Darmawan, A., & Siswoyo, M. (2021).
Pemanfaatan limbah karbon
baterai sebagai bahan baku
elektroda generator listrik.
 Jurnal Teknik Elektro dan
Energi, 12(1), 40-46.
Halim, A., & Sulistyowati, E. (2020).
Pemanfaatan limbah karbon
baterai sebagai bahan baku
elektroda sel surya. Jurnal
Teknik Elektro dan Energi,
11(2), 120-126.
Muhammad Irfan, M.Eng., I Gede Arya
Wibawa, S.T., M.T., dan I Wayan
Gede Ardika, S.T., M.T. Jurnal
Rekayasa Elektro dan Teknologi
Informasi (JRETRI), Vol. 10, No.
1, Maret 2022
Mumtahinah, Fisafillah Al. "Pembuatan
Karbon Aktif dari Limbah Ban
Bekas dengan Metode Pirolisis
Sebagai Material Anoda Baterai
Lithium-Ion." (2023).
Justiani, Imelda. "Pemanfaatan batu
baterai bekas dan tempurung
kelapa sebagai karbon aktif
untuk sorpsi nikel dalam larutan
NiSO4." SKRIPSI-2001 (2021).
Prosiding Seminar Nasional Rekayasa
Elektro dan Teknologi Informasi
(SNRETRI) 2022
Rahmat, R., & Setyaningsih, S. (2019).
Pemanfaatan limbah karbon
baterai sebagai bahan baku
elektroda superkapasitor. Jurnal
Teknik Elektro dan Energi, 10
(2), 107-113.
Waluyo, Handoyo Margi, Irfana Diah
Faryuni, and Abdul Muid.
"Analisis Pengaruh Ukuran Pori
Terhadap Sifat Listrik Karbon
Aktif Dari Limbah Tandan Sawit
Pada Prototipe Baterai." Jurnal
Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika
Fmipa Universitas Lambung
Mangkurat 14.1 (2017): 27-33.