KELOMPOK VI
1. M. FAQIH Z. ARIFIN
2. ADE RENING
3. NURINDA DUWILA
4. RAFLI DAUD
Limbah baterai berbahaya terutama berasal dari baterai non – daur ulang seperti
baterai timbal asam, baterai kadmium, baterai nikel kadmium, dll.
Baterai timbal asam adalah jenis baterai non – daur ulang yang terdiri
dari beberapa sel baterai. Baterai ini menggunakan elektrolit berbasis asam sulfat
dan memiliki dua elektroda, yaitu anoda yang terbuat dari timbal dan katoda
yang terbuat dari timbal oksida dan grafit. Ketika baterai digunakan, elektroda-
anoda akan melepaskan ion timbal ke dalam elektrolit dan elektroda-katoda akan
menyerap ion tersebut. Reaksi ini menghasilkan arus listrik yang dapat
digunakan untuk menjalankan peralatan.
Meskipun baterai timbal-asam memiliki keuntungan dalam harga yang
relatif murah dan mudah dijumpai, namun baterai ini juga memiliki beberapa
kelemahan. Salah satu kelemahan baterai ini adalah membutuhkan perawatan
khusus untuk menjaga kinerjanya dan tidak dapat diisi ulang, sehingga
menghasilkan limbah baterai yang harus diolah dengan cara yang aman agar
tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, baterai
timbal-asam mengandung bahan berbahaya seperti timbal dan asam sulfat yang
dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak
dikelola dengan baik.
Baterai kadmium adalah jenis baterai non-daur ulang yang terdiri dari
beberapa sel baterai. Baterai ini menggunakan elektrolit berbasis larutan
elektrolit kadmium hidroksida dan memiliki dua elektroda, yaitu anoda yang
terbuat dari logam kadmium dan katoda yang terbuat dari oksida nikel. Ketika
baterai digunakan, elektroda-anoda akan melepaskan ion kadmium ke dalam
elektrolit dan elektroda-katoda akan menyerap ion tersebut. Reaksi ini
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk menjalankan peralatan.
Salah satu masalah besar dengan baterai kadmium adalah bahwa baterai
ini mengandung bahan beracun seperti kadmium yang dapat mencemari
lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan
baik. Limbah baterai kadmium harus dikelola dengan hati-hati dan disimpan
dengan benar agar tidak mencemari air tanah atau udara. Karena alasan ini,
beberapa negara telah melarang penggunaan baterai kadmium dan beralih ke
teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan
manusia.
2.1.3 Baterai Nikel Kadmium
Baterai nikel kadmium adalah jenis baterai non-daur ulang yang terdiri
dari beberapa sel baterai. Baterai ini menggunakan elektrolit berbasis larutan
elektrolit kadmium hidroksida dan nikel oksida serta memiliki dua elektroda,
yaitu anoda yang terbuat dari logam kadmium dan katoda yang terbuat dari
oksida nikel. Ketika baterai digunakan, elektroda-anoda akan melepaskan ion
kadmium ke dalam elektrolit dan elektroda-katoda akan menyerap ion nikel.
Reaksi ini menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk menjalankan
peralatan.
Salah satu masalah besar dengan baterai nikel kadmium adalah bahwa
baterai ini mengandung bahan beracun seperti kadmium yang dapat mencemari
lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan
baik. Limbah baterai nikel kadmium harus dikelola dengan hati-hati dan
disimpan dengan benar agar tidak mencemari air tanah atau udara. Selain itu,
pengolahan limbah baterai nikel kadmium juga memerlukan biaya dan teknologi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lainnya. Oleh karena itu,
beberapa negara telah beralih ke teknologi baterai yang lebih ramah lingkungan
dan lebih aman bagi kesehatan manusia seperti baterai ion litium.
2.2 Pengaruh Limbah Baterai Terhadap Lingkungan dan juga Kesehatan Manusia
Baterai mengandung bahan kimia beracun seperti timbal, kadmium, asam sulfat,
dan merkuri. Jika baterai dibuang dengan tidak benar, bahan – bahan ini dapat
mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan manusia . Keracunan bahan kimia
dapat menyebabkan berbagai gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, kejang,
dan bahkan kematian. Bahan kimia dalam baterai juga dapat memicu masalah kesehatan
jangka panjang seperti kerusakan organ internal dan kanker. Sedangkan pengaruh
limbah baterai terhadap lingkungan contohnya dilaut, jika limbah baterai dibuang ke
laut maka organisme laut terancam mati karena bahan kimia yang terkandung dalam
baterai, sama juga seperti didarat, udara maupun angkasa. Oleh karena itu, penting
untuk mengelola limbah baterai dengan benar dan bertanggung jawab.
Beberapa cara dalam mengelola limbah baterai adalah dengan mendaur ulang
baterai bekas, mengembalikan baterai bekas ke prosuden atau pengecer, atau membawa
baterai bekas ke tempat pengolahan limbah elektronik yang terpercaya. Dengan
mengelola limbah baterai dengan baik, kita dapat melindungi kesehatan manusia dan
menjaga lingkungan yang sehat bagi generasi masa depan.
Sesuai yang sudah disebutkan beberapa cara mengelola limbah baterai dengan
benar diatas, pengelolaan limbah baterai sangat penting untuk melindungi lingkungan
dan kesehatan manusia. Yang dapat dilakukan untuk pengelolaannya seperti mendaur
ulang baterai bekas untuk membuat baterai baru atau digunakan sebagai bahan baku
untuk membuat produk lain, seperti kaca mata atau alat musik. Selain itu, baterai bekas
dapat dikembalikan ke produsen atau pengecer elektronik untuk didaur ulang atau
diproses dengan benar. Jika tidak ada program pengambilan baterai bekas yang tersedia,
cara terbaik untuk mengelola limbah baterai adalah dengan membawanya ke tempat
pengolahan limbah elektronik yang terpercaya, di mana baterai dapat didaur ulang atau
dipecah untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Pastikan baterai bekas
dikelola oleh perusahaan yang memiliki izin dan lisensi resmi untuk mengolah limbah
elektronik. Selain itu, meminimalkan penggunaan baterai juga merupakan cara efektif
untuk mengurangi jumlah limbah baterai. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
baterai yang dapat diisi ulang atau mengganti baterai dengan sumber daya yang ramah
lingkungan seperti energi surya atau baterai yang ramah lingkungan. Dengan
menerapkan cara-cara pengolahan limbah baterai yang tepat, kita dapat membantu
melindungi lingkungan dan kesehatan manusia dari dampak negatif limbah baterai yang
berbahaya.
BAB III PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah baterai yang baik dan
aman, seperti daur ulang dan pemulihan kandungan logam berbahaya dari
limbah baterai. Daur ulang baterai dapat mengurangi penggunaan bahan baku
baru dan mengurangi jumlah limbah baterai yang dihasilkan.
3.1.2 Saran