Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

1.1 Latar Belakang


Baterai adalah barang yang cukup banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari
smartphone, jam dinding, dan banyak gadget lainnya. Sampah baterai pun akhirnya tak
terhindarkan. Masalahnya, baterai bekas sebenarnya adalah sampah B3, atau Bahan Berbahaya
dan Beracun. Dan bahayanya, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana bahaya baterai
bekas tersebut. Sehingga, ketika sudah tidak terpakai langsung dibuang ke tempat sampah,
bercampur dengan sampah rumah tangga lainnya.
Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana cara mengolah dan memanfaatkan limbah jambu biji
menjadi sumber energi dalam bentuk bio-battery.

1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah


Rumusan dalam penelitian ini adalah limbah jambu biji yang merupakan bahan utama
pembuatan bio battery. Sementara itu seng dan tembaga digunakan sebagai elektroda sehingga
baterai yang dihasilkan dapat diketahui besar potensial tegangan, arus dan daya listrik yang
dihasilkan dengan menggunakan elektrolit limbah jambu biji.
Adapun pembatasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
2. Elektroda yang digunakan adalah Cu dan Zn.
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan elektrolit adalah limbah jambu biji yang berasal dari
pasar segiri Kec. Samarinda ulu, Kalimantan Timur.
4. Pengukuran tegangan (V) dan arus listrik (mA) yang dihasilkan pada kondisi suhu ruang pada
tekanan atmosferik.

1.3 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan dari penelitian “Analisis Kelistrikan yang dihasilkan Limbah Buah dan Sayuran
sebagai Energi Alternatif Bio-baterai” adalah
aMembuat bio baterai dengan seng sebagai anoda, tembaga sebagai katoda, dan media elektrolit
limbah jambu biji.
3. Menyelidiki hubungan pH terhadap tegangan yang dihasilkan larutan limbah jambu biji
d. Mengetahui besar tegangan dan arus bio baterai dari limbah jambu biji
c. Melakukan uji performansi bio battery
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah laporan kemajuan, laporan akhir, artikel ilmiah
dan produk berupa bio baterai

1.5 Manfaat
Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam
pengembangan bio baterai dengan menggunakan seng dan tembaga sebagai elektroda, limbah jambu
biji sebagai pengganti elektrolit diharapkan pula dapat menginisiasi penelitian pembuatan bio
baterai untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya dan dapat dimanfaatkan dalam bidang teknologi
serta meningkatkan kreativitas dan penalaran mahasiswa pada pengembangan ilmu teknologi.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Kimia Fakultas Teknik, Universitas
Mulawarman dengan waktu pelaksanaan 5 bulan.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


3.2.1 Alat Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Blender listrik, sebagai alat untuk menghaluskan buah dan sayuran
2. Timbangan, sebagai alat untuk menimbang
3. Kabel dan penjepit buaya, untuk menghubungkan antara rangkaian biobaterai, beban,
voltmeter dan amperemeter.
4. Voltmeter dan amperemeter, sebagai alat pengukur tegangan dan arus biobaterai
5. pH meter, sebagai alat pengukur pH buah dan sayuran
6. Gelas ukur, sebagai alat pengukur volume dari larutan
7. Bejana plastik, sebagai wadah larutan buah dan sayuran

3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :


1. Seng (Zn) dan tembaga (Cu) 6 pasang, sebagai elektroda
2. Variabel resistor yang tersusun dari beberapa rotary switch yang dirangkai dengan beberapa
resistor 1 kΩ, 10 kΩ, 100 kΩ dan 1 MΩ didalamnya
3. Sebuah diode jenis LED bright light, sebagai beban nyata bio-baterai.
4. Limbah Buah jambu biji

3.3 Prosedur Penelitian


3.3.1 Persiapan Anoda

Plat seng ukuran 1x1 meter di potong menjadi ukuran 7 x5 cm.

3.3.2 Pembuatan agar-agar elektolit limbah jambu biji


Limbah jambu biji

Sekam padi dan TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) yang sudah halus dimasukkan kedalam
silinder/ reaktor pirolisis dengan suhu operasi 600 oC selama waktu kurang lebih dua jam atau hingga
tidak terbentuk gas dan tar lagi. Kemudian sebanyak 200 gram char (karbon yang tertinggal di dalam
reaktor) masing-masing direndam dalam 500 ml zat aktivator NaOH 1 M selama 24 jam. Kemudian
dilanjutkan dengan perendaman menggunakan HCl 1 M selama 24 jam. Kemudian karbon aktif yang
diperoleh dibersihkan dari pengotor dan dibilas dengan aquades hingga pH nya netral dan dioven
pada suhu 105 OC hingga kering dan berat nya konstan. Analisa proximat pada karbon aktif akan
dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Polnes Samarinda.

3.3.3 Perakitan Baterai


Karbon aktif yang telah siap ditekan hingga menyatu dengan kawat stainless sebagai kolektor arus.
Plat Seng yang sudah dipotong ukuran 10 x 5 cm disusun berlapis bersama karbon aktif dan paper
towel seperti Gambar 3.1. Larutan elektrolit yang telah disiapkan disuntikan ke dalam penyerap
larutan hingga menyentuh keseluruhan plat. Perlakuan diulang dengan variasi larutan elektrolit
NaOH, NaCl dan HCl.
3.3.4 Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik

Pengukuran kuat arus dan tegangan listrik dilakukan dengan menggunakan multimeter dengan
mengontakan kutub positif pada anoda menggunakan multimeter dengan mengontakan kutub positif
pada anoda dan kutub negatif pada katoda.

3.3.5 Uji Kinerja untuk Pengukuran Kapasitas, Daya dan Densitas Energi Baterai
Uji Kinerja menggunakan bantuan perangkat Arduino Uno R3 DIP ATmega328 + Atmega 16 U2.
Board Arduino terdiri dari hardware / yang siap pakai dan software IDE yang digunakan untuk
memprogram. Kelebihan menggunakan arduino adalah tidak memerlukan perangkat chip
programmer karena memiliki bootloader sehingga upload program dengan mudah dari komputer,
memiliki sarana komunikasi USB, bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino
dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap. Adapun pengukuran uji kinerja meliputi
pengukuran kapasitas baterai dan daya yang dihasilkan. Skema rangkaian dapat dilihat pada Gambar
3.2. Kutub positif dan negatif baterai dihubungkan dengan suatu resistor bernilai 1000 ohm sebagai
discharge. Untuk serial monitor arduino di hubungkan menggunakan aplikasi Teraterm sehingga data
pembacaan tegangan, arus, kapasitas dan daya baterai dapat tersimpan pada software excel. Kutub
positif dihubungkan pada pin A0 dan negatif dihubungkan pada ground (GND).

Gambar 3.2 Rangkaian Skematik Alat Pengukuran dengan Bantuan Perangkat Arduino
Bab 2

Tinjauan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai