Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS KASUS LIMBAH B3

OLEH

NAMA:GERMANUS ENRIKO UBA AMA

NIM:P05303330220276

KELAS:2C

MATA KULIAH:PENGELOLAAN LIMBAH B3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDY D-III SANITASI

TAHUN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya,sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan
kali ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku dosen pengampu
mata kuliah pengelolahan limbah B3, yang telah membimbing saya dalam mengerjakan makalah
ini. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontrabusi dalam proses penyusunan
makalah ini.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi
sistematik maupun isinya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini kedapannya. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 25 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Dftar Isi

A. Identifikaasi kasus limba B3 disekitar


B. Rumusan masalah
C. Tinjau pustaka
D. Dampak terhadap keberlangsungan hidup manusia, makhluk hidup dan terhadap
lingkngan
E. Dasar hukum
F. Referensi
A. Identifikasih kasus limba B3
Limbah B3 adalah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya. Jenis limbah B3
walaupun dalam jumlah atau konsentrasi yang sangat kecil akan tetapi tetap mengandung
bahan berbahaya beracun/B3. Jenis limbah ini antara lain adalah batu baterai bekas, neon
dan bohlam bekas, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya
mengandung bahan-bahan yang menyebabkan iritasi atau gangguan kesehatan lainnya
contohnya seperti logam merkuri yang terkandung di dalam batu baterai pada umumnya
(Astuti, 2010 ).
Limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan
konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan
mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainya. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 101 tahun 2014, definisi Limbah B3 adalah sisa usaha atau kegiatan yang
mengandung zat atau komponen yang secara langsung maupun tidak dapat
mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Berdasarkan Uraian diatas maka, perlu melakukan identifikasi jenis dan pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah tangga:
a) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik yaitu kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor
korosi, pelarutan kerak, pencucian, pengemasan.
b) Limbah B3 dari sumber spesifik yaitu Limbah ini berasal dari proses suatu industri
(kegiatan utama).
c) Limbah B3 dari sumber lain yaitu limbah ini berasal dari sumber yang tidak diduga,
misalnya produk kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk yang
tidak memenuhi spesifikas.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu limbah B3 batrei bekas?
2. Apa sajah dampak dari limba B3 batrei bekas terhadap keberlangsungan hidup
manusia, makluk hidup lainnya dan terhadap lingkungan?
3. Bagaimana cata mengatasi masalah pengaruh limba B3 batrei bekas terhadap
Mahkluk hidup dan lingkungan
C. Tinjau pustaka
1. Pengertian Limba B3 Batrei Bekas
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia
dengan koneksi eksternal untuk memberikan daya pada perangkat listrik. Baterai
memiliki kutub positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Katoda memiliki
energi potensial yang lebih tinggi daripada anoda. Anoda adalah sumber elektron
yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke katoda. Ketika baterai
dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit dapat berpindah sebagai ion di
dalamnya sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua kutubnya. Perpindahan ion
dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari baterai.
Baterai secara teknis memiliki satu ataupun beberapa sel. Baterai juga
memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari sel miniatur yang digunakan
untuk jam tangan hingga yang berukuran tipis dan kecil yang digunakan dalam
ponsel seluler. Selain itu baterai juga memiliki ukuran besar seperti baterai asam
timbal (aki) atau baterai lithium-ion dalam kendaraan dan bank baterai besar
seukuran 8 ruangan yang menyediakan daya siaga atau darurat untuk pertukaran
telepon dan pusat data komputer (server).
Baterai memiliki peranan yang sangat penting, khususnya dalam hal
penyimpanan energi. Sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan angin
perlahan menggantikan bahan bakar fosil, baterai dapat menjadi opsi
penyimpanan energi yang layak untuk diaplikasikan untuk kebutuhan listrik di
masa depan. Perkembangan transportasi listrik memacu perkembangan teknologi
baterai, supercapasitor dan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

2. Dampak dari Limba B3 Batrei Bekas terhadap makhluk hidup dan lingkungan
Baterai bekas merupakan limbah yang sangat berbahaya yang sebenarnya tidak
boleh di buang sembarangan. Semua baterai bekas seperti baterai remote, mainan,
jam tangan, telepon seluler, kamera digital maupun baterai yang bisa di charge
(rechargeable) termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Bercun).
Baterai bekas tidak hanya akan menyebabkan polusi tetapi juga akan
membahayakan sumber daya alam bila di buang sembarangan dan tidak di daur
ulang. Sehingga kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya yang terdapat di
dalam baterai seperti logam berat merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium, dan
kadmium akan mencemari air dan tanah, yang pada akhirnya akan
membahayakan tubuh makhluk hidup.
Dalam aksi mikrooganisme, merkuri anorganik bisa diubah menjadi
methylmercury, berkumpul dalam tubuh ikan yang kemudian dikonsumsi
manusia. Methylmercury dapat memasuki sel-sel otak dan berdampak serius pada
manusia. Salah satunya seperti merusak sistem saraf yang bisa membuat orang
menjadi gila atau bahkan dapat menyebabkan kematian. Ekskresi timbal juga
sangat berbahaya pada tubuh manusia yang dapat menganggu fungsi ginjal dan
fungsi reproduksi.
Bahan lain yang terdapat pada baterai yaitu kadmium, dapat mengkontaminasi
tanah dan ait, yang kemudian juga di konsumsi manusia. Hal itu dapat
menyebabkan kerusakan pada hati dan gijal, dan juga dapat menyebabkan tulang
lunak (osteomalasia) atau kecacatan tulang berat. Kadmium juga dapat
menyebabkan keracunan kronis dan menjadi faktor penyebab emfisema (penyakit
paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara di paru-
paru), anemia (kurang darah), juga dapat menyebabkan kelumpuhan pada tubuh
manusia
3. Cara Mengatasi Masalah Pengaruh Limba B3 Batrei Bekas Terhadap Mahkluk
Hidup dan Lingkungan.
Cara mengatasi masalah pengaruh baterai bekas terhadap lingkungan hidup
adalah sebagai berikut :
a) Mengelola Sampah Baterai Bekas
Salah satu cara dalam mengatasi masalah pembuangan baterai bekas
secara sembarangan yaitu dengan mengelola sampah baterai bekas.
Limbah baterai bekas dikelola secara khusus dan terpisah dari sampah-
sampah jenis lainnya. Hal tersebut dilakukan agar dapat menghindari
masalah dalam pendaur ulangan limbah, karena tidak semua sampah di
daur ulang dengan cara yang sama.
Di beberapa negara maju, dau ulang baterai dilakukan dengan sangat
serius. Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga
langsung di jalan, dilengkapi dengan kota daur ulang baterai khusus dan
menggunakan bahan daur ulang baterai.
b) Mendaur Ulang Limbah Baterai Bekas
Banyak cara mendaur ulang limbah baterai bekas, baik dengan cara
sederhana maupun berkelas besar seperti pada pabrik-pabrik daur ulang.
Salah satu cara sederhana yang akan diutarakan adalah dengan
menggunakan kulit pisang.
Berikut adalah cara pendaurulangan baterai bekas dengan pemamfaatan
kulit pisang.
bahan- bahan yang perlu disiapkan yaitu;
1. Kulit pisang ambon atau pisang susu
2. Baterai bekas

Sedangkan alat yang dibutuhkan yaitu :


1. Pisau
2. Masker
3. Tang
4. Multimeter (voltmeter)
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. Gunakan Latex dan
masker sebelum melakukan pendaurulangan.
2. Potong kulit pisang menjadi sekecil mungkin.
3. Buka tutup baterai (kutub positif (+)) menggunakan tang. Hati-hati
batang karbon jangan sampai patah karena jika patah, pendaurulangan
akan gagal.
4. Keluarkan semua isi karbon, pembatas antara positif dan negatif jangan
sampai robek atau rusak.
5. Masukkan kulit pisang yang sudah di potong-potong dan tutup kembali
tutup baterai dengan rapi.
6. Cek tegangan listrik pada baterai dari kulit pisang menggunakan
multimeter/voltmeter
7. Jika menunjukkan adanya tegangan, maka pendaurulangan berhasil
c) Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya baterai bekas terhadap
lingkungan.
Sangat perlu untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya baterai
bekas yang selama ini dibuang begitu saja oleh beberapa orang. Tidak
banyak masyarakat yang mengetahui bahaya baterai bekas terhadap
lingkungan. Baterai bekas itu sangat berbahaya, bahkan dapat
menyebabkan kematian. Diharapkan juga pemerintah peduli dan aktif
dalam masalah bahaya baterai bekas ini. Pemerintah membuat suatu
lembaga yang berbidang dalam masalah bahaya baterai bekas. Dengan
membentuk lembaga tersebut, angka pengangguran pun dapat berkurang
karena terdapat lapangan pekerjaan yang baru.
Tidak hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat juga harus ikut aktif
membantu pemerintah dalam menagatasi masalah ini. Dengan jangan
membuag baterai bekas dengan sembarang merupakan cara masyarakat
mengatasi masalah bahaya baterai bekas.
Pakar lingkungan Dr. R Budi Haryanto menuturkan ada beberpaa hal
yang bisa di lakukan masyarakat untuk mengurangi dampak buruk
dari pencemaran limbah baterai bekas, yaitu :
1. Masyarakat harus disosialisasikan terlebih dahulu mengenai bahaya
dari limbah B3 bagi kesehatan
2. Mulailah untuk memisahkan limbah berbahaya seperti baterai bekas di
rumah dengan menaruhnya di dalam plastik khusus dan terpisah
dengan sampah lainnya
3. Kumpulkan semua limbah bahan berbahaya di dalam tempat tertentu,
misalnya di setiap satu RW ada satu tempat khusus untuk menampung
sementara limbah berbahaya.
4. Saat pengelola sampah datang untuk mengambil sebaiknya mereka
juga sudah memiliki kesadaran untuk tidak mencampur limbah
berbahaya dengan sampah lainnya.
5. Setelah itu limbah B3 ini akan dikirimkan ke tempat pengelola limbah
B3 yang sudah memenuhi standar
D. Dasar hukum

Keputusan menteri lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) nomor


p.20/menlhk/setjen/kum.1/3/2018

Peraturan menteri kesehatan ( kemenkes) nomor 1076 / menkes / per / xi / 2017


DAFTAR PUSTAKA

http://www.greenlifestyle.or.id/
http://health.detik.com/read/2011/03/17/134452/1594162/775/banyak-yang-tidak-tahu-bahaya-
buang-baterai-bekas
http://i-y-b.blogspot.com/2013/05/go-green-daur-ulang-baterai-dengan.html
http://health.detik.com/read/2011/03/17/134452/1594162/775/banyak-yang-tidak-tahu-bahaya-
buang-baterai-bekas
http://www.lintas.me/go/sdidik48.blogspot.com/cara-membuat-baterai-hemat-energi-dari-
secangkir-kopi
Putra, Terry Irawansyah, Nanik Setyowati, and Enggar Apriyanto. "Identifikasi Jenis Dan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Rumah Tangga: Studi Kasus Kelurahan
Pasar Tais Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma." Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan 8.2 (2019): 49-61.

Anda mungkin juga menyukai