“METODE PENELITIAN”
Dosen Pengampu :
RUGAYA, S.SI., M.SI.
Oleh :
Nama : RETTA RONDANG SIRAIT
Nim : 4193540004
Kelas : FISIKA A 2019
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book
Review sebagai tugas mata kuliah Metode Penelitian.
Makalah review book ini berisikan tentang Etika Penelitian. Saya menyadari bahwa
review book ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book Review adalah penganalisisan, penilaian, dan pengevaluasian mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir
kita dan menambah pemahaman kita terhadap kajian Metode Penelitian. Melalui critical review
kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical
review ini adalah memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian.
2. Buku Kedua
1. Judul : Research Methodology :
The Aims,
Practices and Ethics of Science
2. Penulis : Peter Pruzan
3. Penerbit : Springer
4. Tahun Terbit : 2016
5. ISBN : 978-3-319-27166-8
6. Edisi :
7. Jumlah Halaman : Cover ; xii + 313 halaman
BAB II
ISI RINGKASAN BUKU
BUKU PERTAMA
Etika adalah standar (atau norma sosial) yang menentukan perilaku. Standar dari perilaku
tidak menggambarkan perilaku kita yang sebenarnya, karena orang sering melanggar secara luas
standar yang diterima.
Standar Perilaku Etis dalam Sains
Standar etika sain didasarkan pada tujuan dari profesi ilmiah, yang meliputi pencarian
pengetahuan, penghapusan ketidaktahuan, dan solusi masalah praktis. Banyak dari standar
perilaku dalam sains juga memiliki landasan moral. Sebagai contoh, mengaran data tidak etis
dalam sains karena merupakan bentuk kebohongan, yaitu salah secara moral, dan karena
fabrikasi data menyebarkan kesalahan dan menghancurkan suasana kepercayaan yang
memainkan peran kunci dalam sains. Ilmuwan harus berlatih tanggung jawab sosial untuk
memenuhi kewajiban moral dan untuk mengamankan dukungan publik terhadap ilmu
pengetahuan.
Dua belas prinsip etika dalam sains :
1. Kejujuran
Ilmuan tidak boleh mengarang, memalsukan, atau salah mengartikan data atau hasil.
Mereka harus objektif, tidak memihak, dan jujur dalam semua aspek proses penelitian.
Prinsip ini adalah aturan sains yang paling penting karena jika prinsip ini tidak diikuti,
tidak mungkin untuk mencapai tujuan ilmu pengetahuan. Kejujuran juga mendorong
kerja sama dan kepercayaan yang diperlukan untuk penelitian ilmiah. Ilmuwan harus bisa
saling percaya, tapi kepercayaan ini rusak ketika para ilmuwan tidak jujur. Akhirnya,
kejujuran dibenarkan atas dasar moral : semua orang, termasuk ilmuwan,harus jujur.
2. Kehati-hatian
Ilmuwan harus menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam menyajikan
hasil. Mereka harus meminimalkan kesalahan eksperimental, metodologis, dan manusia
dan menghin dari penipuan, bias, dan konflik kepentingan.
Kehati-hatian, seperti kejujuran, mempromosikan tujuan sains karena kesalahan dapat
menghambat kemajuan pengetahuan sebanyak kebohongan langsung. Seperti yang kami
catat sebelumnya, kurangnya kehati-hatian tidak sama dengan ketidakjujuran, karena
kecerobohan tidak perlu melibatkan niat untuk menipu. Kehati-hatian juga penting dalam
mempromosikan kerja sama dan kepercayaan di antara para ilmuwan dan penggunaan
yang efisien dari sumber daya ilmiah.
3. Keterbukaan
Ilmuwan harus berbagi data, hasil, metode, ide, teknik, dan alat. Mereka harus
memungkinkan ilmuwan lain untuk meninjau pekerjaan mereka dan terbuka untuk kritik
dan ide baru.
Prinsip keterbukaan mendorong kemajuan pengetahuan dengan memungkinkan para
ilmuwan untuk meninjau dan mengkritik pekerjaan masing-masing; rekan ilmu sistem
review tergantung pada keterbukaan. Keterbukaan mencegah sains menjadi dogmatis,
tidak kritis, dan bias. Keterbukaan juga berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan
dengan membantu membangun suasana kerjasama dan kepercayaan dalam sains dan
dengan memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan sumber daya efektif.
4. Kebebasan
Ilmuwan harus bebas melakukan penelitian tentang masalah atau hipotesis apa pun.
Mereka harus diizinkan untuk mengejar ide-ide baru dan mengkritik ide-ide lama.
5. Kredit
Kredit harus diberikan di mana kredit jatuh tempo tetapi tidak di tempat yang belum
jatuh tempo.
6. Pendidikan
Ilmuwan harus mendidik calon ilmuwan dan memastikan bahwa mereka belajar
bagaimana melakukan ilmu yang baik. Ilmuwan harus mendidik dan menginformasikan
kepada publik tentang Sains.
7. Tanggung Jawab Sosial
Ilmuwan harus menghindari menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan mereka harus
berusaha untuk menghasilkan manfaat sosial. Ilmuwan harus bertanggung jawab atas
konsekuensi dari penelitian mereka dan mereka harus menginformasikan publik tentang
konsekuensi tersebut.
8. Legalitas
Dalam proses penelitian, ilmuwan harus mematuhi hukum yang berkaitan dengan kerja.
9. Peluang
Para ilmuwan tidak boleh secara tidak adil menolak kesempatan untuk menggunakan
ilmiah sumber daya atau kemajuan dalam profesi ilmiah.
10. Saling Menghormati
Ilmuwan harus memperlakukan rekan kerja dengan hormat.
11. Efisiensi
Ilmuwan harus menggunakan sumber daya secara efisien.
12. Menghormati Subjek
lmuwan tidak boleh melanggar hak atau martabat saat menggunakan subjek manusia
dalam eksperimen. Ilmuwan harus memperlakukan subjek non-manusia, hewan dengan
rasa hormat dan perhatian yang tepat saat menggunakannya dalam eksperimen.