Anda di halaman 1dari 33

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 3 K/TUN/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:

do
gu PT. BANK SBI INDONESIA, diwakili oleh:
RIZAL YAMIN, selaku Direktur Utama PT. Bank SBI Indonesia,

In
A
dan NARESH KUMAR SHARMA, selaku Wakil Direktur Utama
PT. Bank SBI Indonesia, tempat kedudukan di Gedung Graha
ah

Mandiri Lantai 11, 15 dan 24, Jalan Imam Bonjol Nomor 61,

lik
Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 10310;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada:
am

ub
1. NARTOJO, S.H., M.H.;
2. INDRA KUSUMA, S.H., LL.M.;
ep
Keduanya Advokat pada Kantor Hukum “Nartojo & Co”,
k

beralamat di Plaza Basmar Lantai 2 Suite 2 – 12, Jalan


ah

Mampang Prapatan Raya Nomor.106, Kota Administrasi Jakarta


R

si
Selatan, Provinsi DKI Jakarta, 12760, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor 028/S-KUASA/DIR-SBII/IX/ 2016 tanggal 19

ne
ng

September 2016;
Selanjutnya, NARESH KUMAR SHARMA, selaku Wakil Direktur

do
gu

Utama PT. Bank SBI Indonesia, tempat kedudukan di Gedung


Graha Mandiri Lantai 11, 15 dan 24, Jalan Imam Bonjol Nomor
61, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta,
In
A

10310;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada:
ah

lik

1. INEZ PRATIWI, jabatan Head of Legal Department di PT.


Bank SBI Indonesia, beralamat di Jalan Perhubungan IV
m

ub

Nomor DD.7 RT 010 RW 007, Kelurahan Jati, Kecamatan


Pulo Gadung, Kota Administrasi Jakarta Timur, Provinsi DKI
ka

Jakarta;
ep

2. TUSKA GRANADI, jabatan Legal Officer di PT. Bank SBI


ah

Indonesia, beralamat di Jalan Sulawesi Nomor 321 Blok G,


R

Cinere, RT 004 RW 018, Kelurahan Cinere, Kecamatan


es

Cinere, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat;


M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
3. RAHMA FEBRIANI, jabatan Legal Officer di PT. Bank
SBI Indonesia, beralamat di Jalan Robusta I Blok Q.6

ne
ng
Nomor 19 RT 002 RW 006, Kelurahan Pondok Kopi,
Kecamatan Duren Sawit, Kota Administrasi Jakarta
Timur, Provinsi DKI Jakarta;

do
gu Kesemuanya Pegawai Bank di PT. Bank SBI Indonesia,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 027/S-KUASA/DIR-

In
A
SBII/IX/2016 tanggal 2 September 2016;
Pemohon Kasasi dahulu Pembanding/Penggugat;
ah

lik
melawan:
KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN
LELANG JAKARTA I, KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA,
am

ub
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, tempat
ep
kedudukan di Jalan Prapatan Nomor..10, Jakarta Pusat, 10410;
k

Dalam hal ini memberi kuasa kepada:


ah

1. DODO SUKANDAR, S.H., M.Si., jabatan Kepala Bidang


R

si
Kepatuhan Internal Hukum dan Informasi;
2. TRIANA HANDAYANI, S.H., jabatan Kepala Seksi Bantuan

ne
ng

Hukum Kanwil DJKN DKI Jakarta;


3. THERESIA LESTARI, S.H., M.H., jabatan Kepala Seksi

do
gu

Lelang KPKNL Jakarta I;


4. SRI ANDINI, S.H., jabatan Kepala Seksi Hukum dan
Informasi KPKNL Jakarta I;
In
A

5. APIT RINA WAHIDAH, S.H., jabatan Pelaksana pada Kanwil


DJKN DKI Jakarta;
ah

lik

6. MULYADI, S.H., jabatan Pelaksana pada Kanwil DJKN DKI


Jakarta;
m

ub

7. DARYANTI, jabatan Pelaksana pada Seksi Hukum dan


Informasi KPKNL Jakarta I;
ka

8. SANTY NOVA T.H., S.H., jabatan Pelaksana pada Seksi


ep

Hukum dan Informasi KPKNL Jakarta I;


ah

9. SENA MAHESA WICAKSANA, jabatan Pelaksana pada


R

Seksi Hukum dan Informasi KPKNL Jakarta I;


es
M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kesemuanya beralamat di Jalan Prapatan Nomor.10, Jakarta

si
Pusat, 10410, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-
.02/WKN.7/KNL.01/2015 tanggal 22 Desember 2015;

ne
ng
Termohon Kasasi dahulu Terbanding/Tergugat;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;

do
gu Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pembanding/Penggugat telah menggugat

In
A
sekarang Termohon Termohon Kasasi dahulu sebagai Terbanding/Tergugat di
muka persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas
ah

lik
dalil-dalil sebagai berikut:
Objek Sengketa;
Surat Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015, yang dikeluarkan oleh Tergugat
am

ub
pada tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan Penetapan Lelang;
Adapun yang menjadi dasar Gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:
ep
Gugatan Terhadap Objek Sengketa Sesuai Ketentuan Pasal 55 Undang-
k

Undang Nomor 5 Tahun 1986;


ah

1. Bahwa Gugatan terhadap objek sengketa diajukan masih dalam jangka


R

si
waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal dikeluarkannya objek
sengketa, dimana tanggal dikeluarkan dan diterimanya objek sengketa dari

ne
ng

Tergugat kepada Penggugat adalah tanggal 18 Juni 2015 (yang


kronologisnya Penggugat sampaikan dalam point 11 sampai dengan 12

do
gu

dalam Gugatan di bawah ini), sedangkan tanggal gugatan didaftarkan di


Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta adalah tanggal 14 September
2015, sehingga gugatan ini harus diterima, karena telah sesuai dengan
In
A

ketentuan yang diatur dalan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun


1986, tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
ah

lik

Gugatan Telah Memenuhi Ketentuan Pasal 1 Angka 9 Undang-Undang


Nomor 51 Tahun 2009 Juncto Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986;
m

ub

2. Bahwa objek sengketa telah memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut


dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tentang
ka

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang


ep

Peradilan Tata Usaha Negara, dengan alasan-alasan sebagai berikut:


ah

a) Bahwa objek sengketa berupa suatu penetapan tertulis (beschikking)


R

Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015, yang dibuat pada tanggal 18


es

Juni 2015, perihal Permohonan Penetapan Lelang;


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
b) Bahwa objek sengketa tersebut dikeluarkan Tergugat sebagai Kepala
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang jakarta I, Direktorat

ne
ng
Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, yang merupakan badan atau pejabat yang melaksanakan
urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

do
gu yang berlaku, sehingga Tergugat merupakan badan atau pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan, sebagaimana dimaksud oleh

In
A
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, juncto
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986;
ah

lik
3. Bahwa objek sengketa bersifat konkrit, individual dan final dengan alasan
sebagai berikut:
a) Bahwa objek sengketa telah nyata-nyata ada, yaitu berupa Surat
am

ub
Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015, yang dikeluarkan oleh
Tergugat pada tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan Penetapan
ep
Lelang, yang berisi alasan penolakan permohonan lelang, sehingga
k

surat dimaksud dapat dikualifikasikan bersifat konkret;


ah

b) Bahwa objek sengketa nyata-nyata ditujukan kepada PT. Bank SBI


R

si
Indonesia, beralamat di Graha Mandiri Floor 1st, 11st, 15st, Jalan Imam
Bonjol Nomor 61, Jakarta Pusat, 10310, dan tidak ditujukan untuk

ne
ng

umum, dengan demikian objek sengketa dimaksud harus


dikualifikasikan sebagai bersifat individual;

do
gu

c) Bahwa objek sengketa sudah difinitif dan menimbulkan akibat hukum,


berupa tidak dapat dilaksanakannya proses lelang jaminan yang
diajukan oleh PT. Bank SBI Indonesia, sehingga kepentingan PT.
In
A

Bank SBI Indonesia untuk mendapatkan hasil pembayaran yang


meksimal dari lelang eksekusi terhadap jaminan Debitur PT. Jaba
ah

lik

Garmindo untuk mengurangi hutang PT. Jaba Garmindo kepada


Penggugat sampai saat ini tidak dapat terlaksana, keputusan tersebut
m

ub

juga tidak memerlukan persetujuan instansi lain, oleh karena itu


keputusan dimaksud harus dikualifikasikan bersifat final;
ka

Kronologis Perkara Diterbitkannya Objek Sengketa;


ep

4. Bahwa antara Penggugat selaku Kreditor dengan PT. Jaba Garmindo


ah

selaku Debitur telah menandatangani:


R

 Akte Perjanjian Kredit Nomor 05, tanggal 02 September 2010, dibuat


es

dan ditandatangani dihadapan Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., Notaris


M

ng

di Jakarta (Perjanjian Kredit I);


on
gu

Halaman 4 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Akte Perjanjian Kredit Nomor 12, tanggal 10 Januari 2010, dibuat
dan ditandatangani dihadapan Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., Notaris

ne
ng
di Jakarta (Perjanjian Kredit II);
5. Bahwa untuk menjamin pembayaran/pelunasan kewajiban.-.kewajiban
PT. Jaba Garmindo berdasarkan Perjanjian Kredit I dan Perjanjian Kredit

do
gu II, telah dijaminkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor : 6920/Pluit, dan
telah dibebani dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama, sebagimana

In
A
ternyata dalam Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Pertama Nomor :
6813/2010, tanggal 17 Desember 2010, juncto Akta Pemberian Hak
ah

lik
Tanggungan Nomor : 97/2010, tanggal 25 November 2010;
6. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit I, jangka waktu pinjaman tersebut
adalah sejak tanggal 03 September 2010 sampai dengan tanggal 03
am

ub
September 2015, dan harus dibayar lunas pada tanggal 03 September
2015, sedangkan berdasarkan Perjanjian Kredit II jangka waktu pinjaman
ep
tersebut adalah sejak tanggal 11 Januari 2011 sampai dengan 11 Januari
k

2016, dan harus dibayar lunas pada tanggal 11 Januari 2016;


ah

7. Bahwa pada tanggal 22 April 2015, terhadap Debitur PT. Jaba Garmindo
R

si
telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, sesuai dengan pemberitahuan dari Tim Kurator Nomor

ne
ng

014/KURATOR/JAGO/IV/2015, tertanggal 30 April 2015 ;


8. Bahwa karena terhadap Debitur PT. Jaba Garmindo telah berada dalam

do
gu

keadaan pailit, maka Penggugat berhak menjalankan lelang eksekusi Hak


Tanggungan berdasarkan:
In
Ketentuan Pasal 12 dan 12.6 didalam Perjanjian Kredit I dan Perjanjian
A

Kredit II, yang menyatakan:


Menyimpang dari jangka waktu yang disebut dalam Pasal 2 di atas, bank
ah

lik

berhak untuk :
a. Mengakhiri perjanjian kredit ini, dan dalam hal demikian, seluruh
m

ub

kewajiban Debitur terhadap bank, baik karena hutang pokok, bunga


provisi, denda dan biaya-biaya lainnya yang terhutang berdasarkan
ka

perjanjian kredit ini, dapat ditagih dan harus dibayar kembali dengan
ep

seketika dan sekaligus lunas seluruhnya, tanpa perlu adanya surat


ah

teguran Juru Sita atau surat lainnya yang serupa dengan itu;
R

b. Menjalankan eksekusi perjanjian jaminan apa bila terjadi salah satu


es

dari kejadian di bawah ini:


M

ng

on
gu

Halaman 5 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
12.6. Bilamana Debitur dan/atau Penjamin berdasarkan perjanjian
kredit ini mengajukan permohonan untuk dinyatakan dalam

ne
ng
keadaan pailit atau penundaan pembayaran hutang-hutangnya
kepada instansi yang berwenang atau karena sebab apapun
tidak berhak lagi mengurus atau menguasai kekayaannya atau

do
gu dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk
kepailitan telah diajukan oleh pihak ketiga terhadap Debitur

In
A
dan/atau Penjamin kepada instansi yang berwenang;
9. Bahwa sesuai bunyi ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor
ah

lik
37 Tahun 2004, tentang Kepailitan Dan PKPU (Undang-Undang Kepailitan
Dan PKPU), menyatakan “Dengan tetap memperhatikan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 68, setiap
am

ub
Kreditor pemegang Gadai, Jaminan Findusia, Hak Tanggungan, Hipotek
atau Hak Agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya
ep
seolah-olah tidak terjadi kepailitan;”
k

Dengan kata lain, Penggugat selaku Kreditor pemegang Hak Tanggungan,


ah

memiliki hak untuk mengeksekusi atau melelang jaminannya seolah-olah


R

si
tidak teradi kepailitan, nemun hak untuk mulai melaksanakan lelang
eksekusi tersebut dibatasi dengan ketentuan Pasal 59 ayat (1) Undang-

ne
ng

Undang Kepailitan Dan PKPU, berikut Penjelasan Pasal 59 ayat (1)


Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, yang pada intinya menyatakan

do
gu

“Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1),


harus melaksanakan haknya (sudah melaksanakan haknya) tersebut
dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya
In
A

keadaan insovensi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1);”


10. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 292 Undang-Undang Kepailitan Dan
ah

lik

PKPU, masa insolvensi Debitur PT. Jaba Garmindo dimulai sejak tanggal
dinyatakan pailit (tanggal 22 April 2015), sehinigga berdasarkan ketentuan
m

ub

Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, berikut


Penjelasannya, jangka waktu 2 (dua) bulan bagi Kreditor pemegang Hak
ka

Tanggungan untuk mulai melaksanakan hak eksekusinya terhadap


ep

jaminan PT. Jaba Garmindo paling lambat adalah tanggal 22 Juni 2015;
ah

11. Bahwa karena secara hukum, Penggugat masih memiliki waktu untuk
R

mulai melaksanakan hak eksekusinya terhadap jaminan PT. Jaba


es

Garmindo, maka sesuai dengan Surat Penggugat Nomor : 012/LEGAL-


M

ng

SBII/VI/2015, tanggal 15 Juni 2015, Penggugat telah mengajukan


on
gu

Halaman 6 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan untuk melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan

si
kepada Tergugat sebagai pelaksanaan hak Penggugat selaku Kreditor
separatis dalam proses kepailitan PT. Jaba Garmindo, dimana pada

ne
ng
tanggal 17 Juni 2015, kelangkapan dokumen untuk keperluan permohonan
lelang tersebut telah disampaikan oleh Penggugat kepada Tergugat;
12. Bahwa terhadap permohonan Penggugat dalam point 11 di atas, kemudian

do
gu pada tanggal 18 Juni 2015, Tergugat menyampaikan jawabannya melalui
objek sengketa, adapun jawaban Tergugat tersebut adalah Tergugat tidak

In
A
dapat memproses pelaksanaan lelang, dengan alasan permohonan lelang
yang Penggugat ajukan belum dapat diproses sebab jangka waktu
ah

lik
pelaksanaan eksekutorial tidak mencukupi untuk melaksanakan proses
lelang sebagaimana disampaikan dalam objek sengketa;
13. Bahwa dasar-dasar dalam objek sengketa yang menjadi alasan tidak
am

ub
diprosesnya pelaksanaan lelang yang dimohonkan oleh Penggugat
tersebut, menurut Penggugat adalah sama artinya jika Tergugat telah
ep
menolak permohonan lelang yang diajukan oleh Penggugat, karena dasar-
k

dasar yang menjadi alasa Tergugat untuk tidak diprosesnya pelaksanaan


ah

lelang yang dimohonkan oleh Penggugat, adalah telah menutup peluang


R

si
Penggugat untuk Tergugat dapat mengabulkan atau melaksanakan proses
lelang berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Penggugat, hal mana

ne
ng

terbukti dengan sangat jelas dari dasar-dasar yang menjadi alasan


Tergugat pada point 2 sampai dengan 4 didalam objek sengketa, yang

do
gu

pada intinya Tergugat menilai bahwa proses lelang berdasarkan


permohonan dari Penggugat tidak dapat dilaksanakan oleh Tergugat, yang
berarti apa bila permohonan yang diajukan Penggugat pada tanggal 15
In
A

Juni 2015 tersebut dikabulkan, maka akan melewati tanggal 22 Juni 2015,
dimana artinya Tergugat menilai bahwa 2 (dua) bulan sejak tanggal 22
ah

lik

April 2015 (in casu tanggal 22 Juni 2015) adalah merupakan jangka waktu
bagi Penggugat untuk harus telah selesai mengeksekusi haknya, sehingga
m

ub

Tergugat merasa jangka waktu proses lelang yang diajukan Penggugat


pada tanggal 15 Juni 2015, pasti akan melewati tanggal 22 Juni 2015, oleh
ka

karena itu permohonan yang diajukan oleh Penggugat, ditolak oleh


ep

Tergugat;
ah

14. Bahwa penilaian Tergugat dalam point 13 di atas adalah keliru, mengingat
R

Tergugat telah keliru dan tidak cermat dalam memahami ketntuan Pasal
es

59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, yang dijadikan dasar


M

ng

oleh Tergugat dalam objek sengketa, Tergugat hanya membaca ketentuan


on
gu

Halaman 7 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, dan tidak

si
membaca ketentuan dalam Penjelasan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang
Kepailitan Dan PKPU, dimana dalam Penjelasan Pasal 59 ayat (1)

ne
ng
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan kata-kata “harus melaksanakan haknya” dalam Pasal 59 ayat (1)
Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, adalah bahwa Kreditor sudah

do
gu mulai melaksanakan hanya, permohonan eksekusi Hak Tanggungan yang
Penggugat ajukan pada tanggal 15 Juni 2015, kepada Tergugat

In
A
merupakan bukti bahwa Penggugat selaku Kreditor sudah mulai
melaksanakan haknya sebelum tanggal jangka waktu 2 (dua) bulan
ah

lik
terlampaui, in casu tanggal 22 Juni 2015;
15. Bahwa penolakan permohonan eksekusi lelang oleh Tergugat dengan
dasar alasan yang keliru tersebut mengakibatkan telah dilanggarnya
am

ub
kepentingan Penggugat, yaitu Penggugat telah mengalami kerugian
materil, karena Penggugat selaku pemegang Hak Tanggungan sebesar
ep
USD 3.562.500.00 (tiga juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus
k

dolar Amerika Serikat), tidak dapat segera memperoleh pembayaran /


ah

pelunasan yang maksimal atas pinjaman yang telah dikeluarkan oleh


R

si
Penggugat kepada PT. Jaba Garmindo;
Dasar Gugatan Telah Memenuhi Ketentuan Pasal 53 Ayat (2) Huruf A Dan B

ne
ng

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Juncto Undang-Undang Nomor


Nomor 5 Tahun 1986;

do
gu

16. Bahwa dasar gugatan telah memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut


dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2004, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986,
In
A

tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dengan alasan sebagai berikut:


Pasal 53 Ayat (2) Huruf A : Keputusan Bertentangan Dengan Peraturan
ah

lik

Perundang-Undangan Yang Berlaku;


17. Bahwa sebagai dasar penolakan Tergugat terhadap permohonan
m

ub

Penggugat untuk melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan,


Tergugat telah melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan
ka

tidak cermat membaca ketentuan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang


ep

Kepailitan Dan PKPU, dimana Tergugat menilai bahwa Kreditor pemegang


ah

Hak Agunan atas jaminan kebendaan haruslah telah selesai


R

mengeksekusi haknya dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan


es

setelah dimulainya keadaan insolvensi, sehingga atas permohonan


M

ng

Penggugat untuk melaksanakan lelang yang diajukan pada tanggal 15 Juni


on
gu

Halaman 8 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2015, dianggap oleh Tergugat jangka waktu pelaksanaan eksekutorial

si
tidak mencukupi untuk melaksanakan proses lelang, karena akan melewati
batas waktu 2 (dua) bulan jatuhnya tempo, yaitu pada tanggal 22 Juni

ne
ng
2015;
18. Bahwa justru penilaian Tergugat yang menjadi dasar penolakan dan
kemudian dituangkan dalam objek sengketa yang dikeluarkan oleh

do
gu Tergugat itu, adalah merupakan penilaian yang bertentangan dengan
ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan

In
A
Dan PKPU, berikut Penjelasannya, adapaun kekeliruan penilaian Tergugat
terhadap ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang
ah

lik
Kepailitan Dan PKPU, berikut Penjelasannya tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Bahwa Tergugat tidak memahami secara utuh terhadap ketentuan
am

ub
yang diatur dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan
PKPU, berikut Penjelasannya, dimana Tergugat hanya membaca
ep
ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang
k

Kepailitan Dan PKPU, tanpa membaca ketentuan yang diatur dalam


ah

Penjelasan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU;


R

si
b) Bahwa ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-
Undang Kepailitan Dan PKPU, berbunyi “Dengan tetap memperhatikan

ne
ng

ketentuan Pasal 65, Pasal 57 dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan

do
gu

haknya tersebut dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan


setelah dimulainya insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
178 ayat (1);
In
A

c) Bahwa ketentuan yang dinyatakan dalam Penjelasan Pasal 59 ayat (1)


Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, berbunyi “Yang dimaksud
ah

lik

dengan „harus melaksanakan haknya‟ adalah bahwa Kreditor sudah


mulai melaksanakan haknya;”
m

ub

d) Bahwa terhadap proses kepailitan PT. Jaba Garmindo, keadaan


insolvensinya dimulai sejak tanggal 22 April 2015 (sejak PT. Jaba
ka

Garmindo dinyatakan pailit melalui prose PKPU) dan para Kreditor


ep

separatis PT. Jaba Garmindo harus melaksanakan haknya paling


ah

lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi, pada


R

tanggal 22 Juni 2015;


es

e) Bahwa Penggugat selaku Kreditor separatis dalam proses kepailitan


M

ng

PT. Jaba Garmindo, telah melaksanakan haknya sebelum tanggal 22


on
gu

Halaman 9 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Juni 2015, dengan mengajukan permohonan untuk melaksanakan

si
lelang eksekusi Hak Tanggungan pada tanggal 15 Juni 2015,
sebagaimana disampaikan oleh Penggugat dalam Surat Penggugat

ne
ng
Nomor : 012/LEGAL-SBII/VI/2015, tanggal 15 Juni 2015, sehingga
permohonan Penggugat untuk melaksanakan lelang eksekusi Hak
Tanggungan telah seasuai dengan ketentuan Pasal 59 ayat (1)

do
gu Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, berikut Penjelasannya, oleh
karenanya tidak ada alasan bagi Tergugat untuk tidak melaksanakan

In
A
lelang sesuai permohonan dari Penggugat tersebut;
19. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya lelang eksekusi hak tanggungan
ah

lik
tersebut, mengakibatkan telah dilanggarnya kepentingan Penggugat, yaitu
Penggugat telah mengalami kerugian materil, karena Penggugat selaku
pemegang Hak Tanggungan sebesar USD 3.562.500.00 (tiga juta lima
am

ub
ratus enam puluh dua ribu lima ratus dolar amerika serikat), tidak dapat
segera memperoleh pembayaran / pelunasan yang maksimal atas
ep
pinjaman yang telah dikeluarkan oleh Penggugat kepada PT. Jaba
k

Garmindo, adapun jumlah besarnya kerugian akan Penggugat sampaikan


ah

pada saat acara pembuktian;


R

si
Pasal 53 Ayat (2) Huruf B : Keputusan Bertentangan Dengan Asas-Asas
Umum Pemerintahan Yang Baik;

ne
ng

20. Bahwa dasar dikeluarkannya objek sengketa oleh Tergugat adalah


melanggar ketentuan dalam Pasal 9 dan Pasal 10 ayat (1) Undang-

do
gu

Undang Nomor 30 Tahun 2014, tentang Administrasi Pemerintahan;


21. Bahwa Tergugat melanggar ketentuan dalam Pasal 9 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014, tentang Administrasi Pemerintahan, karena jelas-
In
A

jelas dasar dikeluarkannya objek sengketa adalah bertentangan dengan


ketentuan Pasal 59 ayat (1) berikut Penjelasannya, yang diatur dalam
ah

lik

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004;


22. Bahwa Tergugat melanggar ketentuan dalam Pasal 10 ayat (1), tentang
m

ub

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB), khususnya yang


mengatur tentang Asas Kepastian Hukum dan Asas Kecermatan, dimana
ka

pelanggaran Asas Kepastian Hukum oleh Tergugat terbukti dengan tidak


ep

dipatuhinya ketentuan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan


ah

PKPU, berikut Penjelasannya, sehingga terbukti Tergugat tidak


R

mengutamakan lendasan ketantuan peraturan perundang-undangan,


es

kepatutan, keajegan dam keadilan dalam mengeluarkan objek sengketa;


M

ng

on
gu

Halaman 10 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
23. Bahwa pelanggaran Asas Kecermatan terbukti dari tindakan Tergugat
yang secara tidak cermat dan terburu-buru pada tanggal 18 Juni 2015,

ne
ng
telah mengeluarkan penolakan melalui objek sengketa dalam waktu 1
(satu) hari setelah diterimanya dokumen untuk keperluan permohonan
lelang tersebut oleh Tergugat dari Penggugat pada tanggal 17 Juni 2015,

do
gu dimana sebagai akibat tidak cermatnya tindakan Tergugat tersebut,
Tergugat tidak membaca secara utuh terhadap ketentuan yang diatur

In
A
dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, dimana
Tergugat hanya membaca ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 59 ayat
ah

lik
(1) Undang-Undang Kepailitan Dan PKPU, tanpa membaca ketentuan
yang diatur dalam Penjelasannya, sehingga terbukti objek sengketa yang
dibuat oleh Tergugat tidak memenuhi Asas Kecermatan, karena tidak
am

ub
didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung
legalitas objek sengketa;
ep
24. Bahwa dari seluruh uraian di atas, maka tindakan Tergugat yang
k

mengeluarkan objek sengketa telah menimbulkan akibat hukum yang


ah

merugikan kepentingan Penggugat, sehingga dengan demikian objek


R

si
sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat, terbukti melanggar Pasal 53
ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, tentang

ne
ng

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan


Tata Usaha Negara, juncto Pasal 9, Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang

do
gu

Nomor 30 Tahun 2014, tentang Administrasi Pemerintahan, dan oleh


karenanya harus dinyatakan batal demi hukum, ,bahwa atas pelanggaran
tersebut layaklah apa bila Tergugat dihukum untuk membayar ganti rugi,
In
A

namun karena kepentingan Penggugat mengajukan gugatan ini lebih


didasarkan pada akibat yang ditimbulkannya dengan tidak
ah

lik

dilaksanakannya proses lelang jaminan, maka Penggugat lebih


mementingkan pembatalan keputusan Tergugat dan dikabulkannya
m

ub

permohonan untuk melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan,


sebagaimana disampaikan oleh Penggugat dalam Surat Penggugat Nomor
ka

012/LEGAL-SBII/VI2015, tanggal 15 Juni 2015, dari pada tuntutan yang


ep

bersifat materil;
ah

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada


R

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta agar memberikan putusan sebagai


es

berikut:
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Kepala Kantor Pelayanan

ne
ng
Kekayaan Negara Dan Lelang Jakarta I, Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor S-1665/
WKN.07/KNL.01/2015, tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan

do
gu Penetapan Lelang;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Pencabutan Surat

In
A
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Jakarta I,
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik
ah

lik
Indonesia Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015, tanggal 18 Juni 2015,
perihal Permohonan Penetapan Lelang tersebut;
4. Mewajibkan Tergugat untuk memproses permohonan Penggugat
am

ub
untuk melaksanakan lelang eksekusi hak tanggungan dengan menetapkan
tanggal lelang dan melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan
ep
sebagaimana disampaikan oleh Penggugat dalam surat Penggugat
k

Nomor : 012/LEGAL-SBII/VI/2015, tanggal 15 Juni 2015;


ah

5. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara hingga


R

si
keputusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat telah

ne
ng

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:


1. Bahwa Tergugat menyatakan menolak seluruh dalil dalam gugatan

do
gu

Penggugat kecuali yang secara tegas dan diakui kebenarannya oleh


Tergugat;
2. Bahwa Tergugat berpendapat, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
In
A

tidak berwenang mengadili perkara a quo, dengan demikian Hakim karena


jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak
ah

lik

berwenang mengadili Gugatan Penggugat tersebut, walaupun eksepsi ini


tidak diajukan;
m

ub

Hal ini mengingat bahwa objek sengketa perkara a quo berupa Surat
Jawaban Permohonan Lelang Penggugat Nomor S-1665/WKN.07/
ka

KNL.01/2015, tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan Penetapan


ep

Lelang, yang dijadikan objek sengketa secara substansi tidak layak


ah

dijadikan objek sengketa Tata Usaha Negara (error in objecto),


R

dikarenakan hanya merupakan surat biasa, korespondensi antara


es

Penggugat dengan Tergugat, sehingga bukan merupakan suatu keputusan


M

ng

dan tidak memiliki implikasi hukum apapun;


on
gu

Halaman 12 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Namun demikian, demi menghormati dan penghargaan kepada Majelis
Hakim yang memeriksa perkara a quo, maka dengan ini Tergugat

ne
ng
mengajukan eksepsi;
3. Eksepsi kurang pihak;
Bahwa yang menjadi objek sengketa adalah Surat Nomor S-1665/

do
gu WKN.07/KNL.01/2015, tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan
Penetapan Lelang, terkait dengan pelaksanaan eksekusi lelang atas objek

In
A
pailit berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, tentang
Kepailitan Dan PKPU, dan Putusan Nomor 04/Pdt/Sus.PKPU/2015/
ah

lik
PN.Niaga.Jkt.Pst., juncto Nomor : 04/Pdt.Sus/Pailit/2015/ PN.Niaga.Jkt.
Pus., yang semestinya Kurator yang ditunjuk oleh hakim Pengawas ditarik
sebagai pihak dalam perkara a quo, dikarenakan Kurator juga memiliki
am

ub
kepentingan ayas objek yang dinohonkan lelang oleh Penggugat;
4. Gugatan tidak memenuhi syarat perkara TUN;
ep
Bahwa pengertian keputusan tata usaha negara sebagaimana terdapat
k

dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, jika


ah

diuraikan apa yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara


R

si
tersebut, akan ditemukan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Penetapan tertulis;

ne
ng

2. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;


3. Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan

do
gu

perundang-undangan;
4. Bersifat konkret, individual dan final;
5. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
In
A

perdata;
Bahwa elemen-elemen tersebut bersifat komulatif bukan alternatif (pilihan),
ah

lik

artinya untuk dapat disebut keputusan tata usaha negara yang dapat
disengketakan di Pengadilan Tata Usaha Negara harus memenuhi
m

ub

keseluruhan elemen tersebut;


Bahwa objek sengketa perkara a quo tidak memenuhi syarat komulatif dari
ka

ketentuan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tentang Perubahan


ep

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, tentang Peradilan Tata


ah

Usaha Negara, dimana Surat Kepala KPKNL Jakarta I Nomor : S-1665/


R

WKN.07/KNL.01/2015, tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan


es

Penetapan Lelang, tidak memenuhi unsur final, dimana surat


M

ng

dimaksud tidak mengganggu proses eksekusi atas objek harta pailit,


on
gu

Halaman 13 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Putusan Nomor 04/Pdt/Sus.PKPU/2015/

si
PN.Niaga.Jkt.Pst., juncto Nomor 04/Pdt.Sus/Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pus.,
hal ini sekaligus membantah dallil yang dikemukakan oleh Penggugat

ne
ng
dalam gugatannya di halaman 3 point 3 (c);
Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta telah mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 189/G/2015/PTUN-JKT

do
gu Tanggal 1 Maret 2016 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi;

In
A
- Menyatakan eksepsi Tergugat tidak diterima seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
ah

lik
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini sejumlah Rp 262.000,00 (dua ratus enam puluh dua ribu
am

ub
rupiah);
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat
ep
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah dikuatkan oleh
k

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan Putusan Nomor


ah

138/B/2016/PT.TUN.JKT. Tanggal 4 Agustus 2016, dengan perbaikan amar


R

si
sebagai berikut:
- Menerima permohonan banding dari Penggugat/Pembanding;

ne
ng

- Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor


189/G/2015/PTUN-JKT Tanggal 1 Maret 2016 yang dimohonkan banding,

do
gu

dengan perbaikan amar putusan sebagai berikut:


Dalam Eksepsi:
- Menerima eksepsi Tergugat/Terbanding tentang kewenangan mengadili;
In
A

Dalam Pokok Perkara:


- Menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak dapat diterima;
ah

lik

- Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada


kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar
m

ub

Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah);


Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
ka

Pembanding/Penggugat pada tanggal 23 Agustus 2016, kemudian terhadapnya


ep

oleh Pembanding/Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan


ah

Surat Kuasa Khusus tanggal 19 September 2016 dan 2 September 2016


R

diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 5 September 2016,


es

sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 189/G/2015/


M

ng

PTUN-JKT. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
on
gu

Halaman 14 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonan tersebut diikuti dengan Memori Kasasi yang diterima di

si
Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut pada tanggal 19
September 2016;

ne
ng
Bahwa setelah itu, oleh Termohon Kasasi yang pada tanggal 21
September 2016 telah diberitahu tentang Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi,
diajukan Jawaban Memori Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

do
gu Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 1 November 2016;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

In
A
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor
ah

lik
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka secara formal dapat diterima;
am

ub
ALASAN KASASI
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
ep
dalam Memori Kasasi pada pokoknya sebagai berikut:
k

A. Permohonan Kasasi Telah Diajukan Sesuai Dengan Ketentuan Dalam


ah

Pasal 131 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


R

si
Peradilan Tata Usahan Negara juncto Pasal 15 ayau 1 UU Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

ne
ng

Bahwa Pemohon Kasasitelah menyatakan Kasasi terhadap Putusan


Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dalam perkara

do
gu

Nomor : 138/B/2016/PT.TUN.JKT yang diterima oleh Pemohon Kasasi


pada tanggal 25 Agustus 2016 dan telah mendaftarkannya di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 5 September 2016.
In
A

Pemohon Kasasijuga telah menyampaikan memori Kasasi, sebagaimana


tercatat dalam tanda terima permohonan Kasasi pada tanggal 19
ah

lik

September 2016 Maret 2013. Dengan demikian tata cara pengajuan


permohonan Kasasi dan penyampaian memori Kasasi telah dilakukan
m

ub

dengan ketentuan dalam Pasal 131 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usahan Negara juncto Pasal 15 ayau
ka

1 UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;


ep

B. Bunyi Putusan Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta


ah

Nomor 138/B/2016/PT.TUN.;
R

Bahwa Majelis Hakim Banding PTTUN Jakarta Nomor 138/B/2016/


es

PT.TUN. telah memutuskan perkara a quo pada tanggal 4 Agustus 2016,


M

ng

yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut:


on
gu

Halaman 15 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
MENGADILI
- Menerima permohonan Banding dari Penggugat/ Pembanding.

ne
ng
- Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor
189/G/2016/PTUN-JKT tanggal 1 Maret 2016 dengan perbaikan
putusan sebagai berikut:

do
gu Dalam Eksepsi:
- Menerima Eksepsi Tergugat/Terbanding Tentang Kewenangan

In
A
Mengadili;
Dalam Pokok Perkara
ah

lik
- Menyatakan Gugatan Pembanding Tidak Dapat Diterima;
- Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara
pada kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar
am

ub
Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
C. Keberatan-Keberatan Pemohon Kasasi Atas Putusan Banding PTTUN
ep
Jakarta Nomor 138/B/2016/PT.TUN.JKT;
k

Bahwa pada dasarnya Pemohon Kasasimenyampaikan Permohonan


ah

Kasasi terhadap Putusan Banding PTTUN Jakarta No 138/B/2016/


R

si
PT.TUN. JKT tertanggal 04 Agustus 2016 karena terhadap putusan a quo
dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atau sesuatu

ne
ng

kekeliruan yang nyata;


Bahwa Pemohon Kasasisangat keberatan terhadap amar Putusan Kasasi

do
gu

Mahkamah Agung Republik Indonesia a quo karena senyata-nyata telah


diputuskan dengan pertimbangan-pertimbangan hukum yang tidak tepat,
bahkan menyimpang dari hakekat keadilan. Dimana pertimbangan hukum
In
A

tersebut sama sekali tidak mempertimbangkan fakta-fakta dan keterangan


Ahli di persidangan atau dalil-dalil yang Pemohon Kasasi/ Pembanding
ah

lik

ajukan dengan mengambil begitu saja semua pertimbangan-pertimbangan


terdahulu dari Putusan Majelis Hakim PTUN Jakarta No 189/G/2016/
m

ub

PTUN-tertanggal 1 Maret 2016, padahal secara nyata-nyata dasar


pertimbangan didalam Putusan Majelis Hakim PTUN Jakarta No.
ka

189/G/2016/PTUN tertanggal 1 Maret 2016 tersebut telah salah


ep

menerapkan hukum atau melanggar hukum. Sehingga dengan demikian


ah

berakibat tidak memberikan rasa keadilan bagi Pemohon Kasasi. Adapun


R

mengenai keberatan-keberatan atas kekhilafan atau sesuatu kekeliruan


es

yang nyata dari Putusan Majelis Hakim PTUN Jakarta No.


M

ng

189/G/2016/PTUN tertanggal 1 Maret 2016 yang dikuatkan oleh Majelis


on
gu

Halaman 16 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Banding tersebut di atas, antara lain mengenai hal-hal sebagai

si
berikut:
Dalam Eksepsi:

ne
ng
1. Judex Facti Telah Salah Menerapkan Hukum Atau Melanggar
Hukum Dengan Tidak Memperhatikan Secara Benar Dan
Mempertimbangkan Fakta Bahwa Perkara A quo Berkaitan Surat

do
gu Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan Termohon
Kasasi yaitu “Surat Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015 yang

In
A
telah dikeluarkan oleh Tergugat pada tanggal 18 Juni 2015,
perihal Permohonan Penetapan Lelang;
ah

lik
Bahwa objek gugatan adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara
yang dikeluarkan Termohon Kasasi yaitu “Surat Nomor S-1665/
WKN.07/KNL.01/2015 yang telah dikeluarkan oleh Tergugat pada
am

ub
tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan Penetapan Lelang”,
untuk selanjutnya disebut sebagai “Objek Gugatan”.
ep
 Gugatan Telah Memenuhi Ketentuan Pasal 1 Angka (9) UU Nomor
k

51 Tahun 2009 jo. UU Nomor 5 Tahun 1986;


ah

 Bahwa objek gugatan telah memenuhi ketentuan sebagaimana


R

si
tersebut dalam pasal 1 angka (9) Undang-Undang Nomor 51

ne
Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
ng

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara


dengan alasan-alasan sebagai berikut:

do
gu

a) Bahwa objek gugatan berupa suatu Penetapan tertulis


(Beschikking) Nomor S-1665/WKN 07/KNL.01/2015 yang
In
dibuat pada tanggal 18 Juni 2015, perihal Permohonan
A

Penetapan Lelang;
b) Bahwa objek gugatan tersebut dikeluarkan oleh Termohon
ah

lik

Kasasi sebagai Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara


dan Lelang Jakarta 1, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara,
m

ub

Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang merupakan


Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan
ka

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,


ep

sehingga Termohon Kasasi merupakan Badan atau Pejabat


ah

yang melaksanakan Urusan pemerintahan sebagaimana


R

dimaksud oleh Pasal 1 angka (8) Undang-Undang Nomor 51


es

Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang


M

ng

Nomor 5 Tahun 1986.


on
gu

Halaman 17 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Objek Gugatan bersifat Konkrit, Individual dan final dengan

si
alasan sebagai berikut:

ne
a) Bahwa Objek Gugatan telah nyata ada, yaitu berupa Surat

ng
Nomor : S-1665/WKN 07/KNL.01/2015 yang telah dikeluarkan
oleh Termohon Kasasi pada tanggal 18 Juni 2015, perihal:

do
gu Permohonan Penetapan Lelang,yang berisi alasan Penolakan
Permohonan Lelang sehingga surat dimaksud dapat

In
dikualifikasikan bersifat konkrit;
A
b) Bahwa Objek Gugatan telah nyata-nyata hanya ditujukan
kepada Pemohon Kasasi/PT. BANK SBI INDONESIA,
ah

lik
beralamat di Graha Mandiri,floor 1st,11th,15th,Jl.Imam Bonjol
Nomor 61, Jakarta Pusat, 10310 dan tidak ditujukan untuk
am

ub
umum. Dengan demikian Objek Gugatan dimaksud harus
dikualifikasi sebagai bersifat Individual ;
c) Bahwa Objek Gugatan sudah definitif dan menimbulkan akibat
ep
k

Hukum, berupa tidak dapat dilaksanakannya Proses Lelang


ah

Jaminan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi, sehingga


R

si
kepentingan Pemohon Kasasiuntuk mendapatkan hasil
pembayaran yang maksimal dari eksekusi terhadap jaminan

ne
ng

debitur PT. Jaba Garmindo untuk mengurangi hutang PT. Jaba


Garmindo kepada Pemohon Kasasisampai saat ini tidak dapat

do
gu

terlaksana.
d) Bahwa Objek Gugatan tersebut juga tidak memerlukan
persetujuan instansi lain, oleh karena itu, keputusan dimaksud
In
A

harus dikualifikasi bersifat Final ;


Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa gugatan ini merupakan
ah

lik

kewenangan dari Pengadilan Tata Usaha Negara, sehingga sudah


sepantasnya eksepsi mengenai kewenangan pengadilan yang
m

ub

diajukan oleh Terbanding/Termohon Kasasi ditolak sepenuhnya oleh


Majelis Hakim Kasasi;
ka

2. Judex Facti Tidak Cermat Melihat Fakta-Fakta Yang Ada


ep

Dipersidangan;

ah

Bahwa perkara aquo dimulai dengan dikeluarkannya Objek


R

gugatan yaitu Surat Nomor : S-1665/WKN 07/KNL.01/2015 yang


es

telah dikeluarkan oleh Termohon Kasasi pada tanggal 18 Juni


M

ng

2015, perihal: Permohonan Penetapan Lelang.


on
gu

Halaman 18 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa antara Pemohon Kasasiselaku Kreditor dengan PT. Jaba
Garmindo selaku Debitur telah menandatangani :

ne
ng
(i) Akte Perjanjian Kredit Nomor : 05 Tanggal 2 September 2010,
dibuat dan ditandatangani dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki
Irawati, S.H. Notaris di Jakarta (untuk selanjutnya disebut

do
gu “Perjanjian Kredit I”); dan
(ii) Akte Perjanjian Kredit Nomor : 12 Tanggal 10 Januari 2011,

In
A
dibuat dan ditandatangani dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki
Irawati, SH Notaris di Jakarta (untuk selanjutnya disebut
ah

“Perjanjian Kredit II”);

lik
 Bahwa untuk menjamin pembayaran/pelunasan kewajiban-
kewajiban PT. Jaba Garmindo berdasarkan Perjanjian Kredit I dan
am

ub
Perjanjian Kredit II, telah dijaminkan Serifikat Hak Guna Bangunan
Nomor 6920/Pluit dan telah dibebani dengan Hak Tanggungan
ep
Peringkat Pertama, sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Hak
k

Tanggungan Peringkat Pertama Nomor : 6813/2010 Tanggal 17


ah

Desember 2010 juncto Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor :


R

si
97/2010 Tanggal 25 November 2010;

ne
Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit I jangka waktu pinjaman
ng

tersebut adalah sejak tanggal 3 September 2010 sampai dengan


tanggal 3 September 2015, dan harus dibayar lunas pada tanggal

do
gu

3 September 2015. Sedangkan berdasarkan Perjanjian Kredit II


jangka waktu pinjaman tersebut adalah sejak tanggal 11 Januari
In
2011 sampai dengan tanggal 11 Januari 2016, dan harus dibayar
A

lunas pada tanggal 11 Januari 2016;


 Bahwa pada tanggal 22 April 2015 terhadap Debitur PT. Jaba
ah

lik

Garmindo telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Pada


Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai dengan surat
m

ub

pemberitahuan dari Tim Kurator Nomor 014/KURATOR/JAGO/


iv/2015 tertanggal 30 April 2015.
ka


ep

Bahwa Debitur PT. Jaba Garmindo telah berada dalam keadaan


pailit, maka Pemohon Kasasiberhak menjalankan eksekusi Hak
ah

Tanggungan berdasarkan:
R

Ketentuan Pasal 12 dan 12.6 di dalam Perjanjian Kredit I dan


es
M

Perjanjian Kredit II yang menyatakan:


ng

on
gu

Halaman 19 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
“Menyimpang dari Jangka waktu yang disebut dalam Pasal 2 di

si
atas, Bank berhak untuk:

ne
ng
a. Mengakhiri perjanjian kredit ini, dan dalam hal demikian
seluruh kewajiban Debitur terhadap Bank, baik karena hutang
pokok, bunga, provisi, denda dan biaya-biaya lainnya yang

do
gu terhutang berdasarkan Perjanjian Kredit ini dapat ditagih dan
harus dibayar kembali dengan seketika dan sekaligus lunas

In
A
seluruhnya, tanpa perlu adanya surat teguran juru sita atau
surat lainnya yang serupa dengan itu;
ah

lik
b. Menjalankan eksekusi perjanjian jaminan apabila terjadi salah
satu dari kejadian di bawah ini:
12.6 Bilamana Debitur dan atau Penjamin berdasarkan
am

ub
Perjanjian Kredit ini mengajukan permohonan untuk
dinyatakan dalam keadaan pailit atau penundaan
ep
pembayaran hutang-hutangnya kepada instansi yang
k

berwenang atau kerena sebab apapun tidak berhak lagi


ah

mengurus atau menguasai kekayaannya atau dinyatakan


R

si
pailit atau suatu permohonan atau tuntutan untuk
kepailitan telah diajukan oleh pihak ketiga terhadap

ne
ng

debitur dan/atau penjamin kepada instansi yang


berwenang;

do
gu

 Bahwa sesuai ketentuan Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor


37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU menyatakan :
“Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud
In
A

dalam Pasal 56, Pasal 57 dan Pasal 58, setiap Kreditor pemegang
gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, atau hak agunan
ah

lik

atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah


tidak terjadi kepailitan”. Pemohon Kasasi selaku Kreditor
m

ub

pemegang hak Tanggungan memiliki hak untuk mengeksekusi


jaminannya seolah-olah tidak terjadi kepailitan, namun hak
ka

tersebut dibatasi denga ketentuan Pasal 59 ayat (1) Undang-


ep

Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU yang


ah

menyatakan : “Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud


R

dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut


es

dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah


M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam

si
Pasal 178 ayat (1);”
 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 292 Undang-Undang Nomor

ne
ng
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, masa insolvensi
Debitur PT. Jaba Garmindo dimulai sejak tanggal dinyatakan pailit
(tanggal 22 April 2015), sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 59

do
gu ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan PKPU berikut penjelasannya jangka waktu 2 (dua) bulan bagi

In
A
kreditor pemegang hak tanggungan untuk mulai melaksanakan
hak eksekusinya terhadap jaminan PT. Jaba Garmindo paling
ah

lik
lambat adalah pada Tanggal 22 Juni 2015.
 Bahwa karena secara hukum Pemohon Kasasimasih memiliki
waktu untuk mulai melaksanakan hak eksekusinya terhadap
am

ub
jaminan PT. Jaba Garmindo, maka sesuai dengan Surat Pemohon
Kasasi Nomor 012/LEGAL-SBII/VI/2015 tanggal 15 Juni 2015,
ep
Pemohon Kasasi telah mengajukan permohonan untuk
k

melaksanakan lelang eksekusi Hak Tanggungan sebagai


ah

pelaksanaan hak Pemohon Kasasi selaku kreditor separatis dalam


R

si
proses kepailitan PT. Jaba Garmindo. Dimana pada tanggal 15
Juni 2015, kelengkapan dokumen untuk keperluan permohonan

ne
ng

lelang tersebut telah disampaikan oleh Pemohon Kasasikepada


Termohon Kasasi;

do
gu

 Bahwa terhadap permohonan Pemohon Kasasidalam point


Diatas, kemudian pada Tanggal 18 Juni 2015 Termohon Kasasi
In
memberitahukan dan menyampaikan surat penolakannya kepada
A

Pemohon Kasasi. Adapun alasan Termohon Kasasi menolaknya


adalah karena jangka waktu pelaksanaan eksekutorial tidak
ah

lik

mencukupi untuk melaksanakan proses lelang sebagaimana


disampaikan dalam Objek Gugatan;
m

ub

 Bahwa penolakan permohonan eksekusi lelang tersebut


mengakibatkan dilanggarnya kepentingan Pemohon Kasasi, yaitu
ka

Pemohon Kasasi telah kehilangan haknya untuk segera


ep

memperoleh pembayaran/pelunasan atas pinjaman yang telah


ah

dikeluarkan kepada PT. Jaba Garmindo.


R

Berdasarkan penjelasan di atas, Majelis Hakim PTUN Jakarta Dan


es
M

Majelis Hakim PTTUN Jakarta telah mengingkari fakta-fakta yang


ng

disampikan dalam persidangan perkara a quo sehingga sudah


on
gu

Halaman 21 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepantasnyalah Majelis Hakim Kasasi Mahakamah Agung Republik

si
Indonesia Mengabulkan Permohonan Kasasi Dari Pemohon Kasasi;
 Dasar Gugatan Telah Memenuhi Ketentuan Pasal 53 ayat (2)

ne
ng
Huruf a dan b UU Nomor 9 Tahun 2004 Jo. UU Nomor 5 Tahun
1986;

do
Bahwa Dasar Gugatan telah memenuhi ketentuan sebagaimana
gu tersebut dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

In
A
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ah

Pasal 53 ayat (2) huruf a : “Keputusan bertentangan dengan

lik
peraturan perundang-undangan yang berlaku;”
 Bahwa sebagai dasar penolakan Termohon Kasasi terhadap
am

ub
permohonan Pemohon Kasasiuntuk melaksanakan lelang eksekusi
Hak Tanggungan, Termohon Kasasi telah menafsirkan ketentuan
ep
Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
k

Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang dengan


ah

sudut pandang Termohon Kasasi bahwa Kreditor pemegang hak


R

si
agunan atas jaminan kebendaan harus telah selesai

ne
mengeksekusi hak nya dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)
ng

bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi. Sehingga atas


permohonan Pemohon Kasasiuntuk melaksanakan lelang yang

do
gu

diajukan pada tanggal 15 Juni 2015 dianggap oleh Termohon


Kasasijangka waktu pelaksanaan eksekutorial tidak mencukupi
In
untuk melaksanakan proses lelang, karena batas waktu 2 (dua)
A

bulannya jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2015.


 Bahwa justru penafsiran Termohon Kasasi yang menjadi dasar
ah

lik

penolakan dan kemudian dituangkan dalam Objek Gugatan yang


dikeluarkan oleh Termohon Kasasi itu adalah merupakan
m

ub

penafsiran yang bertentangan dengan ketentuan yang diatur


dalam Pasal 59 ayat (1) Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004
ka

tentang Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang.


ep

Adapun ketidaksesuaian penafsiran Termohon Kasasi terhadap


ah

ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat (1) tersebut adalah


R

sebagai berikut:
es
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
a) Bahwa Termohon Kasasi tidak menafsirkan secara utuh
terhadap ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat 1

ne
ng
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dimana Termohon
Kasasi hanya menafsirkan ketentuan yang dinyatakan dalam

do
gu Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tanpa memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Penjelasan
Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004.

In
A
b) Bahwa ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 59 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 37 Tahun “Dengan tetap
ah

lik
memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58,
Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
am

ub
55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut dalam jangka
waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya keadaan
insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1).
ep
k

c) Bahwa ketentuan yang dinyatakan dalam Penjelasan Pasal 59


ah

ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


R
Kepailitan dan Penundaan kewajiban Pembayaran Utang

si
berbunyi : “Yang dimaksud dengan “harus melaksanakan

ne
ng

haknya” adalah bahwa Kreditor sudah mulai melaksanakan


haknya”.
d) Bahwa terhadap proses kepailitan PT. Jaba Garmindo

do
gu

keadaan insolvensinya dimulai sejak tanggal 22 April 2015


(sejak PT. Jaba Garmindo dinyatakan pailit melalui proses
In
A

PKPU) dan Para Kreditor separatis PT. Jaba Garmindo harus


melaksanakan haknya paling lambat 2 (dua) bulan setelah
ah

dimulainya keadaan insolvensi, yang jatuh pada tanggal 22


lik

Juni 2015.
e) Bahwa Pemohon Kasasi selaku kreditor separatis dalam
m

ub

proses kepailitan PT. Jaba Garmindo telah melaksanakan


haknya sebelum tanggal 22 Juni 2015 dengan mengajukan
ka

ep

permohonan untuk melaksanakan lelang eksekusi Hak


Tanggungan pada tanggal 15 Juni 2015 sebagaimana
ah

disampaikan oleh Pemohon Kasasidalam Surat Pemohon


R

Kasasi Nomor 012/LEGAL-SBII/VI/2015 tanggal 15 Juni 2015.


es
M

Sehingga permohonan Pemohon Kasasi untuk melaksanakan


ng

lelang eksekusi Hak Tanggungan telah sesuai dengan


on
gu

Halaman 23 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan Pasal 59 ayat (1) berikut penjelasannya yang diatur

si
dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dan oleh
karenanya tidak ada alasan bagi Termohon Kasasi untuk

ne
ng
melaksanakan lelang sesuai permohonan dari Pemohon
Kasasitersebut
Bahwa dengan tidak dilaksanakannya eksekusi hak tanggungan

do
gu tersebut Pemohon Kasasi telah kehilangan haknya untuk segera
memperoleh pembayaran/pelunasan atas pinjaman yang telah

In
A
dikeluarkan kepada PT. Jaba Garmindo.
Pasal 53 ayat (2) huruf b : “Keputusan bertentangan dengan Asas–
ah

lik
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik;”
 Bahwa dasar dikeluarkannya Objek Gugatan oleh Termohon
Kasasi adalah melanggar ketentuan dalam Pasal 9 dan Pasal 10
am

ub
ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Administrasi Pemerintahan;
ep
 Bahwa Termohon Kasasi melanggar ketentuan dalam Pasal 9
k

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi


ah

Pemerintahan, karena jelas-jelas dasar dikeluarkan Objek Gugatan


R

si
adalah bertentangan dengan ketentuan Pasal 59 ayat (1) berikut
penjelasannya yang diatur dalam Undang Undang Nomor 37

ne
ng

Tahun 2004;
 Bahwa Termohon Kasasi melanggar ketentuan dalam Pasal 10

do
gu

ayat (1) tentang Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik


(“AUPB”), khususnya AUPB yang mengatur tentang Asas
In
Kepastian Hukum dan Asas Kecermatan. Dimana pelanggaran
A

Asas Kepastian Hukum oleh Termohon Kasasi terbukti dengan


tidak dipatuhinya ketentuan Pasal 59 ayat (1) berikut
ah

lik

penjelasannya yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 37


tahun 2004, sehingga terbukti Termohon Kasasi tidak
m

ub

mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-


undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam
ka

mengeluarkan Objek Gugatan;


ep

 Bahwa pelanggaran Asas Kecermatan terbukti dari tindakan


ah

Termohon Kasasi yang secara tidak cermat dan terburu-buru


R

pada Tanggal 18 Juni 2015 telah mengeluarkan penolakan melalui


es
M

Objek Gugatan dalam waktu 1 (satu) hari setelah diterimanya


ng

dokumen untuk keperluan permohonan lelang tersebut oleh


on
gu

Halaman 24 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi dari Pemohon Kasasipada Tanggal 17 Juni

si
2015. Dimana sebagai akibat tidak cermatnya tindakan Termohon
Kasasi tersebut, Termohon Kasasi tidak menafsirkan secara utuh

ne
ng
terhadap ketentuan yang diatur dalam Pasal 59 ayat 1 Undang
Undang Nomor 37 Tahun 2004, dimana Termohon Kasasi hanya
menafsirkan ketentuan yang dinyatakan dalam Pasal 59 ayat (1)

do
gu Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tanpa memperhatikan
ketentuan yang diatur dalam Penjelasan Pasal 59 ayat (1)

In
A
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004. Sehingga terbukti Objek
Gugatan yang dibuat oleh Termohon Kasasi tidak memenuhi Asas
ah

lik
Kecermatan karena tidak didasarkan pada informasi dan dokumen
yang lengkap untuk mendukung legalitas Objek Gugatan;
 Bahwa Dari seluruh uraian di atas, maka tindakan Termohon
am

ub
Kasasi yang mengeluarkan objek gugatan, telah menimbulkan
akibat hukum yang merugikan kepentingan Pemohon Kasasi,
ep
sehingga dengan demikian Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh
k

Termohon Kasasi terbukti melanggar Pasal 53 ayat (2) huruf a dan


ah

b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas


R

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara Jo. Pasal 9 dan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang

ne
ng

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, dan


oleh karenanya harus dinyatakan batal demi hukum. Bahwa atas

do
gu

pelanggaran tersebut layaklah apabila Termohon Kasasi dihukum


untuk membayar ganti rugi, namun karena kepentingan Pemohon
In
Kasasimengajukan gugatan ini lebih didasarkan pada akibat yang
A

ditimbulkan dalam Penjualan Jaminan, maka Pemohon Kasasi


lebih mementingkan Pembatalan Keputusan Termohon Kasasi dan
ah

lik

dikabulkannya permohonan untuk melaksanakan lelang eksekusi


Hak Tanggungan sebagaimana disampaikan oleh Pemohon
m

ub

Kasasidalam Surat Pemohon Kasasi Nomor 012/LEGAL-


SBII/VI/2015 tanggal 15 Juni 2015 dari pada tuntutan yang bersifat
ka

materiil.
ep

Berdasarkan Penjelasan Di atas Jelas Sekali Terlihat Bahwa


ah

Termohon Kasasi Telah Melakukan Tindakan Yang Bertentangan


R

Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku Dan


es

Bertentangan Dengan Asas–Asas Umum Pemerintahan Yang


M

ng

Baik” Sesuai Dengan Pasal 53 Ayat (2) Huruf A DAN B Undang-


on
gu

Halaman 25 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-

si
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara;

ne
ng
3. Bahwa Majelis Hakim PTUN Jakarta Dan Majelis Hakim Banding
PTTUN Jakarta Tidak Mempertimbangkan Sama Sekali
Keterangan Dari Ahli;

do
gu  Bahwa Pada tanggal 12 Januari 2015, telah didengar keterangan
Ahli yang diajukan Pemohon Kasasi, adapaun Ali tersebut

In
A
bernama Ibu Marjan Pane, S.H. yang memiliki kualifikasi
professional sebagai berikut:
ah

lik
- Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Kurator dan Pengurus
Indonesia (AKPI) periode 2013-2016;
- Pengajar di Fakultas Hukum Unika Atma Jaya;
am

ub
- Pengajar di Kursus Pasar Modal,
- Pengajar di Kursus Kepailitan dan PKPU dan;
ep
- Sebagai penguji dari calon-calon kurator di Asosiasi Kurator
k

dan Pengurus Indonesia


ah

 Bahwa Kualifikasi dan kemampuan akademis Ahli yang diajukan


R

si
Termohon Kasasitentu memberikan bobot tersebdiri dalam kualitas

ne
keterangan yang diberikan Ahli tersebut dalam persidangan
ng

perkara a quo.
 BAHWA Ahli, dalam persidangan perkara a quo, memberikkan

do
gu

keterangan yang pada prisipnya sebagai berikut:


a. Bahwa Undang Kepailitan daan PKPU yang berlaku di
In
Indonesia pada prisnsipnya mengadopsi perarturan kepailitan
A

yang berlaku di Negara Kerajaan Belanda;


b. terkait dengan Kreditur separatis (Pemegang Jaminan),
ah

lik

Undang–Undang Kepailitan dan PKPU No. 37 Tahun 2004,


menegaskan bahwa bagi pemegang Jaminan kebendaan
m

ub

maka kepailitan dianggap tidak berlaku sebagaimana


disebutkan dalam Pasal 55 (1):
ka

“Dengan tetap memperhatikan ketentuan sebagaimana


ep

dimaksud dalam Pasal 56, Pasal 57, dan Pasal 58, setiap
ah

Kreditor pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan,


R

hipotek, atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat


es
M

mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan”


ng

on
gu

Halaman 26 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
c. Bahwa Ahli juga menerangkan terdapat pula ketentuan yang
menyebutkan pembatasan bagi Kreditor pemegang jaminan

ne
ng
untuk segera melakukan eksekusi jaminan sebagai mana
disebutkan dalam Pasal 59 (1):
Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57,

do
gu dan Pasal 58, Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut

In
A
dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah
dimulainya keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik
Pasal 178 ayat (1).
Dimana ketentuan tersebut merupakan pembatasan dari
Undang-Undang untuk segera haknya untuk melakukan
am

ub
eksekusi jaminan yakni paling lambat 2 bulan setelah keadaan
insolvensi.
ep
d. Bahwa Ahli juga menjelaskan yang disebut melaksanakan
k

haknya sebagaimana disebutkan dalam pasal 59 (1) juga


ah

harus dibaca penjelasan pasal tersebut yang menyatakan :


R

si
Yang dimaksud dengan "harus melaksanakan haknya" adalah
bahwa Kreditor sudah mulai melaksanakan haknya.

ne
ng

Sehingga dari penjelasan Pasal 59 (1) secara tegas


disebutkan bahwa yang disebut melaksanakan haknya adalah

do
gu

mulai melaksanakan haknya artinya Kreditor sudah mulai


melakukan langkah hukum untuk melaksanakan eksekusi
jaminan yang mendai hak kreditor pemegang jaminan.
In
A

e. Bahwa Ahli juga menjelaskan dalam Undang-Undang No. 37


Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, terkait dengan
ah

lik

pasal 59(1) tidak diberikan jangka waktu kapan harus selesai


pelaksanaan eksekusi jaminan kebendaan tersebut, karena
m

ub

masing-masing jaminan memiliki komplikasi dan proses yang


berbeda-beda dalam eksekusinya dan saksi menegaskan
ka

bahwa Pasal 59 (1) harus dibaca secara komprehensif dengan


ep

penjelasan Pasal 59 (1) tersebut.


ah

f. Bahwa pada saat persidangan tersebut Termohon juga


R

menanyakan mengenai keberlakukan Pasal 59 (2) yang


es

membatasi pelaksanaan dengan Pasal 59 (1), dan Ahli


M

ng

menjelasakan bahwa Pasal 59 (2) baru berlaku apabila


on
gu

Halaman 27 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangan kreditor pemegang jamianan yang diberikan

si
dalam Pasal 59 (1) tidak dilaksanakan, artinya apabila kreditor
pemegang jaminan belum mulai melaksanakan haknya dalam

ne
ng
jangka waktu 2 bulan sejak tanggal insolvensi, maka hak
kreditor pemegang jaminan akan berakhir.
g. Bahwa pada Ahli ditanyakan pula mengenai perkara a quo,

do
gu yaitu PT Jaba Garmindo yang dinyatakan pailit dan insolvensi
tanggal 22 April 2015, sedangkan Pemohon Kasasi selaku

In
A
Kreditor pemegang Jaminan, mengajukan permohonan
pelaksanaan eksekusi pada tanggal 17 juni 2015, apakah
ah

lik
permohonan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi sesuai
dengan ketentuan Pasal 59 (1) ? dan Ahli menjelaskan bahwa
sesuai Pasal 59 (1) jangka waktu berakhirnya hak Kreditor
am

ub
pemegang jaminan untuk mulai melaksanakan haknya untuk
mmelakukan eksekusi adalah 2 bulan sejak 22 April 2015 yaitu
ep
22 Juni 2015, karena Pemohon Kasasi telah memasukkan
k

permohonan pelaksanaan lelang eksekusi sebelum tanggal 22


ah

Juni 2015, maka tindakan Pengguat tersebut sudah sesuai


R

si
dengan pasal 59(1), sehingga Pemohon Kasasi dapat terus
melaksanakan haknya sampai selesai.

ne
ng

Ahli Di Muka Persidangan Sudah Menjelaskan Bahwa Termohon


Kasasi Telah Melakukan Tindakan Yang Bertentangan Dengan

do
gu

Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku Dalam Menerbitkan


Objek Gugatan Surat Nomor : S-1665/WKN.07/KNL.01/2015 yang
telah dikeluarkan oleh Termohon Kasasi pada tanggal 18 Juni
In
A

2015, perihal Permohonan Penetapan Lelang;


4. Kekhilafan Dan Suatu Keliruan Yang Nyata Yang Dilakukan
ah

lik

Majelis Hakim PTUN DAN Majelis Hakim Banding PTTUN Jakarta;


 Bahwa dalam putusan perkara a quo pada bagian pertimbangan
m

ub

Majelis Hakim PTUN Jakarta telah menyetujui dan mengakui


bahwa Pasal 59 (Ayat 1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
ka

tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang


ep

yang menyebutkan:
ah

Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 56, Pasal 57, dan


R

Pasal 58, Kreditor pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam


es

Pasal 55 ayat (1) harus melaksanakan haknya tersebut dalam


M

ng

jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah dimulainya


on
gu

Halaman 28 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keadaan insolvensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat

si
(1). Dimana pada bagian penjelassannya disebutkan : Yang
dimaksud dengan "harus melaksanakan haknya" adalah bahwa

ne
ng
Kreditor sudah mulai melaksanakan haknya.
 Bahwa pada halaman 42 Putusan Hakim PTUN Jakarta
disebutkan pula pertimbangan dari Dr. Munir Fuady, S.H., M.H.,

do
gu LLM dalam bukunya Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek,
cetakan ke V, PT Citra Aditya Bakti, Bandung 104 halaman 101

In
A
disebutkan:
2. Kreditor, kewenangan kreditor separatis (pemegang hak
ah

lik
jamainan utang yakni dalam masa:
a. Sebelum jatuhnya putusan pailit (kecuali dilakukan sita
jaminan);
am

ub
b. Setelah berakhirnya masa stay (penanguhan eksekusi)
sampai dengan insolvensi;
ep
c. Selama dua bulan sejak insolvensi (Pasal 59 ayat (1))
k

dalam waktu dua bulan dimaksud bukan berarti kreditur


ah

separatis sudah harus seleai melakukan eksekusi,


R

si
melainkan jangka waktu kreditor separatis sudah mulai
melakukan proses eksekusi. Penjelasan Pasal 59 ayat (1)

ne
ng

Undang-Undang kepailitan;
 Bahwa pada halaman 42 putusan Majelis Hakim PTUN no

do
gu

189/G/2015/PTUN-JKT, dalam pertimbangannya juga


menegaskan pendapat ahli yang bernama MARJAN E PANE yang
In
dalam persidangan dan dibawah sumpah memberikan
A

pendapatnya tentang penjelasan pasal 59 ayat (1) UU Kepailitan


bahwa “sudah mulai dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan
ah

lik

sejak insolvensi. Dalam penjelasan Pasal 59 Ayat (1) Undang –


Undang Kepailitan Tersebut Hanya Secara Normatif Saja Dan
m

ub

Tidak Merupakan Limitatif, Tanpa Menyebut Batas Waktu


Berakhirnya.
ka

 Bahwa dalam bagian pertimbangan Putusan Majelis Hakim PTUN


ep

No, 189/G/2015/PTUN-JKT ada kesalahan penafsiran dari Majelis


ah

Hakim PTUN Jakarta yaitu:


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(i) Pada halaman 43 Majelis Hakim PTUN Jakarta berpendapat

R
“Bahwa untuk menunjang proses di lapangan karena UU Pailit

si
belum mengatur secara lengkap dan detail mengenai hal –hal

ne
ng
yang berkaitan dengan pasal 59 ayat(1) ….;”
(ii) Pada halaman 44 Majelis hakim PTUN berpendapat :
”Menimbang bahwa karena terhadap norma yang menyatakan

do
gu waktu paling lambat 2 bulan setelah insolvensi secara teknis
telah diatur tata caranya yaitu harus dilakukan pengumuman 2

In
A
kali dan jangka waktu pengumuman lelang pertama dan kedua
berselang 15 (lima belas hari), sehingga surat jawaban
ah

lik
Tergugat atas permohonan Pengugat yang menjadi objek
sengketa sudah tepat dan benar dan tidak bertentangan
dengan perundang-undangan yang berlaku;”
am

ub
 Bahwa pertimbangan majelis hakim PTUN Jakarta dalam Putusan
No 189/G/2015/PTUN-JKT jelas tidak sesuai dengan ketentuan
ep
hukum yang berlaku, majelis hakim perkara a quo secara jelas
k

telah salah menerapkan hukum dengan dasar sebagai berikut:


ah

(i) Pendapat Majelis hakim PTUN Jakarta yang menyatakan


R

si
bahwa UU Kepailitan belum mengatur secara lengkap dan
detail mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pasal 59 ayat

ne
ng

(1) adalah keliru dan tidak tepat , karena pada pasal berikut
penjelasan dari Pasal 59 ayat (1) UU Kepailitan dan

do
gu

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sudah diatur


mengenai kapan waktu kreditur untuk mulai melakukan proses
In
eksekusi, dan hal ini juga sudah ditegaskan oleh saksi Ahli dan
A

juga telah dijadikan juga sebagai pertimbangan oleh majelis


hakim PTUN Jakarta. Sehingga pertimbangan Majelis Hakim
ah

lik

dalam putusan PTUN tidak ada kesesuaian antara


pertimbangan hukum yang satu dengan yang lainnya (saling
m

ub

bertolak belakang), dan oleh karena itu dengan jelas dapat


dikatakan bahwa telah terjadi kekeliruan yang nyata dalam
ka

putusan PTUN maupun putusan PTTUN dalam perkara a quo.


ep

(ii) Bahwa sebagaimana keterangan Ahli Marjan E Pane dan


ah

pendapat hukum dari Dr Munir Fuadi S.H., LL.M disebutkan


R

bahwa pasal 59 Ayat (1) menegaskan jangka waktu


es

pelaksanaan eksekusi adalah ”jangka waktu paling lambat 2


M

ng

(dua) bulan setelah dimulainya keadaan insolvensi


on
gu

Halaman 30 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 ayat (1)”sebut jelas

si
disebutkan dan didalam penjelasan pasal Yang dimaksud
dengan "harus melaksanakan haknya" adalah bahwa Kreditor

ne
ng
sudah mulai melaksanakan haknya.
(iii) Bahwa berdasarkan keterangan Ahli dan teori hukum yang
ada, jelas sekali Majelis Hakim PTUN Jakarta telah keliru

do
gu dalam menerapkan hukum karena secara jelas mengabaikan
ketentuan yang diatur dalam penjelasan Pasal 59 ayat (1) UU

In
A
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
(iv) Bahwa secara jelas Pasal 59 ayat (1) dan penjelasannya
ah

lik
menegaskan bahwa dalam hal ini Pemohon Kasasi memiliki
hak untuk melakukan eksekusi jaminan yang harus sudah
dimulai dalam jangka waktu 2 bulan sejak tanggal insolvensi.
am

ub
Aturan perundang-undangan yang sangat jelas tersebut itulah
yang tidak dilaksanakan oleh Termohon Kasasi dengan
ep
mengeluarkan Surat Nomor : S-1665/WKN 07/KNL.01/2015
k

pada tanggal 18 Juni 2015, yang berisi alasan Penolakan


ah

Permohonan Lelang .
R

si
(v) Bahwa Pertimbangan Majelis Hakim PTUN Jakarta yang
dikuatkan oleh Majelis Hakim Banding PTTUN Jakarta

ne
ng

sangat tidak tepat mempertentangkan ketentuan dalam


UU Kepailitan dengan PMK No. 93/PMK.06/2010, PMK

do
gu

No. 106/PMK.06/2013 tentang petunjuk pelaksanaan lelang,


karena UU Kepailitan dan PMK tentang pelaksanaan lelang
tidaklah bertentangan dan Pasal 59 ayat 1 seperti dijelaskan
In
A

oleh Ahli Marjan E Pane tidaklah bersifat limitatif karena tidak


mengatur pembatasan periode lelang namun hanya
ah

lik

menentukan kapan tanggal dimulainya proses lelang.


Sehingga sudah sepatutnyalah Termohon Kasasi melaksakan
m

ub

ketentuan Undang-Undang Kepailitan secara benar yaitu


meproses lelang yang diajukan Pemohon Kasasi bukan
ka

menolak tanpa adanya dasar hukum.


ep

Bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Majelis Hakim PTUN Jakarta


ah

Dan Majelis Hakim PTTUN Jakarta telah secara jelas melakukan


R

kekeliruan yang nyata dalam penerapan hukum, terutama salah


es

mengartikan ketentuan penjelasan Pasal 59 ayat (1) dari UU Nomor 37


M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

si
Utang;
PERTIMBANGAN HUKUM

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
Bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi tersebut tidak dapat

do
gu dibenarkan, karena Putusan Judex Facti sudah benar dan tidak salah
menerapkan hukum, dengan pertimbangan bahwa inti pokok permasalahan

In
A
dalam perkara ini adalah perjanjian kredit antara Penggugat dengan PT. Jaba
Garmindo, karena PT. Jaba Garmindo dinyatakan dalam Keadaan Insolvensi
ah

lik
berdasarkan Penetapan Nomor: 04/Pdt.Sus/PKPU/2015/PN.Niaga Jkt.Pst Jo
Nomor: 04/Pdt.Sus/Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt Pst., maka Penggugat mohon
pelaksanaan eksekusi. Hal tersebut termasuk permasalahan keperdataan yang
am

ub
menjadi kewenangan peradilan perdata secara absolut;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, lagi pula
ep
ternyata bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan
k

dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang


ah

diajukan Pemohon Kasasi: PT. BANK SBI INDONESIA tersebut harus ditolak;
R

si
Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka
Pemohon Kasasi dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum

ne
ng

untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;


Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

do
gu

tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985


tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor
In
A

3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata


Usaha Negara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
ah

lik

Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun


2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
m

ub

MENGADILI,
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT. BANK SBI
ka

INDONESIA tersebut;
ep

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam


ah

tingkat kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);


R

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung


es

pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2017 oleh Dr. H. Yulius, S.H., M.H., Hakim
M

ng

Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
on
gu

Halaman 32 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dr. Yosran, S.H., M.Hum. dan Is Sudaryono, S.H., M.H., Hakim-Hakim

si
Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota

ne
ng
Majelis tersebut dan dibantu oleh Agus Budi Susilo, S.H., M.H., Panitera
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

do
gu Anggota Majelis:
ttd./Dr. Yosran, S.H., M.Hum.
Ketua Majelis,
ttd./Dr. H. Yulius, S.H., M.H.

In
ttd./Is Sudaryono, S.H., M.H.
A
ah

lik
am

ub Panitera Pengganti,
ep
k

ttd./Agus Budi Susilo, S.H., M.H.


ah

si
Biaya-biaya:
1. Meterai Rp 6.000,00

ne
ng

2. Redaksi Rp 5.000,00
3. Administrasi Rp 489.000,00
Jumlah Rp 500.000,00

do
gu

In
A

Untuk salinan
ah

lik

Mahkamah Agung RI
atas nama Panitera
m

ub

Panitera Muda Tata Usaha Negara,


ka

ep
ah

H. Ashadi, S.H.
R

NIP. : 19540827 198303 1 002


es
M

ng

on
gu

Halaman 33 dari 33 halaman. Putusan Nomor 3 K/TUN/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai