Pend Assalam - Karakter
Pend Assalam - Karakter
203 203
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
204 204
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
anak usia dini. Oleh sebab itu, dengan Keteladanan merupakan unsur
dilakukannya penanaman nilai-nilai paling mutlak untuk melakukan perubahan
karakter sejak dini, diharapkan hidup, keteladanan sesuai digunakan
kedepannya anak akan dapat menjadi untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
manusia yang berkepribadian baik sosial anak. Oleh karena itu pendidik/guru
sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri, adalah contoh terbaik dalam pandangan
masyarakat , maupun bangsa dan negara. anak yang akan ditiru dalam tingkah
Perlunya menanamkan nilai-nilai laku/tindak-tanduk dan sopan santunnya
pendidikan karakter untuk mempersiapkan terpatri dalam jiwa. Kompetensi
mereka kelak sebagai manusia-manusia kepribadian guru yang baik,sangat
yang mempunyai identitas diri, sekaligus diperlukan dalam memberikan contoh
menuntun anak untuk menjadi manusia keteladanan yang baik kepada anak usia
berbudi pekerti, melalui pembiasaan dan dini. Seorang guru yang mempunyai
keteladanan. Pada pembiasaan adalah suatu keteladanan yang baik secara langsung
cara yang dapat dilakukan untuk dalam pribadinya akan memberikan contoh
membiasakan anak yang baik pula kepada anak, yang
berpikir,bersikap,bertindak sesuai dengan disesuaikan dengan lingkungan sekitar.
ajaran agama. Pembinaan dan Penanaman nilai-nilai pendidikan
pembentukan karakter anak usia dini karakter akan bermakna bilamana nilai-
dalam meningkatkan pembiasaan- nilai tersebut dapat diimplentasikan dalam
pembiasaan dalam melaksanakan suatu kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
kegiatan disekolah. Pembiasaan adalah nilai-nilai pendidikan karakter lebih
pengulangan.Dalam pembiasaan sangat menekankan pada kebiasaan anak untuk
efektif digunakan karena akan melatih melakukan hal-hal yang positif dan
kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada keteladanan /contoh yang ditampilkan
anak usia dini. Sebagai contoh,apabila guru guru. Kebiasaan-dan keteladanan inilah
setiap masuk kelas mengucapkan salam, itu yang kemudian akan menjadi suatu
sudah dapat diartikan sebagai usaha karakter yang membekas dan tertanam
pembiasaan. Bila mana ada anak masuk dalam jiwa sang anak.
kelas tidak mengucapkan salam,guru Guru bertanggung jawab untuk
sebaiknya mengingatkan anak agar bila mewariskan sistem nilai kepada anak didik
masuk ruangan mengucapkan salam. Ini dan menerjemahkan sistem nilai itu melalui
juga salah satu cara membiasakan anak kehidupan pribadinya. Menanamkan nilai-
sejak dini. nilai pendidikan karakter kepada anak usia
Anak usia dini cenderung memiliki dini berarti guru selain mentrasfer ilmu dan
sifat meniru apa yang dilakukan oleh melatih keterampilan, guru juga
orang- orang yang ada disekitarnya, baik diharapkan mampu mendidik anak usia dini
saudara terdekat,ataupun bapak ibunya, yang berkarakter, berbudaya dan bermoral.
bahkan apa yang dilihat di TV. Anak Pandangan masyarakat jawa menyebut
adalah peniru ulung, oleh karena itu, istilah guru berasal dari kata digugu lan
sebaiknya guru menjadi figur yang ditiru. Kata digugu (dipercaya)
terbaik dimata anaknya.Jika kita mengandung maksud bahwa guru
menginginkan anak tumbuh dengan mempunyai seperangkat ilmu yang
melalukan kebiasaan- kebiasaan yang baik memadai sehingga ia memiliki wawasan
dan mempunyai karakter yang terpuji serta dan pandangan yang luas dalam melihat
mempunyai kepribadian yang baik kehidupan ini.Sedangkan, kata ditiru
sebaiknya orang tua/guru mampu (diikuti) menyimpan makna bahwa guru
mendidik dan mengajarkan serta merupakan sosok manusia yang memiliki
mengenalkan nilai-nilai karakter sejak anak kepribadian yang utuh sehingga tindak
usia dini .
205 205
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
206 206
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
207 207
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
208 208
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
209 209
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
210 210
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
211 211
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
212 212
Volume 6, Edisi 2, Desember 2017
DAFTAR PUSTAKA
213 213