Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)

Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

PENGEMBANGAN SISTEM INVENTARIS BERBASIS QR CODE


MENGGUNAKAN WEB SERVICE PADA BIDANG SARANA DAN
PRASARANA STMIK STIKOM INDONESIA

I Nyoman Tri Anindia Putra1, I Kadek Agus Bisenna2, Ketut Sepdyana Kartini3
1,2,3
Teknik Informatika, STMIK STIKOM INDONESIA
Denpasar, Indonesia
e-mail: trianindiaputra@stiki-indonesia.ac.id1

Abstrak
Web service merukapan salah satu metode yang sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang mulai dari pemerintahan, pendidikan,
ekonomi, sosial, budaya. Web service dapat didefinisikan sebagai metode dalam
pertukaran data yang dapat dilakukan tanpa harus memperhatikan dimana
database ditanamkan dan dibuat dalam bahasa apapun. Web service mampu menunjang
interoperabilitas, Sehingga web service mampu menjadi sebuah jembatan penghubung
antara berbagai sistem yang ada. STMIK STIKOM INDONESIA merupakan salah satu
institusi yang sudah menggunakan sistem informasi dalam memanajemen seluruh
kegiatan civitas akademik yang ada dalam lingkungan institusi. Salah satunya sistem
informasi inventaris, namun saat melakukan inventaris secara keseluruhan terdapat
permasalahan, saat sinkronisasi data dilapangan dengan sistem, memerlukan proses
panjang dan memakan waktu cukup lama. Sehingga dibuatlah pengembangan sistem
inventaris berbasis QR code guna mempermudah dan mempercepat proses sinkronisasi
menggunakan web service. Hasil dari penelitian terbukti dapat mempermudah serta
mempercepat kinerja staff dalam melakukan sinkronisasi data pada dilapangan dengan
data pada sistem.

Kata kunci: Web Service, Sistem Informasi Inventaris, QR code,

Abstract

Web service is one of the methods which is very useful in solving problems in various
fields such as from government, education, economics, social, culture. Web services can
be defined as methods in exchanging data that can be done without paying attention to
where the database is embedded and made in any language. Web services are able to
support interoperability, so that the web service is able to become a bridge between
various existing systems. STMIK STIKOM INDONESIA is an institution that has used an
information system in managing all activities of the academic community within the
institution. One of them is the inventory information system, but when doing the overall
inventory there was a problem in synchronizing data in the field with the system. It
required a long process and took a long time. So that a QR code-based inventory system
was developed to simplify and speed up the synchronization process using a web service.
The results of the study proved to be able to facilitate and accelerate the performance of
staff in synchronizing data in the field with data on the system.

Keywords : Web Service, Information System Inventory, QR code,

PENDAHULUAN satu kampus IT yang ada di Bali dikenal


STMIK STIKOM Indonesia yang dengan nama STMIK STIKOM Indonesia.
akrab dipanggil STIKI merupakan salah STIKI juga merupakan salah satu

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 315


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

perguruan tinggi swasta dibidang teknologi dikarenakan teknisi hanya perlu scan QR
informasi di Bali dengan jenjang program Code yang ada pada barang tanpa perlu
strata satu (S1). Dalam proses bisnisnya mengetik nomer id barang.
mendukung civitas akademik dikerjakan
dengan komputer beserta sistem informasi. Permasalahan
Dari pengelolaan data mahasiswa, krs, Berdasarkan pendahuluan yang
yudisium, perpustakaan sampai dengan telah dipaparkan, diperoleh permasalahan
data inventaris menggunakan sistem 1. banyaknya waktu yang dibutuhkan
komputer. Pengelolaan data inventaris di untuk melakukan proses
kampus STIKI dibawah tanggung jawab inventarisasi terutama pada saat
Bidang Sarana dan Prasarana yang diawasi melakukan cek inventaris untuk
oleh Pembantu Ketua II. dilakukan sinkronisasi antara data
yang ada pada lapangan dengan
Inventaris merupakan hal yang data pada sistem.
sangat penting dalam menunjang segala 2. diperlukan suatu metode yang
kegiatan yang ada di kampus. Dimana dapat mengatasi permasalahan
datanya dapat digunakan sebagai acuan banyaknya waktu yang dibutuhkan
kapan harus membeli barang yang dalam hal sinkronisasi data
dibutuhkan sampai pada management lapangan dengan data yang ada
seluruh barang yang ada pada instansi pada sistem.
tersebut. Selain itu inventaris juga bisa
dijadikan sebagai acuan dalam melindungi Manfaat
barang yang ada. Banyaknya barang sering Adapun manfaat yang peroleh pada
kali menimbulkan permasalahan yang penelitian ini yaitu
sangat riskan terjadi yaitu peletakan 1. metode web service mampu
barang, pengawasan barang, sampai pada menjadi solusi pada permasalah
kehilangan yang sering terjadi, sehingga yang sedang terjadi di STMIK
sistem inventaris sangat diperlukan untuk STIKOM Indonesia.
menunjang pekerjaan dari bidang sarana 2. Memperkaya informasi terkait
dan prasarana serta teknisi yang ada pada metode web service pada
STMIK STIKOM INDONESIA. berbagai bidang salah satunya
bidang manajemen inventaris.
Sampai saat ini, pengelolaan Landasan Teori
inventaris memang menggunakan sistem Sistem Inventaris
komputer, namun terdapat kendala dalam Sistem adalah sebuah tatanan
proses pencarian data sinkronisasi antara (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah
data yang ada di sistem dengan kenyataan komponen fungsional (dengan satuan
dimana user harus mengetik nomer id yang fungsi dan tugas khusus) yang saling
ada pada barang sehingga memerlukan berhubungan dan secara bersama-sama
waktu untuk mengetik id barang, di dalam bertujuan untuk memenuhi suatu proses
pengelolaannya. Hal tersebut menjadi tertentu[1].
permasalahan ketika melakukan Sistem informasi adalah kumpulan
sinkronisasi pada seluruh inventaris yang antara sub-sub sistem yang saling
ada pada bidang Sarana dan Prasarana berhubungan yang membentuk suatu
STIKI. Dengan permasalahan tersebut akan komponen yang didalamnya mencangkup
dikembangkan dan dibangun sistem input-proses-output yang berhubungan
informasi inventaris berbasis QR Code dengan pengolahan data menjadi informasi
Menggunakan Webservice pada Bidang sehingga lebih berguna bagi pengguna[1]
Sarana dan Prasarana STMIK STIKOM [1]menjelaskan definisi inventarisasi,
Indonesia yang dapat membantu staff sebagai berikut : Yang dimaksud dengan
teknisi dalam pengelolaan data inventaris, inventarisasi adalah kegiatan - kegiatan
dan mempercepat prosesnya hal ini yang meliputi pendaftaran, pencatatan

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 316


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

dalam daftar inventaris, penyusunan atau dikuasai departemen sebagai bahan


pengaturan barangbarang milik atau untuk perencanaan kebutuhan,
kekayaan negara serta melaporkan pengadaan dan pengelolaan
pemakaian barang-barang kepada pejabat perlengkapan departemen
yang berwenang secara teratur dan tertib e. Menyediakan informasi tentang aset
menurut ketentuan dan tatacara yang yang dikuasai departemen untuk
berlaku sehingga mempermudah dalam menunjang perencanaan dan
penyajian data kekayaan pelaksanaan tugas departemen[2].
negara/pemerintah daerah baik
barangbarang tetap maupun barang-barang Sarana dan Prasarana
bergerak. Jadi sistem inventaris adalah [1]Standar sarana dan prasarana
suatu tatanan yang saling terhubung pendidikan tinggi merupakan salah satu
dimana memuat proses pendaftaran, dari delapan standar pendidikan yang harus
pencatatan dan penyusunan aset (sarana disiapkan oleh Badan Standar Nasional
dan prasarana) yang dimiliki oleh suatu Pendidikan (BSNP) berdasarkan amanat
instansi bertujuan untuk mempermudah yang dituangkan dalam UU RI Nomor 20
dalam penyajian data dari aset (sarana dan Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
prasarana) suatu instansi tersebut. Nasional dan PP Nomor 19 Tahun 2005
Inventaris adalah kegiatan melaksanakan tentang Standar Nasional Pendidikan.
pengurusan,penyelenggaraan, pengaturan, Standar sarana dan prasarana ini disusun
pencatatan dan pendaftaran barang untuk lingkup pendidikan vokasi yang
inventaris atau hak milik. Sistem inventaris diselenggarakan oleh akademi, politeknik,
adalah sebuah sistem yang membantu sekolah tinggi, institut, dan universitas.
dalam menjalankan proses inventarisasi Standar sarana dan prasarana ini
(pencatatan) dalam suatu organisasi mulai mencakup: a. kriteria minimum sarana yang
dari pencatatan barang masuk, terdiri dari perabot, peralatan pendidikan,
penyimpanan sampai dengan barang media pendidikan, buku dan sumber belajar
keluar. Hal-hal umum yang diperlukan pada lainnya, teknologi informasi dan
inventaris mencakup: komunikasi, serta perlengkapan lain yang
1. Kode alat/bahan 2. wajib tersedia untuk menunjang proses
2. Nama alat/bahan pembelajaran yang teratur dan
3. Spesifikasi alat/bahan (merek,tipe berkelanjutan, b. kriteria minimum
dan pabrik pembuat alat) prasarana yang terdiri dari lahan,
4. Sumber pemberi alat dan tahun bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya
pengadaanya dan jasa yang wajib tersedia untuk
5. Tahun penggunaan menunjang proses pembelajaran yang
6. Jumlah atau kuantitas teratur dan berkelanjutan. Menurut Kamus
7. Kondisi alat, baik atau rusak Besar Bahasa Indonesia[1] Sarana adalah
Manfaat inventaris yaitu: segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai
a. Mencatat dan menghimpun data alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
aset yang dikuasahi unit organisasi / Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa
departemen Indonesia [1] Prasarana adalah segala
b. Menyiapkan dan menyediakan sesuatu yang merupakan penunjang utama
bahan laporan pertanggung terselenggaranya suatu proses usaha,
jawaban atas penguasaan dan pembangunan proyek dan lain sebagainya.
pengelolaan asset organisasi / Untuk lebih memudahkan membedakan
Negara keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk
c. Menyiapkan dan menyediakan benda-benda yang bergerak seperti
bahan acuan untuk pengawasan komputer dan mesin-mesin, sedangkan
aset organisasi atau Negara prasarana lebih ditujukan untuk benda-
d. Menyediakan informasi mengenai benda yang tidak bergerak seperti gedung.
aset organisasi / Negara yang

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 317


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

QR Code perusahaan secara keseluruhan. Hal ini


QR Code adalah suatu jenis image dapat dilihat bahwa dalam sistem, data
dua dimensi yang menampilkan data berupa digunakan sebagai input untuk diproses
teks. Dengan QR Code pengguna dapat yang menghasilkan informasi sebagai
mengakses suatu web lebih cepat daripada output[6].
harus melakukan secara manual. QR Code
dapat didaur ulang dan digunakan Informasi
kembali[3]. Informasi adalah kumpulan dari
QR Code harus pada tempat yang beberapa fakta yang terorganisasi dan telah
terang atau pencahayaan yang cukup agar diproses agar memiliki nilai tambah selain
kode pada QR Code terbaca oleh pemindai. nilai-nilai individual. Nilai dari informasi
QR Code mampu menampung banyak tersebut diantaranya bagaimana membantu
informasi dengan 7.089 karakter numerik pembuat keputusan mencapai tujuan
dan 4296 karakter alfanumerik, Pemindaian organisasi mereka. Dapat membantu orang
QR Code juga dapat digunakan sebagai dalam organisasi melakukan tugas-tugas
sistem keamanan untuk tempat tertentu dengan efisien dan efektif[6].
yang boleh dimasuki orang-orang tertentu
seperti ruang riset ataupun ruang pusat [3]. METODE
Pengumpulan data dilakukan
Web Service berdasarkan observasi dan wawancara
Web service merupakan suatu terhadap sistem yang memang sudah ada.
komponen software yang merupakan Adapun tahapan penelitian yang telah
selfcontaining, aplikasi modular self- dilakukan pada penelitian ini, yang pertama
describing yang dapat dipublikasikan, Identifikasi Permasalahan dan kebutuhan
dialokasikan, dan dilaksanakan pada web. sistem : Pada tahap ini dilakukan proses
Web service adalah teknologi yang identifikasi kebutuhan yang dibutuhkan
mengubah kemampuan internet dengan untuk mengembangkan sistem inventaris
menambahkan kemampuan transactional yang telah ada sehingga mempermudah
web, yaitu kemampuan web untuk saling kinerja dari staff terkait. Selanjutnya
berkomunikasi dengan pola program-to- dilakukan pengumpulan data dan analisis
program (P2P). Fokus web selama ini data. Dalam tahap ini dilakukan analisis
didominasi oleh komunikasi program-to- data-data informasi yang akan di masukan
user dengan interaksi business-to- kedalam QR code dengan menggunakan
consumer (B2C), sedangkan transactional Web Service. Selanjutnya dilakukan analisis
web akan didominasi oleh program-to- design database sistem yang sudah ada
program dengan interaksi business-to- pada sistem untuk di integrasikan dengan
business[4]. web service. Perancangan desain dapat
web service dibagi menjadi dua dilihat pada gambar 1.
model, yaitu web service client, dan web
service server. Web service client HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan sistem yang dibuat untuk Setelah dilakukan penelitian diperoleh
melakukan pengaturan layanan sehingga penambahan 2 fitur konten pada sistem
client dapat mengakses layanan yang informasi inventaris yang sudah ada yaitu
diberikan[5]. mencetak QR code pada setiap barang
yang telah masuk kedalam sistem informasi
Sistem inventaris dan melakukan proses scanner
Sistem dapat didefinisikan sebagai QR code melalui sistem inventaris dengan
kumpulan komponen-komponen yang menggunakan handphone.Penambahan
bekerja sama untuk tujuan bersama. konten pertama dapat dilihat pada gambar
Misalnya bidang orga nisasi keuangan, 3 dimana admin tinggal mengklik 1 x icon
operasi dan pemasaran memiliki tujuan printer yang ditunjuk oleh mouse screen.
yang sama untuk mencapai tujuan dengan tulisan (Cetak All QR Code) atau

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 318


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

dengan mengklik 1 x icon printer yang ada barang siap untuk di cetak.
pada gambar 3. maka label QR code untuk

Gambar 1. Gambaran Umum Proses perancangan database

Gambar 2 Hasil Integrasi Gambar QR Code dengan Kode Barang dari Sistem Informasi
Inventaris

Gambar 3 Konten Fitur untuk melakukan cetak QR Code

Gambar yang telah dicetak dapat dilihat


Pada Gambar 4 dilakukan proses scanner pada gambar 2 dan untuk konten kedua
QR Code dengan menekan tombol Hijau dapat dilihat pada gambar 4. Pada gambar
maka secara otomatis Camera pada 4 terdapat interface untuk melakukan
Handphone akan hidup dan tinggal proses scanner melalui handphone
melakukan proses scan. Setelah scan sehingga mempermudah kinerja staff dalam
akan muncul nama barang tanpa harus melakukan pengecekan barang baik yang
mencari kode barang lagi. ada di lapangan maupun yang ada pada
sistem

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 319


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

Gambar 4 merupakan tampilan untuk proses scanner QR Code menggunakan Handphone

Secara sederhana sistem yang dibuat client yang mengirimkan kode barang untuk
menggunakan web service dengan dimasukan kedalam QR Code dengan API
menggunakan API dari Google yaitu yang sudah disediakan oleh Google.
dengan mengintegrasikan kode barang Cuplikan Code dapat dilihat pada gambar 5.
yang ada pada sistem dengan API milik
Google. Dimana sistem inventaris sebagai

Gambar 5 cuplikan souce code akses konten QR Code dengan menggunakan Google AP

implementasi dengan mengoperasikan


PENGUJIAN SISTEM sistem yang telah dibuat pada kasus yang
Pada penelitian ini dilakukan sesungguhnya dan memperoleh hasil yang
pengujian dengan cara melakukan sangat baik berdasarkan waktu yang

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 320


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

dibutuhkan baik dalam inventarisasi barang studi kasus yang pertama staff melakukan
maupun pengecekan inventarisasi barang. pengecekan melalui laptop yang dibawa ke
hal ini dibuktikan dari pengujian dengan kelas kelas untuk dilakukan sinkronisasi
menggunakan studi kasus yang terjadi di dengan database yang ada pada sistem
lapangan yang sesungguhnya. Proses informasi, kemudian staff mengeti kode id
dilakukan dengan menghitung waktu mulai yang pada barang yang ada pada barang,
proses pengecekan inventarisasi baik kemudian menulis kondisi barang pada
dengan menggunakan konten QR Code sistem. Berdasarkan pengujian studi kasus
maupun tanpa QR code dan diperoleh hasil yang telah dilakukan waktu rata rata yang
yang baik dimana web service terbukti dibutuhkan oleh staff dalam mengecek
dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan seluruh inventaris pada suatu kelas
dalam proses pengecekan barang yang ada dibutuhkan waktu sebanyak 80,3 menit.
pada sistem dan di lapangan. Tabel Sedangkan pada tabel 2 dilakukan
pengujian berdasarkan studi kasus dapat pengujian studi kasus dengan
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 , dimana menggunakan sistem inventaris yang sudah
tabel 1 merupakan tabel pengujian studi ditambahkan konten web service untuk
kasus pengecekan inventaris tanpa scan QR Code dalam melakukan proses
menggunakan sistem informasi yang sudah inventaris pada setiap kelas dan
ditambahkan konten QR Code. Sedang kan menghasilkan waktu yang lebih singkat
tabel 2 merupakan tabel studi kasus dimana rata rata yang dibutuhkan untuk
dimana sistem informasi sudah melakukan inventarisasi barang pada suatu
menggunakan konten web service untuk kelas adalah 38 menit.
melakukan pengecekan barangnya. Pada

Tabel 1. Pengujian cek kondisi barang tanpa QR Code


Studi Kasus Cek Kondisi Waktu yang dihabiskan dalam
Barang tanpa QR Code pengecekan barang ()
Cek Inventaris Kelas 101 78 menit 56 item
Cek Inventaris Kelas 102 87 menit 63 item
Cek Inventaris Kelas 103 74 menit 56 item
Cek Inventaris Kelas 201 81 menit 66 item
Cek Inventaris Kelas 202 82 menit 64 item
Cek Inventaris Kelas 203 80 menit 63 item
Rata rata waktu 80,3 Menit

Tabel 2. Pengujian cek kondisi barang dengan QR Code


Studi Kasus Cek Kondisi Waktu yang dihabiskan dalam
Barang tanpa QR Code pengecekan barang ()
Cek Inventaris Kelas 101 32 menit 56 item
Cek Inventaris Kelas 102 37 menit 63 item
Cek Inventaris Kelas 103 34 menit 56 item
Cek Inventaris Kelas 201 42 menit 66 item
Cek Inventaris Kelas 202 39 menit 64 item
Cek Inventaris Kelas 203 44 menit 63 item
Rata rata waktu 38 Menit

Pengujian secara black box juga dilakukan, implementasikan. Hal tersebut dapat dilihat
tentunya saat perancangan dan pembuatan pada tabel 3. Dimana dibuat tiga skenario
konten yaitu penambahan QR code dan pengujian untuk menguji konten yang telah
scanner QR code yang telah berhasil di dibuat. Pada pengujian black box

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 321


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

menghasilkan hasil yang sempurna dimana dengan menggunakan black box berhasil
sistem yang telah dibuat berhasil berjalan dan berjalan dengan baik.
dengan baik sebagai mestinya sesuai
dengan perancangan yang telah dibuat saat
melakukan analisis kebutuhan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem

Table 3 Pengujian Black Box

Skenario pengujian Berhasil Gagal

1. Cetak QR Code 1 barang V


2. Cetak QR Code 1 Ruangan V
3. Scan QR Code 1 Barang V

lebih singkat dengan menggunakan


SIMPULAN metode web service.
Berdasarkan Penelitian yang telah
dilakukan terhadap permasalahan yang ada SARAN
yaitu diperlukan waktu yang relatif lama Adapun saran yang dapat diberikan
untuk melakukan pengecekan antara peneliti pada penelit`ian kali ini :
barang yang ada pada STMIK STIKOM 1. Dalam menyelesaikan
Indonesia dengan Barang yang ada pada permasalahan tidak perlu terlalu
sistem inventaris dapat disimpulkan sebagai rumit dan menggunakan metode
berikut: yang sulit untuk menyelesaikan
1. Berdasarkan analisis permasalahan permasalahan yang ada.
Web Service terbukti membantu 2. Web Service merupakan salah satu
mempercepat waktu yang metode yang dapat digunakan untuk
dibutuhkan staff dalam mengecek menyelesaikan permasalahan, pada
inventarisasi yang ada pada sistem berbagai bidang mulai dari
dan yang ada pada lapangan pendidikan, ekonomi, sosial, budaya
2. Web service merupakan salah satu sampai pada pemerintahan,
metode multifungsi yang dapat sehingga perlu dilakukan penelitian
digunakan untuk menyelesaikan lebih lanjut dengan menggunakan
permasalahan tanpa harus metode ini.
membuat dari 0 konten yang
diperlukan.
3. Analisis kebutuhan perancangan UCAPAN TERIMAKASIH
sistem sangat perlu dilakukan Ucapan terima kasih ditujukan kepada
dengan sangat cermat untuk dapat seluruh pihak yang telah membantu
memilih dengan baik langkah yang menyelesaikan penelitian ini.
termudah dan tercepat dalam
menyelesaikan permasalahan yang REFERENSI
ada pada suatu studi kasus. [1] R. N. Annisa and M. Ugiarto, “Sistem
4. Berdasarkan parameter waktu yang inventaris sarana dan prasarana di
telah diujikan pada studi kasus fakultas ilmu komputer dan teknologi
penelitian ini yaitu proses informasi universitas mulawarman,”
pengecekan inventarisasi pada vol. 2, no. 1, pp. 69–72, 2017.
suatu kelas terbukti dapat
diselesaikan dalam waktu yang [2] V. G. U. Yuniati Rakhel1, Arief
Hidayat2, “PERANCANGAN SISTEM

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 322


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 7, Nomor 3, Desember 2018

INFORMASI INVENTARIS [5] T. A. Cahyanto, “Penerapan


BERBASIS WEB MOBILE (Studi Teknologi Web Service Pada Sistem
Kasus : STMIK ProVisi Semarang),” Informasi Data Rekam Medis Rumah
pp. 132–145. Sakit XYZ,” vol. 5341, no. April, pp.
25–32, 2018.
[3] I. G. B. Jawi, “Pemindaian QR Code
Untuk Aplikasi Penampil Informasi [6] Y. Adhawiyah, N. Kumaladewi, and
Data Koleksi Di Museum Sangiran M. Caturutami, “( StudiKasus : Kantor
Sragen Berbasis Android,” pp. 6–8, Wilayah Kementerian Agama DKI
2015. Jakarta ),” vol. 10, no. 2, pp. 119–
126, 2017.
[4] H. Deviana, “Penerapan XML Web
service Pada Sistem Distribusi
Barang,” vol. 6, no. 2, 2011.

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 323

Anda mungkin juga menyukai