1 PB
1 PB
I Nyoman Tri Anindia Putra1, I Kadek Agus Bisenna2, Ketut Sepdyana Kartini3
1,2,3
Teknik Informatika, STMIK STIKOM INDONESIA
Denpasar, Indonesia
e-mail: trianindiaputra@stiki-indonesia.ac.id1
Abstrak
Web service merukapan salah satu metode yang sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang mulai dari pemerintahan, pendidikan,
ekonomi, sosial, budaya. Web service dapat didefinisikan sebagai metode dalam
pertukaran data yang dapat dilakukan tanpa harus memperhatikan dimana
database ditanamkan dan dibuat dalam bahasa apapun. Web service mampu menunjang
interoperabilitas, Sehingga web service mampu menjadi sebuah jembatan penghubung
antara berbagai sistem yang ada. STMIK STIKOM INDONESIA merupakan salah satu
institusi yang sudah menggunakan sistem informasi dalam memanajemen seluruh
kegiatan civitas akademik yang ada dalam lingkungan institusi. Salah satunya sistem
informasi inventaris, namun saat melakukan inventaris secara keseluruhan terdapat
permasalahan, saat sinkronisasi data dilapangan dengan sistem, memerlukan proses
panjang dan memakan waktu cukup lama. Sehingga dibuatlah pengembangan sistem
inventaris berbasis QR code guna mempermudah dan mempercepat proses sinkronisasi
menggunakan web service. Hasil dari penelitian terbukti dapat mempermudah serta
mempercepat kinerja staff dalam melakukan sinkronisasi data pada dilapangan dengan
data pada sistem.
Abstract
Web service is one of the methods which is very useful in solving problems in various
fields such as from government, education, economics, social, culture. Web services can
be defined as methods in exchanging data that can be done without paying attention to
where the database is embedded and made in any language. Web services are able to
support interoperability, so that the web service is able to become a bridge between
various existing systems. STMIK STIKOM INDONESIA is an institution that has used an
information system in managing all activities of the academic community within the
institution. One of them is the inventory information system, but when doing the overall
inventory there was a problem in synchronizing data in the field with the system. It
required a long process and took a long time. So that a QR code-based inventory system
was developed to simplify and speed up the synchronization process using a web service.
The results of the study proved to be able to facilitate and accelerate the performance of
staff in synchronizing data in the field with data on the system.
perguruan tinggi swasta dibidang teknologi dikarenakan teknisi hanya perlu scan QR
informasi di Bali dengan jenjang program Code yang ada pada barang tanpa perlu
strata satu (S1). Dalam proses bisnisnya mengetik nomer id barang.
mendukung civitas akademik dikerjakan
dengan komputer beserta sistem informasi. Permasalahan
Dari pengelolaan data mahasiswa, krs, Berdasarkan pendahuluan yang
yudisium, perpustakaan sampai dengan telah dipaparkan, diperoleh permasalahan
data inventaris menggunakan sistem 1. banyaknya waktu yang dibutuhkan
komputer. Pengelolaan data inventaris di untuk melakukan proses
kampus STIKI dibawah tanggung jawab inventarisasi terutama pada saat
Bidang Sarana dan Prasarana yang diawasi melakukan cek inventaris untuk
oleh Pembantu Ketua II. dilakukan sinkronisasi antara data
yang ada pada lapangan dengan
Inventaris merupakan hal yang data pada sistem.
sangat penting dalam menunjang segala 2. diperlukan suatu metode yang
kegiatan yang ada di kampus. Dimana dapat mengatasi permasalahan
datanya dapat digunakan sebagai acuan banyaknya waktu yang dibutuhkan
kapan harus membeli barang yang dalam hal sinkronisasi data
dibutuhkan sampai pada management lapangan dengan data yang ada
seluruh barang yang ada pada instansi pada sistem.
tersebut. Selain itu inventaris juga bisa
dijadikan sebagai acuan dalam melindungi Manfaat
barang yang ada. Banyaknya barang sering Adapun manfaat yang peroleh pada
kali menimbulkan permasalahan yang penelitian ini yaitu
sangat riskan terjadi yaitu peletakan 1. metode web service mampu
barang, pengawasan barang, sampai pada menjadi solusi pada permasalah
kehilangan yang sering terjadi, sehingga yang sedang terjadi di STMIK
sistem inventaris sangat diperlukan untuk STIKOM Indonesia.
menunjang pekerjaan dari bidang sarana 2. Memperkaya informasi terkait
dan prasarana serta teknisi yang ada pada metode web service pada
STMIK STIKOM INDONESIA. berbagai bidang salah satunya
bidang manajemen inventaris.
Sampai saat ini, pengelolaan Landasan Teori
inventaris memang menggunakan sistem Sistem Inventaris
komputer, namun terdapat kendala dalam Sistem adalah sebuah tatanan
proses pencarian data sinkronisasi antara (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah
data yang ada di sistem dengan kenyataan komponen fungsional (dengan satuan
dimana user harus mengetik nomer id yang fungsi dan tugas khusus) yang saling
ada pada barang sehingga memerlukan berhubungan dan secara bersama-sama
waktu untuk mengetik id barang, di dalam bertujuan untuk memenuhi suatu proses
pengelolaannya. Hal tersebut menjadi tertentu[1].
permasalahan ketika melakukan Sistem informasi adalah kumpulan
sinkronisasi pada seluruh inventaris yang antara sub-sub sistem yang saling
ada pada bidang Sarana dan Prasarana berhubungan yang membentuk suatu
STIKI. Dengan permasalahan tersebut akan komponen yang didalamnya mencangkup
dikembangkan dan dibangun sistem input-proses-output yang berhubungan
informasi inventaris berbasis QR Code dengan pengolahan data menjadi informasi
Menggunakan Webservice pada Bidang sehingga lebih berguna bagi pengguna[1]
Sarana dan Prasarana STMIK STIKOM [1]menjelaskan definisi inventarisasi,
Indonesia yang dapat membantu staff sebagai berikut : Yang dimaksud dengan
teknisi dalam pengelolaan data inventaris, inventarisasi adalah kegiatan - kegiatan
dan mempercepat prosesnya hal ini yang meliputi pendaftaran, pencatatan
dengan mengklik 1 x icon printer yang ada barang siap untuk di cetak.
pada gambar 3. maka label QR code untuk
Gambar 2 Hasil Integrasi Gambar QR Code dengan Kode Barang dari Sistem Informasi
Inventaris
Secara sederhana sistem yang dibuat client yang mengirimkan kode barang untuk
menggunakan web service dengan dimasukan kedalam QR Code dengan API
menggunakan API dari Google yaitu yang sudah disediakan oleh Google.
dengan mengintegrasikan kode barang Cuplikan Code dapat dilihat pada gambar 5.
yang ada pada sistem dengan API milik
Google. Dimana sistem inventaris sebagai
Gambar 5 cuplikan souce code akses konten QR Code dengan menggunakan Google AP
dibutuhkan baik dalam inventarisasi barang studi kasus yang pertama staff melakukan
maupun pengecekan inventarisasi barang. pengecekan melalui laptop yang dibawa ke
hal ini dibuktikan dari pengujian dengan kelas kelas untuk dilakukan sinkronisasi
menggunakan studi kasus yang terjadi di dengan database yang ada pada sistem
lapangan yang sesungguhnya. Proses informasi, kemudian staff mengeti kode id
dilakukan dengan menghitung waktu mulai yang pada barang yang ada pada barang,
proses pengecekan inventarisasi baik kemudian menulis kondisi barang pada
dengan menggunakan konten QR Code sistem. Berdasarkan pengujian studi kasus
maupun tanpa QR code dan diperoleh hasil yang telah dilakukan waktu rata rata yang
yang baik dimana web service terbukti dibutuhkan oleh staff dalam mengecek
dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan seluruh inventaris pada suatu kelas
dalam proses pengecekan barang yang ada dibutuhkan waktu sebanyak 80,3 menit.
pada sistem dan di lapangan. Tabel Sedangkan pada tabel 2 dilakukan
pengujian berdasarkan studi kasus dapat pengujian studi kasus dengan
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 , dimana menggunakan sistem inventaris yang sudah
tabel 1 merupakan tabel pengujian studi ditambahkan konten web service untuk
kasus pengecekan inventaris tanpa scan QR Code dalam melakukan proses
menggunakan sistem informasi yang sudah inventaris pada setiap kelas dan
ditambahkan konten QR Code. Sedang kan menghasilkan waktu yang lebih singkat
tabel 2 merupakan tabel studi kasus dimana rata rata yang dibutuhkan untuk
dimana sistem informasi sudah melakukan inventarisasi barang pada suatu
menggunakan konten web service untuk kelas adalah 38 menit.
melakukan pengecekan barangnya. Pada
Pengujian secara black box juga dilakukan, implementasikan. Hal tersebut dapat dilihat
tentunya saat perancangan dan pembuatan pada tabel 3. Dimana dibuat tiga skenario
konten yaitu penambahan QR code dan pengujian untuk menguji konten yang telah
scanner QR code yang telah berhasil di dibuat. Pada pengujian black box
menghasilkan hasil yang sempurna dimana dengan menggunakan black box berhasil
sistem yang telah dibuat berhasil berjalan dan berjalan dengan baik.
dengan baik sebagai mestinya sesuai
dengan perancangan yang telah dibuat saat
melakukan analisis kebutuhan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem