Kebijakan Pemerintah Daerah Di Bidang Pertambangan
Kebijakan Pemerintah Daerah Di Bidang Pertambangan
PERTAMBANGAN
``HUKUM SUMBER DAYA ALAM´´
Di susun Oleh :
Nama: Anjas Martha Sagita
NIM : D1A017034
Kelas : A2
Fakultas Hukum
Universitas Mataram
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah,
hal ini dapat di lihat dari potensi sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Salah satu sumberdaya alam yang dimiliki adalah pertambangan mineral dan
batubara yang termasuk dalam golongan sumberdaya non renewable (tidak dapat
diperbaharui). Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat
di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
2
Ijin penambangan yang diberikan oleh daerah sebagai kewenangan daerah dimungkinkan
sejak reformasi, khususnya mulai tahun 1999. Dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah waktu itu, daerah-daerah diberi kewenangan untuk mengurusi
urusan Penambangan (khusus untuk bahan tambang golongan. Pelaksanakan urusan
penambangan oleh daerah adalah konsekuensi dari diberikannya otonomi daaerah
berdasarkan asas desentralisasi (Abrar Saleng, 2004: 126-127). Sekarang urusan
pertambangan juga tetap menjadi urusan daerah berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah.
Dasar kebijakan penambangan yang dimiliki pemerintah daerah adalah hak
menguasai oleh Negara berdasarkan pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan :
“bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besamya kemakmuran rakyat”. Dari sini salah satu ha1
yang dapat dipahami dari sisi hukum ialah pemerintah daerah berwenang mengatur atau
mengurusi bidang penambangan dan hubungan hukumnya dengan masyarakat dan
barang-barang. Berdasarkan UU No 4 Tahun 2009, khususnya pada pasal 6-8
pemerintah daerah memiliki 12 (dua belas) kewenangan dibidang pertambangan (lihat
sendiri UU tsb!). ini berarti bahwa secara yuridis normative desentralisasi bidang
pertambangan memang ada dan dilaksanakan di daerah .
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana kebijakan pemerintah daerah di bidang pertambangan?
2) Bagaimana persyaratan yang harus dilengkapi oleh perusahaan untuk
memperoleh Surat Izin Usaha Pertambangan dari pemerintah daerah?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dari pemerintah kabupaten/kota kepada gubernur yang dikatakan sebagai wakil pemerintah
pusat.
Adapun persyaratan yang harus dilengkapi oleh perusahaan untuk memperoleh Surat Izin Usaha
Pertambangan adalah :
b. Persyaratan teknis: Daftar riwayat hidup dan surat peryataan tenaga ahli pertambangan
dan/atau geologi yang berpengalaman paling tidak 3 (tiga) tahun dan Peta WIUP yang
dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan bujur sesuai dengan ketentuan
system informasi geografi yang berlaku secara nasional.
3. Kesimpulan
5
Izin Usaha Pertambangan adalah persyaratan administrastif, persyaratan teknis, persyaratan
lingkungan, dan persyaratan finansial.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, H. S. (2012). Hukum Pertambangan Mineral & Batu Bara. Jakarta: Sinar Grafika.
Ndraha, T. (2002). Kybernology 1 & 2 (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Bineka Cipta.
Sudrajat. (2010). Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut Hukum. Yogyakarta:
Pustaka Yustisia.
Suharto, E. (2008). Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta. Syani,
A. (2012). Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Winarno, B.
(2008). Kebijakan Publik –Teori dan Proses. Jakarta: PT. Buku Kita.