Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Biologi "Enzim Katalase"

       I.            Judul dan Tanggal Praktikum


a.       Judul Praktikum : Kerja Enzim Katalase
b.      Tanggal Praktikum : Senin, 15 Sepetember 2015

    II.            Tujuan Praktikum


1.      Menyelidiki peranan enzim katalase
2.      Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase
3.      Membandingkan pengaruh suhu dan pH pada kerja enzim katalase

III.            Dasar Teori


Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami.
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan
juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan
salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim ini diproduksi oleh peroksisom dan aktif
melakukan reaksi oksidatif terhadap bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen
peroksida (H2O2). Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada
substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta
merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena
dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap
senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan
menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk
inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk
radikal karena membentuk OH- . Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4
gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1.     Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2.     Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau
donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. 
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH
= ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Hal ini disebabkan karena
enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas) sehingga terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya.
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain,
konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat semua sisi aktif semua enzim
bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

IV.            Alat dan Bahan


a.       Alat Praktikum
No Nama Alat Jumlah
1. Rak tabung reaksi 1 buah
2. Tabung reaksi 5 buah
3. Pipet tetes 2 buah
4. Bunsen/pembakar sepirtus 1 buah
5. Kaki tiga dan kasa 1 buah
6. Beaker glass 250 mL 1 buah
7. Korek api 1 buah
8. Lidi 1 buah

b.      Bahan praktikum


No Nama Bahan Jumlah
1. Ekstrak hati ayam 100 mL
2. Ekstrak jantung ayam 100 mL
3. Ekstrak daun pepaya 100 mL
4. Ekstrak kunyit 100 mL
5. H2O2 5 tetes
6. HCl 5 tetes
7. NaOH 5 tetes
8. Es batu secukupnya

    V.            Cara Kerja Praktikum


1.      Tabung 1 (Netral)
Masukkan 0,5 mL ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi. Teteskan H2O2 sebanyak lima tetes
ke dalam tabung reaksi. Kemudian tutup tabung reaksi tersebut dengan ibu jari, goncangkan
tabung reaksi secara perlahan supaya homogen. Amati tabung reaksi tersebut, apakah ada
gelembung atau tidak, kemudian buka tabung reaksi lalu masukkan bara api ke dalam tabung
tersebut dan amati apa yang terjadi.
2.      Tabung 2 (Asam)
Masukkan ekstrak hati setinggi 0,5 mL ke dalam tabung reaksi. Kemudian teteskan H2O2
sebanyak 5 tetes dan HCl 5 tetes ke dalam tabung reaksi. Kemudian tutup tabung reaksi tersebut
dengan ibu jari, goncangkan tabung reaksi secara perlahan supaya homogen. Amati tabung reaksi
tersebut, apakah ada gelembung atau tidak, kemudian buka tabung reaksi lalu masukkan bara api
ke dalam tabung tersebut dan amati apa yang terjadi.
3.      Tabung 3 (Basa)
Masukkan ekstrak hati setinggi 0,5 mL ke dalam tabung reaksi. Kemudian teteskan H2O2
sebanyak 5 tetes dan NaOH 5 tetes ke dalam tabung reaksi. Kemudian tutup tabung reaksi
tersebut dengan ibu jari, goncangkan tabung reaksi secara perlahan supaya homogen. Amati
tabung reaksi tersebut, apakah ada gelembung atau tidak, kemudian buka tabung reaksi lalu
masukkan bara api ke dalam tabung tersebut dan amati apa yang terjadi.
4.      Tabung 4 (Suhu panas)
Masukkan ekstrak hati sebanyak 0,5 mL ke dalam tabung reaksi kemudian panaskan
menggunakan penangas, apabila air dalam penangas sudah mendidih angkat menggunakan
penjepit dan diberi H2O2 sebanyak 5 tetes. Tutup tabung dengan ibu jari, goncangkan perlahan-
lahan. Amati tabung reaksi tersebut, apakah ada gelembung atau tidak, kemudian buka tabung
reaksi lalu masukkan bara api ke dalam tabung tersebut dan amati apa yang terjadi.
5.      Tabung 5 (Suhu dingin)
Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 mL. kemudian dinginkan dalam
beaker glass 250 mL berisi es batu. Apabila tabung reaksi sudah berembun, angkat lalu diberi
H2O2 sebanyak 5 tetes. Tutup tabung dengan ibu jari, goncangkan perlahan-lahan. Amati tabung
reaksi tersebut, apakah ada gelembung atau tidak, kemudian buka tabung reaksi lalu masukkan
bara api ke dalam tabung tersebut dan amati apa yang terjadi.
6.      Cuci tabung reaksi yang sudah digunakan.
7.      Lakukan langkah yang sama untuk ekstrak jantung, ekstrak daun papaya, dan ekstrak kunyit.
8.      Isilah tabel berikut berdasarkan pengamatan dan berilah tanda:
+ = ada
++ = banyak
- = tidak ada

VI.            Hasil Pengamatan


Ekstrak Ekstrak Ekstrak Daun
Ekstrak Hati
Larutan Jantung Kunyit Pepaya
Gel Api Gel Api Gel Api Gel Api
Netral + + + + + + + +
Asam - - - - - - + +
Basa + + + + - - + +
Suhu Tinggi + + - - - - - -
Suhu Rendah - - + + - - - -
VII.            Pembahasan
1)      Ekstrak Hati Ayam
Pada tabung 1, ekstrak ditambah H2O2. Saat ekstrak diberi H2O2, terjadi gelumbung-gelembung
udara. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O atau air, sedangkan pada waktu dimasukkan bara lidi ke dalamnya, timbul
bara api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2.
Pada tabung 2, ekstrak ditambah HCl dan H2O2. Pertambahan HCl membuat ekstrak dalam
keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak timbul gelembung udara maupun
nyala api.
Pada tabung 3, ekstrak ditambah NaOH dan H2O2. Penambahan NaOH di sini dimaksudkan untuk
membuat ekstrak yang dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk
gelembung udara yang sedang dan nyala api yang kecil.
Pada tabung 4, ekstrak didihkan lalu ditambah H2O2 5 tetes, ternyata timbul gelembung dan nyala
api. Pada percobaan kali ini terjadi kesalahan yaitu apabila ekstrak hati yang ditambah H2O2 5
tetes lalu dididihkan seharusnya tidak timbul gelembung dan nyala api. Hal ini disebabkan
karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
lagi menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
Pada tabung 5, ekstrak didinginkan kemudian ditambah H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung
dan nyala api.

2)      Ekstrak Hati Jantung


Tabung 1 ekstrak jantung ditambah H2O2. Hasilnya timbul sedikit gelembung, tetapi tidak timbul
nyala api. Pada percobaan kali ini terdapat kesalahan, yaitu apabila ekstrak jantung ditambah
H2O2 seharusnya timbul banyak gelembung dan nyala api.
Tabung 2 ekstrak jantung ditambah HCl dan H2O2 . Hasilnya sama seperti pada ekstrak jantung
yaitu ada gelmbung sedikit dan nyala api kecil.
Tabung 3 ekstrak jantung ditambah NaOH dan H2O2. Gelembung udara yang timbul sedikit dan
tidak terbentuk nyala api.
Tabung 4 ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2. Hasilnya terbentuk sedikit
gelembung tetapi tidak terbentuk nyala api.
Pada tabung 5, ekstrak didinginkan kemudian ditambah H2O2. Hasilnya timbul gelembung dan
nyala api.

3)      Ekstrak Kunyit


Tabung 1 ekstrak kunyit ditambah larutan H2O2. Hasilnya timbul gelembung dan nyala api.
Tabung 2 ekstrak kunyit ditambah HCl dan H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung dan tidak
ada nyala api.
Tabung 3 ekstrak kunyit ditambah NaOH dan H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung dan tidak
ada nyala api.
Tabung 4 ekstrak kunyit dipanaskan lalu ditambah H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung dan
tidak ada nyala api.
Tabung 5 ekstrak kunyit didinginkan lalu ditambah H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung dan
tidak ada nyala api.

4)      Ekstrak Daun Pepaya


Tabung 1 ekstrak daun papaya ditambah H2O2. Hasilnya timbul gelembung dan nyala api.
Tabung 2 ekstrak daun papaya ditambah HCl dan H2O2. Hasilnya tidak timbul gelembung dan
nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
Tabung 3 ekstrak daun papaya ditambah NaOH dan H2O2. Hasilnya terdapat gelembung tetapi
tidak timbul nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam
kondisi terlalu basa.
Tabung 4 ekstrak daun papaya dipanaskan lalu ditambah H2O2. Hasilnya tidak ada gelembung
dan tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena enzim rusak.
Tabung 5 ekstark daun papaya didinginkan lalu ditambah H2O2. Hasilnya tidak terdapat
gelembung dan nyala api.

VIII.            Kesimpulan
dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Enzim Katalase akan rusak pada suhu tinggi.
2.      Factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu, pH, konsentrasi enzim.
3.      Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2

Anda mungkin juga menyukai