Anda di halaman 1dari 13

 SALAM

ABSENSI :NAMA
NIM
TTOTAL PESERTA
MATAKULIAH: PENGANTAR PENDIDIKAN
 MATERI: HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

Disini sasaran dari pendidikan itu adalah manusia

Pendidikan itu sendiri bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh


kembangkan potensi-potensi kemanusiaan.

Oleh karena itu

Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan dengan benar dan tepat tujuannya

Jika

Pendidik memiliki gambaran yang jelas tentang siapa manusia itu sebenarnya.

-secara prinsib manusia berbeda dari hewan

-wujut sifat hakekat manusia yang tidak dimiliki oleh manusia yaitu:

a. kemampuan menyadari diri

b. kemampuan bereksistensi

c. pemilikan kata hati

d. moral

e. kemampuan bertanggung jawab

f. rasa kebebasan (kemerdekaan)

g. kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak


1
h. kemampuan menghayati kebahagiaan

ini sifat akekat manusia kenapa dikatakan demikian karena, secara hakekat sifat
tersebut hannya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.

Pemahaman pendidik terhadap sifat hakekat manusia akan membentuk peta


karakteristik tentang manusia.

Jadi begini:

a. kemampuan menyadari diri

b. kemampuan bereksistensi

c. pemilikan kata hati

d. moral
Peta karakteristik
manusia
e. kemampuan bertanggung jawab

f. rasa kebebasan (kemerdekaan)

g. kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak

h. kemampuan menghayati kebahagiaan

Peta ini menjadi landasan serta acuan baginya (manusia) dalam bersikap,
menyusun strategi, metode dan tehnik

Selanjutnya
Alasan lain mengapa gambaran yang benar dn jelas tentang manusia perlu dimiliki
oleh pendidik adalah:

Karena adanya perkembangan sains dan tenologi yang sangat pesat dewasa ini.
2
Memang dari teknologi banyak manfaat yang didapatkan oleh manusia

Contohnya:

a. Manfaat Teknologi Komunikasi


b. Manfaat Teknologi di Kesehatan
Peneliti Swiss mengatakan bahwa telah ditemukan terobosan baru untuk
menanamkan chip kecil di dalam tubuh manusia. Fungsinya adalah untuk
menganalisis darah serta dapat mengirim hasil test langsung ke dokter.

Menurut Marshable (21/3), penanaman perangkat ini berada di bawah kulit.


Chip ini bisa melihat langsung konsentrasi zat dalam darah untuk membantu
menganalisis kesehatan. Di dalam chip tersebut, ada lima sensor, pemancar
radio dan sistem tenaga. Chip dengan ukuran sekitar 14mm ini
dikembangkan oleh Institut Teknologi Federal Swiss, di Lausanne, Swiss
(EPFL).

Informasi yang didapat oleh chip implan ini akan dikirim ke ponsel dan
disampaikan ke dokter. Kemudian dokter akan dengan mudah memonitor
gejala-gejala yang ada dalam tubuh dalam beberapa waktu ke depan. "Hal
ini akan memungkinkan pemantauan langsung kesehatan pasien,"

Yang lebih menarik lagi adalah chip ini akan dapat mendeteksi serangan
jantung dari tiga sampai empat jam sebelumnya, Dengan adanya penemuan
ini, akan sedikit membawa angin segar bagi penderita jantung. Karena
dengan chip ini, penderita dapat mengantisipasi datangnya serangan jantung.

3
Contoh lain
ultrasonografi atau USG. Ya, alat ini bekerja melalui gelombang suara
melewati jaringan lalu dipantulkan dan dicitrakan dalam bentuk gambar di
layar monitor.
Tapi tidak semua mendapat pelayanan seperti ini makanya di kembangkan
lagi
Telecardiotocography
sebuah layanan kesehatan maternal jarak jauh berbasis inovasi dan teknologi
yang dapat memberikan informasi lengkap dan real time.
Alat ini bisa mendiagnosis detak dan irama jantung bayi, serta memonitor
gerakan janin. Selain itu, TeleCTG juga bisa mendeteksi faktor risiko tinggi,
perhitungan kontraksi dan tendangan bayi.
TeleCTG sendiri bisa digunakan oleh puskesmas, dinas kesehatan dan bidan
yang bertugas di daerah terpencil di Indonesia. Sementara bentuknya lebih
praktis dan portabel, yaitu berupa kotak kecil –seukuran genggaman
tangan-- dengan tiga sensor.
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Pertama-tama, setelah bidan selesai mendeteksi dan memeriksa ibu hamil,
data dari pasien tersebut akan dikirim secara nirkabel ke ponsel. Selanjutnya,
dokter di Pusat Konsultasi akan menganalisis data dan memberikan
rekomendasi. Nantinya, hasil rekomendasi dokter kandungan dikirim
kembali kepada bidan yang akan menyampaikan ke pasien.
c. Bidang pertanian
misalnya alat pertanian
Kultur jaringan
Kultur jaringan adalah metode mengisolasi bagian dari tanaman
sehingga tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali dalam suatu

4
media. Sekelompok sel atau jaringan ditumbuhkan dalam kondisi
aseptik atau steril sehingga bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri dengan ukuran yang seragam.

Selain manfaat ada juga kerugian atau berdampak negative atau bahkan
dapat mengancam eksistensi manusia dari
a. Teknologi informasi
b. Rekayasa genetic dari berbagaai virus yang ada.
c. Ditemukannya bom kimia dan bakteri
d. Video dan DBS (direct broad-casting system

A. SIFAT HAKEKAT MANUSIA


1. Sifat hakikat manusia

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan

Meskipun

Antara manusia dengan hewan banyak kemirian terutama dilihat dari segi biologis

a. Sama sama bertulang belakang


b. Berjalan tegak dengan kedua kaki
c. Melahirkan
d. Menyusui
e. Memakan segala

2. Wujut sifat hakikat manusia seperti yang telah kita sebutkan tadi
a. kemampuan menyadari diri

5
b. kemampuan bereksistensi
c. pemilikan kata hati
d. moral
e. kemampuan bertanggung jawab
f. rasa kebebasan (kemerdekaan)
g. kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
h. kemampuan menghayati kebahagiaan

a. Kemampuan menyadari diri


Karakter pada diri manusia tidak sama antara manusia satu dengan yang lainnya.
Kaitannya dengan pendidikan adalah melalui pendidikan, mampu menumbuhkan
potensi pada diri. Kita harus mengetahui karakteristik dari setiap peserta didik
dengan cara melihat perkembangan anak didik selama proses pembelajaran di
lingkungan.

Manusia harus mampu menyadari dirinya sendiri. Bisa dikatakan bahwa manusia
itu harus dapat menjadi dirinya sendiri atau dalam istilah lain, be your self. Dalam
artian yang lebih luas, manusia harus mampu dan mengembangkan apa yang ada
dalam dirinya demi kemanusiaannya.

Contoh pelaksanaan dalam kehidupan sehari hari yaitu seperti...


Si aku seolah-olah keluar dari dirinya dengan berperan sebagai subjek kemudian
memandang dirinya sendiri sebagai objek untuk melihat kelebihan-kelebihan yang
dimiliki serta kekurangan-kekurangan yang terdapat pada dirinya. Pada saat
demikian, seorang aku dapat berperan ganda yaitu sebagai subjek dan sekaligus
sebagai objek. Hal inilah yang disebut dengan pendidikan diri sendiri

6
Didalam kemampuan menyadari manusia membutuhkan akal dan hati nurani, akal
sebagai sarana untuk berpikir sedangkan hati nurani untuk filter dari pikiran-
pikiran buruk yang merugikan pribadi-pribadi dan non-pribadi yang ada di
sekitarnya.

Oleh karena itulan akal dan hati nurani perlu di didik utk mendapatkan
pengetahuan, sehingga perbuatan yang bagaimana yang akan memberi bereffect
negatif dan positif,

ketika pengetahuan ini sudah baik maka insyaAllah kemampuan anak didik dalam
menyadari perbuatannya akan meningkat dan cendrung menghasilkan sikap yang
positif di segala sisi kehidupannya.

b. Kemampuan bereksistensi
Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menerobos dan mengatasi batas-
batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan menerobos ini bukan saja yang
berkaitan dengan ruang, melainkan juga dengan waktu. Dengan kata lain, manusia
tidak terbelenggu dengan tempat atau ruang ini (di sini) dan waktu ini (sekarang),
tetapi dapat menembus ke sana, ke masa depan, atau ke masa lampau. Adanya
kemampuan bereksistensi yang dimiliki oleh manusia tentu saja terdapat unsur
kebebasan pada manusia.

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta didik perlu


diajar agar belajar dari pengalamannya, belajar mengantisipasi suatu keadaan dan
peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dari sesuatu, serta mengembangkan
daya imajinasi kreatif sejak kanak-kanak.

7
Referensi lain menyebutkan
Kemampuan Bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri. Misalnya
pendekatan antara guru dengan siswa, belajar mengantisipasi sesuatu keadaan dan
peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dari sesuatu, serta mengembangkan
daya imajinasi kreatif sejak dari masa kanak-kanak.

c. Kata Hati
Memiliki kata hati berarti dapat membedakan perbuatan baik dan buruk. Manusia
memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang
telah dibuatnya.

Dengan sebutan “pelita hati” atau “hati nurani” menunjukkan bahwa kata hati itu
adalah kemampuan pada diri manusia yang memberi penerangan tentang baik
buruknya perbuatan sebagai manusia. Dapat disimpulkan bahwa kata hati itu
adalah kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar dan yang buruk/salah
sebagai manusia.

d. Moral
Moral sering juga disebut etika, tetapi etika tidak sama dengan etiket (sopan
santun). Orang yang memiliki etiket yang baik, belum tentu moralnya juga baik.
Seseorang dikatakan bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai
yang tinggi, serta segenap perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang
tinggi tersebut, maka sesungguhnya moral itu adalah nilai-nilai kemanusiaan.

e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesanggupan menanggung perbuatan yang menuntut
jawab. Tanggung jawab terdiri dari tanggung jawab diri sendiri yang berupa
8
penyesalan, tanggung jawab kepada masyarakat yang berupa sanksi sosial, dan
tanggung jawab kepada Tuhan yang berupa dosa. Dengan demikian, tanggung
jawab berarti keberanian menentukan suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia, sehingga sanksi apa pun yang dituntutkan, dapat diterima dengan
penuh kesadaran dan kerelaan.

f. Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikar oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan
tuntutan kodrat manusia. Bebas disini bukan berarti dapat melakukan sesuatu
dengan seenaknya, tapi tetap melihat aturan yang sudah berlaku, buat paraturan itu
tidak menjadi beban namun menjadi sebuah kebiasaan bagi kita. Bebas dalam
melakukan sesuatu yang kita inginkan tanpa ada rasa membebani dan dibebani
oleh orang lain itulah kebebasan dalam arti yang sebenarnya.

g. Kewajiban dan Hak


Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai menifestasi dari
manusia sebagai makhluk sosial. Tak ada hak tanpa kewajiban, tapi kewajiban dan
hak tidak selalu dapat dipenuhi.

Hak adalah sesuatu yang masih kosong, artinya meskipun hak tentang sesuatu itu
ada, belum tentu seseorang mengetahuinya, dan meskipun sudah diketahui belum
tentu mereka menggunakannya.

Kewajiban bukan berarti sebuah beban, melainkan sebuah keniscayaan. Artinya,


selama seseorang menyebut dirinya manusia dan mau dipandang sebagai manusia,
maka kewajiban itu menjadi keniscayaan baginya. Upaya untuk menumbuhkan
9
rasa wajib dehingga dihayati sebagi suatu keniscayaan dapat ditempuh malalui
pendidikan disiplin. Disiplin menurut Selo Soemardjan meliputi empat aspek,
yaitu:

a. Disiplin rasional, yang jika dilanggar menimbulkan rasa salah.


b. Disiplin sosial, yang jika dilanggar menimbulkan rasa malu.
c. Disiplin efektif, yang jika dilanggar menimbulkan rasa gelisah.
d. Disiplin agama, yang jika dilanggar menimbulkan rasa berdosa.

Keempat disiplin tersebut perlu ditanamkan pada peserta anak didik, dengan
disiplin agama sebagai titik tumpu.

h. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan


kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia. Yaitu,
perpaduan pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan. Kebagiaan lebih
merupakan integrasi atau rentetan dari sejumlah kesenangan. Kebahagiaan adalah
hidup yang tentram, kemudian takdir: takdir merupakan rangkaian yang tak
terpisahkan dalam proses terjadinya kebahagiaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kebahagiaan itu dapat diudahakan peningkatannya dan dikembangkan, yaitu
kemampuan berusaha dan kemampuan menghayati hasil usaha dalamkaitannya
dengan takdir.

B. Dimensi-Dimensi Manusia
Ada empat macam dimensi, yaitu:
a. Dimensi Keindividualan
setiap anak yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari
yang lain, atau menjadi derinya sendiri. Tidak ada dari individu yang identik di
10
muka bumi. Demikian kata M.J. Langeveld (Belanda) yang mengatakan bahwa
setiap orang memiliki individualitas. Ciri yang sangat esensial dari adanya
individualitas pada diri manusia adalah kesanggupan untuk memikul tanggung
jawab sendiri, memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat, serta perlu
memiliki orang lain sebagai tempat bergantung untuk memberi perlindungan dan
bimbingan. Hal tersebut perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan agar bisa
menjadi kenyataan.

b. Dimensi Kesosialan
Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Demikian kata M.J. Langeveld.
Setiap anak dikaruniai benih kemungkinan untuk bergaul. Artinya, setiap orang
dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya didalamnya terkandung unsur
saling memberi dan menerima.

Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas dengan adanya
dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan bergaul, setiap orang ingin
bertemu dengan sesamanya. Manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara
manusia.

c. Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan merupakan kepantasan atau kesopanan untuk melakukan suatu
perbuatan. Kesusilaan mencangkup etika dan etiket.

Referensi lain menyebutkan


Contoh norma kesusilaan disebutkan:
 Jujur dalam perkataan dan perbuatan
 Menghormati sesama manusia
11
 Membantu orang lain yang membutuhkan
 Tidak mengganggu kenyamanan orang lain
 Mengembalikan hutang atau pinjaman dari orang lain
 Tidak mencuri barang milik orang lain
 Berpakaian sesuai dengan tempat dan situasi

d. Dimensi keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah mahluk riligius. Beragama merupakan kebutuhan
manusia karena manusia adalah mahluk yang lemah sehingga memerlukan tempat
bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Dan dapat
dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal manusia.

C. Pengembangan Dimensi Manusia


Pengembangan dimensi manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Pengembangan yang Utuh
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia ditentukan oleh dua
faktor,
yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara potensial
dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas
perkembangannya.

Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang sanggup menghantar subjek


didik menjadi seperti dirinya sendiri selaku anggota masyarakat. Pengembangan
yang utuh dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:

12
· Dari Wujud Dimensinya
Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan rohani. Pengembangan dimensi
keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan dikatakan utuh jika
semua dimensi tersebut mendapat layanan dengan baik, tidak terjadi pengabaian
terhadap salah satunya.

· Dari Arah Pengembangan

Keutuhan pengembangan dimensi hakikat manusia dapat diarahkan kepada


pengembangan dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan
secara terpada. Keempat dimensi tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh
diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga
dapat tumbuh dan berkembang secara jelas.

b. Pengembangan yang Tidak Utuh


Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di
dalam proses pengembangan ada unsur demensi hakikat manusia yang terabaikan
untuk ditangani. Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya
kepribadian yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan semacam ini
merupakan pengembangan yang patologis.

13

Anda mungkin juga menyukai