Anda di halaman 1dari 6

Kata sulit:

- Kalor

Rasa panas dan warnakemerahanterjadisecarabersamaan. Rasa


panasdisebabkankarenajumlahdarahlebihbanyak di tempatradangdaripada di daerah lain di
sekitarradang. Fenomenapanasiniterjadibilaterjadi di permukaankulit. Sedangkanbilaterjadijauh di
dalamtubuhtidakdapatdilihatdanrasakan

- Dolor

Rasa sakitakibatradangdapatdisebabkankarenaadanyapereganganjaringanakibatadanya
edemasehinggaterjadipeningkatantekananlokal yang dapatmenimbulkan rasa nyeri,
danadanyapengeluaranzat–zatkimiaatau mediator nyeriseperti prostaglandin, histamin, bradikinin yang
dapatmerangsangsarafperifer di sekitarradangsehinggadirasakannyeri (Wijaya et al, 2015).

- Edem

Pembengkakan

- patch eritem soliter

terdapat lesi patch dengan warna kemerahan dan berjumlah hanya satu

- regio frontalis

PERTANYAAN SKENARIO 1

1. Bagaimana anatomi histologi kulit?


1. Epidermis
Merupakan lapisan yang dinamis , secara rutin mengalami pergantian / regenerasi. Epidermis
tersusun atas keratinosit yang terdiri dari 5 lapisan stratum, yaitu:
a. Stratum Korneum
Terdiri dari sel epitel berlapis gepeng nonnucleated. Terdiri dari cornified cell envelope (CCE),
yang dihasilkan pada stratum granulosum, dan lipid, dihasilkan lamellar granule pada stratum
spinosum.
b. Stratum Lusidum
Terletak dibawah stratum korneum, strukturnya lebih jelas tampak pada kulit tebal. Tampak
lapisan tipis translusen sel eosinofilik, yang dimana ini sel dan organel sel menghilang dan
hampir sepenuhnya berisi filament keratin padat.
c. Stratum Granulosum
Stratum granulosum terdiri dari lapisan sel-sel polygonal dengan granul basophil, yaitu
keratohyalin granul yang merupakan cikal bakal untuk menjadi lapisan stratum korneum (CCE).
d. Stratum Spinosum
Memiliki sel berbentuk kubis polygonal dan sel tersusun membentuk struktur mirip taji atau
spinal dan merupakan lapisan epidermis paling tebal. Pada lapisan ini terdapatstruktur khusus
yang membentuk lamellar granule dan dapat dilihat oleh mikroskop serta berfungsi membentuk
sawar lipid pada stratum korneum. Terdapat juga sel-sel imun APC yaitu dendritic dan
langerhans
e. Stratum Basale
Memiliki epitel selapis kubis, terjadi kegiatan aktif bermitosis. Pada lapisan ini terdapat keratin
intermediate filament yang berfungsi untuk menjadi sawar kulit ketika lapisan korneum
terlepas. Terdapat juga sel Merkel yang berfungsi sebagai reseptor mekanik, dan sel melanosit
yang menghasilkan melanin.
2. Dermis
Merupakan jaringan penyambung padat yang berlokasi dibawah epidermis. Pada lapisan dermis
sendiri terdapat 2 lapisan, yaitu papillary layer pada bagian superficial yang mengandung
fibriblas, serat elastin, dan kolagen tipe 3, dan lapisan reticular layer yang mengandung sel
fibriblas, makrofag, limfosit, sel mast, glikosaminoglikan, dan dermatan sulfat.
Pada dermis terdapat beberapa komponen yang penting, yaitu:
- Folikel rambut
- Gld sebaceous
- Sweat gland
- Musculus erector fili
- Nervus
- Kapiler-kapiler
3. Hipodermis
Disebut juga subkutan, merupakan lapisan jaringan adipose. Berfungsi untuk mengatur suhu dan
juga sebagai efek kosmetik karena deposit lemak menyebabkan terbentuknya lekuk tubuh.

2. Bagaimana fisiologi kulit?


- Integumen: Merupakan organ terbesar tubuh, terdiri dari kulit, dan derivat-2 nya, ialah:
kelenjar keringat, rambut, kelenjar sebasea, kuku, dan otot erektor pili.
- terdiri dua lapis: epidermis, dermis, hipodermis
- berasal dari derivat sel germinal yangberbeda: ektoderem dan mesoderm.

Fungsi integumen
- Fungsi proteksi:
sebagai barier fisik antara jaringan dibawahnyadengan lingkungan sekitar.
- Reseptor sensorik:
terdapat reseptor raba/sentuh, tekan, suhu, nyeri
- Mengatur suhu tubuh:
melalui; radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi.
- Mengendalikan kehilangan air.
- Ekskretorik:
- Sekretorik:
- Absorbsi:
- Sintesis vitamin D;paparan radiasi sinar ultravioletmengubah provit.D menjadi vit D dikulit.

Perkembangan kulit
- Epidermis: jaringan epitel permukaan, terdiri epitel skuamosa, derivat ektoderm
- Dermis: lapisan tebal dibawah epidermis,jaringan penyambung bentuk ireguler, terdiri
jaringan fibrosa, derivat mesoderm.
- Subcutaneus: dibawah dermis, bukan merupakan bagian kulit.

Kulit = bersifat lembut, lunak, dan kuat, tahan air(barier).

Epidermis, lapisan2nya :
Dari luar ke dalam:
1. Stratum korneum; sel tipis, datar, seperti sisik, sel mati.
2. Stratum lusidum; sel mempunyai batas tegas, tidak berinti.
3. Stratum granulosum; selapis sel rata, bergranul, awal proses keratinisasi, berhubungan
dengankematian sel.
4. Stratum lucidum terletak antara stratum korneumdan stratum granulosum. Ini pada telapak
tangandan kaki. Pada epidermis yang tipis mungkinstratum granulosum hilang.
5. Stratum spinosum; sel terdiri dari beberapa lapis,menyerupai jarum menghubungkan sel
satu dengan yang lainnya
6. Stratum basale, germinativum; sel terletak diatas dermis, terus menerus membentuk
selepidermis baru, melalui mitosis, sel migrasi ke permukaan.

INGAT!Epidermis: tidak mengandung pembuluh darah, nutrisi dari dermis. Merupakan


pembatastubuh kitadengan lingkungan sekitar.

- Sel kusus pada epidermis, melanosit,menghasilkan pigmen gelap melanin,memberi warna


pada kulit.
- Melanin absorbsi U.V dari matahari, cegahmutasi DNA kulit dan efek lain yangmerusak
- Melanosit: terletak dibagian dalam epidermis danmendasari jaringan penyambungdari
dermis.

Dermis

Lebih dalam dan tebal dari epidermis; mengandung:

- pembuluh darah untuk suplai makanan


- sejumlah serat kolagen, elastin, dan retikuler, sebagai penyokong kulit dan juga Elastin membentuk
tonus kulit.
- Merupakan ujung akhir saraf sensorik.
- Mengandung kelenjar keringat berbentuk tabung
- Mengandung kelenjar sebasea, bentuk kelenjar seperti botol bermuara di folikel rambut, tidak
terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
- Namun rambut, kuku, kelenjar sebasea dianggap sebagai tambahan pada kulit.

HIPODERMIS

- Lapisan paling dalam dari kulit, atau lapisasubkutaneus. – jaringan fibrosa banyak hilang,jaringan
lemak (adiposa) sekitar pembuluhdarah, jumlah adiposa bervareasi menurutgender, usia, bagian
dari tubuh, dan nutrisiindividu.
- Wanita 8 % lebih tebal dibanding pria.
- Fungsi: sebagai deposit lemak, insulator,regulasi temperatur tubuh.

Pewarnaan Kulit

- Warna kulit normal merupakan ekspresikombinasi dari: melanin, caroten, danhemoglobin.


- Melanin: pigmen hitam-coklat, dihasilkanoleh sel melanosit.
- Caroten: pigmen kekuningan, lebih banyakpada penduduk oriental.
- Hemoglobin: bukan pigmen kulit, tetapiikatan O2- Hb mendasari ikatan pigmen padasel darah
merah.

3. Apa saja wujud kelainan kulit berdasarkan jenisnya?


Efloresensi terbagi menjadi 2, primer dan sekunder. Primer terdiri dari:
- Macula
Merupakan kelainan perubahan warna pada kulit. Dapat berupa hiperpigmentasi,
hipopigmentasi, eritem, purpura, petekie, ekimosis
- Papul
Merupakan penonjolan pada permukaan kulit, berdiameter 0.5 cm berisikan zat padat, memiliki
bentuk yang bemacam-macam, serta terdapat epidermis dan dermis.
- Plak
Bisa dibilang papul-papul yang bergabung sehingga membentuk penonjolan yang datar,
berisikan zat padat
- Urtika
Merupakan kejadian edema yang terjadi secara akut, dan hilang secara perlahan
- Nodus, Nodulus
Merupakan masa padat yang terletak pada kutis atau subkutis. Jika diameter >1 cm = Nodus, jika
diameter < 1cm = nodulus
- Vesikel
Merupakan gelembung yang berisi cairan serum, diameter 0.25 cm, dan memiliki dasar dan atap
- Bula
Merupakan vesikel, namun berukuran lebih besar. Terdapat 3 istilah, yaitu bula hemoragik
(darah), bula purulent (pus), dan bula hipopion (bergelantungan)
- Pustule
Merupakan vesikel yang berisikan nanah
- Kista
Merupakan ruangan berdinding dan berisi cairan. Tidak terbentuk melalui proses peradangan,
tapi bisa meradang. Dapat terbentuk dari pelebaran kelenjar, saluran kelenjar, pembuluh darah,
saluran getah benig, keringat, sebum, sel epitel, rambut, lapisan tanduk
Sedangkan sekunder, disebabkan oleh:
- Skuama
Merupajan pelepasan lapisan stratum korneum, tampak hasil kerokan seperti taburan tepung
dan dapat terlihat langsung pada skuama kasar. Memiliki warna putih dan coklat kehitaman
- Krusta
Merupakan cairan tubuh yang mengering diatas permukaan kulit. Warnanya tergantung
penyebabnya, yaitu kuning muda dari serum, kuning kehijauan dari pus, kehitaman dari darah
- Erosi
Kehilangan jaringan kulit namun tidak menccapai stratum basal, biasanya hanya sampai stratum
spinosum yang dapat terlihat cairan serosa pada garukan
- Ulkus
Kehilangan jaringan kulit yang lebih dalam dibandingkan dengan ekskoriasi dan erosi. Memiliki
tepi, dinding, dasar, dan isi
- Sikatriks
Merupakan jaringan parut pada kulit, dapat berupa tonjolan (hipertrofik), atau cekungan
(atrofik)
Dalam pengidentifikasian efloresensi, harus mensertakan juga bentuk, ukuran, jumlah, batas
penyebaran, dan lokasi
Ukuran:
- Miliar= sebesar kepala jarum pentul
- Lenticular= sebesar biji jagung
- Nummular= sebesar uang logam 100 rupiah
- Plakat= lebih besar dari nummular
Bentuk:
- Regular / teratur
- Irregular / tidak teratur
Jumlah:
- Soliter = satu lesi saja
- Multiple = lebih dari satu lesi
Batas:
- Sirkumskrip = tegas
- Difus = tidak tegas
4. Fenomena apa yang terjadi pada kasus ini?
5. Regio apa saja yang dapat menyebabkan penyakit kulit?
6. Apa saja wujud kelainan kulit berdasarkan bentuk dan batasnya?
7. Mengapa bisa terjadi kalor, dolor, dan edem pada kulit anak tersebut?
Proses Inflamasi ?
Inflamasi adalah salah suatu respon terhadap cedera jaringan ataupun infeksi. Proses inflamasi
dimediatori oleh histamin, prostaglandin, eicosanoid, leukotrien, sitokin, nitrit oksida, dan lain-
lain.

proses terjadinya inflamasi dimulai dengan kerusakan jaringan akibat stimulus yang
menyebabkan pecahnya sel mast diikuti denganpelepasan mediator inflamasi, dilanjutkan
dengan terjadinya vasodilatasi yang kemudian menyebabkan migrasi sel leukosit.

Inflamasi dibagi menjadi dua, yaitu inflamasi akut dan kronis. Pada inflamasi akut terjadi dalam
waktu yang lebih singkat yang melibatkan sistem vaskular lokal, sistem imun dan beberapa sel.

Tanda dan Gejala terjadinya suatu inflamasi ialah :


a) Rubor (kemerahan), terjadi pada tahap pertama dari inflamasi. Darah berkumpul pada daerah
cedera jaringan akibat pelepasan mediator kimia tubuh (kimia, prostaglandin, histamin).
b) Tumor (pembengkakan), merupakan tahap kedua dari inflamasi, plasma merembes ke dalam
jaringan intestinal pada tempat cidera. Kinin mendilatasi asteriol, meningkatna permeabilitas
kapiler.
c) Kolor (panas), dapat disebabkan oleh bertambahnya pengumpulan darah atau mungkin
karena pirogen yaitu substansi yang menimbulkan demam, yang mengganggu pusat pengaturan
panas pada hipotalamus
d) Dolor (nyeri), disebabkan pembengkakan pada pelepasan mediator-mediatir kimia
e) Functio Laesa (hilangya fungsi), disebabkan oleh penumpukan cairan pada cidera jaringan dan
karena rasa nyeri. Keduanya mengurangi mobilitas pada daerah yang terkena.

Anda mungkin juga menyukai