Anda di halaman 1dari 33

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS WORTEL (DAUCUS CAROTA) DAN

SAWI PUTIH (BRASSICA JUNCEA L.) YANG DIHASILKAN DI


KABUPATEN TABANAN, BALI

Dr. I Gusti Ayu Lani Triani, S.TP, M.Si


LATAR BELAKANG PENELITIAN
Bali merupakan salah satu tujuan wisata terbesar
di dunia. Selain memiliki tempat wisata yang
tersebar di 8 kabupaten, Bali juga memiliki
daerah sentra penanaman hortikultura terbesar.
Salah satu kabupaten di Bali yang merupakan
sentra penanaman hortikultura adalah
Kabupaten Tabanan. Dimana potensi pertanian
yang tersebar di setiap Kecamatan.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Tanaman hortikultura menunjukkan produksi yang
meningkat. Komoditi unggulan dan produksi
terbesar di Kabupaten Tabanan yaitu sawi putih
(luas panen 1631 Ha, produksi 31.855 ton) dan
wortel (luas panen 562 Ha, produksi 13.416 ton)
(Anon., 2014).
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Sayuran sawi dan wortel yang dijual di pasar
di Kota Denpasar kebanyakan diperoleh
dari Kabupaten Tabanan.
Dalam penanamannya para petani memiliki
kendala terbesar dalam penanganan
produk.
Selain faktor cuaca dan keadaan iklim di
Kabupaten Tabanan, masalah utama lainnya
yang tak kalah penting adalah masalah
hama.
Maka pada penelitian ini mengambil produk
sayuran yang mewakili umbi serta daun,
untuk melihat bagaimana perbedaan
aplikasi penggunaan pestisida pada produk
tersebut.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Usaha pemberantasan hama yang mudah dan cepat
dikalangan petani sayuran yaitu penggunaan
pestisida yang berbahan aktif golongan
organofosfat yang banyak digunakan saat ini,
karena dianggap cukup ampuh mengatasi masalah
hama.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Beberapa data hasil penelitian sebelumnya :
 Hasil penelitian Yumarto dkk (2013), kadar residu gol
organofosfat berbahan aktif prefonofos pada cabai
kadar residu diatas BMR yaitu sebesar 0,7 ppm.
 Hasil penelitian Zang et al. (2007), kadar residu
clorpirifos pada kubis sebelum diberikan perlakuan
sebesar 1,1 ppm
 Chowdhury et al. (2013), meneliti beberapa sayuran,
salah satunya tomat dengan kadar residu clorpirifos
sebesar 0,5 ppm, sedangkan pada bawang kadar
residu berkisar 0,5 ppm
 Beberapa data di atas hasil analisis kadar

residu berada diatas BMR


LATAR BELAKANG PENELITIAN
 Masalah residu pestisida pada sayuran adalah
masalah yang perlu diperhatikan dalam
hubungannya dengan kualitas dan keamanan
sayuran, terhadap kesehatan masyarakat.
 Monitoring kadar residu pestisida pada sayuran
perlu dilakukan terus-menerus, mengingat semakin
resistennya hama pada sayuran saat ini.
LATAR BELAKANG PENELITIAN

 Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu


produk yang aman dan digunakan untuk pemenuhan
konsumsi pariwisata di Bali, sehingga produk
pangan untuk pariwisata lebih banyak
menggunakan produk lokal yang aman dan sesuai
dengan standar yang diterapkan.
PERMASALAHAN PENELITIAN
 Bagaimanakah kondisi sayuran (sawi dan wortel) di
Kabupaten Tabanan setelah perlakuan
pemanfaatan biota alami sebagai pencegah hama
pada sayuran?
 Bagaimanakah meningkatkan nilai tambah sayuran
(sawi dan wortel) sebelum dipasarkan ke
konsumen?
 Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap produk
sayuran yang dihasilkan?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tentang identifikasi ekosistem sebelumnya
2. Fungsi lingkungan
3. Ulasan tentang SDA yang diangkat ke proposal
mis. 1. Sayuran, 2 Residu Pestisida, 3 Dampaknya
4. Sedikit ulasan tentang Tri Hita Karana
dihubungkan dengan materi proposal
5. Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
IDENTIFIKASI EKOSISTEM SEBELUMNYA

 TEGALAN
 PERBUKITAN
 PERTANIAN TRADISIONAL
FUNGSI LINGKUNGAN (TEGALAN) :

 Penyedia bahan pangan bagi mahluk hidup


 Tempat berkumpul suatu ekosistem
 Nilai estetika
 Sumber air
 Pengatur iklim
 Keanekaragaman/ biodiversitas mahluk hidup
FUNGSI LINGKUNGAN (PERBUKITAN) :

 Penyedia bahan pangan bagi mahluk hidup


 Tempat berkumpul suatu ekosistem
 Nilai estetika
 Sumber air
 Pengatur iklim
 Keanekaragaman/ biodiversitas mahluk hidup
FUNGSI LINGKUNGAN (PERTANIAN TRADISIONAL) :

 Penyedia bahan pangan bagi penduduk


 Tempat berkumpul suatu ekosistem
 Nilai estetika
 Sumber air
 Pengatur iklim
 Kearifan lokal (karena merupakan tradisi turun-temurun sebagai
petani, maka hal ini harus dipertahankan sebagai kebudayaan di
Tabanan )
 Kegiatan sosial (tempat berkumpul para petani dengan petani
lainnya, saling berinteraksi dalam dunia pertanian)
 Keanekaragaman/ biodiversitas mahluk hidup (tempat bermacam-
macam tanaman yang tumbuh, baik padi maupun hortikultura,
hewanpun banyak juga yang berinteraksi karena sumber makanan)
Wortel

Wortel merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batangnya


sangat pendek, hamper tidak terlihat. Akar tunggangnya berubah bentuk
menjadi umbi.
Predator (Musuh Alami Hama Tanaman Utama)

 Burung Jalak Kebo (Acridotheres javanicus)


 Ayam Kampung (Gallus gallus domesticus)
 Kadal (Mabouya multifasciata)
Residu Pestisida pada Tanaman dan Dampaknya

Data tentang kadar residu pestisida dalam sayuran di Indonesia masih terbatas
disebabkan oleh fasilitas pemantauan residu pestisida yang kurang lengkap.
Beberapa penelitian tentang residu pestisida saat ini sudah mulai banyak yang
melakukan, karena dampak residu pestisida tersebut sudah banyak yang merasakan
dan membuat para konsumsi sayuran dan buah-buahan harus waspada terhadap
berbagai produk yang menggunakan aplikasi pestisida. Dampak pestisida bukan
langsung dirasakan, tetapi dapat dirasakan beberapa tahun kemudian, karena
terakumulasi dalam tubuh sehingga menimbulkan kasinogenik, mutagenik serta
penyakit degeneratif lainnya.
Tri Hita Karana

Kaitakan materi yang diangkat dengan konsep Tri Hita Karana, sitasi dari
jurnal/artikel/buku yang dijadikan daftar pustaka
Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Uraikan sesuai Pustaka yang disitasi dan apa yang akan dipergunakan
dalam menjawab permasalahan yang akan diangkat
Kerangka teoritis
1. Kerangka konsep penelitian
2. Kerangka analisis data
KERANGKA KONSEP PENELTIAN
Metode Analisis
1. Tempat dan Waktu penelitian
2. Data penelitian dan metode valuasi
3. Analisis Laboratorium
4. Identifikasi Kegiatan, Metode Valuasi dan Analisis
Data
Metode Analisis

MATRIKS URAIAN AKTIVITAS PENELITIAN SERTA METODE VALUASI YANG


DIGUNAKAN :

NO AKTIVITAS PENGUKURAN NILAI METODE VALUASI PERTIMBANGAN


GUNA
1 Perawatan Manfaat dan Langsung 1. Pendekatan 1. Karena nilai tanaman sela
tanaman cost dari Harga Pasar memiliki harga pasar
dengan biota alami (Market Analysis) 2. Populasi biota pengganggu
biota
VS tanpa melalui dapat dikendalikan
alami dan
tanpa
biota alami pendekatan 3. Dapat menghemat penggunaan
biota Produktivitas pestisida
alami Harga sayur 4. Memiliki nilai estetika karena
(pengatura utama (bebas (karena merupakan obyek
n dosis residu wisata yang mendatangkan
dan pestisida) wisatawan)
konsentrasi
5. Hasil panen bebas pestisida
residu)
dibeli oleh pengunjung
MATRIKS URAIAN AKTIVITAS PENELITIAN SERTA METODE VALUASI YANG
DIGUNAKAN :

NO AKTIVITAS PENGUKURAN NILAI METODE VALUASI PERTIMBANGAN


GUNA
3 Penilaian Manfaat dan Langsung Pendekatan Harga 1. Konsumen lebih suka produk utama
prilaku cost dari Non Pasar (Non- atau sampingan
konsumen produk utama Market Methode), 2. Memiliki nilai estetika karena
terhadap vs produk melalui penampilan dari produk yang
sayuran sampingan Pendekatan Nilai dihasilkan
Hedonis (Hedonic 3. Kondisi lahan yang digunakan
Pricing/ HP) sebagai penghasil produk bebas
pestisida yang kembali ke suasana
alami
MATRIK PENELITIAN Metode
Aktivitas Variabel/ Data Sumber Analisis Kesimpulan
Pengumpulan
Indikator Data Data
Data
1. Budidaya 1. Hasil 1. Kebun 1. Perhitunga 1. Secara 1. Penggunaan biota
sayuran panen petani n jumlah deskriftif alami untuk pestsida
1. Perawatan 2. Lahan yang 2. Are 2. Kebun produksi 2. Secara alami, disamping
tanaman dipergunaka 3. Jenis petani sayuran deskriftif sebagai pengendali
dengan biota n hama 3. Survei 2. Perhitunga 3. Dibahas hama, juga sebagai
alami dan 3. Hama penyakit ke petani n lahan di secara produk sampingan
tanpa biota penyakit 4. Dosis 4. Survei pergunakan deskriptif 2. Lahan budidaya diatur
alami 4. Aplikasi 5. Ppm ke petani di kebun dengan penggunaannya
(pengaturan pestisida residu 5. Kebun 3. Kuisioner studi dengan perlakuan
dosis dan 5. Kadar 6. kuintal petani 4. Penggunaa literatur jarak tanam (Tanaman
konsentrasi residu 7. Rupiah 6. BPS/Dist n dosis dan 4. Dibahas utama dan sampingan)
residu) pestisida 8. tahun an aplikasi di secara 3. Hama penyakit
6. Produksi 7. Pasar lapangan deskriptif dikendalikan sesuai
7. Harga 8. Kebun dengan dengan biota alami
8. Musim petani studi yang diterapkan
literatur 4. Dosis penggunaan
pestsiisda dihemat
karena sudah memakai
pestsida alamai
Aktivitas
MATRIK PENELITIAN
Variabel/ Indikator Data Sumber Metode Analisis Data Kesimpulan
Data Pengumpulan
Data
5. GC-MS 5. R = Sx/Ulx x 5. Jika hasilnya < atau
6. Survey data Ngs/Ss x Fv/W ttd maka sayuran
sekunder dibandingkan tersebut layak
7. Survey dengan BMR konsumsi untuk
harga untuk bahan pariwisata
primer pangan 6. Diharapkan terjadi
8. Survey ke 6. Data BPS dibuat peningkatan
petani table produksi produksi yang
setiap tahun tinggi pada sayuran
7. Analisis pasar ini setiap tahunnya
dibandingkan 7. Harga di pasaran
dengan harga dari sayuran ini turun
beberapa pasar jika hasil produksi
8. Data diperoleh tidak bagus
dibandingkan 8. Penanaman sayuran
dengan literatur ini setiap musim
tentang sayuran diharapkan terus
meningkat sesuai
dengan permintaan
pasar
MATRIK PENELITIAN Metode
Aktivitas Variabel/ Data Sumber Analisis Kesimpulan
Pengumpulan
Indikator Data Data
Data
1. Kebun 1. Secara
1. Lahan yang 1. Are petani 1. Perhitunga deskriftif 1. Lahan budidaya diatur
dipergunaka 2. kuintal 2. Survai n lahan di 2. Dibahas penggunaannya
2. Peningkatan n 3. Rupiah ke pergunakan secara dengan perlakuan
nilai tambah 2. Produksi BPPS/Di di kebun deskriptif jarak tanam (Tanaman
terhadap 3. Harga stan 2. Kuisioner dengan utama dan sampingan)
sayuran yang 3. Pasar dan studi studi 2. Diharapkan terjadi
dihasilkan literatur literatur peningkatan produksi
3. Kuisioner 3. Dibahas yang tinggi pada
untuk secara sayuran ini setiap
Konsumen deskriptif tahunnya
dan dengan 3. Harga di pasaran
pedagang studi sayuran ini turun jika
literatur hasil produksi tidak
bagus
MATRIK PENELITIAN Metode
Aktivitas Variabel/ Data Sumber Analisis Kesimpulan
Pengumpulan
Indikator Data Data
Data
1. Secara
1. Konsum 1. Hasil 1. Kuisioner deskriftif 1. Jumlah konsumen
1. Konsumen en yang survei 2. Kuisioner 2. Dibahas yang membeli
3. Penilaian 2. Produk memanf pengunju dan studi secara langsung produk
prilaku 3. Harga aatkan ng atau literatur deskriptif utama atau sampingan,
konsumen produk BPS 3. Konsumen dengan dipakai sebagai data
terhadap 2. Jumlah 2. Hasil dan studi keberhasilan
sayuran sayuran perhitun pedagang literatur penerapan agrowisata
utama gan 3. Dibahas biota alami
dan jumlah secara 2. Hasil sayuran yang
samping produksi deskriptif paling diminati
an dengan 3. Harga bersaing
3. Rupiah 3. Pasar studi dipasaran.
literatur
TABEL URAIAN DATA PERLAKUAN PENELITIAN

Perlakuan Penggunaan Biota Alami (tanaman alam)


Tanaman Utama (Wortel)
sebagai pestisida alami
Komodit Jarak Tanam Populasi musuh alami Komposisi pestisida Residu Pestisida
as (*) yang dikendalikan yang dihemat (mg/kg)
(tanama Produktiv
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
n itas
samping
an)
Serai 60 x 60 x 70 x Ulat Kutu Cenda furadan curacro fungis
60 70 70 cm tanah daun wan n ida
cm cm (bercak
daun)
Tomat 60 x 60 x 70 x Jamur Kumba Walang fungisi pestona penta Diba Diba Diba
27.470
ceri 60 70 70 cm ng sangit da na wah wah wah
kuintal
cm cm kentang (Proma BMR BMR BMR
neb)
Bw Prei 60 x 60 x 70 x Ulat Ulat Kutu Dursba Hostath Antra
60 70 70 cm tanah grayak loncat n ion col
cm cm
TABEL URAIAN DATA PERLAKUAN PENELITIAN

Perlakuan Penggunaan Biota Alami (tanaman


Tanaman Utama (Sawi Putih/ Petsai)
alam) sebagai pestisida alami
Komodi Jarak Tanam Populasi musuh alami Komposisi pestisida
Residu Pestisida
tas (*) yang dikendalikan yang dihemat
(mg/kg)
(tanama Produkti
n 1 2 3 1 2 3 1 2 3 vitas 1 2 3
sampin
gan)
Serai 60 x 60 x 70 x Burun furada curacr fungi
60 70 70 g n on sida
cm cm cm

Tomat 60 x 60 x 70 x Burun fungisi peston penta Diba Diba Diba


97.832
ceri 60 70 70 g da a na wah wah wah
kuintal
cm cm cm (Prom BMR BMR BMR
aneb)
Bw Prei 60 x 60 x 70 x Dursb Hostat Antra
60 70 70 an hion col
cm cm cm
DAFTAR PUSTAKA

 Allali, K. 2009. Agricultural Landscape Externalities, Agro-tourism and Rural


Poverty Reduction in Morocco. Food and Agriculture Organization of the
United Nations and Springer Science Business Media, LLC
 Anonimus. 2013a. Konsep Metode Valuasi Ekonomi / Penilaian
Ekosistem Hutan. https://khulfi.wordpress.com/2013/06/13/konsep-
metode-valuasi-ekonomi-penilaian-ekosistem-hutan/
 Anonimus. 2013b. Teknik Budidaya Bawang Prei.
https://appspertanian.blogspot.com
 Anonimus. 2014a. Tabanan dalam Angka 2014. Bappeda Kabupaten
Tabanan. BPS Kabupaten Tabanan. Tabanan.
 Anonimus. 2014b. Panduan Teknis Budidaya Wortel.
https://alamtani.com/budidayawortel
 Anonim. 2017. Pertanian. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian. Diakses
tanggal 17 Nopember 2017.
DAFTAR PUSTAKA
 Distan. 2017. DATA PRODUKSI SAYURAN DI KABUPATEN TABANAN
TAHUN 2014 – 2016. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kabupaten
Tabanan.
 Chowdhury, M,A,Z, A.N.M. Fakhrudin, M.N. Islam, M. Moniruzzaman , S.H.
Gan and M.K. Alam. 2013. Detection of the residues of nineteen pesticides
in fresh vegetable samples using gas chromatographyemass spectrometry.
Elsevier, Food Control 34 (2013) 457e465
 Lisq. 2017. Budidaya Tumpang sari Jagung dan Cabai.
http://mitolom.com/tumpang-sari-jagung-dan-cabai.com
 Rahayu, T.B, B.H. Simanjuntak dan Suprihati. 2014. Pemberian Kotoran
Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Wortel (Daucus carota) dan
Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dengan Budidaya Tumpangsari. E-
journal AGRIC Vol 26. No. 1 dan 2, Juli – Desember 2014.
 Turner, R, K, S. Georgiou and B. Fisher. 2008. Valuing Ecosystem Services
The Case of Multi-functional Wetlands. First published by Earthscan in the
UK and USA
 Zhang, Z, Y, X. J. Liu and X.Y. Hong. 2007. Efects of home preparation on
pesticide residues in cabbage. Elsevier, Food Control 18 (2007) 1484–
1487.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai