Anda di halaman 1dari 3

Tanda Tanda Vital

-PASIEN 1 -

Perawat : Selamat Pagi mbak, perkenalkan saya perawat fira yang bertugas pada siang ini, disini
saya akan cek tanda tanda vital mbak, apakah mba bersedia ?

Pasien : bersedia mbak

Perawat : baik kalau begitu saya tensi dulu ya mbak

( kemudian perawat menyiapkan tensimeter )

Perawat : saya tensi dulu ya mbak, tolong baju dilengan kanan dinaikkan ya mbak

Pasien : baik mbak

( kemudian perawat menensi pasien )

Perawat : tetap rileks ya mbak

Pasien : iya mbak

Perawat : sudah ya mbak, permisi saya lepas dulu alatnya

Pasien : iya mbak

( Hasil tensi pasien adalah 127/84 )

Perawat : baik mbak disini saya akan ukur pernafasan mbak ya

Pasien : boleh sus

Perawat : mbak tetap rileks ya mbak tidak usah tegang

Pasien : iya sus

( kemudian perawat mengukur pernafasan pasien menggunakan arloji dan di dapatkan hasil yaitu
22x/menit )

Perawat : mbak disini saya akan mengukur suhu tubuh mbak, permisi ya mbak

Pasien : baik sus

( perawat mengukur suhu tubuh pasien dan mendekatkan thermometer ked ahi pasien dan di dapatkan
hasil suhu tubuh pasien adalah 36,2 oC )

Perawat : baik mbak disini mbak bisa timbang dulu ya

Pasien : iya sus

Perawat : mari mbak, timbangan sudah saya siapkan di samping meja.

Pasien : iya sus


Perawat : silahkan mbak bisa naik ke atas timbangan

( timbangan berada di samping meja, kemudian pasien menimbang dan di dapatkan hasil berat badan
pasien 52 kg )

Perawat : mbak selanjutnya saya akan ukur tinggi badan mbak ya

Pasien : iya mbak

Perawat : mari mbak ikut saya kebelakang pintu, karena alat untuk mengukur tinggi badan ada di
belakang pintu

Pasien : oya mbak ( pasien berjalan ke belakang pintu )

Perawat : mbak badannya bisa menempel ditembok ya mbak, saya ukur tinggi badan mbak

( kemudian badan pasien menempel ke tembok dan setelah di ukur di dapatkan hasil tinggi badan pasien
158 cm )

- PASIEN 2 –

Perawat : Selamat Pagi mbak, perkenalkan saya perawat fira yang bertugas pada siang ini, disini
saya akan cek tanda tanda vital mbak, apakah mba bersedia ?

Pasien : bersedia mbak

Perawat : baik kalau begitu saya tensi dulu ya mbak

( kemudian perawat menyiapkan tensimeter )

Perawat : saya tensi dulu ya mbak, tolong baju dilengan kanan dinaikkan ya mbak

Pasien : baik mbak

( kemudian perawat menensi pasien )

Perawat : tetap rileks ya mbak

Pasien : iya mbak

Perawat : sudah ya mbak, permisi saya lepas dulu alatnya

Pasien : iya mbak

( Hasil tensi pasien adalah 132/94 )

Perawat : baik mbak disini saya akan ukur pernafasan mbak ya

Pasien : boleh sus


Perawat : mbak tetap rileks ya mbak tidak usah tegang

Pasien : iya sus

( kemudian perawat mengukur pernafasan pasien menggunakan arloji dan di dapatkan hasil yaitu
20x/menit )

Perawat : mbak disini saya akan mengukur suhu tubuh mbak, permisi ya mbak

Pasien : baik sus

( perawat mengukur suhu tubuh pasien dan mendekatkan thermometer ke dahi pasien dan di dapatkan
hasil suhu tubuh pasien adalah 36,7 oC )

Perawat : baik mbak disini mbak bisa timbang dulu ya

Pasien : iya sus

Perawat : mari mbak, timbangan sudah saya siapkan di samping meja.

Pasien : iya sus

Perawat : silahkan mbak bisa naik ke atas timbangan

( timbangan berada di samping meja, kemudian pasien menimbang dan di dapatkan hasil berat badan
pasien 58 kg )

Perawat : mbak selanjutnya saya akan ukur tinggi badan mbak ya

Pasien : iya mbak

Perawat : mari mbak ikut saya kebelakang pintu, karena alat untuk mengukur tinggi badan ada di
belakang pintu

Pasien : oya mbak ( pasien berjalan ke belakang pintu )

Perawat : mbak badannya bisa menempel ditembok ya mbak, saya ukur tinggi badan mbak

( kemudian badan pasien menempel ke tembok dan setelah di ukur di dapatkan hasil tinggi badan pasien
160 cm )

Anda mungkin juga menyukai