Disusun oleh :
1
1. SALDO KAS
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada
rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil
dan rekening di bank untuk gaji. Ini merupakan kas yang diperlukan untuk
melunasi kewajiban serta membayar gaji, dan kebanyakan entitas akan
memindahkan kelebihan kas ke beberapa bentuk investasi yang menghasilkan
bunga.
1.1 Hubungan Saldo Kas Dengan Siklus Transaksi
Berikut ini adalah lima siklus transaksi yang berkaitan langsung dengan saldo
kas umum :
a. Siklus Pendapatan : Menaikkan kas
1.3.1Materialitas
Istilah saldo kas hanya mengacu pada kas yang ditahan dan di bank, bukan termasuk
kas kecil dan dana imprest lainnya.
2.1 Menentukan Risiko Deteksi
Risiko inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap
penyalahgunaan. Efektivitas prosedur analitis seringkali tergantung pada
prosedur yang ditempuh entitas untuk mengembangkan anggaran atau
peramalan kas yang akurat.
2.2 Merancang Pengujian Substantif
4
a. Menelusuri saldo awal kas
di tangan dan di bank ke
kertas kerja tahun
sebelumnya.
b. Menelaah aktivitas dalam
akun buku besar kas dan
menyelidiki ayat jurnal yang
tampak tidak biasa dari segi
jumlah atau sumbernya.
c. Mendapatkan ikhtisar kas di
tangan dan di bank yang
disiapkan
klien,memverifikasi
ketepatan matematis, dan
menentukan
kesesuaiannya dengan
buku besar.
Prosed 1. Melakukan prosedur analitis. EO1,C1,VA1
ur a. Membandingkan saldo kas
Analiti dengan jumlah
s yang dianggarkan, saldo
tahun sebelumnya, atau
jumlah yang diharapkan
lainnya.
b. Menghitung kas sebagai
persentase dari aktiva
lancar dan
membandingkannya
dengan pengharapan.
5
Penguji 4. Melaksanakan pengujian EO1,C1
an pisah batas kas (catatan :
Rincian pengujian ini mungkin telah
Transak dilaksanakan sebagai
si bagian dari program audit
atas piutang usaha dan
hutang usaha)
a. Mengamati bahwa semua
kas yang diterima
menjelang penutupan
usaha pada hari terakhir
tahun fiskal termasuk
dalam kas yang ada di
tangan atau setoran
dalam perjalanan dan
tidak ada penerimaan dari
periode berikutnya
yang
telah
dimasukkan, atau
b. Mereview dokumentasi
seperti ikhtisar kas harian,
slip deposito duplikat, dan
laporan bank yang
mencakup beberapa hari
sebelum dan sesudah
tanggal akhir tahun untuk
menentukan pisah batas
yang tepat.
c. Mengamati cek terakhir
yang diterbitkan dan
dikirimkan pada hari bisnis
terakhir dari tahun fiskal
dan menelusuri ke catatan
6
akuntansi untuk
menentukan ketepatan
pisah batas pengeluaran
kas, atau
d. Membandingkan tanggal-
tanggal pada cek yang
diterbitkan beberapa hari
sebelum dan sesudah akhir
tahun ke tanggal
pencatatan cek untuk
menentukan pisah batas
yang tepat.
5. Menelusuri transfer bank EO1,C2
selama beberapa hari
sebelum dan sesudah
tanggal akhir tahun untuk
menentukan bahwa setiap
transfer telah dicatat dengan
benar sebagai pengeluaran
serta penerimaan dalam
periode akuntansi yang
sama dan secara tepat
dicerminkan dalam
rekonsiliasi bank apabila
dapat dilakukan.
6. Menyiapkan bukti atau proof EO1,C1&2,RO1,VA
kas untuk setiap akun bank 1
di mana entitas itu tidak
mampu merekonsiliasi atau
memikul risiko yang tinggi
bahwa transaksi yang tidak
jujur telah terjadi.
7
Pengujian 7. Menghitung kas di tangan EO1,C1,RO1,VA1
Rincian yang belum disetorkan dan
Saldo menentukan bahwa jumlah
tersebut telah dimasukkan EO1,C1,RO1,VA1
dalam saldo kas.
EO1,C1,RO1,VA1,
8. Mengkonfirmasikan saldo
PD2
setoran dan pinjaman bank
dengan bank.
9. Mengkonfirmasikan EO1,C1&2,RO1,VA
perjanjian lain dengan bank 1
seperti lini kredit,
EO1,C1&2,RO1,VA
perjanjian
1
saldo
kompensasi, dan jaminan
pinjaman atau pihak lainnya.
8
a. Menentukan apakah saldo PD1
kas telah diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan
PD2
tepat.
b. Menentukan bahwa
overdraft bank telah
direklasifikasi sebagai
kewajiban lancar.
menelaah korespondensi
dengan bank, dan
menelaah notulen rapat
dewan direksi untuk
menentukan hal-hal yang
memerlukan
pengungkapan seperti lini
kredit, jaminan pinjaman,
perjanjian saldo
kompensasi, atau
pembatasan lainnya atas
saldo kas.
3. PERTIMBANGAN LAIN
1
0