Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1
AUDIT INVESTASI PEMBIAYAAN
2
Penarikan Obligasi
3
pemilik atas aktiva entitas
yang melaporkan
Penilaian atau Transaksi beban bunga dan Saldo hutang jangka
Alokasi pendapatan lainnya yang panjang dan ekuitas/modal
berkaitan dengan pemegang saham telah
hutang/kewajiban jangka dinilai dengan tepat sesuai
panjang telah dinilai dengan GAAP
tepat sesuai dengan GAAP
Penyajian dan Transaksi hutang/kewajiban Saldo hutang/kewajiban
Pengungkapan jangka panjang dan jangka panjang dan
ekuitas/modal pemegang ekuitas/modal pemegang
saham telah diidentifikasikan saham telah diidentifikasi
dengan tepat dalam laporan dengan tepat dalam
keuangan, laporan keuangan.
4
2.3 Pertimbangan Perencanaan Audit
2.3.1 Materialitas
Auditor harus mempertimbangkan kewajaran kewajiban/hutang dan
ekuitas perusahaan karena penyajiannya berpengaruh terhadap posisi laporan
keuangan milik perusahaan. Kewajiban dan ekuitas pemegang saham
merupakan hal yang materialitas sebagai komponen dalam neraca. Transaksi
siklus pembiayaan juga tidak hanya berpengaruh pada laporan neraca/balance
sheet tetapi juga mempengaruhi laporan laba rugi yang paling sering muncul
dalam laporan laba rugi terkait dengan siklus pembiayaan adanya pengakuan
biaya/beban bunga yang menambah biaya/beban didalam laporan keuangan
serta pembayaran deviden yang mempengaruhi laba ditahan. Syarat
pengungkapan untuk hutang/kewajiban jangka panjang dan ekutas/modal
saham pada umumnya signifikan.
5
pembiayaan dengan melakukan perhitungan atas arus kas bebas perusahaan,
hutang/kewajiban berbunga terhadap total aktiva, ekuitas/modal saham
terhadap total aktiva, membandingkan pengembalian atas aktiva dengan biaya
ikremental hutang/kewajiban, pengembalian atas ekuitas/modal saham biasa,
arus kas dari operasi terhadap deviden dan hutang/kewajiban lancar,
kapitalisasi bunga perusahaan yang akan dihasilkan, beban bunga terhadap
hutang/kewajiban bunga.
Dalam melakukan prosedur analitis membantu auditor memberikan
gambaran tentang kebutuhan entitas/modal akan pembiayaan, kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang dan menilai kelayakan bunga yang
dikeluarkan oleh perusahaan baik beban/biaya bunga maupun bunga yang
dikapitalisasi.
6
adanya transaksi pembayaran bunga, pengumuman dan pembayaran deviden,
penerbitan dan penarikan kembali atas obligasi dan saham.
7
pembiayaan termasuk dilakukannya konfirmasi dengan perwalian
obligasi atau agen transfer.
8
Sehingga auditor menilai risiko deteksi pada tingkat sedang atau tinggi karena
keruimitan dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obilgasi.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko
pengendalian yang sesuai dan tingkat risiko deteksi yang tepat dapat
ditentukan untuk setiap asersi yang berkaaitan dengan saldo hutang/kewajiban
jangka panjang. Dan auditor akan mengikuti strategi audit yang telah dibuat
terutama pendekatan substantif yang menekankan pada pengujian rincian,
karena dinilai efektif dari segi biaya dengan populasi instrumen hutang yang
kecil.
9
keuangan perusahaan pada periode sebelumnya, meriview semua aktivitas
perusahaan terkait dengan kewajiban/hutang jangka panjang dan mendapatkan
skedul hutang/kewajiban jangka panjang yang telah disediakan oleh
perusahaan kemudian dicocokkan dengan catatan akuntansi yang ada.
10
perusahaan. Sementara pembayaran penuh dapat divadilisasi dengan
memeriksa hutang/kewajiban wesel/wesel bayar atau sertifikasi obligasi yang
dibatalkan oleh perusahaan. Apabila perusahaan melakukan pembayaran
secara bertahap dalam menilai kelayakannya auditor dapat menelusuri siklus
pembayaran kembali.
Hutang/kewajiban obligasi dapat dikonversikan/diubah menjadi bentuk
saham milik perusahaan. Dalam memperoleh bukti tersebut auditor dapat
melihat sertifikat obligasi yang dibatalkan dan kemudian diterbitkannya saham
yang berkaitan dengan pertukaran obligasi ke dalam bentuk saham.
Dalam memeriksa transaksi atas akun hutang/kewajiban jangka panjang
auditor memperoleh empat asersi yang terkait dengan hutang/kewajiban yaitu
asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
11
2. Mengkonfirmasi Hutang
Auditor melakukan konfirmasi atas eksistensi dan persyaratan
hutang/kewajiban jangka panjang dengam melakukan komunikasi langsung
dengan pemberi pinjaman serta trustee obligasi. Dalam hutang wesel/wesel
bayar auditor memeriksa laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan
laporan pihak bank terkait dengan hutang wesel/wesel bayar sebagai salah
satu bentuk konfirmasi dari pihak perusahaan kepada pihak bank. Dan
auditor juga dapat melakukan komunikasi langsung kepada pemegang wesel
milik perusahaan dengan melalui surat konfirmasi yang terpisah.
Semua jawaban atas konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang yang
diterima oleh auditor kemudian dibandingkan dengan catatan milik
perusahaan untuk menilai kesalahan saji dalam pencatatan.
Dalam melakukan konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang auditor
dapat memperoleh asersi keberadaan atau keterjadian/eksisensi,
kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
3. Menghitung Kembali Beban Bunga
Auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan beban/biaya bunga
dengan melakukan perhitungan kembali bunga milik perusahaan, dan
menelusuri pembayaran/pengeluaran kas atas voucher dan cek-cek yang
dikeluarkan atau dibatalkan oleh perusahaan serta jawaban atas konfirmasi
pembayaran bunga kepada para pemegang hutang/kewajiban jangka
panjang (obligasi, wesel bayar, hipotek) milik perusahaan. Dan untuk bunga
akrual auditor melakukan verifikasi dengan mengidentifikasikan tanggal
bunga pemabayaran bunga terakhir dan menghitung kembali jumlah yang
dibukukan oleh klien.
Apabila ada kupon obligasi, maka auditor dapat memeriksa kupon yang
dibatalkan dan menyesuaikan/rekonsiliasi dengan jumlah yang sudah
dibayarkan. Dan jika obligasi pada awalnya dijual dengan premi atau
diskonto maka auditor harus menelaah skedul amortisasi yang dicatat
melalui perhitungan kembali.
Dalam melakukan pengujian atas perhitungan kembali biaya/beban
bunga auditor dapat memperoleh asersi keberadaan atau
12
keterjadian/eksistensi, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, dan
kelengkapan untuk beban/biaya bunga dan hutang bunga.
13
2.11Merancang Pengujian Substantif
Dalam merancang pengujian substantif terkait dengan tujuan spesifik
auditor atas aktivitas ekuita/modal pemegang saham. Ada beberapa langkah
yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan pengujian substantif yaitu:
14
Dengan melakukan perhitungan atas rasio tersebut auditor melakukan
evaluasi atas kelayakan ekuitas/modal pemegang saham dan saldo-saldo
ekuitas/modal pemegang saham. Bukti yang diperoleh dalam prosedur analitis
berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan,
dan penilaian atau alokasi.
15
Setiap pencatatan pada ayat jurnal untuk laba ditahan kecuali posting
laba bersih atau rugi bersih harus divouch/dipindah ke dokumen pendukung.
Sementara ayat jurnal untuk pengumuman deviden kepada para pemegang
saham dan aprosiasi laba ditahan auditor dapat menelusuri ke dalam buku
notulen hasil rapat perusahaan. Dalam menetukan kelayakan atas
pembagian auditor harus:
a. Menetapkan bahwa hak preferensi atau hak lainnya dari pemegang
saham dan setiap pembatasan pembagian deviden telah diakui.
b. Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan
memverifikasi ketepatan atas total pengumuman dividen dengan cara
melakukan perhitungan kembali.
c. Menelusuri pembayaran deviden pada cek-cek yang dibatalkan oleh
perusahaan dan dokumen milik perusahaan terkait dengan pembayaran
deviden.
Perusahaan diharapkan untuk memberikan dukungan atas setiap
penyesuaian pada periode tahun sebelumnya. Dengan dilakukannya
vouching memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah (1) perbedaan
yang tept telah dilakukan antara modal yang disetor dan laba ditahan dan (2)
persyaratan hukum serta kontrak yang berlaku telah dipenuhi.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian transaksi terkait dengan asersi
penilaian dan alokasi, asersi keberadaan dan keterjadian, serta hak dan
kewajiban.
16
Dalam tindakan audit pertama untuk sebuah perusahaan auditor
melakukan identifikasi secara menyeluruh atas akte pendirian dan anggaran
rumah tangga serta mencatat hal-hal penting terkait dengan akte pendirian
dan anggaran rumah tangga milik perusahaan kedalam kertas kerja auditor.
Dalam pengujian substantif atas review akte pendirian dan anggaran
rumah tangga tujuannya untuk menentukan bahwa modal saham telah
diterbitkan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sesuai dengan
persetujuan dari dewan komisaris perusahaan sebagai pemegang
wewenang.
Dalam bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi
keberadaan atau keterjaidan/eksistensi serta hak dan kewajiban.
2. Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham
Dewan direksi memegang wewenang untuk mengotorisasi untuk semua
saham yang diterbitkan, akuisisi saham, dan pengumuman atas deviden
kepada para pemegang saham. Dan auditor dalam memperoleh bukti
dengan melihat catatan notulen hasil rapat yang memberikan bukti tentang
transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama tahun berjalan.
Auditor juga perlu memeriksa setiap emisi atau penerbitan dan syarat-
syaratnya serta membuat catatan yang tepat dalam kertas kerja.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban.
3. Konfirmasi Saham Yang Beredar Dengan Registar dan Agen Transfer
Auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan saham salah satunya
dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan atau register/agen
transfer terkait dengan total saham yang diotorisasi, saham yang diterbitkan
oleh perusahaan, tanggal berdarnya saham milik perusahaan. Saat
menerima jawaban atas konfirmasi auditor akan memperoleh bukti terkait
jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing para pemegang saham.
Jawaban atas konfirmasi yang diterima oleh auditor dibandingkan dengan
akun modal saham dan buku besar pemegang saham.
17
Konfirmasi atas saham yang dilakukan oleh auditor dalam memperoleh
bukti terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi,
kelengkapan, serta hak dan kewajiban.
4. Memeriksa Buku Sertifikat Saham
Dalam melakukan pengujian substantif atas pengujian rincian saldo ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh seorang auditor. Langkah
pertama auditor harus memeriksa buku sertifikat saham tujuannya untuk
menentukan bahwa
a) Stubs untuk saham yang diterbitkan dan yang telah beredar telah
dipisahkan oleh perusahaan.
b) Sertifikat saham yang dibatalkan baik dari penerbitannya maupun
peredarannya dimasukkan kedalam stuts yang asli.
c) Semua sertifikat saham yang belum diterbitkan dalam kondisi asli dan
masih utuh.
Langkah yang kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang
terjadi selama tahun berjalan telah dicatat dengan benar oleh
perusahaan kedalam masing-masing akun saham/pemegang saham
didalam buku besar pembantu. Dan auditor juga perlu malakukan
pengujian apabila terjadi penerbitan dan pembatalan saham yang dinilai
jumlahnya besar.
Langkah yang terakhir (ketiga), auditor harus melakukan rekonsiliasi
atas total saham yang diterbitkan dan yang beredar seperti yang tercantum
dalam buku besar pemegang saham.serta akun modal/ekuitas saham.
18
mencatatnya kedalam kertas kerja audit terkait dengan jumlah yang
diakuisisi selama tahun berjalan untuk ditelusuri kedalam catatan kas.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi
keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan
kewajiban.
19
lain yang bergerak dalam industri yang sama. Auditor dapat mengevaluasi
seberapa efektif entitas perusahaan yang dapat memanfaatkan aktiva untuk
menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas serta pencapaian tujuan
entitas/modal perusahaan.
Auditor dapat memberikan jasa secara independen dengan mengevaluasi
aktiva investasi yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting
dalam mencapai sasaran/tujuan perusahaan.
Auditor juga dalam memperoleh pmahaman dan pengetahuan atas
perusahaan atas sumber pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan dalam
membiayai instasi strategis. Auditor juga memperoleh pengetahuan atas
keunggulan dan kelemahan pembiayaan dari bank, hutang hipotek,
pembiayaan dengan lease, pembiayaan yang berasal dari asuransi atau satuan
usaha lainnya atau berbagai kelas saham preferen. Dan auditor/akuntan publik
dapat memberikan saran kepada perusahaan bagaimana cara perusahaan
melakukan pembiayaan investasi yang penting bagi perusahaan.
Auditor juga dapat memberikan jasa kepada perusahaan terkait dengan
memberikan saran serta mengidentifikasi calon akuisisi, mengevaluasi manfaat
dan risiko potensial yang terkait dengan akuisisi dan bagaimana cara mengatur
akuisis tersebut.
20