Anda di halaman 1dari 20

PENGAUDITAN II

“AUDIT SIKLUS PEMBIAYAAN”

Disusun Oleh :

AULIA SU ASTIKA DEWI


190221100138

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

1
AUDIT INVESTASI PEMBIAYAAN

2.1 Siklus Pembiayaan


Siklus pembiayaan terdiri dari dua kelompok transaksi utama yaitu:
a. Transaksi Hutang Jangka Panjang
Kegiatan perusahaan yang menerima dana atas pinjaman yang berasal dari
diterbitkannya obligasi, hipotek, wesel, dan hutang/kewajiban jangka panjang
lainnya, serta pengeluaran dana atas pembayaran pokok pinjaman dan
biaya bunga yang berkaitan dengan transaksi hutang jangka panjang milik
perusahaan.
b. Transaksi Ekuitas Pemegang Saham
Kegiatan perusahaan yang mencakup diterbitkannya dan dibeli kembalinya
saham perusahaan baik saham preferen dan saham biasa, adanya transaksi
treasury stock, dan pembayaran deviden kepada para pemegang saham.
Penerbitan obligasi dan saham yang dilakukan oleh perusahaan
merupakan kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh modal. Siklus
pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran perusahaan saat
perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar bunga obligasi dan deviden
kepada para pemegang saham, melakukan penarikan atas obligasi dan saham
milik perusahaan yang sudah dijual dipasar, dan melakukan pembelian atas
saham treasury stock.
Akun-akun yang digunakan dalam mencatat siklus pembelian yaitu :

Transaksi Hutang Jangka Panjang Transaksi Ekuitas Pemegang Saham


Obligasi, Hipotek, Hutang Saham Preferen
Wesel/Wesel Bayar, dan Hutang Saham Biasa
atas Pinjaman Treasury Stock
Premi (Diskonto)/Agio (Disagio) Modal Disetor
Obligasi Laba Ditahan
Hutang Bunga Deviden
Biaya/Beban Bunga Hutang Deviden
Keuntungan (Kerugian) atas

2
Penarikan Obligasi

2.2 Tujuan Audit


Tujuan audit atas siklus pembiayaan berdasarkan lima kategori asersi
laporan keuangan yang mencantumkan sejumlah tujuan audit atas saldo akun
dan transaksi atas siklus pembiayaan. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:

Kategori Asersi Tujuan Audit Atas Tujuan Audit Atas


Kelompok Transaksi Kelompok Saldo
Keberadaan atau Beban bunga yang dicatat Saldo hutang jangka
Keterjadian dan transaksi laporan laba panjang yang dicatat
rugi lainnya menyajikan merupakan hutang yang
pengaruh transaksi hutang ada pada tanggal neraca
jangka panjang dan
peristiwa yang terjadi
selama periode berjalan
Kelengkapan Semua transaksi bunga dan Saldo hutang jangka
pendapatan lainnya panjang merupakan
yangberkaitan dengan semua hutang kepada
hutang jangka panjang yang kreditur jangka panjang
terjadi selama periode pada tanggal neraca
berjalan telah dicatat
Saldo ekuitas pemegang
saham merupakan klaim
pemilik atas aktiva entitas
yang melaporkan
Hak dan Semua saldo hutang
Kewajiban jangka panjang yang
tercatat merupakan
kewajiban entitas yang
melaporkan

Saldo ekuitas pemegang


saham merupakan klaim

3
pemilik atas aktiva entitas
yang melaporkan
Penilaian atau Transaksi beban bunga dan Saldo hutang jangka
Alokasi pendapatan lainnya yang panjang dan ekuitas/modal
berkaitan dengan pemegang saham telah
hutang/kewajiban jangka dinilai dengan tepat sesuai
panjang telah dinilai dengan GAAP
tepat sesuai dengan GAAP
Penyajian dan Transaksi hutang/kewajiban Saldo hutang/kewajiban
Pengungkapan jangka panjang dan jangka panjang dan
ekuitas/modal pemegang ekuitas/modal pemegang
saham telah diidentifikasikan saham telah diidentifikasi
dengan tepat dalam laporan dengan tepat dalam
keuangan, laporan keuangan.

Semua syarat, ketentuan,


komitmen, dan provisi
terkait yang bersangkutan
dengan hutang/kewajiban
jangka panjang telah
diungkapkan secara
memadai.

Semua fakta berkenaan


dengan penerbitan saham
seperti nilai pari atau nilai
ditetapkan saham, saham
yang diotorisasi dan
diterbitkan, serta jumlah
saham yang ditahan
sebagai tresury stock atau
terikat pada opsi yang
telah diungkapkan.

4
2.3 Pertimbangan Perencanaan Audit
2.3.1 Materialitas
Auditor harus mempertimbangkan kewajaran kewajiban/hutang dan
ekuitas perusahaan karena penyajiannya berpengaruh terhadap posisi laporan
keuangan milik perusahaan. Kewajiban dan ekuitas pemegang saham
merupakan hal yang materialitas sebagai komponen dalam neraca. Transaksi
siklus pembiayaan juga tidak hanya berpengaruh pada laporan neraca/balance
sheet tetapi juga mempengaruhi laporan laba rugi yang paling sering muncul
dalam laporan laba rugi terkait dengan siklus pembiayaan adanya pengakuan
biaya/beban bunga yang menambah biaya/beban didalam laporan keuangan
serta pembayaran deviden yang mempengaruhi laba ditahan. Syarat
pengungkapan untuk hutang/kewajiban jangka panjang dan ekutas/modal
saham pada umumnya signifikan.

2.3.2 Risiko Bawaan/Inheren


Risiko bawaan terjadi karena adanya risiko salah saji dalam pencatatan
atas siklus pembiayaan yang dinilai dicatat terlalu rendah seperti pencatatan
atas biaya/beban bunga dan pembayaran deviden, hal ini disebabkan karena
adanya pihak ketiga/pihak luar yang ikut menangani transaksi siklus
pembiayaan. Maka diperlukannya otorisasi dewan direksi dan manajamen
tingkat atas dalam melaksanakan transaksi siklus pembiayaan.

2.3.3 Risiko Prosedur Analitis


Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi apabila prosedur
analitis gagal mendeteksi adanya kesalahan yang material. Auditor perlu
memahami aktivitas/kegiatan perusahaan terkait dengan aktivitas
investasi/siklus pembiayaan milik perusahaan dan sifat bisnis perusahaan
untuk memprediksi aktivitas pembiayaan atas entitas/modal.
Dalam mengaudit siklus pembiayaan auditor dalam melakukan prosedur
analitis untuk mendeteksi adanya kesalahan material terhadap aktivitas

5
pembiayaan dengan melakukan perhitungan atas arus kas bebas perusahaan,
hutang/kewajiban berbunga terhadap total aktiva, ekuitas/modal saham
terhadap total aktiva, membandingkan pengembalian atas aktiva dengan biaya
ikremental hutang/kewajiban, pengembalian atas ekuitas/modal saham biasa,
arus kas dari operasi terhadap deviden dan hutang/kewajiban lancar,
kapitalisasi bunga perusahaan yang akan dihasilkan, beban bunga terhadap
hutang/kewajiban bunga.
Dalam melakukan prosedur analitis membantu auditor memberikan
gambaran tentang kebutuhan entitas/modal akan pembiayaan, kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang dan menilai kelayakan bunga yang
dikeluarkan oleh perusahaan baik beban/biaya bunga maupun bunga yang
dikapitalisasi.

2.3.4 Risiko Pengendalian


Komponen pengendalian pada siklus pembiayaan sama dengan
komponen pengendalian pada siklus investasi. Dalam lingkungan pengendalian
pada siklus pembiayaan pencatatan atas semua transaksi untuk tanggung
jawab dipegang oleh bendahara dan kepala keuangan yang dinilai kompeten
dan memiliki integritas. Dan untuk transaksi bernilai besar diperlukannya
otorisasi/persetujuan dari dewan direksi dan komite audit yang tujuannya untuk
memantau aktivitas siklus pembiayaan secara seksama dan sebagai salah satu
bentuk pengendalian atas aktivitas ekuitas/modal dan kewajiban/hutang jangka
panjang.

2.4 Dokumen dan Catatan yang Umum


Beberpa dokumen yang digunakan dalam siklus pembiayaan sama
dengan dokumen yang digunakan dalam siklus investasi seperti sertifikat
saham dan obligasi serta kontrak obligasi yang membedakannya adalah
perspektifnya yang berubah dari investor kepada penerbit saham dan obligasi.
Adanya buku besar pemegang saham biasa dan obligasi yang dicatat
secara terpisah. Dan transaksi siklus pembiayaan yang dicatat dalam jurnal
umum, jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas terkait dengan

6
adanya transaksi pembayaran bunga, pengumuman dan pembayaran deviden,
penerbitan dan penarikan kembali atas obligasi dan saham.

2.5 Fungsi Dan Pengendalian Yang Terkait


Ada beberapa fungsi-fungsi pembiayaan dan aktivitas pengendalian yang
berhubungan dengan siklus pembiayaan yaitu:
a. Mengotorisasi Obligasi dan Ekuitas/Modal Saham
Dewan direksi mengotorisasi transaksi pembiayaan berdasarkan
aktivitas perencanaan dan strategi investasi.
b. Menerbitkan Obligasi dan Ekuitas/Modal Saham
Diterbitkannya obligasi dan saham sesuai dengan persetujuan/otorisasi
dewan komisaris dan persyaratan hukum. Hasil dari diterbitkannya
saham dan obligasi didepositakan secara utuh oleh perusahaan sebagai
penambah modal perusahaan. Dan untuk sertifikat obligasi dan saham
yang belum diterbitkan oleh perusahaan diamankan secara fisik oleh
perusahaan.
c. Membayar Bunga Obligasi dan Deviden Tunai
Pembayaran bunga obligasi dan deviden diberikan kepada penerima
yang tepat yaitu para pemegang saham dan obligasi milik perusahaan
sesuai dengan otorisasi dewan direksi atau manajemen perusahaan.
d. Penarikan dan Reakusisi Obligasi Serta Modal/Ekuitas Saham
Transaksi atas penarikan dan reakuisisi obligasi dan saham dilakukan
sesuai dengan otorisasi/persetujuan dewan direksi, untuk treasury stock
milik perusahaan diamankan secara fisik oleh perusahaan.
e. Pencatatan Transaksi Pembiayaan.
Transaski pembiayaan dicatat secara tepat dalam hal jumlah, klasifikasi,
dan periode akuntansiberdasarkan otorisais/persetujuan serta
dokumentasi pendukung dan dalam tugas pencatatan dan pelaksanaan
transaksi pembiayaan dipisahkan. Perlu dilakukannya pengecekkan
secara periodik yang dilakukan oleh perusahaan untuk melihat
kesesuaian buku besar pembantu dan akun-akun pengendali siklus

7
pembiayaan termasuk dilakukannya konfirmasi dengan perwalian
obligasi atau agen transfer.

Auditor sebelum melakukan pengujian subsatantif diperlukan memahami


sistem pengendalian internal milik perusahaan dan aktivitas serta sifat bisnis
milik perusahaan untuk memudahkan auditor dalam menyusun dan
merencanakan strategi audit. Auditor dalam mendapatkan pemahaman atas
sistem pengendalian siklus pembiayaan dengan melakukan observasi, tanya
jawab dengan manajemen perusahaan dan melakukan inspeksi secara
langsung. Dengan pengetahuan tersebut, auditor dapat mengidentifikasi
potensi terjadinya salah saji dalam asersi siklus pembiayaan, serta menentukan
tingkat risiko deteksi yang dapat diterima, dan merancang pengujian substatif
yang tepat.

2.6 Pengujian Substantif atas Saldo Hutang/Kewajiban Jangka Panjang


Dalam sudut pandang auditor dalam menilai hutang/kewajiban jangka
panjang yang terdiri dari wesel bayar/hutang wesel, hutang hipotek, dan hutang
obligasi memiliki karateristik yang sama antara satu dengan lainnya. Pada
umumnya hutang/kewajiban jangka panjang:
1. Melibatkan perjanjian kontrak dengan bunga
2. Memerlukan persetujuan/otorisasi dari dewan direksi
3. Dapat dijadikan sebagai jaminan dengan pegadaian atau agunan

Transaksi kewajiban/hutang jangka panjang dinilai signifikan sehingga


auditor dapat melakukan pengujian substantif atas saldo hutang/kewajiban
jangka panjang baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca karena dinilai
tidak mempengaruhi pisah batas akhir tahun neraca.

2.7 Menentukan Risiko Deteksi


Risiko deteksi berbanding terbalik dengan risiko inheren/bawaan. Risiko
inheren/bawaan dinilai rendah utuk semua asersi saldo akun yang berkaitan
kecuali asersi kelengkapan dan penilaian atau alokasi karena jarangnya
transaksi hutang/kewajiban jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan.

8
Sehingga auditor menilai risiko deteksi pada tingkat sedang atau tinggi karena
keruimitan dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obilgasi.
Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko
pengendalian yang sesuai dan tingkat risiko deteksi yang tepat dapat
ditentukan untuk setiap asersi yang berkaaitan dengan saldo hutang/kewajiban
jangka panjang. Dan auditor akan mengikuti strategi audit yang telah dibuat
terutama pendekatan substantif yang menekankan pada pengujian rincian,
karena dinilai efektif dari segi biaya dengan populasi instrumen hutang yang
kecil.

2.8 Merancang Pengujian Substantif


Pengujian substantif yang dilakukan atas saldo hutang/kewajiban jangka
panjang berkaitan dengan tujuan spesifik audit atas siklus pembiayaan. Dalam
melakukan pengujian auditor merancang program audit untuk memenuhi
tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi. Sama halnya
dengan siklus hutang usaha/hutang dagang auditor fi=okus pada asersi
kelengkapan karena adanya kurang saji dalam pencatatan hutang/kewajiban
jangka panjang.
Dalam mendapatkan informasi auditor melakukan (1) komunikasi dengan
pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan sebagai sumber
informasi yang independen, (2) mengidentifikasi/menelaah dokumentasi milik
perusahaan terkait hutang/kewajiban jangka panjang dan (3) melakukan
perhitungan kembali untuk memeperoleh bukti kompeten yang mencakup
semua asersi yangberhubungan dengan saldo hutang/kewajiban jangka
panjang dan bunga.

2.8.1 Prosdur Awal


Dalam prosedur awal auditor perlu memperoleh pemahaman tentang
bisnis dan industri perusahaan, menentukan kebutuhan entitas/modal akan
pembiayaan eksternal, dan kemampuan untuk melunasi hutang/kewajiban
jangka panjang. Dan dalam prosedur awal auditor melakukan kegiatan
menelusuri saldo awal akun hutang jangka panjang dengan melihat laporan

9
keuangan perusahaan pada periode sebelumnya, meriview semua aktivitas
perusahaan terkait dengan kewajiban/hutang jangka panjang dan mendapatkan
skedul hutang/kewajiban jangka panjang yang telah disediakan oleh
perusahaan kemudian dicocokkan dengan catatan akuntansi yang ada.

2.8.2 Pengujian Analitis


Hal yang terpentingdalam proses audit atas hutang/kewajiban jangka
panjang adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit
sesuai dengan harapan auditor. Auditor dalam memperoleh pengetahuan akan
bisnis dan industri milik perusahaan serta menilai risiko prosedur analitis,
dengan menyajikan prosedur audit membantu auditor dalam menilai kelayakan
informasi laporan keuangan yang berhubungan dengan aktivitas
hutang/kewajiban jangka panjang dan beban/biaya bunga.
Auditor juga melakukan evaluasi terhadap tanggal jatuh tempo
hutang/kewajiban dan isi dari perjanjian hutang/kewajiban. Sebagian dari
tanggung jawab auditor terhadap hutang/kewajiban jangka panjang yaitu
mengevaluasi entitas/modal perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup bagi perusahaan dalam melangsungkan kehidupannya seperti
biaya/beban bunga, jatuh tempo, dan perjanjian hutang/kewajiban. Dalam
melaksanakan prosedur analitis auditor harus mempertahankan sikap skeptis
dan profesional dalam menagudit laporan keuangan atas akun
hutang/kewajiban jangka panjang yang dinilai dalam penyajiannya tidak wajar.

2.8.3 Pengujian Rincian Transaksi


Auditor dalam mndapatkan bukti atas hutang/kewajiban obligasi auditor
harus memeriksa tentang nilai nominal dan hasil bersih atas penjualan obligasi
pada tanggal penerbitan. Penerimaan kas atas hutang obligasi auditor harus
memeriksa surat yang dikirimkan oleh pialang saham kepada perusahaan.
Dalam memeriksa pengeluaran kas untuk pembayaran pokok atas
hutang/kewajiban jangka panjang auditor melakukan verifikasi dengan
memeriksa voucher dan cek-cek yang dikeluarkan atau yang dibatalkan oleh

10
perusahaan. Sementara pembayaran penuh dapat divadilisasi dengan
memeriksa hutang/kewajiban wesel/wesel bayar atau sertifikasi obligasi yang
dibatalkan oleh perusahaan. Apabila perusahaan melakukan pembayaran
secara bertahap dalam menilai kelayakannya auditor dapat menelusuri siklus
pembayaran kembali.
Hutang/kewajiban obligasi dapat dikonversikan/diubah menjadi bentuk
saham milik perusahaan. Dalam memperoleh bukti tersebut auditor dapat
melihat sertifikat obligasi yang dibatalkan dan kemudian diterbitkannya saham
yang berkaitan dengan pertukaran obligasi ke dalam bentuk saham.
Dalam memeriksa transaksi atas akun hutang/kewajiban jangka panjang
auditor memperoleh empat asersi yang terkait dengan hutang/kewajiban yaitu
asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau alokasi.

2.8.4 Pengujian Rincian Saldo


Dalam pengujian substantif atas pengujian rincian saldo dibagi menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Meriview/Menilai Otorisasi dan Kontrak
Otorisasi di sebuah perushaan dalam memperoleh tambahan dana
modal dengan mengadakan kontraktual guna meminjam uang melalui
diterbitkannya hutang/kewajiban jangka panjang pada umumnya menjadi
tanggung jawab dewan direksi. Dalam meperoleh bukti otorisasi dengan
memeriksa notulen hasil rapat dewan direksi perusahaan. Dan auditor
memeriksa otorisasi yang telah terjadi selama proses audit dengan melihat
kertas kerja permanen milik perusahaan.
Otorisasi atas penerbitan hutang/kewajiban jangka panjang harus
mencakup referensi pada bagian anggaran rumah tangga yang berlaku
berkaitan dengan pembiayaan atas hutang/kewajiban jangka panjang,
mencakup pendapat konsultan hukum terkait dengan lagalitas
hutang/kewajiban jangka panjang, dan mencakup rinciaan perjanjian serta
ketaatan perusahaan dalam melaksanakan perjanjian dan mencakup rincian
lease modal.

11
2. Mengkonfirmasi Hutang
Auditor melakukan konfirmasi atas eksistensi dan persyaratan
hutang/kewajiban jangka panjang dengam melakukan komunikasi langsung
dengan pemberi pinjaman serta trustee obligasi. Dalam hutang wesel/wesel
bayar auditor memeriksa laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan
laporan pihak bank terkait dengan hutang wesel/wesel bayar sebagai salah
satu bentuk konfirmasi dari pihak perusahaan kepada pihak bank. Dan
auditor juga dapat melakukan komunikasi langsung kepada pemegang wesel
milik perusahaan dengan melalui surat konfirmasi yang terpisah.
Semua jawaban atas konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang yang
diterima oleh auditor kemudian dibandingkan dengan catatan milik
perusahaan untuk menilai kesalahan saji dalam pencatatan.
Dalam melakukan konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang auditor
dapat memperoleh asersi keberadaan atau keterjadian/eksisensi,
kelengkapan, hak dan kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
3. Menghitung Kembali Beban Bunga
Auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan beban/biaya bunga
dengan melakukan perhitungan kembali bunga milik perusahaan, dan
menelusuri pembayaran/pengeluaran kas atas voucher dan cek-cek yang
dikeluarkan atau dibatalkan oleh perusahaan serta jawaban atas konfirmasi
pembayaran bunga kepada para pemegang hutang/kewajiban jangka
panjang (obligasi, wesel bayar, hipotek) milik perusahaan. Dan untuk bunga
akrual auditor melakukan verifikasi dengan mengidentifikasikan tanggal
bunga pemabayaran bunga terakhir dan menghitung kembali jumlah yang
dibukukan oleh klien.
Apabila ada kupon obligasi, maka auditor dapat memeriksa kupon yang
dibatalkan dan menyesuaikan/rekonsiliasi dengan jumlah yang sudah
dibayarkan. Dan jika obligasi pada awalnya dijual dengan premi atau
diskonto maka auditor harus menelaah skedul amortisasi yang dicatat
melalui perhitungan kembali.
Dalam melakukan pengujian atas perhitungan kembali biaya/beban
bunga auditor dapat memperoleh asersi keberadaan atau

12
keterjadian/eksistensi, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, dan
kelengkapan untuk beban/biaya bunga dan hutang bunga.

2.9 Perbandingan Penyajian Laporan Gaap


Auditor dalam melakukan evaluasi atas kelayakan klasifikasi dan
pengungkapan hutang jangka panjang yang dibuat oleh perusahaan auditor
perlu memperhatikan Statments on Financial Accounting Standards (SFAS)
FASB yang berlaku umum. Dengan melakukan pengujian terlebih dahulu dalam
memeriksa isi kontrak/perjanjian hutang dan melakukan konfirmasi atas hutang
yang kemudian dibandingkan dengan catatan milik perusahaan. Pengujian ini
berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.

2.10Pengujian Substantif atas Saldo Ekuitas Pemegang Saham


Dalam melakukan pengujian substantif atas saldo ekuitas/modal
pemegang saham sama halnya dalam melakukan pengujian substantif atas
saldo hutang/kewajiban jangka panjang dapat dilakukan sebelum atau sesudah
tanggal neraca. Untuk saldo ekuitas/modal pemegang saham atas asersi
penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan tujuannya untuk
mempertahankan perbedaan antara modal yang disetor dan laba ditahan.

Menentukan Risiko Deteksi


Penilaian risiko bawaan/inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan
dengan saldo ekuitas pemegang saham dilihat dari tingkat aktifitas transaksi
dan sifat yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang
sifatnya rutin di dalam perusahaan go publik ditangani oleh registrar dan agen
transfer.auditor dalam menilai risiko bawaan dan pengendalaian untuk
transaksi saham dinilai rendah. Penilaian risiko bawaan/inheren dan
pengendalian pada tingkat tinggi jika auditor melihat adanya transaksi nonrutin
yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertabel, atau
adanya opsi saham. Faktor-fator tersebut harus diperhatikan oleh auditor
dengan menggunakan model risiko audit dalam menentukan tingkat risko
deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi.

13
2.11Merancang Pengujian Substantif
Dalam merancang pengujian substantif terkait dengan tujuan spesifik
auditor atas aktivitas ekuita/modal pemegang saham. Ada beberapa langkah
yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan pengujian substantif yaitu:

2.11.1 Prosedur Awal


Auditor perlu memahami aktivitas/kegiatan bisnis dan industri serta sifat
bisnis milik klien, hal ini membantu auditor dalam menentukan
1. Kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal/pihak luar
2. Manfaat menggunakan pembiayaan dengan ekuitas/modal guna
mendukung pertumbuhan entitas milik perusahaan.
Pembiayaan atas ekuitas/modal dpat digunakan sebagai alat pendukung
aktivitas investasi atau mendukung investasi terkait dengan modal kerja (yaitu
pertumbuhan persediaan dan piutang usaha/dagang yang diperlukan dalam
mendukung entitas perusahaan).
Dalam prosedur awal auditor perlu melakukan pengujian atas kecocokan
data dalam menelusuri saldo awal ekuitas/modal perusahaan untuk tahun
periode berjalan dengan melihat saldo akhir untuk tahun periode sebelumnya
serta mencocokkan semua catatan akuntansi milik perusahaan yang terkait
dengan aktivitas ekuitas/modal dan auditor memverifikasi buku besar pembantu
telah sesuai dengan buku besar perusahaan sebagai salah satu bentuk
pengendalian. Bukti atas prosedur awal berkaitan dengan ketepatan dalam
pencatatan dan matematis atas asersi penilaian atau alokasi.

2.11.2 Prosedur Analitis


Dalam prosedur analitis auditor menghitung rasio yaitu:
a. Pengembalian atas ekuitas/modal pemegang saham.
b. Ekuitas/modal terhadap total kewajiban dan ekuitas/modal.
c. Pembayaran deviden.
d. Laba per saham.
e. Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan.

14
Dengan melakukan perhitungan atas rasio tersebut auditor melakukan
evaluasi atas kelayakan ekuitas/modal pemegang saham dan saldo-saldo
ekuitas/modal pemegang saham. Bukti yang diperoleh dalam prosedur analitis
berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan,
dan penilaian atau alokasi.

2.11.3 Pengujian Rincian Transaksi


Kegiatan auditor dalam melakukan pengujian rincian transaksi dibagi
menjadi dua kategori yaitu:
1. Vouching Ayat Jurnal Ke Akun Modal Disetor
Setiap perubahan dalam akun modal yang disetor harus
divouch/dipindah ke dokumen pendukung. Dalam memeriksa penerbitan
saham baru auditor dapat melakukan pemeriksaan dengan memeriksa surat
atas pengiriman uang dari hasil diterbitkannya saham milik perusahaan. Jika
dalam pertimbangan untuk saham bukan dalam bentuk kas, maka auditor
perlu mempertimbangkan dasar penilaiannya secara seksama/cermat,
seperti penilaian pasar sebagai pertimbangan yang diterima atau yang
diberikan.
Dalam menentukan kelayakan penilaian dapat dilihat dari nilai pasar dari
saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Dan apabila nilai properti yang
dapat diterima digunakan, maka diperlukannya suatu penaksiran.
Auditor perlu berhati-hati dalam menentukan kelayakan atas perlakukan
akuntansi yang diterapkan perusahaan untuk saham yang diterbitkan
sebagai bagian dari opsi saham, waran saham, atau program konvensi
saham atau dalam kaitannya dengan pemecahan saham. Dokumentasi
harga pokok untuk saham treasury harus dimiliki oleh perusahaan dan
disediakan bagi auditor yang isinya berupa otorisasi dari dewan direksi
dalam bentuk catatan, voucher sebagai bukti pengeluaran kas, dan cek yang
dibatalkan oleh perusahaan.
Bukti atas vouching tersebut terkait dengan asersi keberadaan atau
keterjadian, hak dan kewajiban dan penilaian atau alokasi.
2. Vouching Ayat Jurnal Ke Laba Ditahan

15
Setiap pencatatan pada ayat jurnal untuk laba ditahan kecuali posting
laba bersih atau rugi bersih harus divouch/dipindah ke dokumen pendukung.
Sementara ayat jurnal untuk pengumuman deviden kepada para pemegang
saham dan aprosiasi laba ditahan auditor dapat menelusuri ke dalam buku
notulen hasil rapat perusahaan. Dalam menetukan kelayakan atas
pembagian auditor harus:
a. Menetapkan bahwa hak preferensi atau hak lainnya dari pemegang
saham dan setiap pembatasan pembagian deviden telah diakui.
b. Menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan
memverifikasi ketepatan atas total pengumuman dividen dengan cara
melakukan perhitungan kembali.
c. Menelusuri pembayaran deviden pada cek-cek yang dibatalkan oleh
perusahaan dan dokumen milik perusahaan terkait dengan pembayaran
deviden.
Perusahaan diharapkan untuk memberikan dukungan atas setiap
penyesuaian pada periode tahun sebelumnya. Dengan dilakukannya
vouching memungkinkan auditor untuk meyakinkan apakah (1) perbedaan
yang tept telah dilakukan antara modal yang disetor dan laba ditahan dan (2)
persyaratan hukum serta kontrak yang berlaku telah dipenuhi.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian transaksi terkait dengan asersi
penilaian dan alokasi, asersi keberadaan dan keterjadian, serta hak dan
kewajiban.

2.11.4 Pengujian Rincian Saldo


Kegiatan dalam pengujian substantif atas pengujian rincian saldo dibagi
menjadi lima kategori yaitu:
1. Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga
Auditor melakukan tanya jawab dengan manajemen perusahaan terkait
dengan perubahan atas dokumen akte pendirian dan anggaran rumah
tangga milik perusahaan. Dan auditor meriview kertas kerja milik auditor
sebelumnya untuk melihat isi dari catatan auditor terdahulu terkait dengan
akte pendirian dan rumah tangga milik perusahaan.

16
Dalam tindakan audit pertama untuk sebuah perusahaan auditor
melakukan identifikasi secara menyeluruh atas akte pendirian dan anggaran
rumah tangga serta mencatat hal-hal penting terkait dengan akte pendirian
dan anggaran rumah tangga milik perusahaan kedalam kertas kerja auditor.
Dalam pengujian substantif atas review akte pendirian dan anggaran
rumah tangga tujuannya untuk menentukan bahwa modal saham telah
diterbitkan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sesuai dengan
persetujuan dari dewan komisaris perusahaan sebagai pemegang
wewenang.
Dalam bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi
keberadaan atau keterjaidan/eksistensi serta hak dan kewajiban.
2. Review Otorisasi dan Persyaratan Penerbitan Saham
Dewan direksi memegang wewenang untuk mengotorisasi untuk semua
saham yang diterbitkan, akuisisi saham, dan pengumuman atas deviden
kepada para pemegang saham. Dan auditor dalam memperoleh bukti
dengan melihat catatan notulen hasil rapat yang memberikan bukti tentang
transaksi ekuitas pemegang saham yang diotorisasi selama tahun berjalan.
Auditor juga perlu memeriksa setiap emisi atau penerbitan dan syarat-
syaratnya serta membuat catatan yang tepat dalam kertas kerja.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian serta hak dan kewajiban.
3. Konfirmasi Saham Yang Beredar Dengan Registar dan Agen Transfer
Auditor dalam memperoleh bukti terkait dengan saham salah satunya
dengan melakukan konfirmasi kepada perusahaan atau register/agen
transfer terkait dengan total saham yang diotorisasi, saham yang diterbitkan
oleh perusahaan, tanggal berdarnya saham milik perusahaan. Saat
menerima jawaban atas konfirmasi auditor akan memperoleh bukti terkait
jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing para pemegang saham.
Jawaban atas konfirmasi yang diterima oleh auditor dibandingkan dengan
akun modal saham dan buku besar pemegang saham.

17
Konfirmasi atas saham yang dilakukan oleh auditor dalam memperoleh
bukti terkait dengan asersi keberadaan atau keterjadian/eksistensi,
kelengkapan, serta hak dan kewajiban.
4. Memeriksa Buku Sertifikat Saham
Dalam melakukan pengujian substantif atas pengujian rincian saldo ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh seorang auditor. Langkah
pertama auditor harus memeriksa buku sertifikat saham tujuannya untuk
menentukan bahwa
a) Stubs untuk saham yang diterbitkan dan yang telah beredar telah
dipisahkan oleh perusahaan.
b) Sertifikat saham yang dibatalkan baik dari penerbitannya maupun
peredarannya dimasukkan kedalam stuts yang asli.
c) Semua sertifikat saham yang belum diterbitkan dalam kondisi asli dan
masih utuh.
Langkah yang kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang
terjadi selama tahun berjalan telah dicatat dengan benar oleh
perusahaan kedalam masing-masing akun saham/pemegang saham
didalam buku besar pembantu. Dan auditor juga perlu malakukan
pengujian apabila terjadi penerbitan dan pembatalan saham yang dinilai
jumlahnya besar.
Langkah yang terakhir (ketiga), auditor harus melakukan rekonsiliasi
atas total saham yang diterbitkan dan yang beredar seperti yang tercantum
dalam buku besar pemegang saham.serta akun modal/ekuitas saham.

Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi


keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan
kewajiban.
5. Memeriksa Sertifikat Saham yang Ditahan Sebagai Treasury Stock
Modal/ekuitas saham milik perusahaan yang ditahan untuk dijadikan
sebagai treasury stock maka uditor perlu melakukan perhitungan bersamaan
dengan sekuritas lainnya.jumlah saham yang ditahan juga harus cocok
dengan saham yang diperlhatkan dengan treasury stock. Dan auditor

18
mencatatnya kedalam kertas kerja audit terkait dengan jumlah yang
diakuisisi selama tahun berjalan untuk ditelusuri kedalam catatan kas.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi
keberadaan atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan
kewajiban.

2.11.5 Perbandingan Penyajian Laporan Gaap


APB Opinion No.12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan
dalam akun-akun terpisah yang terdiri dari ekuitas/modal pemegang saham
diisyaratkan untuk membuat laporan keuangan yang cukup informatif.
Pengungkapan tersebut dapat dibuat pada laporan dasar dan diikuti dengan
catatan atau disajikan dalam laporan terpisah.
Pengungkapan atas ekuitas/modal berkaitan dengan rincian opsi saham,
waran, treasury stock, deviden yang terlambat bayar, nilai pari atau ditetapkan,
dan prefernesi dividen serta likuidasi.
Dalam melakukan pengujian auditor dengam memeriksa notulen rapat
perusahaan untuk ketentuan dan isi perjanjian yang mempengaruhi akun-akun
ekuitas/modal auditor memperoleh bukti yang terkait dengan asersi penyajian
dan pengungkapan.
Dalam mendeteksi hasil notulen rapat, auditor harus mencatat jumlah
lembar saham yang dicadangkan oleh perusahaan untuk opsi saham atau
kegiatan yang sama, adanya komitmen dalam penerbitan saham di masa yang
akan datang dalam melakukan pembelian atau merger dengan perusahaan
lainnya. Dan pembatasan yang membatasi pembayaran dividen atau
persyaratan modal kerja minimum.
Auditor dalam memperoleh bukti yang relevan dengan melakukan
komunikasi/diskusi dengan penasehat hukum dalam menilai legalitas
penerbitan saham atau kegiatan yang sama yang dilakukan oleh perusahaan.

2.12 Jasa Bernilai Tambah dalam Siklus Investasi


Auditor setelah menyelesaikan proses audit untuk siklus investasi, auditor
dapat megevaluasi investasi entitas dengan membandingkan pada perusahaan

19
lain yang bergerak dalam industri yang sama. Auditor dapat mengevaluasi
seberapa efektif entitas perusahaan yang dapat memanfaatkan aktiva untuk
menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas serta pencapaian tujuan
entitas/modal perusahaan.
Auditor dapat memberikan jasa secara independen dengan mengevaluasi
aktiva investasi yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting
dalam mencapai sasaran/tujuan perusahaan.
Auditor juga dalam memperoleh pmahaman dan pengetahuan atas
perusahaan atas sumber pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan dalam
membiayai instasi strategis. Auditor juga memperoleh pengetahuan atas
keunggulan dan kelemahan pembiayaan dari bank, hutang hipotek,
pembiayaan dengan lease, pembiayaan yang berasal dari asuransi atau satuan
usaha lainnya atau berbagai kelas saham preferen. Dan auditor/akuntan publik
dapat memberikan saran kepada perusahaan bagaimana cara perusahaan
melakukan pembiayaan investasi yang penting bagi perusahaan.
Auditor juga dapat memberikan jasa kepada perusahaan terkait dengan
memberikan saran serta mengidentifikasi calon akuisisi, mengevaluasi manfaat
dan risiko potensial yang terkait dengan akuisisi dan bagaimana cara mengatur
akuisis tersebut.

20

Anda mungkin juga menyukai