Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KERJASAMA PENDIDIKAN DENGAN NEGARA DI KAWASAN ASIA


TENGAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :


Radifah:A41119068
Andi Firda Amalia:A41119043
Istiana:A41119051
Hariatul Janah Arzad:A41119078
Sarah Lestari:A41119063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN :
A. LATAR BELAKANG...................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………….……….5
C. TUJUAN…………………………,……........................................5

BAB II
PEMBAHASAN
● BENTUK KERJA SAMA ANTAR PENDIDIKAN YANG ADA
DKAWASAN ASI TENGAH……………………………………..6

BAB III
PENUTUP:
A. KESIMPULAN...........................................................................11
B. SARAN…………………...…………………………………….11
C. DAFTAR PUSTAKA..................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara-negara Asia menempati peringkat tertinggi untuk bidang matematika, sains, dan
membaca. Tempat-tempat teratas dalam ranking pendidikan global diduduki Singapura,
Hongkong, dan Korea Selatan.Penilaian itu disusun oleh para peneliti Boston College,
Amerika Serikat, berdasarkan perbandingan internasional di sejumlah bidang
utama.Tolok ukur yang digunakan adalah ujian pada tahun 2001 yang ditempuh oleh
900.000 siswa di 60 negara.

Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam membentuk suatu kemajuan bangsa. Salah
satu cara pembentuk suatu karakter dan kedisiplinan bagi anak-anak.
Pendidikan awal sekolah umumnya diberikan dari umur 4 tahun hingga mencapai tingkat
kematangan dalam menjalani kehidupan. Masa ini merupakan waktu yang paling tepat
dapat memberikan pengajaran dan bekal yang kuat. Masa ini adalah masa yang paling
cepat dalam perkembangan otak anak selama
hidupnya. Masa yang tepat dalam menggali potensi apa yang ada dalam diri anak
sebanyak – banyaknya.(OMSKEK, 2012)Saat ini mengakses informasi sudah menjadi
kebutuhan penting bagi masyarakat, salah satunya dengan mencari informasi melalui
Smartphone, karena fungsi Smartphone tidak hanyadipakai untuk sekedar bertukar kabar
tetapi bisa membantu kegiatan sehari-hari khususnya dalam pemberian informasi yang
belum diketahui oleh masyarakat itu sendiri, baik informasi mengenai politik, ekonomi,
bahkan pelajaran sekalipun.Salah satu contoh dari pekembangan teknologi adalah
Augmented Reality.
Augmented Reality merupakan upaya untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia
virtual yang dibuat melalui komputer sehingga jarak antara keduanya akan sangat tipis.
Seiring berjalannya waktu, Augmented Reality berkembang sangat pesat sehingga
memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. (K Teguh Martono, 2011)

Benua Asia merupakan Benua terbesar di dunia. Luasnya mencapai 43 juta kilometer
persegi. Luas Benua Asia merupakan 30 persen dari total luas daratan di bumi dan
merupakan 8,66 persen total luas permukaan bumi. Benua Asia terbagi atas 6 wilayah,
seperti Asia Barat, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, AsiaTengah, dan Asia Utara
(Angga Dian Toro dan Isawati Riyadi, 2011)
Informasi mengenai ASIA biasanya hanya bisa dipelajari dibangku sekolah dan hanya
terdapat di buku-buku pelajaran. Informasi yang terdapat di dalam buku tersebut biasanya
berisikan mengenai bangunan bersejarah, bendera, lambangnegara, dan lagu kebangsaan
yang masih mengggunakan elemen multimedia berupa teks dan gambar tidak bergerak.

4
Buku-buku pelajaraninformasi mengenai ASIA biasanya tersedia di surat kabar seperti
koran dan majalah atau berita dari televisi, radio dan blog-blog yang ada di internet yang
informasinya hanya sebagian dan harus dicari lagi secara manual. Tampilan mengenai
informasi ASIA baik yang tersedia dibuku pelajaran, koran, majalah, televisi, bahkan
yang tersedia di internet kurang memberikan tampilan yang lebih inovatif sehingga
masyarakat khusunya kalangan anak-anak akan merasa bosan dan hal tesebut akan
membuat anak-anak enggan untuk mengenal tentang informasi Asia.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang
baru, mengubah hubungan antara pengajar dan siswa yang masih bersifat tradisional, dan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan.Teknologi dapat dianggap sebagai “alat yang
berpotensi untuk memberikan perubahan dalam pendidikan” (Tezci, 2009).
.

B. RUMUSAN MASALAH
● Bagaimana kerja sama pendidikan yang ada di kawasan Asia Tengah ?
● Negara apakah yang menjalin kerja sama dengan kawasan Asia Tengah?

C. TUJUAN

Agar kita dapat mengetahui kerja sama dalam bentuk pendidikan yang ada dikawasan
Asia Tengah.dan Untuk memudahkan dalam pencarian materi tentang kerja sama
pendidikan agar pembaca tidak perlu membaca materi setebal apapun untuk kebutuhan
pengetahuannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam rangka memperkuat hubungan yang intensif di bidang  pendidikan, Duta Besar RI
– Sunaryo Kartadinata melakukan kunjungan ke Kementerian Pendidikan dan Sains
Republik Kyrgyzstan dan diterima oleh Deputi Menteri Pendidikan dan Sains - Mr.
Omurov Nurlan Kubatovich dan Kepala Departemen Kerjasama Internasional – Ms.
Maatkerimova Chinara (28/03/2020).

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kalangan generasi muda seperti
bagi mahasiswa dan pemuda dan pemudi di Kyrgyzstan, sehingga perlu dilakukan
dukungan penguatan termasuk melalui kerja sama bilateral di bidang pendidikan dengan
Indonesia. Saat dilakukan diskusi dan bertukar pikiran ternyata Mr. Nurlan menunjukkan
ketertarikan yang mendalam dan antusiasme yang tinggi dalam mmembahas aspek
pendidikan dan sains dimaksud.

Kedua pihak menyikapi kerja sama tersebut dengan antusias, dimana dari hasil
pembicaraan terdapat keinginan program untuk saling kunjung dan pertukaran pengajar
dan mahasiswa, sehingga diharapkan mereka  akan  dapat saling mengetahui satu sama
lain dan mempererat hubungan antar personal (P to P contact) dengan memperoleh
gambaran bagaimana proses pendidikan yang terjadi di  masing-masing negara tersebut.

Kedua pihak sepakat juga melakukan kerja sama menyangkut  penilaian dan penentuan
standar serta sertifikasi kompetensi terkait aspek pendidikan termasuk expertnya yakni
melalui National Quality Framework maupun national quality rating and assessment
process and academic level.

Hal lain yang dikemukakan pihak Kyrgyzstan adalah antusiasme keinginan untuk
berpartisipasi dalam program beasiswa dari Pemeritah Indonesia. Dibahas pula upaya
mengeksplor berbagai bentuk kerja sama lain secara bersama – joint project, joint
collaborative research, exchange programs, seminar/conference, science and technical
coooperation maupun aktivitas lainnya.

Guna menjembatani dan mengakomodasi kerja sama yang dibahas bersama tersebut,
kedua pihak menyetujui untuk membentuk umbrella agreement dari kerja sama bilateral
Indonesia dan Kyrgyzstan di bidang pendidikan dan sains. Melalui kesepakatan dimaksud
kedua pihak akan mengimplementasikan berbagai kerja sama yang akan dirintis bersama.

Selain itu, Duta Besar RI juga menawarkan pembelajaran bahasa Indonesia bagi
mahasiswa Kyrgyz sebagaimana telah dilakukan di Uzbekistan dan hal ini dinilai menarik
bagi pihak Kyrgyzstan.

● Usbeikistan dan korea

6
Bukan fenomena baru bagi Uzbekistan untuk menjadi tuan rumah kampus internasional
universitas yang berbasis di luar negeri. Universitas dari Rusia, Singapura, Italia, Korea,
dan Inggris telah mendirikan cabang internasional di ibu kota Tashkent. 
Tetapi Universitas Internasional Korea di Ferghana (KIUF) adalah lembaga pendidikan
tinggi internasional pertama yang berbasis di kota dengan populasi sekitar 280.000, di
antaranya sekitar 40 persen berusia di bawah 25 tahun. 
Hal ini relevan untuk mengasumsikan bahwa jenis fasilitas pendidikan akan mendidik
kaum muda yang akan melanjutkan karir pendidikan mereka di Korea atau akan mencari
pekerjaan di Uzbekistan dengan perusahaan yang didanai atau dioperasikan oleh
pemangku kepentingan Korea.
Hubungan keseluruhan antara Korea dan negara-negara Asia Tengah (Kazakhstan,
Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan) luar biasa, dan pendidikan
memainkan peran yang sangat penting. 
Program pertukaran biasanya diperhitungkan sebagai instrumen diplomasi publik yang
beroperasi dalam kerangka pendidikan. Namun, pendidikan dapat menjadi alat diplomasi
publik suatu negara dalam cakupan yang cukup luas, dan tidak terbatas pada program
pertukaran.
"Penggunaan pendidikan Korea sebagai alat untuk mendekati publik Asia Tengah sangat
beragam, dari yang cukup masif hingga sangat selektif dan menargetkan berbagai jenis
kelompok umur dari berbagai daerah" Pendekatan Korea terhadap republik Asia Tengah
tampaknya cukup beragam dan inovatif. Saya dapat mengidentifikasi tujuh jenis saluran
pendidikan yang digunakan Korea untuk menjalankan diplomasi publiknya dan
mendekati individu yang dipilih dengan cermat serta segmen populasi yang lebih luas.
● Global Korea Scholarship
Ini adalah program beasiswa unggulan yang menargetkan mahasiswa internasional baik
sarjana dan pascasarjana. Program ini mencakup semua biaya, dan mahasiswa diharapkan
menyelesaikan kursus bahasa di Korea dan kemudian memperoleh gelar akademis dari
salah satu universitas Korea yang dipilih. Salah satu tujuan utama program ini adalah
untuk menghasilkan jaringan internasional yang pro-Korea di seluruh dunia yang
selanjutnya akan berkontribusi pada kesuksesan Korea di negara asing. 

● China dan indonesia

Hasil kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam kerangka kerja sama bilateral
Hubungan Antarmasyarakat antara lain adalah telah ditandatanganinya nota kesepahaman
kerja sama bidang pendidikan tinggi pada tahun 2015 di Jakarta serta dua nota
kesepahaman tentang program beasiswa dan mutual recognition in academic higher
Education qualification  pada tahun 2016 diGuiyang,Cina.

Menindaklanjuti hal tersebut, Ahad (26/11) siang, bertempat di Hotel Kartika Chandra,
Kementerian Pendidikan Cina mengadakan Indonesia-China Higher Education
Networking and Exhibition. Kegiatan ini diadakan untuk lebih memperkenalkan
pendidikan tinggi sekaligus perguruan tinggi di Cina kepada masyarakat  Indonesia serta
meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia menyambut baik acara
ini. Mereka melibatkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan
jejaring antara perguruan tinggi Indonesia dan Cina.

“Saya kira kita harus menyambut baik pameran pendidikan ini. Ini kesempatan bagi

7
pemuda-pemudi Indonesia untuk mendapatkan full scholarship dari perguruan tinggi
Cina. Kita juga berharap tidak hanya mahasiswa kita saja yang belajar di sana, tetapi juga
ada pertukaran mahasiswa dari Cina ke Indonesia”, ujar Deputi Bidang Koordinasi
Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono. 
Ditambahkannya, bahwa Kemenko PMK bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Indonesia telah bekerja sama mewujudkan nota kesepahaman yang
telah ditandatangani pada tahun 2015 dan 2016 tersebut. Pameran pendidikan ini
diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran mahasiswa sebagai generasi penerus
bangsa untuk saling belajar dari masing-masing negara.

Tercatat, sebanyak 35 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia mengikuti


pameran pendidikan ini, di antaranya adalah ITB, UI, IPB, UNAIR, UGM, UNDIP, ITS,
ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas
Kristen Petra Surabaya dan 29 perguruan tinggi Cina, seperti Beijing Institute of
Technology, Zhejiang University, Tsinghua University dan South China University of
Technology.

Kegiatan pameran pendidikan tinggi di Cina ini pun mendapat respons yang sangat baik
dari para lulusan SMA maupun sarjana Indonesia. Tampak pada acara sore hari ini,  
pengunjung pameran sangat antusias untuk bertanya tentang peluang masa depan untuk
bersekolah di perguran tinggi Cina, serta kemungkinan untuk melakukan kolaborasi
dengan perguruan tinggi Indonesia.

Dalam sesi Networking antarperguruan tinggi Indonesia dan Cina, Kementerian Riset,


Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia yang diwakili oleh Dr Purwanto Subroto,
memimpin jalannya sesi. Sesi ini juga melibatkan perguruan tinggi di Indonesia, yang
bertekad untuk meningkatkan jejaring antara perguruan tinggi Indonesia dan Cina, serta
mempererat terjalinnya kerja sama dalam bentuk program mobility, riset bersama, mutual
recognition dan pertukaran informasi.

● Kazakstan dan indonesia

Memiliki pandangan yang luas dan kemauan untuk terus belajar menjadi dua hal penting
yang perlu dimiliki oleh seorang diplomat. Sebagai representasi dari sebuah negara,
pengetahuan dan karakteristik yang dimiliki diharapkan dapat menjadi cerminan dalam
bersikap. Hal ini menjadi topik bahasan pada acara bertajuk Bincang Diplomat 2.0 yang
diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia, Universitas Islam Indonesia
(FPCI UII) pada Kamis (18/6) secara daring.

“Dalam bahasa Yunani diplomat merupakan seorang pembawa dokumen yang


mengesahkan dirinya sebagai pembawa pesan pemerintah,” jelas Darmia Dimu,
Pelaksana Fungsi Ekonomi dan Protokol KBRI dan Kazakhstan, mengawali sesi. Darmia
merujuk pada Permenpan RB No. 4 tahun 2018: PNS yang diberikan tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan diplomasi dalam penyelenggaraan
politik dan hubungan luar negeri.

Sedangkan ada UU Hublu No. 37 pasal 31: Pejabat Dinas Luar Negeri adalah Pegawai
Negeri Sipil yang telah mengikuti pendidikan dan latihan khusus untuk bertugas di
Departemen Luar Negeri dan Perwakilan Repubulik Indonesia. Darmia menyebutkan

8
bahwa jumlah diplomat Kementerian Luar Negeri sudah mencapai 1.232 pria, dan 723
wanita.

“Seorang diplomat, selain bertugas sebagai representasi sebuah negara dan


mengorganisasi administrasi, memiliki tugas bernegosiasi dengan negara dimana
ditempatkan, mempromosikan kerja sama dengan negara lain, melindungi dan mengatur,
serta mengamati dan melaporkan hasil pengamatannya,” tutur Darmia Dimu.

Karena tugas tersebut, penting bagi seorang diplomat memiliki kemampuan komunikasi
dan bahasa yang mumpuni. Tidak hanya itu, Darmia juga menyebutkan bahwa sebagai
representasi sebuah negara, juga hendaknya peka terhadap sosial budaya, politik, dan
ekonomi juga tidak kalah penting. Meskipun begitu ia juga mengaku bahwa untuk
menjadi seorang diplomat tidak ditentukan dari latar pendidikan tertentu. “Dari latar
belakang apapun bisa, asal memiliki ketekunan dan kemauan untuk belajar hal baru
seperti politik, ekonomi, ataupun hokum, karena kami memang dituntut untuk menjadi
seorang generalis yang bisa ditempatkan dimana saja,” paparnya.

Menurut Darmia Indonesia dan Kazakhstan memiliki hubungan yang erat dan harmonis.
Hal ini tercermin dari visi yang sama kedua negara dalam memajukan perdamaian dunia
melalui program pelarangan senjata. Kazakhstan terlihat selalu mendukung pencalonan
Indonesia pada beragam forum multilateral. Hubungan antar negara bahkan sudah terjalin
tidak lama setelah Kazakhstan lepas dari Uni Soviet pada tahun 1991. Kunjungan
pertama ini terjadi pada tahun 6 April 1995 dan terus berlanjut hingga terakhir pada
Maret 2018 lalu.

Mengamati perkembangan Covid-19, Darmia mengungkapkan bahwa bulan lalu ada satu
WNI yang terkena di Kazakhstan. “Tapi beliau sudah pulih dan kembali ke Indonesia
melalui pesawat khusus,” imbuhnya. Darmia menyampaikan bahwa prioritas KBRI
adalah pelayanan dan perlindungan terhadap WNI yang tinggal di Kazakhstan selama
pandemi Covid-19.

Pada sektor pariwisata, tercatat pada tahun 2012, turis Kazakhstan ke Indonesia sebanyak
3.990 orang, dan pencapai 9.781 orang pada tahun 2019. Selain itu, banyak diadakan
pagelaran seni dan acara budaya di sekolah yang mempromosikan tari tradisional, musik,
kuliner, dan bahasa. Upaya ini dilakukan agar budaya antar kedua negara dikenal lebih
jauh.

Dalam sektor ekonomi, Darmia menjelaskan bahwa tidak hanya KBRI Nur Sultan
berupaya mencari peluang agar produk Indonesia dapat diterima di negara akreditasi,
tetapi juga mendorong adanya perjanjian dagang dan promosi produk-produk Indonesia.
Selain dalam bisnis, juga berusaha mendorong pengusaha kedua negara untuk saling
mengikuti pameran baik di Indonesia maupun di Kazakhstan dan memfasilitasi
pertemuan bisnis.

Tercatat (Sumber: Kementerian Perdagangan RI) bahwa nilai perdagangan kedua negara
terus tumbuh sehinga pada tahun 2019 naik sebesar USD 348,9 juta (naik sebesar 479%)
dari tahun 2018. Darmia berpendapat bahwa prertumbuhan ini disebabkan bahwa 60%
Kazakhstan adalah areal yang gas dan baja yang dibuat untuk komponen mesin, serta
kaya akan hasil alam seperti mineral. Kekayaan inilah yang memiliki harga tinggi saat
diekspor ke Indonesia.

9
Lebih jauh, Darmia mengaku sempat mengalami kesulitan, terutama pada proses ekspor-
impor Indonesia dan Kazakhstan. “Kami kesulitan dalam hal logistik karena Kazakhstan
tidak memiliki pelabuhan,” tutur Darmia. Pasalnya, dibanding dengan kargo udara, tarif
kargo laut dinilai lebih terjangkau dalam ekspor-impor. “Pada akhirnya kami
membutuhkan negara ketiga –yang saat itu adalah China –sebagai transit sehingga barang
bisa masuk melalui kargo udara di Kazakhstan,” jelas Darmia. Proses inilah yang
membuat proses ekspor-impor antara Indonesia dan Kazakhstan berlangsung tidak
sebentar.

● Indonesia dan Tajikistan

Menggelar kerja sama dalam berbagai sector dan salah satunya adalah pendidikan usai
pertemuan bilateral dengan bilateral dengan presiden Tajikistan yang ditandai dengan
penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh presiden jokowidodo

● Kirgizia dan indonesia

Dalam rangka memperkuat hubungan yang intensif di bidang  pendidikan, Duta Besar RI
– Sunaryo Kartadinata melakukan kunjungan ke Kementerian Pendidikan dan Sains
Republik Kyrgyzstan dan diterima oleh Deputi Menteri Pendidikan dan Sains - Mr.
Omurov Nurlan Kubatovich dan Kepala Departemen Kerjasama Internasional – Ms.
Maatkerimova Chinara (28/03/2020).

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kalangan generasi muda seperti
bagi mahasiswa dan pemuda dan pemudi di Kyrgyzstan, sehingga perlu dilakukan
dukungan penguatan termasuk melalui kerja sama bilateral di bidang pendidikan dengan
Indonesia. Saat dilakukan diskusi dan bertukar pikiran ternyata Mr. Nurlan menunjukkan
ketertarikan yang mendalam dan antusiasme yang tinggi dalam mmembahas aspek
pendidikan dan sains dimaksud.

Kedua pihak menyikapi kerja sama tersebut dengan antusias, dimana dari hasil
pembicaraan terdapat keinginan program untuk saling kunjung dan pertukaran pengajar
dan mahasiswa, sehingga diharapkan mereka  akan  dapat saling mengetahui satu sama
lain dan mempererat hubungan antar personal (P to P contact) dengan memperoleh
gambaran bagaimana proses pendidikan yang terjadi di  masing-masing negara tersebut.

Kedua pihak sepakat juga melakukan kerja sama menyangkut  penilaian dan penentuan
standar serta sertifikasi kompetensi terkait aspek pendidikan termasuk expertnya yakni
melalui National Quality Framework maupun national quality rating and assessment
process and academic level.

Hal lain yang dikemukakan pihak Kyrgyzstan adalah antusiasme keinginan untuk
berpartisipasi dalam program beasiswa dari Pemeritah Indonesia.Dibahas pula upaya
mengeksplor berbagai bentuk kerja sama lain secara bersama – joint project, joint
collaborative research, exchange programs, seminar/conference, science and technical
coooperation maupun aktivitas lainnya.

Guna menjembatani dan mengakomodasi kerja sama yang dibahas bersama tersebut,
kedua pihak menyetujui untuk membentuk umbrella agreement dari kerja sama bilateral

10
Indonesia dan Kyrgyzstan di bidang pendidikan dan sains. Melalui kesepakatan dimaksud
kedua pihak akan mengimplementasikan berbagai kerja sama yang akan dirintis bersama.

Selain itu, Duta Besar RI juga menawarkan pembelajaran bahasa Indonesia bagi
mahasiswa Kyrgyz sebagaimana telah dilakukan di Uzbekistan dan hal ini dinilai menarik
bagi pihak Kyrgyzstan.

BAB III
PENEUTUP

11
⮚ KESIMPULAN

Bahwa sanya kerja sama antara negara yang ada di timur tengah adalah Dalam rangka
memperkuat hubungan yang intensif di bidang  pendidikan Pendidikan merupakan salah
satu aspek dalam membentuk suatu kemajuan bangsa. Salah satu cara pembentuk suatu
karakter dan kedisiplinan bagi anak-anak. Dan juga untuk menguatkan hubungan antra
negara negara tersebut melalui kerja sama yang dibangun dengan tujuan mencerdaskan
kehidupan bangasa.

⮚ SARAN

Untuk para pembeca kiranya membaca point point penting dari keseluruhan isi makalah
ini agar materi yang disajikan oleh penulis dapat tersampaikan dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

12
Alifuddin, MM. 2012. Reformasi Pendidikan (Strategi Inovatif Peningkatan
Mutu Pendidikan. Jakarta: MAGNAScript Publishing.

http://www.wisatasingapura.sg/2011/07/03/sistem-pendidikan-di-singapura/

http://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/27/sistem-pendidikan-di-singapura/

http://pendidikan.infogue.com/pendidikan_versi_singapura Tambunan.

Tulus, perdagangan internasional dan neraca pembayaran, LP3ES, PT Pustaka


LP3ES Indonesia anggota IKAPI, Jakarta, 2000

Ratya Anindita / Michael R. Reed, Bisnis Dan Perdagangan Internasional, Andi


Offset, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2008

MS. Amir, Ekspor Impor Teori Dan Penerapannya, LPPM dengan PT Pustaka
Binaman Pressindo, cetakan ke empat, Jakarta, 1993

Mitsuo matsushita, Thomas J. Schoenbaum, Petros C.Mavroidis, The World Trade


Organization, Law, Practice, And Policy, second edition, Oxford University Press, 2006

Peter Van Den Bossche, Daniar Natakusumah, Joseph Wira Koesnaidi, Pengantar
Hukum WTO (World Trade Organization), edisi pertama, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta, 2010

13

Anda mungkin juga menyukai