Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FUNGSI BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMAWATI
NIM : 091901018
KELAS : A ( 303 )
SEMESTER : 2 ( DUA )

DOSEN PENGAMPU : MUSLIM

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Fungsi Bahasa
Indonesia” tepat pada waktunya.

Sholawat dan salam kami haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmu pengetahuan yang menjadikan
manusia cerdas dan berwawasan luas.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu
yang kami miliki. Namun berkat usaha dan bantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat
terselesaikan meski masih banyak terdapat kekurangan.

Ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing Muslim yang telah memberikan
motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada kami
dan semoga makalah ini bermanfaat. Amiiin

Baubau, 31 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan masalah ......................................................................... 2
C Tujuan ........................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 3

A. Fungsi Bahasa Indonesia............................................................... 3


B. Kedudukan Bahasa Sebagai Bahasa Nasional Indonesia ....... ..... 6
C. Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi ........................... 8

E. Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi ....... ................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................... 11

A. Kesimpulan .................................................................................. 11

B. Saran ............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan
maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-
nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-
nilai dan status. Bahasa tidak dapat ditinggalkan, ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-
hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya
bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan
fungsi tertentu.
Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di
negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi
perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi
pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

1
B Rumusan Masalah

a. Apakah Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum dan Secara Khusus?


b. Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional?
c. Bagaimana Eksistensi Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi?
d. Bagaimana Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi?

C. Tujuan

a. Mempelajari Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum dan Secara Khusus.


b. Untuk Mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional.
c. Mengetahui Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi.
d. Mengetahui Tantangan Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.

D. Manfaat

a. Memberikam Informasi Mengenai fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum Maupun Secara
Khusus.
b. Memberikan Informasi Mengenai kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
c. Dapat Mengetahui Eksistensi Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.
d. Mengajarkan Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan
secara khusus.

a. Fungsi bahasa secara umum.


Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur
yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

a) Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.


b) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh
dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar
para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan
komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai
mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.
Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat atau media bahasa (lisan dan tulis),
sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka simbol,
isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas atau sirene setelah itu diterjemahkan kedalam
bahasa manusia.

3
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan
tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non
standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada saat
berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa
memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4. Sebagai alat kontrol sosial.


Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrolsosial dapat
diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran, ceramah agama,
orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan
fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat
peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.

4
b. Fungsi bahasa secara khusus:
Fungsi bahasa secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan
makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non
formal.
2. Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti
syair, puisi, prosa dan lain-lain. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi
atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang
akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu
hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno
atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang
sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya
demi kebaikan manusia itu sendiri.

5
B. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia mempunyai bahasa
Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa
Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan
dipahami sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.) Perjalanan itu dimulai sebelum
kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang
didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan
tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
konsep aslinya berbunyi:

Kami poetera dan poeteri Indonesia


mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.

Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca: sosiolog) adalah
butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar biasa. Sebab di negara lain,
khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami
kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan
tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita
patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.

6
Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai
sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad
sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa
bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya
tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi
juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua
franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam
situasi kedaerahan dan tetap berkembang.Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya
pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas.
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia
pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan ujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak
ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah
Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan
tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat nasional atau
jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan
nama bahasa Indonesia.

7
C. Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Eksistensi Bahasa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia
perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar
bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa
dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi
dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua
menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin
adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa
Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan
dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Peningkatan fungsi bahasa
Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia
di sekolah perlu terus dilakukan.

8
D. Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para
pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan
meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana
dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya
melalui jangkauan luas perjalanan udara, semaki luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis
(wisatawan) ke berbagai negara.
Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan
di luar negeripun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing
telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan
ini akan semakin meingkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur
Asing di Bandung tahun 1999. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu
sisi, di sisi lain peluang dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai
peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai
pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua,
yaitu tantangan internal dan tantang eksternal. Tantangan internal berupa pengaruh negatif
bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat. Tantangan
eksternal datang dari pengaruh negatif bahasa asing (terutama bahasa Inggris) berupa masuknya
kosakata tanpa proses pembentukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris.
Mencermati berbagai peluang dan tantang tersebut, memunculkan serangkaian pertanyaan
berikut.
1) Mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah arus tarik-menarik dari dua
tantangan tersebut?
2) Apakah peluang-peluang yang mendukung pembinaan bahasa Indonesia dalam mempertahankan
jati diri bahasa Indonesia?
3) Apa saja tantangan-tantangan masa depan terhadap perkembangan bahasa Indonesia dalam arus
tarik-menarik tersebut?
4) Bagaimana upaya penanggulangan terhadap tantangan-tantangan tersebut?

9
Berbagai fenomena dan kenyataan itu akan semakin mendukung ke arah terjadinya suatu
pertentangan (paradoks) dan arus tarik-menarik antara globalisasi dan lokalisasi. Persoalan
berikutnya adalah mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah-tengah arus
tarik-menarik itu? Untuk menjawab persoalan ini, marilah kita menengok ke belakang bagaimana
bahasa Indonesia yang ketika itu masih disebut bahasa Melayu mampu bertahan dari berbagai
pengaruh bahasa lain baik bahasa asing maupun bahasa daerah lainnya di nusantara. Sejauh ini
tanpa terasa banyak kosakata yang sebenarnya hasil serapan dari bahasa lain tetapi sudah kita
anggap sebagai kosakata bahasa Melayu atau Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Dimana kedudukannya sebagai lambang kebanggan nasional,
lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya, dan alat penghubung antarbudaya antar daerah.
Setelah mengetahui kedudukan dan fungsinya, pertanyaan kita selanjutnya mampukah
bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah-tengah arus arus Globalisasi? Untuk
menjawab persoalan ini, marilah kita menengok ke belakang bagaimana bahasa Indonesia yang
ketika itu masih disebut bahasa Melayu mampu bertahan dari berbagai pengaruh bahasa lain, baik
bahasa asing maupun bahasa daerah lainnya di Nusantara. Sejauh ini tanpa terasa banyak kosakata
yang sebenarnya hasil serapan dari bahasa lain tetapi sudah kita anggap sebagai kosakata bahasa
Melayu atau Indonesia.

B. Saran

1. Sebaiknya kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sesuai dengan
pemakaiannya
2. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan
kedudukannya menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi
3. Dan kita juga harus bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Moulina Bella. Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
http://gogreenbella.wordpress.com/2012/04/30/tantangan-berbahasa-indonesia-di-masa-kini/
2. Zulfadli Mauludi. Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa.
http://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa.html
3. Anonim. Bahasa Indonesia: Tantangan dan Peluang pada Era
Globalisasi. http://simpleon7.wordpress.com/2011/06/11/bahasa-indonesia-tantangan-dan-
peluang-pada-era-globalisasi/
4. Anonim. Artikel Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi.
http://all-be-on.blogspot.com/2012/11/artikel-peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
5. Muslich, Mansur. (2007).
http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
6. Putri, Rahma E. (2010).
http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

12

Anda mungkin juga menyukai