Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmansyah

Nim : 203020303066
Jurusan/Kelas : Akuntansi / A
Mata Kuliah : Bank Dan Lembaga Keuangan Lain
Tanggal : 11- November – 2021
Tugas 1 Meresume tentang:

ASURANSI
PETA KONSEP:

ASURANSI 1. Pengertian 2. Manfaat 3. Risiko dan 4. Prinsip Asuransi


Asuransi Ketidakpastian

8. Pengaturan Perasuransian 7. Penggolongan 6. Premi Asuransi 5. Polis Asuransi


di indonesia Asuransi

9. Perizinan Pendirian 10. Asuransi Kredit 11. Asuransi Unit


Perusahaan Asuransi Link

1. Pengertian
Ada beberapa definisi Asuransi diantaranya : (SUMBER : buku Karya Totok Budisantoso dan
Nuritomo BLK, Edisi 3)
Menurut kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tidak
tertentu.

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian


Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung meningkatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarakan pada meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

Menurut Paham Ekonomi


Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun dana besar,
yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat
yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi serta asuransi bertujuan memberikan perlindungan atau
proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya.

2. Manfaat Asuransi
Pada dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung antara lain:
a. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan
memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan dengan
matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh
pemegang polis secara periodic dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang
berpengaruh besar dalam asuransi tersebut.
c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayarkan setiap
periode memiliki subtansi yang sama dengan tabungan.
e. Alat penyebaran risiko.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.

3. Risko dan Ketidakpastiaan


Pengertian risiko secara umum adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
yang menimbulkan kerugiaan. Ketidakpastiaan dan peluang ini dapat disebabkan oleh beberapa
macam hal, antara lain ketidakpastian ekonomis, ketidakpastiaan yang berkaitan dengan alam,
ketidakpastiaan terjadinya perang, pembunuhan, pencurian, dan sebagainya. Terdapat beberapa
pemilihan risiko diantaranya : (1) Risiko Murni, (2) Risiko Spekulatif, dan (3) Risiko Individu.
Dalam menangani risiko tersebutminimal ada lima cara yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Menghindari risiko (risk avoidace):orang yang bersangkutan perlu mempertimbangkan
risiko yang mungkin muncul dari aktivitas yang akan dilakukan. Dengan cara menarik
diri, sebenarnya orang tersebut sudah menghindari risiko.
2. Mengurangi risiko (risk reduction): Mengurangi risiko dapat berarti mengurangi
peluang terjadinya atau mengurangi jumlah kerugian yang mungkin terjadi.
3. Menahan risiko (risk retention): risiko tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis
biasanya melibatkan jumlah yang kecil. Bahkan kadang orang tidak sadar akan usaha
menahan risiko.
4. Membagi risiko (risk shering): membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk
sama-sama menghadapi risiko.
5. Mentransfer risiko (risk transferring): berarti memindahkan risiko kerugian kepada
pihak lain yang bersedia serta mampu memikul beban risiko.

4. Prinsip Asuransi
 Insurable Interest : merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu
risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung
dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Ada beberapa kriteria insurable interest: (1) Kerugian
Tidak dapat diperkirakan, (2) Kewajaran, (3) Catastrophic, (4) Homogen.
 Iktikad Baik (Utmost Good Faith): dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak
dilandasi oleh itikad baik. Pihak penanggung perlu menjelaskan secara lengkap hak dan
kewajibannya selama masa asuransi. Selain itu yang sangat perlu diperhatikan adalah
perlakukan dari penanggung pada saat benar-benar ada risko yang menimpa tertanggung.
Pihak tertanggung juga perlu mengungkapkan secara terperinci kondisi yang akan
diasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang memadai untuk
menentukan persetujuan. Faktor – faktor yang melanggar prinsip duty of disclosure adalah:
(1)Nondisclosure, (2)Concealment, (3)Fraudulent misrepresentation, (4)Innocent
Misrepresentation.
 Indemnity: adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko yang menimpa
tertanggung dengan ganti rugi finansial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam
asuransi kecelakan dan kematian. Indemnity ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :
pembayaran tunai, penggantian, perbaikan, dan pembangunan kembali.
 Proximate Cause: adalah suatu akibat aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan
bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen.
 Subrogation: pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya
mengalami suatu peristiwa kerugian.
 Kontribusi: Merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity, yaitu penanggung
berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan
masing-masing belum tentu sama besar.

5. Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian asuransi. Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka pihak tertanggung memiliki
jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh
tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti
pembayaran premi kepada penanggung. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:
 Nomor polis, Nama dan alat tertanggung
 Uraian risiko, jumlah pertanggungan, jangka waktu pertanggungan
 Besar premi, bea materai, dan lain-lain
 Bahaya-bahaya yang dijaminkan, khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor
ditambah dengan nomor polisi, nomor rangka (chasis), dan nomor mesin kendaraan.

6. Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa
pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat bergantung pada
faktor-faktor yang menyebabakan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan.
Apabila kemungkinan terjadinya risiko kerugian sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja akan
memperhitungkan tingkat premi yang jauh lebih tinggi daripada pertanggungan yang kemungkinan
terjadinya kerugian kecil. Jangka pembayaran premi bergantung pada perjanjian yang sudah
dituangkan didalam polis asuransi.

7. Penggolongan Asuransi
Menurut Sifat Pelaksanaanya:
1. Asuransi Sukarela: adalah pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, semata-mata
dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Misal:
asuransi kecelakan, kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2. Asuransi Wajib: asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait pelaksanaanya
dilakukan berdasarkan perundang-undangan yang ditetapkan pemerintah. Misal: asuransi tenaga
kerja, kecelakan,dan sebagainya.
Menurut Jenis Usaha Perasuransian, menurut UU N0.2 Tahun 1992, dibagi menjadi:
a) Usaha Asuransi : Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, Reasuransi
b) Usaha Penunjang : Pialang Asuransi, Pialang reasuransi, penilaian kerugian asuransi, Konsultan
aktuaria, dan Agen asuransi.
c) Program asuransi sosial
Menurut The Chartered Insurance Institute, London, dibagi menjadi : (1) Asuransi Kerugian,
(2) Asuransi Tanggung gugat, (3) Asuransi Jiwa, (4) Asuransi kerugian, (5) Reasuransi.

8. Pengaturan Perasuransian di Indonesia


Peraturan perundangan perasuransian di Indonesia:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
3. Keputusan Menteri Keuangan, Dan lainnya.
9. Perizinan Pendirian Perusahaan Asuransi
Perizinan pendirian menurut PP No 73 tahun 1992:
a. Persetujuan Prinsip: diberikan untuk melakukan persiapan pendirian suatu perusahaan yang
bergerak dibidang perasuransian, dimana bebas waktu persetujuan prinsip dibatasi selama satu
tahun.
b. Izin Usaha : dimana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin usaha telah dipenuhi.
Ketentuan model disetor perusahaan asuransi.
10. Asuransi Kredit
Bidang asuransi kerugian yang meliputi: asuransi kebakaran (fire insurance), asuransi
pengangkutan laut (marine insurance), asuransi kendaraan bermotor (motor vhicle insurance).
Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kredit kepada nasabahnya. Asuransi
Kredit Bertujuan : (1) Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali
kredit yang diberikan kepada para nasabahnya, dan (2) Membantu kegiatan, Pengarahan, dan
keamanan perkreditan, baik kredit perbankan maupun kredit lainnya diluar perbankan.
11. Asuransi Unit Link
Pihak asuransi membuat produk perpaduan antara produk proteksi dan investasi yang lebih
dikenal dengan sebutan unit link. Asuransi unit link ini termasuk dalam asuransi dwiguna. Premi
yang telah dibayarkan melalui asuransi unit link ini tidak akan hangus karena adanya
pengalokasian untuk produk investasi.
Berdasarkan Penempatan investasi, unit link dibagi menjadi : (1) Unit link pasar uang, (2) Unit
link pendapatan tetap, (3) Unit Link Pendapatan campuran, (4) Unit link saham.
Berdasarkan cara pembayaran dibagi menjadi dua macam yaitu : (1) Asuransi Jiwa Unit Link
Single, dan (2) Asuransi Jiwa Unit Link Reguler
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain sebagai berikut:
1. Reputasi dan tingkat kesehatan dari perusahaan asuransi
2. Manfaat apa saja yang ditawarkan dari produk asuransi tersebut
3. Biaya-biaya yang melekat pada asuransi link. Seperti biaya administrasi, pengelolaan investasi,
dan asuransi.

(Sumber : Hasil resume materi ini diambil dari: “Buku Bank dan Lembaga Keuangan
Lain edisi 3, Karya Totok Budisantoso dan Nuritomo. Penerbit Salemba Empat”)

Anda mungkin juga menyukai