Nim : 203020303066
Jurusan/Kelas : Akuntansi / A
Mata Kuliah : Bank Dan Lembaga Keuangan Lain
Tanggal : 11- November – 2021
Tugas 1 Meresume tentang:
ASURANSI
PETA KONSEP:
1. Pengertian
Ada beberapa definisi Asuransi diantaranya : (SUMBER : buku Karya Totok Budisantoso dan
Nuritomo BLK, Edisi 3)
Menurut kitab Undang-undang Hukum Dagang Pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tidak
tertentu.
2. Manfaat Asuransi
Pada dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung antara lain:
a. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan
memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan dengan
matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh
pemegang polis secara periodic dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang
berpengaruh besar dalam asuransi tersebut.
c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit
d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayarkan setiap
periode memiliki subtansi yang sama dengan tabungan.
e. Alat penyebaran risiko.
f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.
4. Prinsip Asuransi
Insurable Interest : merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu
risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung
dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Ada beberapa kriteria insurable interest: (1) Kerugian
Tidak dapat diperkirakan, (2) Kewajaran, (3) Catastrophic, (4) Homogen.
Iktikad Baik (Utmost Good Faith): dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak
dilandasi oleh itikad baik. Pihak penanggung perlu menjelaskan secara lengkap hak dan
kewajibannya selama masa asuransi. Selain itu yang sangat perlu diperhatikan adalah
perlakukan dari penanggung pada saat benar-benar ada risko yang menimpa tertanggung.
Pihak tertanggung juga perlu mengungkapkan secara terperinci kondisi yang akan
diasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang memadai untuk
menentukan persetujuan. Faktor – faktor yang melanggar prinsip duty of disclosure adalah:
(1)Nondisclosure, (2)Concealment, (3)Fraudulent misrepresentation, (4)Innocent
Misrepresentation.
Indemnity: adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi risiko yang menimpa
tertanggung dengan ganti rugi finansial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam
asuransi kecelakan dan kematian. Indemnity ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :
pembayaran tunai, penggantian, perbaikan, dan pembangunan kembali.
Proximate Cause: adalah suatu akibat aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawali dan
bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen.
Subrogation: pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi
kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya
mengalami suatu peristiwa kerugian.
Kontribusi: Merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity, yaitu penanggung
berhak mengajak penanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan
masing-masing belum tentu sama besar.
5. Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian asuransi. Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka pihak tertanggung memiliki
jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh
tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti
pembayaran premi kepada penanggung. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:
Nomor polis, Nama dan alat tertanggung
Uraian risiko, jumlah pertanggungan, jangka waktu pertanggungan
Besar premi, bea materai, dan lain-lain
Bahaya-bahaya yang dijaminkan, khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor
ditambah dengan nomor polisi, nomor rangka (chasis), dan nomor mesin kendaraan.
6. Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa
pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat bergantung pada
faktor-faktor yang menyebabakan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai pertanggungan.
Apabila kemungkinan terjadinya risiko kerugian sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja akan
memperhitungkan tingkat premi yang jauh lebih tinggi daripada pertanggungan yang kemungkinan
terjadinya kerugian kecil. Jangka pembayaran premi bergantung pada perjanjian yang sudah
dituangkan didalam polis asuransi.
7. Penggolongan Asuransi
Menurut Sifat Pelaksanaanya:
1. Asuransi Sukarela: adalah pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, semata-mata
dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Misal:
asuransi kecelakan, kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2. Asuransi Wajib: asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait pelaksanaanya
dilakukan berdasarkan perundang-undangan yang ditetapkan pemerintah. Misal: asuransi tenaga
kerja, kecelakan,dan sebagainya.
Menurut Jenis Usaha Perasuransian, menurut UU N0.2 Tahun 1992, dibagi menjadi:
a) Usaha Asuransi : Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, Reasuransi
b) Usaha Penunjang : Pialang Asuransi, Pialang reasuransi, penilaian kerugian asuransi, Konsultan
aktuaria, dan Agen asuransi.
c) Program asuransi sosial
Menurut The Chartered Insurance Institute, London, dibagi menjadi : (1) Asuransi Kerugian,
(2) Asuransi Tanggung gugat, (3) Asuransi Jiwa, (4) Asuransi kerugian, (5) Reasuransi.
(Sumber : Hasil resume materi ini diambil dari: “Buku Bank dan Lembaga Keuangan
Lain edisi 3, Karya Totok Budisantoso dan Nuritomo. Penerbit Salemba Empat”)